scholarly journals Potensi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber Officinale Var. Rubrum) Sebagai Larvasida Alami Aedes Albopictus

2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 106
Author(s):  
Qatrinida Qatrinida ◽  
Norfai Norfai ◽  
Kasman Kasman

DBD masih merupakan masalah kesehatan masyarakat utama di Indonesia. Upaya pencegahan yang dilakukan saat ini menggunakan insektisida berbahan dasar kimia yang dapat merusak lingkungan juga menimbulkan resistensi. Penggunaan larvasida alami dari tumbuhan dapat menjadi alternatif insektisida, salah satunya adalah jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum) yang dapat dijadikan sebagai insektisida alami karena adanya kandungan senyawa aktif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kematian, perbedaan rerata kematian larva Aedes albopictus serta mengetahui Lethal Time dan Lethal Concentration. Jenis penelitian ini merupakan penelitian true eksperimental dengan posttest only control group design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kematian larva 100% lebih cepat pada konsenrasi 8% yaitu setelah 6 jam pengujian. Hasil Uji Kruskal Wallis untuk melihat perbedaan rerata kematian larva setiap jam kelompok perlakuan ekstrak jahe merah dengan kelompok kontrol menunjukkan terdapat perbedaan secara signifikan rerata kematian larva (0,000 < 0,05). Hasil uji probit Lethal Time menunjukkan bahwa diperlukan waktu 2,196 jam dalam mematikan 50% larva dan 4,788 jam dalam mematikan 99% larva dengan konsentrasi 8% sedangkan Lethal Concentration menunjukkan bahwa diperlukan konsentrasi sebesar sebesar 0,772% dalam mematikan 50% larva dan 1,973% dalam mematikan 99% larva setelah 9 jam pengukuran. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan ekstrak jahe merah yang aman dan layak pakai namun tidak menghilangkan senyawa yang ada pada ekstrak jahe merah.

2017 ◽  
Vol 36 (3) ◽  
pp. 244-254
Author(s):  
Ratna Pramurditya ◽  
Aris Santjaka ◽  
Arif Widyanto

Pengendalian Aedes sp tanpa insektisida dapat digunakan dengan perangkap telur (Ovitrap). KecamatanPurwokerto Selatan dengan jumlah kasus DBD tertinggi di Kabupaten Banyumas tahun 2015 (92 kasus,1 orangmeninggal), Kelurahan yang tinggi kasus DBD yaitu Kelurahan Teluk dengan 22 kasus DBD. Penelitian inimenjawab jenis atraktan dan jenis bahan ovitrap mana yang paling baik untuk menarik nyamuk. Jenis penelitian iniyaitu eksperimen semu (Quasi Experiment) rancangan postest dengan kelompok kontrol (non randomized postestonly control group design). Sampel penelitian ini digunakan kriteria inklusi yaitu rumah penderita (3 rumah)dengan rumah disekitar rumah penderita dalam radius 200m yaitu 27 rumah (1 rumah diberi 3 perlakuan ovitrap).Analisis univariat (perhitungan jumlah telur nyamuk pada ovistrip) dan analisis bivariat (uji ANOVA Faktorial).Jumlah telur nyamuk yang paling banyak pada jenis atraktan air rendaman jerami (1.933 butir) dan jenis bahanovitrap gelas plastik (1436 butir). Spesies nyamuk yang ditemukan Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Hasilanalisis anova faktorial jenis atraktan 0,00 (p) 0,05 (α), significant Ho ditolak jadi ada perbedaan jumlah telurAedes sp yang terperangkap pada masing-masing jenis atraktan (air rendaman jerami, air rendaman gula dan airsetempat). Jenis bahan ovitrap 0,187 (p) 0,05 (α), Ho diterima jadi tidak ada perbedaan antara jumlah telurnyamuk dengan jenis bahan ovitrap (tempurung, gelas plastik dan kaleng). Interaksi jenis atraktan dan jenis bahanovitrap 0,155 (p) 0,05 (α), Ho diterima, tidak ada perbedaan interaksi jenis atraktan dan jenis bahan ovitrap.Atraktan dengan air rendaman jerami 20% paling baik digunakan untuk tempat bertelur nyamuk, sedangkan untukjenis ovitrap gelas plastik dengan atraktan air rendaman jerami paling baik digunakan. Penggunaan atraktan airrendaman jerami 20% dengan ovitrap gelas plastik dalam menangkap telur nyamuk dapat diterapkan padamasyarakat.


