scholarly journals Pengaruh Susu Kedelai dan Bubur Kacang Hijau terhadap Lingkar Pinggang Wanita Pascamenopause

2019 ◽  
Vol 15 (3) ◽  
pp. 245
Author(s):  
Fendie K. Syailawan ◽  
Budiyanti Wiboworini ◽  
Lilik Retna Kartikasari
Keyword(s):  
T Test ◽  
Post Hoc ◽  

Wanita pascamenopause rentan menderita obesitas. Susu kedelai dan bubur kacang hijau mengandung serat dan flavonoid yang bermanfaat sebagai antiobesitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh susu kedelai dan bubur kacang hijau terhadap lingkar pinggang pada wanita pascamenopause. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain pre-posttest dengan kelompok kontrol. Penelitian dilakukan selama 4 minggu dari Desember 2018 - Januari 2019 di Serengan, Surakarta. Subjek dibagi secara acak menjadi kelompok kontrol (n=10), susu kedelai (n=10) dan kombinasi susu kedelai dan bubur kacang hijau (n=10). Dosis susu kedelai dan bubur kacang hijau yang disediakan masing-masing adalah 240 ml dan 180 ml/hari/orang dan diberikan selama 4 minggu penuh. Data dianalisis dengan t-test berpasangan, uji one way ANOVA dan uji post Hoc Bonferroni. Tidak ada perbedaan yang bermakna pada status gizi, pekerjaan dan tingkat pendidikan dari ketiga kelompok. Ada penurunan lingkar pinggang yang signifikan baik pada kelompok susu kedelai dan kelompok kombinasi dibandingkan dengan kelompok kontrol (p<0,05). Penurunan rerata lingkar pinggang adalah -2.40±2.23 cm pada kelompok susu kedelai dan -5.30±3.20 cm pada kelompok kombinasi. Susu kedelai dan bubur kacang hijau bisa menjadi terapi alternatif untuk mengurangi lingkar pinggang bagi wanita pascamenopause.

2018 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 230-236
Author(s):  
Arlina Fauziah ◽  
Abdul Rahem ◽  
Anita Purnamayanti

Pasien rawat jalan di Poli Sub Spesialis Rheumatoid Rumah Sakit Daerah Ulin Banjarmasindalam perjalanan terapi RA mengalami perubahan terapi, yang semula menggunakan methotrexate berubahmenjadi menggunakan leflunomide (arava) dan kemudian menjadi azatioprin (imuran) dikarenakan terjadikekosongan obat RA. Adanya perubahan terapi RA menyebabkan perlu dilakukannya perbandinganefektivitas antara methotrexate dengan pengganti methotrexate. Rancangan penelitian yang digunakanadalah observasional dengan pengambilan data retrospektif. Analisis data dilakukan dengan menggunakanOne Way Anova dan Paired t-test. Efektivitas terapi pasien RA didasarkan pada aktivitas penyakit, skorDisease Activity Score 28 (DAS28) dan persentase efektivitas. Hasil analisis dengan One Way Anova menunjukkantidak terdapat perbedaan yang signifikan antara semua kelompok terapi (P = 0,084, P > 0,05).Berdasarkan uji Post Hoc LSD diketahui terdapat perbedaan yang signifikan antara DAS28 methotrexateawal dengan DAS28 imuran akhir (P = 0,0034, P < 0,05) dan antara DAS28 arava akhir dengan DAS28 imuranakhir (P = 0,049, P < 0,05). Pada uji Paired t-test terdapat perubahan nilai DAS28 yang signifikan antaramethotrexate awal dan akhir, DAS28 arava awal dan akhir serta DAS28 imuran awal dan akhir.Terdapatperbedaan efektivitas methotrexate dengan arava dan imuran dengan arava namun tidak ada perbedaanefektivitas methorexate dengan imuran pada pasien RA rawat jalan di RSUD Ulin Banjarmasin.


2015 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
Author(s):  
Gunde Rajendra. V. ◽  
Parit A. S.

