This research aims to describe the expressive value of grammar in the discourse of corruption in the print media "Fajar" which includes expressive modalities. Expressive modality is a modality that is used to indicate the authority of producing texts with regard to the truth or possible representation of reality. The research method used is a qualitative research method with a critical discourse analysis approach to the Norman Fairclough model. The data source in this study is the discourse on corruption in Fajar's print media, while the data is the expressive modality in the discourse of corruption in the "Fajar" print media. This data was collected using the following techniques: documentation, especially external documentation in the form of news published in the print media "Fajar" from the 1 December 2018 edition to the 28 February 2019 edition which was taken randomly, observed, read, and recorded. The data that has been collected is then analyzed using the critical discourse analysis approach of Norman Fairclough's model by means of description, interpretation, and explanation. From the results of data analysis, it can be concluded that the expressive modalities expressed by the text generators in the discourse on corruption in the printed media "Fajar" include: the modalities of truth which are marked by words or modals still, already, and definitely; the modality of desire expressed through modal can, so, will, and wants, and the modality of necessity expressed through modal must have imperative and directive power to move other people to do something in accordance with what the text generator wants.Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tentang nilai ekspresif gramatika dalam wacana korupsi di media cetak “Fajar” yang meliputi modalitas ekspresif. Modalitas ekspresif adalah modalitas yang digunakan untuk menunjukkan autoritas penghasil teks yang berkenaan dengan kebenaran atau kemungkinan representasi realitas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis wacana kritis model Norman Fairclough. Sumber data dalam penelitian ini yaitu wacana korupsi dalam media cetak Fajar, sedangkan yang menjadi data adalah modalitas ekspresif dalam wacana korupsi dalam media cetak “Fajar”. Data ini dikumpulkan dengan teknik: dokumentasi khususnya dokumentasi eksteren berupa berita-berita yang dimuat dalam media cetak “Fajar” mulai edisi 1 Desember 2018 sampai dengan Edisi 28 Februari 2019 yang diambil secara acak , observasi, baca, dan catat. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan analisis wacana kritis model Norman Fairclough dengan cara deskripsi, interpretasi, dan eksplanasi. Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa modalitas ekspresif yang dinyatakan oleh penghasil teks dalam wacana korupsi di media cetak “Fajar” meliputi: modalitas kebenaran yang ditandai dengan kata atau modal masih, sudah, dan pasti; modalitas keinginan yang dinyatakan melalui modal bisa, agar, akan , dan ingin, dan modalitas keharusan yang dinyatakan melalui modal harus yang memiliki kekuatan imperatif dan direktif untuk menggerakkan orang lain melakukan sesuatu sesuai dengan yang diinginkan penghasil teks.