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 37-45
Author(s):  
HAIDINA ALI

Deman Berdarah Dengue adalah penyakit demam akut yang disebabkan virus dengue yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes.Aedes aegypti dan Aedes albopictus merupakan vektor utama penularan penyakit DBD. Pencegahan penyakit DBD dilakukan dengan memutus mata rantai penularan. Insektisida hayati terbukti berpotensi mengendalikan vektor. Penelitian ini diketahuinya efektivitas ekstrak buah pinang muda (Areca catechu L.) terhadap kematian larva nyamuk Aedes sp. Metode penelitian ini true eksperimen dengan rancangan Post Test Only Control Group Design. Penelitian menunjukkan presentase rata-rata kematian larva pada konsentrasi 2000 ppm sebesar 39,2%, konsentrasi 3000 ppm sebesar 72%, konsentrasi 4000 ppm sebesar 84,8% dan konsentrasi 5000 ppm sebesar 100%. Hasil Uji One Way Anova diperoleh p-value = 0,000 (p = < 0,05) sehingga dinyatakan ada perbedaan signifikan pada jumlah larva yang mati pada berbagai konsentrasi dan hasil Uji Bonferroni diperoleh konsentrasi yang paling efektif terhadap kematian larva nyamuk Aedes sp pada konsentrasi 5000 ppm. Diharapkan penelitian selanjutnya menemukan formulasi buah pinang muda yang lebih aplikatif sehingga penggunaannya lebih mudah dimasyarakat.


2017 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
Author(s):  
Nurul Jubaedah ◽  
Winarko . ◽  
Fitri Rohmalia

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Surabaya semakin meningkat setiap tahunnya. Salah satu pencegahan untuk menurunkan kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan menggunakan repellent. Repellent dapat dibuat dari bahan alami yaitu ketumbar (Coriandrum sativum)yang di ekstrak. Ketumbar (Coriandrum sativum) memiliki kandungan linalool yang terkenal sebagai bahan yang dapat mencegah nyamuk Aedes aegypti untuk menggigit. Kandungan linalool pada ketumbar (Coriandrum sativum) sebesar 60-70%. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis efektifitas ekstrak biji ketumbar sebagai repellent terhadap nyamuk Aedes aegypti.            Jenis penelitian ini eksperimen murni dengan desain penelitian Rancangan Eksperimen Sederhana (posttest only with control group design). Kelompok perlakuan diberi perlakuan dengan dosis bertingkat. Terdapat 5 perlakuan repellent dari ekstrak ketumbar (Coriandrum sativum) terhadap nyamuk Aedes aegypti yaitu 0%, 45%, 50%, 55%, dan 60% dengan replikasi sebanyak 4 kali. Kondisi yang dikendalikan yaitu suhu, kelembaban dan karakteristik nyamuk. Teknik pengumpulan data diperoleh dari hasil observasi eksperimental dan wawancara. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara analitik menggunakan uji One way ANOVA dan menggunakan analisis probit.            Nyamuk Aedes aegypti yang kontak paling sedikit yaitu 1 ekor pada konsentrasi 60%. Suhu dan kelembaban ruang penelitian homogen. Tidak ada perbedaan jumlah nyamuk kontak pada  konsentrasi ekstrak biji ketumbar 0%, 45%, 50%, 55%, dan 60%. Konsentrasi yang paling efektif dari hasil probit yaitu konsentrasi 60% dengan daya tolak sebesar 98% dan daya proteksi lama waktu yang memenuhi standar WHO selama 2 jam. Saran untuk peneliti selanjutnya agar meningkatkan konsentrasi untuk mendapatkan daya proteksi 100%. Penelitian terhadap jenis nyamuk yang lainnya seperti nyamuk Culex sp, Anopheles sp, Mansonia sp dan Aedes albopictus. Membuat repellent ekstrak biji ketumbar dalam bentuk krim atau gel.           Kata kunci : ekstrak ketumbar, nyamuk Aedes aegypti, dan repellent


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
Author(s):  
Sonnia J. Giroth ◽  
Janno B. B. Bernadus ◽  
Angle M. H. Sorisi