The present study has been undertaken to know the effect of gender and faculty on emotional maturity of the college students. The sample consisted of 180 college students (60 from Arts, 60 from commerce and 60 from science faculty). Half of the subjects were male and half of them were female studding in first year degree course. The Ss were selected from the colleges situated in Gadhinglaj Tehsil form Kolhapur district. The data was analyzed by using t- test and one way ANOVA. Schefe’s post hoc test is used to find out the significance for inter group differences. The results reveal that the male and female college students differ in their emotional maturity. The faculty of college students also affect significantly on their emotional maturity.


2014 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 142-149
Author(s):  
Siti Muflikhatur R ◽  
Hesti Murwani Rahayuningsih

Latar Belakang: Peningkatan kadar kolesterol total merupakan faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler.  Manajemen kadar kolesterol total dapat dilakukan dengan upaya kuratif dan preventif. Simvastatin merupakan salah satu obat penurun kadar kolesterol total. Pengendalian asupan efektif untuk mencegah peningkatan kadar kolesterol total. Konsumsi makanan fungsional berpotensi dalam mencegah peningkatan kadar kolesterol total, salah satunya adalah konsumsi daun salam. Flavonoid yang terkandung dalam daun salam terbukti efektif dalam menurunkan kadar kolesterol total. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya perbedaan pengaruh antara ekstrak dan rebusan daun salam dalam mencegah peningkatan kadar kolesterol total darah tikus Sprague dawley.Metoda: Rancangan penelitian adalah true experimental jenis pre-post test randomized control group design terhadap 24 ekor tikus Sprague dawley yang dibagi acak dalam 4 kelompok. Tikus diberi pakan tinggi lemak bersamaan dengan pemberian ekstrak dan rebusan dengan dosis masing-masing ekstrak dari 0,72 gram daun segar dan rebusan 0,72 gram secara sonde sekali sehari. Kadar kolesterol total diperiksa dengan metode CHOD-PAP spektrofotometri. Data dianalisis menggunakan paired t-test dan uji one way ANOVA yang dilanjutkan uji Post-Hoc LSD pada tingkat kepercayaan 95%.Hasil: Kadar kolesterol total pada seluruh kelompok meningkat secara signifikan (p=0,000). Peningkatan kadar kolesterol total pada kelompok kontrol negatif adalah 147,88 %, kelompok control positif 11,64 %, kelompok perlakuan ekstrak 39,03 %, dan kelompok perlakuan rebusan 77,84 %. Terdapat perbedaan perubahan kadar kolesterol total antar kelompok secara signifikan (p=0,000).Simpulan: Perlakuan yang memiliki efek menahan laju peningkatan kadar kolesterol total terbesar sampai terkecil adalah 0,018 gram simvastatin, 0,034 gram ekstrak daun salam, dan 0,72 gram rebusan daun salam.


2018 ◽  
pp. 181-188
Author(s):  
F Fadila ◽  
Brian Wasita ◽  
Paramasari Dirgahayu

