Irsyad : Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

47
(FIVE YEARS 35)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Sunan Gunung Djati State Islamic University Of Bandung

2086-4116, 2086-4116

Author(s):  
Mahmuddin Mahmuddin ◽  
Subekti Masri ◽  
Wahyuni Husain

Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas metode dakwah mauidzah al-hasanah untuk meningkatkan konsep diri siswa MTsN model Palopo. Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif dan desain penelitian one group pretest postest. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perubahan self-concept siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Palopo pada setiap subjek penelitian dan terjadi perubahan peningkatan self-concept siswa yang cukup bervariasi. Secara umum metode dakwan Mauidzah al-hasanah memberikan dampak terhadap self-concept siswa. Siswa memiliki konsep diri yang lebih baik setelah diberikan intervensi. Guru dan Konselor diharapkan mampu menfasilitasi siswa dalam memahami dan mengerti arti pentingnya self-concept untuk siswa sehingga mereka mampu menjalani hidup sesuai dengan konsep diri yang baik. The research objective was to determine the effectiveness of the method of proselytizing mauidzah al-hasanah to improve the self-concept of MTsN Palopo model students. The research was conducted using quantitative methods and one group pretest-posttest research design. This study's results indicate a change in the self-concept of students of Madrasah Tsanawiyah Negeri Palopo Model on each research subject, and there is a change in the increase in student self-concept, which is quite varied. In general, the Mauidzah al-hasanah dakwah method has an impact on students' self-concept. Students have a better self-concept after being given the intervention. Teachers and counselors are expected to facilitate students in understanding and understanding the importance of self-concept for students to live life by good self-concepts.


Author(s):  
Jarnawi Muhammad Nur ◽  
Azhari Azhari ◽  
Adzanmi Urka

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi prinsip yakin pada rukun iman dalam konseling Islam. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research), dengan menggunakan (content analysis) yang bersifat pembahasan terhadap isi suatu informasi tertulis yaitu menganalisa temuan dan pembahasan hasil penelitian yang berkaitan dengan implementasi prinsip yakin dalam Islam, dan implementasi prinsip yakin pada rukun iman dalam konseling Islam. Selanjutnya prinsip yakin menurut ajaran Islam yaitu harus mencakup empat syarat, yaitu; sabar, tawakal, ridha, dan takwa (takut) untuk mencapai ilmul yakin, ainul yakin, dan haqqul yakin didukung dengan cara berkontemplasi (merenung), mentadaburi Al-Quran, berdoa, dan khalwat. Implemantasi prinsip yakin pada rukun iman dalam konseling Islam menanamkan keyakinan pada konseli bahwasanya ada Allah yang memeberikan ketenangan seperti rasa aman dari ketakutan dan yang mengenyangkan dari rasa lapar. This research aims to know the implementation of the belief principle in Islamic counseling. Using content analysis, this library research is a division between the contents of written information, namely analyzing the findings and division of research results related to the implementation of a particular principle in Islam and the implementation of a particular principle based on faith in Islamic counseling. Moreover, there shall be four conditions in Islam: patience, laughter, joy, and fear, that they may attain the knowledge of certainty, and that they may be supported in repentance, and that they may follow it, and that they may pray, and that they may beware. The implementation of the principle believes in the prayer of faith in the council of Islam convinces the council that God gives tranquility like a sense of security from fear and enlightenment from hunger.


Author(s):  
Ridwan Rustandi

Penelitian ini berupaya menganalisis perilaku komunikasi, proses dan pengaruh komunikasi yang berlangsung di komunitas Majelis Remaja dan Pelajar Islam (MERAPI) Pangalengan di Kabupaten Bandung. Analisis dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan perspektif psikologi komunikasi berkaitan dengan aktivitas dakwah berbasis komunitas di pedesaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunitas MERAPI merumuskan formulasi dakwah komunitas secara inovatif dan kreatif. Proses komunikasi berlangsung dalam konteks komunikasi kelompok kecil, kelompok besar, organisasi dan massa. Proses komunikasi ini berlangsung baik secara tatap muka maupun bermedia. Proses komunikasi mempengaruhi perilaku komunikasi. Pengaruh perilaku komunikasi dalam bentuk  konformitas, fasilitasi sosial dan polarisasi. Ketiga perubahan perilaku komunikasi ini terjadi pada aspek pengetahuan, keyakinan, ritual, pengalaman dan komitmen. ABSTRACT This study seeks to analyze the communication behavior, process, and influence of communication taking place in the Pangalengan Community of Youth and Student Council (MERAPI) in Bandung Regency. The analysis was carried out using a communication psychology perspective related to community-based da'wah activities in rural areas based on qualitative methode. The results showed that the MERAPI community formulated an innovative and creative community da'wah formulation. The communication process takes place in small groups, large groups, organizations, and mass communication. This communication process takes place both face-to-face and media. The communication process affects communication behavior—the influence of communication behavior in conformity, social facilitation, and polarization. The three changes in communication behavior occur in knowledge, belief, ritual, experience, and commitment.


