scholarly journals Efektivitas Air Rebusan Daun Binahong (Anredera cordifolia) Terhadap Pertumbuhan Salmonella typhi

2015 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Ratih Dewi Dwiyanti ◽  
Nurlailah Nurlailah ◽  
Indah Kurnia Widiningsih

Typhus is one of acute febrile illness caused by the bacterium Salmonella typhi. Treatment of typhoid fever usually use antibiotics, the use of antibiotics can cause side effects. People today are using treatment with natural ingredients, one of which is Binahong (Anredera cordifolia) compounds containing alkaloids, polyphenols, flavonoids, saponin, and anthraquinone is efficacious as an antibacterial. This study aims to determine the effectiveness of the water decoction of leaves Binahong against Salmonella typhi growth in vitro. This type of research is true experiment with posttest study design Only Control Group Design and methods used are diffusion (wells) with 5 treatment. The concentration of the cooking water leaves the dgunakan Binahong is 20%, 40%, 60%, 80% and 100%. The result showed inhibition zone water decoction of the leaves Binahong against Salmonella typhi at a concentration of 20%, 40%, 60%, 80% is 0 mm, whereas at 100% concentration obtained inhibition zone of 11 mm. It is concluded that the water decoction of the leaves Binahong at a concentration of 100% has the ability to inhibit the growth of Salmonella typhi, but these results have not been effective because it is still in the category of resistance. It is suggested for further research to increase the concentration of water decoction of the leaves binahong or use alcohol extract of leaves binahong to inhibit the growth of Salmonella typhi. Keywords: Water decoction of leaves Binahong, Salmonella typhi, antibacterial. Abstrak: Penyakit tifus atau dikenal dengan demam tifoid atau demam enterik adalah salah satu penyakit demam akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Pengobatan demam tifoid biasanya menggunakan antibiotik, penggunaan antibiotik dapat menimbulkan efek samping. Masyarakat saat ini banyak menggunakan pengobatan dengan bahan alami, salah satunya adalah Binahong (Anredera cordifolia) yang mengandung senyawa Alkaloid, Polifenol, Flavonoid, Saponin, dan Antrakuinon yang berkhasiat sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas air rebusan daun Binahong terhadap pertumbuhan Salmonella typhi secara in vitro. Jenis penelitian ini adalah true eksperiment dengan rancangan penelitian Posttest Only Control Group Design dan metode yang digunakan adalah difusi (sumuran) dengan 5 perlakuan. Konsentrasi air rebusan daun Binahong yang dgunakan adalah 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%. Hasil penelitian didapatkan zona hambat air rebusan daun Binahong terhadap Salmonella typhi pada konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% adalah 0 mm, sedangkan pada konsentrasi 100% didapatkan zona hambat sebesar 11 mm. Kesimpulan penelitian ini adalah air rebusan daun Binahong pada konsentrasi 100% memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan Salmonella typhi, namun hasil ini belum efektif karena masih dalam kategori resisten. Disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk meningkatkan konsentrasi air rebusan daun binahong atau menggunakan ektrak alkohol daun binahong untuk menghambat pertumbuhan Salmonella typhi. Kata kunci : Air rebusan daun Binahong, Salmonella typhi, antibakteri.

e-GIGI ◽  
2016 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Pricillia T. Kaawoan ◽  
Jemmy Abidjulu ◽  
Krista V. Siagian

Abstract: Periodontal disease is preceded by a buildup of plaque that contains a collection of bacteria. The most common bacteria found in plaques are Porphyromonas gingivalis that cause periodontitis. There are several ways to treat periodontitis inter alia the usage of natural materials. Nutmeg (Myristica fragrans Houtt) contains volatile oil, saponins, and alkaloids known as antibacterials. This study aimed to investigate the inhibitory effect of nutmeg extract on Porphyromonas gingivalis. This was an experimental laboratory study in vitro with a post test only control group design. The testing method used in this study was a modified method of Kirby-bauer. Nutmeg was extracted by using maceration method with ethanol 96%. Porphyromonas gingivalis bacteria were ordered from University of Hasanuddin Makassar and then were rejuvenated in the Laboratory of Microbiology Pharmacy FMIPA University of Sam Ratulangi Manado. The results showed that the average inhibitory zone of nutmeg extract was 13,5 mm. Conclusion: Nutmeg (Myristica fragrans Houtt) extract had an inhibitory effect on the Porphyromonas gingivalis bacteria.Keywords: nutmeg (Myristica fragrans Houtt), inhibition zone, periodontitis, Porphyromonas gingivalisAbstrak: Penyakit periodontal berawal dari penumpukan plak yang mengandung kumpulan bakteri. Bakteri yang paling banyak ditemukan yaitu bakteri Porphyromonas gingivalis yang menyebabkan penyakit periodontitis. Terdapat beberapa cara untuk mengobati periodontitis, salah satunya dengan penggunaan bahan alami. Pala (Myristica fragrans Houtt) memiliki kandungan minyak atsiri, saponin, dan alkaloida yang diketahui berefek antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya daya hambat ekstrak buah pala terhadap bakteri penyebab periodontitis Porphyromonas gingivalis. Jenis penelitian ini ialah eksperimental laboratorik secara in vitro dengan post test only control group design. Metode pengujian yang digunakan yaitu modifikasi Kirby-bauer menggunakan sumuran. Sampel buah pala diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Bakteri Porphyromonas gingivalis yang digunakan dalam penelitian ini dikirim dari Universitas Hasanuddin Makassar yang telah diremajakan di Laboratorium Mikrobiologi Farmasi FMIPA Universitas Sam Ratulangi Manado. Hasil penelitian mendapatkan zona hambat ekstrak buah pala sebesar 13,5 mm. Simpulan: Ekstrak buah pala (Myristica fragrans Houtt) mempunyai daya hambat terhadap bakteri penyebab periodontitis Porphyromonas gingivalis.Kata kunci: pala (Myristica fragrans Houtt), zona hambat, periodontitis, porphyromonas gingivalis