ABSTRAK Kurma merupakan salah satu buah dengan kandungan gizi terlengkap. Selain tinggi energi terutama karbohidrat (glukosa, fruktosa), kurma juga mengandung mineral besi yang berperan dalam metabolisme energi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kurma terhadap berat badan tikus (Rattus novergicus). Jenis penelitian eksperimental laboratorik dengan pre-post test with control grup. Sampel adalah 24 ekor tikus putih jantan (Rattus novergicus) strain Wistar, dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok K1 (kontrol negatif), dan K2 (kontrol positif (diberikan suplemen FeSO )), P1 (perlakuan ekstrak air kurma mentah), dan P2 (perlakuan sari kurma). Analisis data dengan uji paired t-test untuk mengetahui perbedaan berat badan pre-post test, ANOVA untuk mengetahui perbedaan berat badan post test antar kelompok, yang dilanjutkan dengan post hoc test LSD, dengan α=0,01. Hasil penelitian menunjukan terjadi peningkatan berat badan pada semua kelompok sampel (K1, K2, P1, dan P2). Peningkatan berat badan tertinggi pada kelompok kontrol positif (K1) 11,12%, diikuti oleh kelompok perlakuan SK (P2) 11,00%, dan perlakuan EAKM (P1) 10,90%, sedangkan yang terendah pada kelompok kontrol negatif (K1) hanya 5,32%. Hasil analisis paired t-Test pada kelompok kontrol positif (K2), perlakuan EAKM (P1) dan SK (P2) menunjukan terdapat perbedaan berat badan pre- post test yang signifikan (p<0,01). Hasil analisis One Way Anova, diperoleh nilai p=0,000 (p<0,01) yang menandakan terdapat perbedaan berat badan post test yang signifikan antar 4 kelompok, di mana post hoc test LSD menunjukan perbedaan terletak antara kontrol negatif (K1) dengan kelompok yang diberikan perlakuan (K2, P1, dan P2), sedangkan diantara kelompok K2, P1, dan P2 tidak ada perbedaan yang signifikan. Kesimpulan: Kurma dapat meningkatkan berat badan tikus yang mengalami anemia defisiensi besi. Pengaruh kurma terhadap berat badan tikus sama dengan pengaruh dari pemberian suplemen FeSO4. Peningkatan berat badan tikus tanpa perlakuan sangat rendah jika dibandingkan dengan peningkatan berat badan tikus yang diberikan kurma dan suplemen FeSO .Kata Kunci: kurma (Pheonix dactylifera L.); ekstrak air kurma mentah (EAKM), sari kurma (SK), suplemen FeSO4, berat badan tikus. ABSTRACT Dates are one of the most nutritious fruits. In addition to high energy, especially carbohydrates, dates also contain iron minerals that play a role in energy metabolism. The purpose of this study was to determine the effect of dates on rat body weight (Rattus novergicus). Types of laboratory experimental studies with pre-post test with control group. The sample was 24 male white rats (Rattus novergicus) Wistar strain, divided into 4 groups, ie group K1 (negative control), and K2 (positive control (given FeSO4 supplement)), P1 (crude dates juice treatment), and P2 (dates juice treatment). Analysis of data with paired t-test to determine the difference of pre-post test weight, One Way Anova to know difference of post test between group weight, followed by post hoc test of LSD, with α = 0,01. The results showed that there was an increase in weight across all sample groups (K1, K2, P1, and P2). The highest weight gain in the positive control group (K1) was 11.12%, followed by the group of dates juice treatment (P2) 11.00%, and crude dates juice treatment (P1) 10.90%, while the lowest in the negative control group (K1) only 5 , 32%. The result of paired t-test analysis in positive control group (K2), crude dates juice treatment (P1) and dates juice treatment (P2) showed significant difference of pre-post test weight (p <0,01). The results of One Way Anova analysis showed that p = 0,000 (p <0,01) indicated that there was significant difference of post test weight between 4 groups, where post hoc test of LSD showed the difference between negative control (K1) and group that given treatment (K2, P1, and P2), whereas between groups K2, P1, and P2 there was no significant difference. Conclusion: Dates can increase the weight of rats with iron deficiency anemia. The effect of dates on body weight of rats is similar to that of FeSO4 supplementation. Increased rats weight without treatment is very low when compared with the increased weight of rats given dates and supplements of FeSO4.   Keywords: dates (Pheonix dactylifera L.); raw dates crude extract, dates juice, FeSO4 supplement, weight of rats.


2014 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 34
Author(s):  
Nadia Fitri Hapsari ◽  
Ade Ismail ◽  
Oedijono Santoso

Background: Dental caries is the main problem of oral health in the world. The preventive is consumption cheddar cheese with caseinfosfoprotein and calcium. This study aimed to determine whether the consumption of 10 grams cheddar cheese can increase salivary pH. Method: The type of this research method is experimental with pre and post design. The samples in this research were 30 students FKG Unissula who inclusion criteria, 10 people the treatment group (consuming 10 grams of cheddar cheese), 10 people positive control group (consuming chocolate biscuits), and 10 people negative control group. The data analysis techniques using Paired T Test to determine the salivary pH before and after treatment. Furthermore, to know differences among the three groups using One Way Anova Test and Post Hoc Test . Result: Based Test Paired T Test showed that the treatment and negative group increased salivary pH. Positive control group decreased salivary pH. Based on One Way Anova test significant value 0.000 (p≤0.05), it means differences between 3 groups. Based on Post Hoc Test found significant value p≤0.05, it means differences between one group to another. Conclusion: From study result concluded that consumption 10 grams of cheddar cheese can raise the salivary pH.