Author(s):  
Ai Siti ◽  
Elly Marlina ◽  
Dudy Imanuddin Effendy

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi awal kemampuan interaksi sosial anak autis, proses pelaksanaan dan hasil dari bimbingan dengan metode terapi Applied Behavior Analysis. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan: kondisi awal kemampuan interaksi sosial anak autis masih belum memiliki kontak mata yang fokus dan bahasa verbal yang bagus. Proses pelaksanaan bimbingan kepada anak autis usia SDLB dilakukan oleh terapis; Bimbingan kepada anak autis usia kelas vokasional oleh konselor;Bbimbingan oleh semua pegawai SLB Autisma Bunda Bening Selakshahati selama 24 jam penuh. Hasil bimbingan menunjukkan bahwa anak autis mampu memiliki kontak mata yang fokus dan bahasa verbal yang bagus. This study aims to describe the initial conditions of social interaction skills of children with autism, the implementation process, and the results of guidance using the Applied Behavior Analysis method. The research method used is descriptive qualitative. The results showed that: the initial condition of the social interaction ability of children with autism still did not have focused eye contact and acceptable verbal language. Therapists carry out implementing guidance for children with autism at SDLB age; Guidance for children with autism in a vocational class by counselors; Guidance by all employees of SLB Autism Bunda Bening Selakshahati for 24 hours straight. The guidance results show that children with autism can have focused on eye contact and acceptable verbal language.


Author(s):  
Arini Safitri

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemetaan dan rancangan intervensi untuk beban kerja mental overload pada Dosen IAIN Palangka Raya. Jumlah subjek pada penelitian ini adalah 31 orang yang terdiri dari Dosen PNS dan Non PNS yang memiliki beban kerja dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi minimal dalam satu Tahun Ajaran terakhir (Ganjil 2018/2019 atau Genap 2018/2019) lebih dari 16 Satuan Kredit Semester. Pengukuran beban kerja secara mental atau psikologis dapat diukur salah satunya dengan metode NASA-TLX. Metode NASA-TLX ialah suatu alat ukur yang digunakan dalam mengukur beban kerja mental secara subjektif. Hasil pemetaan beban kerja mental yaitu didapatkan skor rata-rata beban kerja mental sebesar 82 (delapan puluh dua) yang berada pada kategori berat. This study aims to determine the mapping and intervention design for mental overload workloads at IAIN Palangka Raya lecturers. The number of subjects in this study was 31 people consisting of PNS and Non-PNS lecturers who had a workload in implementing the Tri Dharma of Higher Education in the last one academic year (Odd 2018/2019 or Even 2018/2019) more than 16 Semester Credit Units. One of the mental or psychological measurements of workload is the NASA-TLX method. A NASA-TLX method is a measuring tool used in measuring mental workload subjectively. The mental workload mapping result is that the mental workload average score is 82 (eighty-two), which is in the heavy category.


