Jurnal KARINOV
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

24
(FIVE YEARS 24)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By State University Of Malang (UM)

2620-6161

2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 44
Author(s):  
Dwi Faqihatus Syarifah Has ◽  
Eka Srirahayu Ariestiningsih

Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah membangun gizi dan kesejahteraan masyarakat, dengan memanfaatkan potensi desa yakni Daun Kelor sebagai bahan baku pembuatan produk “BI SAYLOR” (Biskuit PMT dan Sayur Daun Kelor). Pemanfaatan Potensi Desa yakni Kelor dengan produk diharapkan dapat menjadi pembangunan berkelanjutan di bidang gizi. Penambahan Biskuit PMT sebagai bahan baku produk diharapkan dapat mengurangi prevalensi kejadian stunting dan gizi buruk di Desa Kedungsumber. Produk BI SAYLOR dapat disajikan dalam tiga variasi makanan, yakni: Ice Cream, Nugget, dan Puding. Metode yang dilakukan dengan menggunakan metode ceramah dan demonstrasi disertai materi pelatihan, serta disampaikan langsung dengan melakukan pendemonstrasian yang berkenaan dengan proses pembuatan tiga macam varian produk. Dari dimulai dari penanganan bahan baku, cara penggunaan alat-alat produksi, proses pencampuran bahan, pemasakan, pengemasan sampai pemasaran. Hasil secara keseluruhan hampir 100 persen mitra kerja, menilai kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Kedungsumber bermanfaat dan dapat dilakukan secara berkelanjutan. Kata kunci— BiSaylor, Gizi Berkelanjutan, Pangan Alternatif. Abstract The purpose of this community service activity is to build nutrition and welfare of the community, by utilizing the potential of the village, namely Kelor Leaf as a raw material for making products "BI SAYLOR" (PMT Biscuits and Moringa Leaf Vegetables). Village Potential Utilization namely Moringa with products is expected to be a sustainable development in the field of nutrition. The addition of PMT biscuits as product raw material is expected to reduce the prevalence of stunting and malnutrition in Kedungsumber Village. BI SAYLOR products can be served in three variations of food, namely: Ice Cream, Nugget, and Pudding. The method was carried out using lecture and demonstration methods accompanied by training materials, and delivered directly by conducting demonstrations relating to the process of making three product variants. Starting from handling raw materials, how to use production equipment, the process of mixing materials, cooking, packaging to marketing. The overall results of nearly 100% work partners, assess community service activities in Kedungsumber Village are useful and can be carried out sustainably. Keywords— Alternative Food, BiSaylor, Sustainable Nutrition


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 31
Author(s):  
Wahyu Nur Hidayat ◽  
Syaad Patmanthara ◽  
Asih Setiani ◽  
Tri Atmadji Sutikno ◽  
Eddy Sutadji

Tujuan artikel ini adalah untuk menguraikan kegiatan peningkatan keterampilan guru SMK bidang TKI untuk mengembangkan mobile game edukasi. Pelaksanaan kegiatan pelatihan dilakukan di SMKN 2 Singosari dengan jumlah peserta sebanyak 30 guru SMK se Kota Malang. Pelatihan dilakukan dengan metode IN-ON-IN yang dimulai dengan kegiatan seminar terkait disruptive learning innovation dan workshop pengembangan game edukasi. Kegiatan ON merupakan penugasan pengembangan game dan di akhir kegiatan IN adalah evaluasi tugas dan kegiatan pelatihan. Berdasarkan hasil penilaian angket didapatkan bahwa 85 persen guru telah memahami karakteristik macam-macam game dan sebanyak 80 persen guru telah dapat mengembangkan mobile game edukasi. Kata kunci— pelatihan, media pembelajaran, game edukasi, guru SMK. AbstractThe purpose of this article is to outline the activities of vocational teacher skills improvement in the field of TKI to develop educational mobile games. The implementation of training activities was carried out at SMKN 2 Singosari with a total of 30 SMK teachers in Malang. The training was conducted using the IN-ON-IN method which began with seminars related to disruptive learning innovation and educational game development workshops. The ON activity is an assignment for game development and at the end of the IN activity is the evaluation of the tasks and training activities. Based on the results of the questionnaire assessment, it was found that 85 percent of teachers had understood the characteristics of various games and as many as 80 percent of teachers had been able to develop educational mobile games.Keywords— training, learning media, game education, vocational teacher