Abstract: Aedes aegypti and Aedes albopictus are known as the two main vectors of DHF disease. One way to control DHF is by breaking the chain of spread in the larval phase with larvicides. The use of organic larvicides derived from plants is in great demand, one of which is extracts of lemongrass (Cymbopogon citratus). This study aims to determine the level of efficacy or the effect of concentration of lemongrass extract solution on mortality rates of Aedes sp. larvae. This is an experimental study using 40 instar larvae III / IV of Aedes sp. which were given the intervention of lemongrass plant extracts with a concentration of 5%, 10%, 15%, and 20%. This experiment was carried out twice. Four observations were made every 6 hours. Probit analysis was performed to determine Lethal Concentration (LC50 and LC90) and Lethal Time (LT50 and LT90). The analysis showed that the lemongrass plant extract at a concentration of 20% had a significant difference with the concentration of 5%, 10%, 15%, and the control group (p <0.05). In conclusion, extract of lemongrass (Cymbopogon citratus) with a concentration of 20% is effective for killing larvae of Aedes sp.Keywords: Aedes sp., Cymbopogon citratus, larval mortality  Abstrak: Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus diketahui sebagai dua vektor utama dari penyakit DBD. Salah satu cara pengendalian DBD adalah dengan memutus rantai penyebaran pada fase larva dengan larvasida. Pemanfaatan larvasida organik atau alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan banyak diminati, salah satunya adalah ekstrak tanaman serai (Cymbopogon citratus). Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat keampuhan atau pengaruh konsentrasi larutan ekstrak tanaman serai terhadap tingkat mortalitas larva nyamuk Aedessp. Penelitian ini bersifat eksperimental sederhana menggunakan 40 ekor larva instar III/IV nyamuk Aedes sp. yang diberikan intervensi ekstrak tanaman serai dengan konsentrasi 5%, 10%, 15%, dan 20%. Pengamatan dilakukan setiap 6 jam sebanyak 4 kali, dengan 2 kali percobaan. Analisis probit dilakukan untuk mengetahui Lethal Concentration (LC50 dan LC90) dan Lethal Time (LT50dan LT90). Hasil analisis menunjukkan bahwa ekstrak tanaman serai pada konsentrasi 20% memiliki perbedaan signifikan dengan konsentrasi 5%, 10%, 15%, dan kelompok kontrol (p < 0,05). Simpulan penelitian ialah ekstrak tanaman serai dengan konsentrasi 20% efektif untuk mematikan larva Aedes sp.Kata Kunci: Aedes sp., Cymbopogon citratus, mortalitas larva


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 17
Author(s):  
Suryani Suryani ◽  
Sutiyono Sutiyono ◽  
Mingle A Pistanty

ABSTRAKAsam urat merupakan penyakit yang diakibatkan tingginya kadar purin di dalam darah. Di Dunia asam urat meningkat dua kali lipat populasi >75 tahun, saat ini di Indonesia di lihat dari karakteristik umur dan jenis kelamin , prevalensi tertinggi umur >75 tahun (54,8%). Penderita wanita juga lebih banyak (27,5%) di bandingkan dengan pria (21,8%).Diperlukan suatu tindakan nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri sendi pada lanjut usia, salah satunya adalah terapi nonfarmakologi kompres larutan jahe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kompres larutan jahe (zingiber officinale roscoe) terhadap nyeri asam urat di Posyandu Lansia Melati Desa Candisari Kabupaten Grobogan. Metode dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimental dengan pretest-posttest with control group design. Teknik sampling yang digunakan adalah noprobability sampling dengan pendekatan total sampling dan didapatkan sampel berjumlah 50 responden. Hasil analisa pengaruh ditujukan dengan adanya pengaruh tingkat skala nyeri sebelum dan setelah dilakukan pemberian kompres larutan jahe menggunakan uji statistik paired t test, didapatkan nilai signifikasi sebesar 0,0001 atau kurang dari  0,05 (p<0,05), dengan nilai t sebesar 39.192. Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut ada pengaruh pemberian kompres larutan jahe (zingiber officinale roscoe) terhadap nyeri asam urat di Posyandu Lansia Melati Desa Candisari Kabupaten Grobogan.Kata Kunci : Asam urat, Jahe, Nyeri


2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Retno Issroviatiningrum ◽  
Shanti Wardaningsih ◽  
Novita Kurnia Sari

