Hubungan antara Detraining Selama Pandemi Covid-19 dengan Kemampuan Daya Ledak Otot Tungkai Atlet UKM Karate
Abstract: Karate is one of the most popular martial arts practiced around the world. Karate training puts a great deal of stress on the peripheral joints, and the rotational motion of the spine can greatly affect their mobility. Explosive power is needed in the sport of karate because explosive power is a support in every karate technique movement. Someone who stops exercising for 2-4 weeks will experience a decrease in physiological functions of the body or can be called detraining. The purpose of this study was to determine whether there was a relationship between detraining during the Covid-19 pandemic against the leg muscle explosive power of athletes of Karate UKM State University of Malang. The research is a quantitative correlational study with a causal design. In this research, the sample used is athlete karate State University of Malang as many as 19 people. The data collection method used According to the research, there is a relationship between detraining explosive muscle leg athletes ukm karate Universitas Malang with a p-value is 0.000 less than α is 0,05 and Value correlation coefficient obtained by 0.886. Research concludes that there is a relationship between detraining during the Covid - 19 pandemic on the leg muscle explosive power of SMK karate athletes, State University of Malang. Abstrak: Karate merupakan salah satu beladiri yang paling populer dipraktikkan di seluruh dunia. Pelatihan karate memberikan tekanan yang besar pada sendi perifer, dan gerakan rotasi tulang belakang dapat sangat mempengaruhi mobilitasnya. Daya ledak sangat dibutuhkan dalam olahraga karate dikarenakan daya ledak merupakan penunjang dalam setiap gerakan teknik karate. Seseorang yang berhenti latihan selama 2-4 minggu akan mengalami penurunan fungsi fisiologis terhadap tubuh atau bisa disebut detraining. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara detraining selama pandemic Covid-19 terhadap daya ledak otot tungkai Atlet UKM Karate Universitas Negeri Malang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional dengan desain sebab akibat. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan merupakan atlet karate Universitas Negeri Malang sebanyak 19 orang. Metode pengambilan data menggunakan Berdasarkan hasil penelitian, terdapat hubungan antara detraining dengan daya ledak otot tungkai atlet ukm karate Universitas Negeri Malang dengan p-value sama dengan 0,000 kurang dari α sama dengan 0,05 dan Nilai correlation coefficient yang didapatkan sebesar 0,886. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara detraining selama pandemic Covid- 19 terhadap daya ledak otot tungkai atlet ukm karate Universitas Negeri Malang.