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 53
Author(s):  
Azhar Ahmad Smaragdina ◽  
Ahmad Mursyidun Nidhom ◽  
Dila Umnia Soraya ◽  
Rochmad Fauzi

Kegiatan diperuntukkan guru-guru SMP di desa Turirejo Kec Lawang, dengan tujuan utama desa ini dapat menjadi pilot project dimana nantinya program pengabdian ini dapat berlanjut di beberapa desa di kecamatan yang lain. Era revolusi industri 4.0 telah membawa banyak perubahan pada berbagai aspek kehidupan dimana teknologi memiliki peranan yang sangat besar dan menjadi motor utama perubahan di setiap aspek. Guru idealnya memiliki kemampuan untuk mengembangkan bahan ajar dan media pembelajaran yang dapat diakses melalui perangkat digital, serta mampu memanfaatkan sumber-sumber belajar lain yang sesuai dengan karakteristik digital native. Hasil kegiatan telah dapat meningkatkan kapabilitas para guru dalam memanfaatkan dan mengembangkan bahan ajar digital berbasis multimedia interaktif, hal ini berdampak pada proses pembelajaran yang menjadi semakin variatif. Kata kunci— bahan ajar digital, literasi digital, multimedia interaktif, pelatihan, revolusi industry 4.0. Abstract The activity is aimed at junior high school teachers in Turirejo village, Lawang district, with the main objective of this village being a pilot project where this community service program is needed to be continued in several villages in other sub-districts. The era of the industrial revolution 4.0 has brought many changes to various aspects of life while technology has a very big role and is the main motor of change in every aspect. The teacher ideally has the ability to develop teaching materials and learning media that can be accessed through digital devices, and be able to use other learning resources that are compatible with the original digital characteristics. The results of the activities have improved the ability of teachers to develop and develop interactive multimedia-based digital teaching materials, this has improved the learning process which has become increasingly varied. Keywords— digital teaching materials, digital literacy, interactive multimedia, training, industrial revolution 4.0


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 16
Author(s):  
Imron Arifin ◽  
Juharyanto Juharyanto ◽  
Sultoni Sultoni ◽  
Bagus Rachmad Saputra ◽  
Maulana Amirul Adha ◽  
...  

Tujuan pengabdian masyarakat melalui program pendampingan sitasi berbasis mendeley dalam penulisan artikel layak jurnal bereputasi bagi tenaga pendidik se Kabupaten Bondowoso ini adalah membekali pengetahuan dan keterampilan menyusun artikel kepada para tenaga pendidik se Kabupaten Bondowoso. Luaran dari kegiatan pendampingan tersebut antara lain: artikel layak jurnal berbasis sitasi otomatis dengan plug in mendeley dan artikel pengabdian.Strategi pelaksanaan kegiatan ini antara lain workshop, penugasan, pendampingan individual, fasilitasi pencarian jurnal untuk penerbitan artikel. Strategi pelaksanaan dilaksanakan secara terintegrasi dengan metode: ceramah, tanya jawab, diskusi, modelling, discovery, problem based learning, dan penugasan, serta advokasi.Hasil yang diperoleh adalah peserta memiliki kemampuan dan keterampilan dalam penyusunan artikel berbasis sitasi otomatis dengan plug in mendeley. Hal tersebut diketahui dari luaran berupa draf artikel berbasis sitasi otomatis dengan plug in mendeley yang disusun para guru yang dihasilkan dalam dua hari workshop. Kata kunci— pendampingan, penulisan, karya tulis ilmiah, artikel berbasis sitasi otomatis. Abstract The aim of community service through Mendeley-based citation assistance programs in writing articles worthy of reputable journals for educators in Bondowoso Regency is to equip knowledge and skills in preparing articles for educators in Bondowoso Regency. The outputs of the mentoring activities include: proper articles based on automatic citation-based journals with plug-in delays and service articles. The strategy for carrying out these activities includes workshops, assignments, individual assistance, facilitation of journal search for article publishing. The implementation strategy is implemented in an integrated manner with methods: lecture, question and answer, discussion, modeling, discovery, problem based learning, and assignment, as well as advocacy. The results obtained are participants have the ability and skills in preparing automatic citation-based articles with plug-in mendeley. This is known from the output in the form of an automatic citation-based article with a plug-in mendey prepared by the teachers produced in two days of the workshop.Keywords— assistance, writing, scientific papers, automatic citation-based articles