ABSTRAK Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan keperawatan khususnya untuk mendukung peserta didik menjadi perawat profesional memerlukan proses pembelajaran dengan menggunakan fasilitas keterampilan klinis. Practice based simulation model didasarkan pada teori belajar konstruktif yang menegaskan bahwa pengetahuan tidak pasif ditransfer dari pendidik kepada peserta didik, tetapi dibangun oleh peserta didik melalui pengolahan pengalaman dan interaksi dengan lingkungan mereka. Dengan metode simulasi di laboratorium dapat mendorong mahasiswa untuk menggunakan critical thinking dalam mengambil keputusan dalam mengatasi masalah tanpa merugikan pasien yang sebenarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh practice based simulation model terhadap critical thinking pada mahasiswa semester VI di FIK Unissula Semarang. Penelitian ini menggunakan metode Quasy – Experiment dengan pendekatan pretest-posttest with control group design. Pengambilan sampel dengan teknik  simple random sampling dengan jumlah 21 responden baik kelompok intervensi maupun kelompok kontrol. Analisis data menggunakan uji Paired T-Test dan Independent Samples T-Test. Hasil penelitian selisih peningkatan critical thinking pada kelompok intervensi sebanyak 11.95 poin dan pada kelompok kontrol 2.05. Practice based simulation model berpengaruh terhadap critical thinking dengan nilai p=0.00<0.05. Disimpulkan bahwa practice based simulation model mempengaruhi critical thinking pada mahasiswa semester VI FIK Unissula Semarang. Kata kunci: Practice based simulation model, critical thinking


2017 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 99
Author(s):  
St Fatimah Azzahra

ABSTRACTThis research is aimed to know the differences increase critical thinking skills through learning group and individual problem solving in thermochemical material. This research uses a quasi-experimental design with nonequivalent control group design and study sample consisted of 103 students, divided into the first experimental (group problem solving) (35 students), the two group experimental (individual problem solving) (34 students). The collected through pretest-posttest. The analyzed with the Kruskal Wallis test, the results showed that the learning problem solving as a group or individually can improve students’ critical thinking skills. Statistical test there are significant differences in the students critical thinking skills thermochemical material between students who received group and individual problem solving. Critical thinking skills improvement with problem solving individual learning higher compared with group learning problem solving.Keywords: problem solving learning, critical thinking skillsABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa melalui pembelajaran group dan individual problem solving pada materi termokimia. Penelitian ini menggunakan metode quasi experimen dengan desain Nonequivalent Control Group Design dan sampel penelitian ini terdiri dari 103 siswa yang terbagi ke dalam kelompok eksperimen pertama (pembelajaran group problem solving) (35 siswa), kelompok eksperimen kedua (pembelajaran individual problem solving) (34 siswa).Pengumpulan data dilakukan melalui pretest-posttest. Data dianalisis dengan uji Kruskal Wallis Test, hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran problem solving secara group maupun secara individual dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Data uji statistik, terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan berpikir kritis siswa pada materi termokimia antara siswa yang mendapat pembelajaran group problem solving dan individual problem solving. Peningkatan keterampilan berpikir kritis dengan pembelajaran individual problem solving lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran group problem solving.Kata Kunci: Pembelajaran Problem Solving, Keterampilan Berpikir Kritis


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Yuwanda Megri Santika ◽  
Otang Kurniaman ◽  
Zariul Antosa

Reading is one of the important aspects in the communication process. Reading can make someone better understand the contents of the reading. In learning to make it easier for students to understand the contents of the reading it will be easier if it begins with the ability to determine the main ideas of the paragraph. Based on this, the researcher conducted a study by applying the Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) learning model to the ability to determine the main idea of the paragraph at the fifth grade students of SD 003 Pulau Kopung. This study aims to determine the effect of the CIRC learning model on the ability to determine the main ideas of paragraphs of fifth grade students of SD Negeri 003 Pulau Kopung. This research method is a quasi- experimental Nonequivalent Control Group Design. This research was conducted in two classes, the VA class as the control class and VB class as the experimental class with 22 students in each class. The results of the study showed that the CIRC learning model influenced the ability to determine paragraph main ideas with the results of calculations derived from the gain index, the experimental class using the CIRC learning model got an increase in gain of 0.59 with the middle class and the control class with the normal learning model got an increase of 0.31 with medium class.