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 72-78
Author(s):  
I Gusti Agung Ayu Kusuma Wardani

Kulit merupakan salah satu organ yang berperan penting dalam tubuh. Organ ini berfungsi untuk melindungi jaringan yang ada di bawahnya. Luka pada kulit menyebabkan berkurang atau hilangnya fungsi-fungsi tersebut pada bagian kulit yang luka. Luka bakar dapat menyebabkan kerusakan dan peningkatan permeabilitas pembuluh kapiler, serta kerusakan jaringan kulit. Pengobatan menggunakan tamanan obat atau herba juga memiliki kelebihan yaitu tidak menimbulkan efek samping yang terlalu tinggi. Bunga kecombrang adalah salah satu tanaman yang dapat menyembuhkan luka bakar karena kandungan senyawa aktif yang terdapat dalam bunga kecombrang mengandung saponin, flavonoid, terpenoid dan tanin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemberian gel ekstrak etanol bunga kecombrang (Etlingera elatior) terhadap penyembuhan luka bakar derajat IIA pada mencit putih (Mus musculus L.). Pengujian menggunakan 25 ekor mencit yang dibagi menjadi 5 kelompok. Semua mencit dilukai menggunakan paku panas dengan diameter 80 mm. Semua kelompok mendapat pemberian obat dua kali sehari. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan metode Randomized Control Group Pretest Posttest Design. Pengamatan luka dilakukan setiap hari sampai salah satu hewan coba sembuh. Semua data kuantitatif diuji secara statistik menggunakan uji normalistas, uji homogenitas, uji paired t-test, uji One Way-ANOVA dan uji post hoc test (LSD). Dari uji One Way-ANOVA didapatkan nilai p=0,001 (p<0,05). Dari rata-rata selisih diameter luka bakar pada perlakuan 3 (gel ekstrak etanol bunga kecombrang konsentrasi 25% memiliki efektivitas paling tinggi untuk menyembuhkan luka bakar derajat II A, dibandingkan kelompok lainnya dalam penelitian ini.


2016 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 141 ◽  
Author(s):  
Miftah Wiryani ◽  
Billy Sujatmiko ◽  
Rini Bikarindrasari