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 49
Author(s):  
Boby Agil Prasetyo ◽  
Izza Lu’lu’ul Jannah ◽  
Tyas Ayu Putri Kiswanto ◽  
Yuniawatika Yuniawatika

Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah tentang pengenalan anggota tubuh dan bagian-bagian yang perlu dijaga lewat media monopoli. Pemberian pengetahuan tentang anatomi tubuh, kesehatan seksual, fungsi organ reproduksi sangat dibutuhkan anak-anak, lebih tepatnya pada masa menyongsong pubertas. Karena pubertas, bagian tubuh seksual siswa mulai tumbuh. Hal itu menyebabkan risiko kekerasan seksual meningkat. Pemberdayaan guru untuk memberi penyuluhan tentang menjaga bagian tubuh seksual pada siswa sangat diperlukan sebagai langkah antisipatif untuk meminimalisir peluang terjadinya kekerasan seksual. Pemilihanmetode tepat diperlukan agar materi yang akan disampaikan dapat terintegrasi secara optimal. Maka dari itu kreativitas dan penguasaan dalam media pembelajaran sangat dibutuhkan dimana dalam program kali ini menggunakan game monopoli. Mekanisme dari pelaksanaan kegiatan program dibagi dalam beberapa tahap, (1) tahap persiapan, pengorganisasian, (2) survey, (3) pelaksanaan, dan (4) tahap evaluasi kegiatan program. Hasil dari program kerja ini adalah meningkatnya pengetahuan baik dari para staff pengajar lewat macam media pembelajaran inovatif maupun bagi para siswa terutama terhadap materi yang disampaikan terkait knowing your body well, antusiasme dan keaktifan peserta sebagai bentuk ketertarikan terhadap program, terciptanya media pembelajaran monopoli itu sendiri, dan publikasi pada media massa.  Kata kunci— Media Belajar, Menjaga Diri, Monopoli. Abstract The purpose of this program aims to introduction of limbs and parts that need to be maintained through monopoly media. Giving knowledge about the anatomy of the body, sexual health, the function of the reproductive organs is needed by children, more precisely during the period of puberty. Because of puberty, parts of a student's sexual body begin to grow. That causes the risk of sexual violence to increase. Empowering teachers to provide counseling about maintaining sexual body parts for students is needed as an anticipatory step to minimize opportunities for sexual violence. The selection of the right method is needed so that the material to be delivered can be optimally integrated. Therefore creativity and mastery in learning media are needed where in this program uses monopoly games. The mechanism of implementing program activities is divided into several stages, (1) the preparation, organizing, (2) surveys, (3) implementation, and (4) evaluation of program activities. The result of this work program is an increase in knowledge both from teaching staff through a variety of innovative learning media and for students, especially to the material delivered related to knowing your body well, enthusiasm and activeness of participants as a form of interest in the program, the creation of monopolistic learning media itself, and publication in mass media. Keywords— Learning Media, Guarding Yourself, Monopoly


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 22
Author(s):  
Yani Ambari ◽  
Khurin In Wahyuni ◽  
Zanu Rama Lehana ◽  
Muhammad Syamsudin ◽  
Syafiatul Fitri

Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memaksimalkan potensi desa wisata yang berada di Desa Jembul. Desa terkecil di Kecamatan Jatirejo dengan luas kurang lebih 50 hektar yang terletak dalam satu gugusan pegunungan Arjuno-Welirang-Semar sebagai desa wisata. Desa Jembul memiliki wisata air terjun coban kabejan, kolam renang di atas awan, dan taman pelangi. Untuk mengoptimalkan tanah Jembul yang subur, maka dilakukan pengembangan desa wisata dengan penanaman tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai salah satu taman Edukasi. Taman Edukasi TOGA ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait manfaat penggunaan TOGA dan pengolahannya secara sederhana. Hasil penanaman TOGA dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pengobatan secara sederhana. Kegiatan dilakukan melalui empat tahap, yaitu mempersiapkan lahan yang akan digunakan untuk penanaman TOGA (membersihkan sampah dan rumputan liar, pemupukan serta penyiraman tanah agar menjadi lebih subur), pembelian TOGA, penanaman TOGA, dan pembuatan pagar serta plakat nama tanaman. 70% lahan telah ditanami oleh TOGA, perlu ditambahkan lagi jenis TOGA sehingga menjadi lebih bervariasi. Kata kunci— Tanaman, Obat, Desa Wisata, Taman Edukasi. AbstractThe purpose of this community service activity is to maximize the potential of tourism villages located in Jembul Village. The smallest village in Jatirejo Subdistrict with an area of approximately 50 hectares located in one group of Arjuno-Welirang-Semar mountains as a tourist village. Jembul village has a coban kabejan waterfall tour, swimming pool above the clouds, and a rainbow garden. To optimize the fertile land of Jembul, the development of tourism villages is carried out by planting family medicinal plants (TOGA) as one of the Education parks. The TOGA Education Park aims to provide information related to the benefits of using TOGA and its simple processing. The results of TOGA planting can be used as a simple alternative treatment. The activity was carried out through four stages, namely preparing land to be used for planting TOGA (clearing rubbish and wild grasses, fertilizing and watering the soil to make it more fertile), purchasing TOGA, planting TOGA, and making fences and plant name plaques. 70 percent of the land has been planted by TOGA, it is necessary to add more types of TOGA so that it becomes more varied.Keywords— Plants, Medicine, Tourism Village, Educational Park


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 27
Author(s):  
Siti Zahro ◽  
Atma Risanti ◽  
Fajar Raya Ferdinal Kusuma Bakti ◽  
Indah Ramadhania Safitri ◽  
Wahyu Rosa Ningtias

Pengabdian ini bertujuan untuk membantu pendampingan dalam menerapkan Senam Ceria Khusus (SCK) untuk meningkatkan kesehatan jasmani dan kemampuan motorik pada siswa tunagrahita dengan level ringan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Tamima Mumtaz. Hal ini dikarenakan anak-anak Tunagrahita di SLB tersebut hanya melakukan aktifitas didalam ruangan dan belum ada kegiatan yang mendukung kesehatan jasmani dan perkembangan motoriknya melalui gerakan senam.  Senam ini diiringi dengan musik yang ceria dan menyenangkan untuk lebih menarik minat siswa dalam mengikuti gerakan senam tersebut. Senam ini terdiri dari gerakan pemanasan, gerakan inti, dan gerakan pendinginan. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah pendekatan secara personal mulai perkenalan personal, melakukan aktivitas diluar ruang kelas, menciptakan SCK, dan mengajak siswa untuk memperagakan. Dalam pelaksanaannya, SCK di SLB Tamima Mumtaz siswa sangat antusias mengikuti gerakan SCK. Sedangkan kendala yang dihadapi adalah 1) siswa sulit dikontrol saat melakukan senam, 2) satu siswa harus didampingi oleh satu pendamping untuk membetulkan gerakannya, dan 3) singkatnya waktu pelaksanaan membuat siswa sulit mengulang gerakan. Kata kunci— SLB Tamima Mumtaz, Senam Ceria Khusus, Tunagrahita Ringan.AbstractThis service aims to assist assistance in implementing Special Cheerful Gymnastics (SCK) to improve physical health and motor skills in mentally disabled students with mild levels in Tamima Mumtaz Extraordinary Schools (SLB). This is because Tunagrahita children in SLB only do indoor activities and there are no activities that support physical health and motor development through gymnastic movements. This gymnastics is accompanied by cheerful and fun music to further attract students' interest in following the gymnastic movements. This exercise consists of heating movements, core movements, and cooling movements. The method used in this community service is a personal approach from personal introductions, conducting activities outside the classroom, creating SCK, and inviting students to demonstrate. In its implementation, the SCK at Tamima Mumtaz SLB students were very enthusiastic about participating in the SCK movement. While the obstacles faced are 1) students are difficult to control when doing gymnastics, 2) one student must be accompanied by one companion to correct their movements, and 3) the short time of implementation makes it difficult for students to repeat the movements.Keywords— SLB Tamima Mumtaz, Special Cheerful Gymnastics, Light Developmental Disabilities