2017 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 447
Author(s):  
Iyay Robia Khoerudin ◽  
Neneng Titin ◽  
Eki Kiyamudin

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis surat dinas siswa kelas VIII di SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka, mengetahui kemampuan menulis surat dinas dengan menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams-Achievment Divisions) siswa kelas VIII di SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka, serta menjelaskan efektifitas model pembelajaran STAD (Student Teams-Achievment Divisions) untuk meningkatkan  pengajaran menulis surat dinas siswa Kelas VIII di SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan metode eksperimen Pre test-Post test Control Group Design, populasinya yaitu SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka tahun ajaran 2013/2014, sedangkan  sampelnya ditentukan melalui teknik simple random sampling yaitu kelas VIII G SMP Negeri 2 Panyingkiran sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B SMP Negeri 1 Panyingkiran sebagai kelas kontrol. Instrumen pengumpulan data yang digunakan tes tertulis tes awal dan tes akhir, kuesioner, lembar observasi guru dan siswa, setelah data diperoleh maka dilakukan analisis data. Data kuesioner dan observasi dianalisis dalam bentuk uraian sedangkan data tes dianalisis dengan statistik dan di deskripsikan.Berdasarkan perhitungan statistik program SPSS 16.0 diperoleh hasil uji t pretes pada kedua kelas tersebut memiliki nilai t=5.429 derajat kebebasan (df)=n-1=38 nilai probability (sig 2-tailed) sebesar 0,000.  Hal ini berarti t hitung <0,005. Artinya 0,000<0,05, pada uji t ini bahwasanya pretes pada kedua kelas terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.  Apabila ditinjau dari segi rata-rata pretes eksperimen lebih efektif daripada kelas kontrol. Hal ini terbukti dari rata-ratanya pretes kelas eksperimen 64,8 kelas kontrol 62,3 selisih rata-rata 2,5. Sedangkan rata-rata postes kelas eksperimen 81,2 dan kelas kontrol 69 terjadi selisih postes 12,2.


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
Author(s):  
Wawan Kurniawan

ABSTRAK  Latar belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus Dengue dapat menyebabkan kematian. Pencegahan DBD yang dianggap paling tepat adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan pengendalian vektor Demam Berdarah pada siswa sekolah dasar terhadap Maya Index di Majalengka. Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment (pretest-posttest control group design). Sebanyak 4 sekolah terpilih sebagai kelompok intervensi dan 4 sekolah lainnya sebagai kontrol. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV-VI yang terdiri dari 171 siswa pada kelompok intervensi dan 163 pada kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan adalah formulir pemantauan jentik berkala. Hasil: Jumlah rumah dengan kategori Maya Index tinggi berkurang dari 27,5% menjadi 9,4%. Terjadi penurunan angka BRI kategori tinggi pada kelompok intervensi dari 20,5% menjadi 1,8%. Pada kelompok kontrol tidak terjadi penurunan angka BRI kategori tinggi (22,1%), sebaliknya terjadi penurunan kategori rendah dari 34,4% menjadi 3,7%. Tidak terjadi penurunan angka HRI pada kelompok intervensi maupun kontrol. Kesimpulan: Pelatihan pengendalian vektor Demam Berdarah dapat menurunkan nilai BRI dan Maya Index, tetapi tidak berpengaruh terhadap nilai HRI. Tidak adanya perubahan nilai HRI menunjukkan bahwa kebersihan dan sanitasi lingkungan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap probabilitas kejadian demam berdarah. Kata Kunci : Demam Berdarah, Maya Index, pelatihan, pengendalian vektor   ABSTRACT Background: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) caused by Dengue virus could cause death. The most appropriate prevention of Dengue is eradication of mosquito nests (PSN). This study aims to determine the effect of Dengue vector control training on elementary students towards Maya Index in Majalengka. Method: This study used quasi-experimental design (pretest-posttest control group design). A total of 4 schools were selected as intervention groups and 4 other schools as controls. The subjects were students in grades IV-VI consisting of 171 students in the intervention group and 163 in the control group. The instrument used was periodic larva monitoring form. Results: The number of houses with a high Maya Index category in the intervention group decreased from 27.5% to 9.4%. There was a decrease in the high BRI category in the intervention group from 20.5% to 1.8%. In the control group, there was no decrease in the high BRI category (22.1%), on the contrary, there was a decrease in the low category from 34.4% to 3.7%. There was no decrease in HRI rates both of intervention or control groups. Conclusion: Dengue Fever vector control training could decrease the value of BRI and Maya Index, but does not affect the value of HRI. The absence of changes in HRI  indicate that environmental hygiene and sanitation are factors that influence the probability of dengue fever occurrence. Keywords: Dengue Hemorrhagic Fever, Maya Index, training, vector control


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document