The effect of application time of CPP-ACPF on enamel hardness. Remineralization process can increase the hardness of enamel due to demineralization process. CPP-ACPF is a material used for enhancing remineralization. However, the application time of CPP-ACPF remain controversial among previous studies. This study was aimed to investigate the effect of various application times of CPP-ACPF on enamel hardness. Thirty premolar teeth were mounted on self cure acrylic resin, and were divided into 5 groups. Demineralization process was performed, and enamel hardness (pre-est) was measured by Vickers Hardness Tester. Remineralization was performed using CPP-ACPF in various application times: 3, 15, 30, 60 minutes, and the control group was only immersed in artificial saliva for 60 minutes, then enamel hardness was measured (posttest). Data were analyzed using paired t-test, one-way ANOVA, and post-hoc Bonferroni. The result of paired t-test showed that all the groups, except the control group, have an increasing enamel hardness that was statistically significant. One-way ANOVA results showed no statistically significant difference among the groups at pretest, but one-way ANOVA results showed statistically significant difference at posttest. Post hoc Bonferroni showed that the significantly difference at posttest occurred between all the treatment groups against the control group, but there were no significant differences between the 3 minutes group to 15 minutes group, between 15 minutes group to 30 minutes group, and between 30 minutes group to 60 minutes group. It was concluded that various application times of CPP-ACPF had an effect on increasing enamel hardness. ABSTRAKProses remineralisasi dapat meningkatkan kekerasan email yang menurun akibat demineralisasi. Bahan remineralisasi yang ideal adalah CPP-ACPF. Terdapat perbedaan lama aplikasi CPP-ACPF dalam berbagai penelitian, selain itu total lama aplikasi yang dibutuhkan CPP-ACPF dalam mekanisme remineralisasi belum diketahui. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh lama aplikasi CPP-ACPF terhadap kekerasan email. Tiga puluh mahkota gigi premolar yang ditanam dalam resin akrilik self cure dibagi menjadi lima kelompok, kemudian dilakukan proses demineralisasi. Kekerasan email kemudian diukur menggunakan alat Vickers Hardness Tester. Proses remineralisasi menggunakan CPP-ACPF dilakukan pada masing-masing kelompok dalam berbagai lama aplikasi yaitu 3 menit, 15 menit, 30 menit, 60 menit, serta perendaman dalam saliva buatan selama 60 menit (kontrol). Kekerasan email kemudian diukur kembali (posttest). Data diuji secara statistik menggunakan t-test berpasangan, one-way ANOVA dan post hoc Bonferroni. Hasil paired t-test menunjukkan bahwa seluruh kelompok, kecuali kelompok kontrol, mengalami peningkatan rata-rata kekerasan email secara signifikan. Hasil uji one-way ANOVA pada pretest menunjukkan tidak ada perbedaan kekerasan email yang signifikan. Hasil uji one-way ANOVA pada posttest menunjukkan terdapat perbedaan kekerasan email yang signifikan. Hasil uji post Hoc Bonferroni menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kekerasan email yang signifikan pada seluruh kelompok perlakuan terhadap kelompok kontrol, tetapi perbedaan kekerasan email antara kelompok lama aplikasi 3 menit dengan 15 menit, antara lama aplikasi 15 menit dengan 30 menit, serta antara lama aplikasi 30 menit dengan 60 menit tidak menunjukkan perbedaan kekerasan email yang signikan. Kesimpulan penelitian ini adalah berbagai lama aplikasi CPP-ACPF berpengaruh terhadap peningkatan kekerasan email.


2020 ◽  
Vol 73 (1) ◽  
pp. 229-239
Author(s):  
Jose M. Saavedra ◽  
Kristján Halldórsson ◽  
Sveinn Þorgeirsson ◽  
Ingi Þ. Einarsson ◽  
Margrét L. Guðmundsdóttir

AbstractHandball (team handball) is a multifactorial sport. The aims of this study were (i) to analyse anthropometric variables, conditioning abilities, and handball skills in club handball players according to age and sex, and (ii) to develop multivariate models explaining club handball performance from a multidimensional perspective. Two hundred and twenty six handball players (age 16.9 ± 4.0 years, 54% males) participated in the study. The players belonged to under-14, under-16, under-19, and A teams. They were evaluated with a battery of 18 tests covering kinanthropometry, conditioning abilities, and handball skills. A one-way ANOVA with a Bonferroni post-hoc test was used to investigate differences between teams, and a t-test for differences between the sexes. For each team, a discriminant analysis was performed to determine differences between performance levels. The results showed little differences between the U19 and A teams in any of the variables studied in either men or women, and that the lowest values corresponded to the U14 team. The differences according to sex were clear in the kinanthropometric and conditioning variables, but much less so in handball skills. The eight multivariate models that were constructed classified successfully from 48.5 to 100% of the sample using at most three variables (except for the women's A team whose model selected six variables). Conditioning variables were most discriminating in men, and handball skills in women. This would seem to reflect the different performance profiles.