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 37
Author(s):  
Fenny Rochbeind ◽  
Sumarwahyudi Sumarwahyudi ◽  
Lisa Sidyawati

Kegiatan pengabdian ini diperuntukkan bagi karang taruna dikawasan wisata Kampung Heritage Kajoetangan Kota Malang. Bertujuan untuk meningkatkan kreativitas peserta, potensi diri dibidang kreatif, menambah pengetahuan dan pengalaman artistik melalui pembuatan lampion hias. Kebutuhan akan pencahayaan dilokasi kawasan wisata bukan hanya untuk keindahan tetapi memeriahkan tampilan permukiman khususnya di malam hari. Pembekalan keterampilan bagi karang taruna sangat diharapkan dan dipastikan untuk kurun waktu tertentu, secara berkesinambungan kawasan ini menjadi sentra industri kreatif berbasis budaya lokal yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Masalahnya aktivitas karang taruna sangat kurang dibidang kreatif, belum memiliki kompetensi mengembangkan potensi kreatif berolah seni rupa dan kerajinan untuk memperindah lingkungan yang menjadi objek kunjungan wisata sehingga perlu dilatih. Metode yang digunakan diantaranya  pengayaan, metode pembelajaran, metode partisipatif, dan metode evaluasi untuk mengetahui perubahan pengetahuan, keterampilan, dan wawasan/perilaku khalayak sasaran. Manfaat dari kegiatan pelatihan penting untuk meningkatkan kreativitas peserta, mampu berwirausaha, memiliki motivasi tinggi untuk mengembangkan potensi diri, dan menggunakan keterampilan yang dimiliki untuk memperindah, memelihara, dan melestarikan  lingkungan kawasan kampung wisata Kajoetangan.  Kata kunci— lampion hias, kreativitas, Kampung Heritage Kajoetangan Malang. Abstract Community service activity is for young people in the tourism area of Kajoetangan Heritage Village, Malang. Aiming to increase participant's creativity, self potential in the creative field, increase knowledge and artistic experience through making decorative lanterns. The need for lighting in the tourist area is not just for beauty but enliven the appearance of settlements, especially at night. Provision of skills for youth is highly expected and ensured for a certain period of time, this area will continuously become a center for creative industries based on local culture that has a high economic value. The problem is that the activities of the youth group are very lacking in the creative field, and do not yet have the competence to develop the creative potential to work in the arts and crafts to beautify the environment that is the object of a tourist visit so they need to be trained. The methods used include enrichment, learning methods, participatory methods, and evaluation methods to determine changes in knowledge, skills, and insights/behavior of the target audience. The benefits of the training activities are important to increase the creativity of the participants, being able to become entrepreneurs, have high motivation to develop their potential, and use their skills to beautify, maintain, and preserve the environment of the Kajoetangan tourist village. Keywords— ornamental lanterns, creativity, Kampung Heritage Kajoetangan Malang


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 58
Author(s):  
Agung Winarno ◽  
Yuli Agustina ◽  
Trisetia Wijijayanti ◽  
Madziatul Churiyah ◽  
Subagyo Subagyo