Author(s):  
Yedi Supriadi

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan metode spiritual, praktek spiritual dan implementasi spiritual dalam upaya pembentukan jati diri pada peserta Majelis Dzikir Rijalullah di Kabupaten Majalengka. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif yang berupaya mendeskripsikan prilaku subyek dan peristiwa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Majelis Dzikir Rijalullah Majalengka menerapkan Sembilan teori spiritual dari Imam Al-Ghazali yakni, taubah, sabar, zuhud, tawakal, wara’, kefakiran, mahabbah, ma’rifat, dan ridha. Kesembilan metode ini dipraktekkan dengan cara meditasi duduk, meditasi gerak, meditasi kontrol tubuh, dzikir meditasi dan dzikir rijalullah. Implementasi metode dan praktek dzikir dipandang mampu membersihkan hati dan pikiran yang memicu pada terbangunnya kesadaran (neosis) sampai kepada firasat dan intuisi (terbuka hijab) hingga pada pembentukan jati diri. Proses pembentukan jati diri berlangsung dalam tiga fase kepribadian, yakni Fase Alam Samar, Fase Alam Sadar dan Fase Alam Fitrah. This study aims to analyze the application of spiritual methods, spiritual practice, and spiritual implementation to form an identity in the participants of the Rijalullah Council of Dhikr in Majalengka Regency. This research uses a qualitative approach that seeks to describe the behavior of subjects and events. The results showed that the Rijalullah Majalengka Council applies nine spiritual theories from Imam Al-Ghazali: taubah, patience, zuhud, tawakal, wara ', devotion, mahabbah, ma'rifat, and pleasure. The nine methods are practiced using sitting meditation, movement meditation, body control meditation, meditation dzikir, and rijalullah dzikir. The implementation of the dzikir method and practice is seen as being able to cleanse the heart and mind, which triggers the awakening of consciousness (neosis) to premonitions and intuition (free hijab) of identity. Forming the identity takes place in three personality phases: the Faint Nature Phase, the Conscious Nature Phase, and the Natural Fitrah Phase.


Author(s):  
Umi Aisyah ◽  
Laras Prameswarie

Pada era modern ini banyak terjadi kasus kejahatan seksual pada anak di sekeliling kita dalam hal ini adalah kasus kejahatan seksual dalam bentuk pemerkosaan. Padahal seorang anak seharusnya mendapat perlindungan dari orang tua, keluarga dan masyarakat. Anak yang menjadi korban pemerkosaan akan mengalami permasalahan baik secara fisik maupun psikis. Secara psikis anak akan terguncang jiwanya bahkan trauma berkepanjangan. Untuk itu dibutuhkan layanan bantuan salah satunya adalah pemberian konseling individual yang bertujuan untuk membantu mengembangkan pribadi positif dalam diri klien dan membantu memulihkan permasalahan psikis yang dialaminya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pelaksanaan pemberian layanan konseling individual bagi anak korban pemerkosaan di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Tanggamus Lampung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian bahwasannya pelaksanaan konseling individual mencakup 4 tahap yakni identifikasi, doagnosis, prognosis, dan terapi. Sebelumpemberian konseling anak korban pemerkosaan yang awalnya merasa cemas, memiliki rasa kurang percaya diri, menutup diri dari pergaulan dan juga reaksi somatik seperti jantung berdebar dan keringat yang berlebihan, sebagian besar korban pemerkosaan akan condong untuk berdiam diri. Namun setelah mendapat layanan konseling individual anak menjadi lebih tenang, mau bersosialisasi dengan orang lain, komunikatif ketika diajak berbicara. Dan bagi anak yang sudah terganggu kejiwaannya akan dirujuk ke Rumah Sakit agar diberikan terapi kejiwaan oleh Psikolog.


Author(s):  
Yuli Nurlianti ◽  
Zaenal Mutaqin ◽  
Chatib Saefullah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas bimbingan akhlak di PSAA Rumah Bening Nurani (YABNI) Tanjungsari Sumedang yang meliputi proses pelaksanaan dan tujuan tercapainya program bimbingan akhlak. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.  Adapun teknik pengumpulan data yaitu melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis data penelitian, diperoleh: pelaksanaan bimbingan akhlak di PSAA Rumah Bening Nurani (YABNI) Tanjungsari Sumedang dapat dikatakan belum efektif, dikarenakan pelaksanaan bimbingan akhlak di di PSAA Rumah Bening Nurani belum dilakukan secara terstruktur, sedangkan suatu bimbingan haruslah dilakukan dengan terstruktur dan berkesinambungan agar hasil yang di diperoleh dapat maksimal. Meskipun beberapa tujuan dari program bimbingan ini telah tercapai, yakni anak asuh mengalami perubahan sikap setelah berada di Panti Sosial Asuhan Anak Rumah Bening Nurani. Adapun karakter berbasis islami yang ada pada diri anak asuh di PSAA Bening Nurani Tanjungsari Sumedang tidak hanya tercapai karena adanya pelaksanaan bimbingan akhlak saja, adanya faktor lain yang ikut mempengaruhi tercapainya tujuan dari program bimbingan akhlak yakni karena adanya kegiatan keagamaan. This study aims to research the effectiveness of moral guidance in PSAA Rumah Bening Nurani (YABNI) Tanjungsari Sumedang which includes the implementation process and the goal of achieving the moral guidance program. The research method used is descriptive method with qualitative approach. The data collection techniques are through observation, interviews, and documentation. Based on the results of research data analysis, obtained: the implementation of moral guidance in PSAA Bening Nurani House (YABNI) Tanjungsari Sumedang can be said not effective, because the implementation of moral guidance in the PSAA Rumah Bening Nurani has not been done in a structured, while a guidance must be done with a structured and sustainable so that the results obtained can be maximized. Although some of the goals of this guidance program have been achieved, the foster children experience a change of attitude after being in the Children's Home Children Care Rumah Bening Nurani. The Islamic-based character that is in the foster children in PSAA Bening Nurani Tanjungsari Sumedang not only achieved because of the implementation of moral guidance alone, the existence of other factors that influence the achievement of the goal of the moral guidance program that is because of religious activities.