2020 ◽  
Author(s):  
Κωνσταντίνος Σπανός
Keyword(s):  
T Test ◽  
Post Hoc ◽  

Oι βασικότεροι παράγοντες που επηρεάζουν την κατάσταση της υγείας των ατόμων είναι ο τρόπος ζωής τους, δηλαδή η διατροφή, η φυσική δραστηριότητα καθώς και το περιβάλλον που ζουν και εργάζονται. Το είδος αλλά και οι συνθήκες εργασίας μπορούν να επιφέρουν αρνητικές επιδράσεις στην υγεία των εργαζομένων, γεγονός που συντελεί σε μειωμένη αποδοτικότητα και εργασιακή αποχή. Σκοπός της παρούσας έρευνας ήταν να καταγράψει συμπεριφορές εργαζομένων που διάγουν καθιστική εργασία. Επίσης στόχος ήταν να ανακαλύψει κατά πόσο σχετίζεται το εργασιακό στρες, η επαγγελματική ικανοποίηση και η επαγγελματική εξουθένωση με την εργασιακή αποχή, τη φυσική κατάσταση, τη σωματική σύσταση και τις συμπεριφορές που σχετίζονται με την υγεία. Για τη στατιστική ανάλυση χρησιμοποιήθηκε περιγραφική στατιστική, t-test, one-way ANOVA, MANOVA, post hoc test, μέθοδος PCA- ανάλυση κύριων συνιστωσών και η εφαρμογή μοντέλου δομικών εξισώσεων. Τα αποτελέσματα έδειξαν πως το φύλο, η ηλικία, η σωματική σύσταση, ο τομέας και η θέση εργασίας, καθώς και η βαθμίδα εκπαίδευσης επηρεάζουν σημαντικά τους παράγοντες του εργασιακού άγχους, της επαγγελματικής ικανοποίησης και της επαγγελματικής εξουθένωσης. Επιπρόσθετα, το εργασιακό άγχος επηρεάζει αρνητικά την αποδοτικότητα, ενώ η επαγγελματική ικανοποίηση επιδρά θετικά στη μείωση της εργασιακής αποχής. Η άσκηση φαίνεται να επιδρά θετικά στην αποπροσωποίηση, ενώ η αυξημένη μέγιστη πρόσληψη οξυγόνου, η μέγιστη δύναμη και τα χαμηλά επίπεδα σωματικού λίπους αυξάνουν σημαντικά την αποδοτικότητα και μειώνουν την εργασιακή αποχή. Τα αποτελέσματα φανερώνουν πως η βελτίωση της υγείας των ανθρώπων στον χώρο εργασίας, μπορεί να αποτελέσει σημαντικό έναυσμα για την υιοθέτηση πιο θετικών συμπεριφορών και μείωση της νοσηρότητας μέσω ειδικών προγραμμάτων βελτίωσης της ποιότητας ζωής στους εργασιακούς χώρους. Η άσκηση, το χαμηλό ποσοστό σωματικού λίπους και οι υγιεινές συμπεριφορές μπορούν να επηρεάσουν θετικά την παραγωγικότητα των εργαζομένων και συνολικά ολόκληρων των οργανισμών.


Author(s):  
Yunita Liana ◽  
Yofa Anggriani Utama

Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh. Proses penyembuhan tidak hanya terbatas pada proses regenerasi yang bersifat lokal, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh oleh banyak faktor, salah satunya adalah jenis obat-obatan. Penyembuhan luka adalah suatu bentuk proses usaha untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi pada kulit. Salah satu tanaman yang berpotensi terhadap penyembuhan luka adalah tanaman betadine. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pemberian ekstrak daun betadine terhadap ketebalan jaringan granulasi dan jarak tepi luka sayat tikus putih (Rattus norvegicus). Desain penelitian studi eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian post test only control group design. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biomedik Fakultas Teknik Kimia Politeknik Sriwijaya Palembang untuk pelaksanaan ekstraksi dan pembuatan salep ekstrak daun betadine, di Animal House Fakultas Kedokteran Unsri Palembang untuk pemeliharaan dan perlakuan pada tikus putih dan Laboratorium Patologi RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang untuk pemeriksaan jaringan kulit tikus putih. Jumlah sampel 30 tikus putih. Analisis statistik uji homogenitas antar kelompok dengan menggunakan levene test, Independent t-test, Uji One Way Anova untuk mengetahui jaringan granulasi dan jarak tepi luka dilanjutkan dengan uji post hoc multiple comparisons t-test games howel. Hasil uji statistik salep ekstrak daun betadine mempunyai efek yang sama dengan salep madecassol terhadap ketebalan jaringan granulasi dan jarak tepi luka pada luka sayat tikus putih. Dosis yang paling efektif adalah pada dosis 40% salep ekstrak daun betadine. Diharapkan perlu penelitian lanjutan tentang efek daun betadine terhadap protein-protein pada saat proses inflamasi toksisitas dari daun betadine.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document