Tujuan dari kegiatan pelatihan manajemen dan pembukuan dasar di IKM Sanan Kota Malang ini adalah memberikan wawasan, pengetahuan, dan pendampingan bagi para pelaku usaha kripik tempe untuk membuat pembukuan sederhana sehingga mampu membuat pembukuan sendiri agar tertib dalam melakukan pencatatan keuangannya sehingga dapat terukur pengeluaran, pemasukannya dan keuntungan yang diperoleh serta dapat mengetahui perkembangan usahanya. Metode yang dilakukan adalah melalui sosialisasi, kegiatan pelatihan dan pendampingan kepada para pelaku usaha sampai dengan pelaku usaha mempraktekkan langsung pembukuannya secara riil. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pelatihan ini adalah dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan wirausaha di dalam membuat pembukuan sedehana sehingga meningkatkan motivasi di dalam bekerja. pelatihan pembukuan sederhana mendapat respon yang positif dan pelaku usaha mendapatkan pengetahuan dan keterampilan mengenai wawasan baru dalam menjalankan usahanya melalui pembukuan/pencatatan keuangan sederhana yang mudah diaplikasikan. Impikasinya adalah melalui pelatihan pembukuan sederhana pelaku usaha IKM Sanan Kota Malang mampu memahami cara berwirausaha yang baik melalui pencatatan keuangan. Kata kunci— IKM Sanan, Malang, Manajemen, Pelatihan, Pembukuan Dasar. Abstract The purpose of basic management and accounting training activities at SMEs Sanan Malang is to provide insights, knowledge and assistance for tempe chip business practitioners to make simple bookkeeping so as to be able to make their own bookkeeping in order to conduct financial records so that measurable expenses can be measured, the income and profits obtained and can find out the development of the business. The method used is through socialization, training activities and mentoring to business actors up to business practitioners directly practicing bookkeeping in real terms. The results obtained from this training activity are able to increase entrepreneur's knowledge and skills in making simple bookkeeping so as to increase motivation in working. simple bookkeeping training gets a positive response and businesses get knowledge and skills about new insights in running their business through simple financial accounting / records that are easily applied. The dream is through simple accounting training for SMEs Sanan Malang entrepreneurs able to understand good ways of entrepreneurship through financial records. Keywords— IKM Sanan, Malang, Management, Training, Basic Acoounting


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 5
Author(s):  
Aman Santoso ◽  
Ida Bagus Suryadarma ◽  
Sumari Sumari ◽  
Dedek Sukarianingsih

Kelompok tani wilayah ponggok berpotensi sebagai penghasil  produk agro seperti buah-buahan dan juga minyak atsiri seperti bunga kenanga, nilam, sereh dan  cengkeh. Minyak atsiri dapat diisolasi dengan cara destilasi  air, dan destilasi air-uap. Masyarakat banyak menghasilkan limbah minyak goreng. Limbah minya tidak baik untuk kesehatan dn juga mencemari lingkungan. Hasil potensi desa bisa dimanfaatkan sebagai unggulan masyarakat desa. Dengan reaksi saponifikasi minyak dapat diubah menjadi sabun. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa masyarakat sangat antusias dan bisa membuat sabun cair dengan bahan baku minyak goreng, dikatalis  basa, sedikit texafone, serta gloserin serta sedikti aroma minyak aisiri.  Kata kunci—minyak atsiri, sabun, minyak sawit, masyarakat desa. Abstract Ponggok area farmers groups have the potential to produce agro products such as fruits and essential oils such as cananga, patchouli, lemongrass and clove. Essential oils can be isolated by water distillation, and water-steam distillation. Many people produce cooking oil waste. Oil waste is not good for health and also pollutes the environment. Village results can be used as a superior village community. With the saponification reaction the oil can be turned into soap. The findings of these activity showed that the community is very enthusiastic and can make liquid soap with raw materials for cooking oil, alkaline catalysts, a little texafone, as well as gloserin and a little aroma of essential oils. Keywords—essential oil, soap, palm oil, rural communities


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document