Author(s):  
Sinta Hajrina Kuswandi ◽  
Dudy Imanuddin Effendi ◽  
Abdul Mujib

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui Bimbingan Akhlak pada Anak melalui Sistem Halaqah Quran di SD Al-Quran, untuk mengetahui Faktor Penunjang dan Penghambat Bimbingan Akhlak pada Anak melalui Sistem Halaqah Quran di SD Al-Quran, serta untuk mengetahui hasil yang dicapai dari Bimbingan Akhlak pada Anak melalui Sistem Halaqah Quran di SD Al-Quran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu menerapkan fenomena sosial atau suatu peristiwa apa adanya. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa bimbingan akhlak pada anak melalui sistem Halaqah Quran diketahui berlangsung dengan efektif dan cukup berhasil. Dampaknya dapat dirasakan oleh Guru Al-Quran selaku pembimbing dan orang tua siswa yang melaporkan perubahan akhlak siswa yang diaplikasikan di rumah. Secara pemahaman, siswa sudah mampu memahami bagaimana akhlak yang baik yang harus dilakukan. Diantaranya Akhlak kepada Allah Swt, Akhlak kepada sesama dan Akhlak kepada lingkungan. This research aims to find out the Moral Guidance in Children through the Halaqah Quran System at SD Al-Quran, to find out the Supporting Factors and Inhibitors of Moral Guidance on Children through the Halaqah Quran System in the Al-Quran Koran. and to find out the results achieved from Moral Guidance on Children through the Halaqah Quran System in the Al-Quran Elementary School. This study uses descriptive qualitative method, which implements social phenomena or event as they are. From the results of the study, it was found that moral guidance in children through the Halaqah Quran system was known to be effective and quite successful. The impact can be felt by Al-Quran Teachers as mentors and parents of students who report students'moral changes applied at home. In understanding, students have been able tounderstand how good morals must be done. Among there are morals to Allah, morality to others, and morals to the environment.


Author(s):  
Siti Indah Suryani ◽  
Diajeng Laily Hidayati ◽  
Miftahur Ridho

Tulisan ini bertujuan menjelaskan peran parakonselor pada Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Provinsi Kalimantan Timur. Metode penelitian menggunakan paradigma kualitatif dengan pendekatan fenomelogi. Sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa parakonselor dalam penanganan krisis pada klien, memainkan peran (1) sebagai broker, yaitu parakonselor menjadi penghubung antara klien dengan sumber penyedia layanan yang diperlukan klien. (2) menjalankan fungsi referal, yaitu merujuk klien kepada penyedia layanan. (3) sebagai manager kasus, yaitu mengatur penyelesaian masalah dengan berbagai ketentuan yang ada. Penelitian ini diharapkan berdampak terhadap peran konselor secara ideal dalam semua unit dan tingkatan pada berbagai lembaga. This paper aims to explain the role of counselors in the Protection Unit for Women and Children (PPA) of East Kalimantan Province. The research method uses a qualitative paradigm with a phenomelogical approach. While data collection is done by in-depth interviews, observation, and documentation. The results showed that parakonselor in handling crisis on the client, played the role (1) as a broker, ie parakonselor became the liaison between the client and the source of service providers needed by the client. (2) carrying out the referral function, i.e. referring clients to service providers. (3) as case manager, i.e. arranging problem solving with various existing provisions. This research is expected to have an impact on the ideal role of counselors in all units and levels of various institutions.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document