2021 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
pp. 103
Author(s):  
Mohammad Bakhriansyah ◽  
Divae Sandrainy ◽  
Agung Biworo

Abstract: Akar kuning (Fibraurea tinctoria Lour.), an original plant from Kalimantan, is often used by the community as traditional medicine. Previous studies showed that akar kuning contains active compounds such as alkaloids, flavonoids, saponins, and terpenoids that have antibacterial properties. This study aims to analyze the difference in antibacterial potency of the infusion of akar kuning against the growth of Shigella dysenteriae (S. dysenteriae) and Salmonella typhi (S. typhi) in vitro. This was a true experimental study with a post-test method only with control group design using the infusion of akar kuning with concentrations of 16%, 32%, and 64%, 5 µg ciprofloxacin as the positive control and aquadest as the negative control. The data were analyzed using the One-Way ANOVA test, LSD’s Post-hoc test, and independent T test with a 95% of confidence level. This study showed that the higher the concentration of the infusion of akar kuning, the larger the inhibition zone of the infusion at the concentration of 64% had a larger inhibition zone for S. typhi (16,32 mm) than S. dysenteriae (15,59 mm). However, there was no statistical difference in antibacterial potency of  the infusion of akar kuning against S. dysenteriae and S. typhi.  Keywords: antibacterial potential, infusion, akar kuning, Fibraurea tinctoria Lour., Shigella dysenteriae, Salmonella typhi


2013 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 05 ◽  
Author(s):  
Abdul Razak ◽  
Aziz Djamal ◽  
Gusti Revilla

AbstrakJeruk Nipis (Citrus aurantifolia S.) merupakan salah satu tanaman obat keluarga yang banyak terdapat ditengah masyarkat dan banyak digunakan sebagai ramuan tradisional. Bagian yang sering digunakan adalah air perasannya, dengan salah satu manfaat dapat digunakan untuk menghilangkan jerawat serta penyembuhan luka agar tidak terjadi abses. Jerawat dan abses pada luka merupakan salah satu infeksi yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus.Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui daya hambat air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus secara invitro. Penelitian dilakukan dengan metoda eksperimental laboratorium dengan desain postest only control group design yang dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan buah jeruk nipis memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan berbagai konsentrasi yaitu 25%, 50%, 75%, dan 100% dan terdapat pengaruh lama kontak terhadap pertumbuhan bakteri dimana bakteri tidak tumbuh seteleh kontak 5 menit pertama dan diikuti menit-menit berikutnya dengan air perasan buah jeruk nipis konsentrasi 100%. Jadi, semakin tinggi konsentrasi air perasan buah jeruk nipis dan semakin lama kontak dengan bakteri Staphylococcus aureus maka daya hambatnya semakin baik.Kata kunci: Uji Daya Hambat, Air Perasan Buah Jeruk Nipis, Staphylococcus aureus.Abstract Lime (Citrus aurantifolia S.) is kind of family’s herbal medicine, most using in the community is widely used as a traditional herb. The most common used part is the lime fruit squeeze with one of the function is used for removing acne and wound healing to prevent the form of abscess. Pimples and abscesses of the wound is one of the infections caused by the bacterium Staphylococcus aureus.The purpose of this study was to determine the inhibition of lime fruit (Citrus aurantifolia S.) squeeze towards the growth of the bacteria Staphylococcus aureus in vitro condition. The study was conducted with laboratory experimental methods to the design of control group design postest only performed at the Laboratory of Microbiology Faculty of Medicine, University of Andalas.The results showed that the lime fruit (Citrus aurantifolia S.) squeeze has the ability to inhibite the bacterial growth of Staphylococcus aureus with various concentrations of 25%, 50%, 75%, and 100% and there is the effect of contact time on the growth of bacteria which the bacteria do not grow after contact the first 5 minutes and the next minute followed by lime fruit squeeze with 100% concentration lime fruit squeeze. Thus, the higher the concentration of lime fruit squeeze and the longer the contact with the bacteria Staphylococcus aureus is the better towards.Keywords:Inhibition test, The Lime Fruit Squeeze, Staphylococcus Aureus.


e-GIGI ◽  
2014 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Juvensius R. Andries ◽  
Paulina N. Gunawan ◽  
Aurelia Supit

Abstrak: Minyak cengkeh berguna sebagai antibakteri alami. Minyak esensial dari cengkeh mempunyai fungsi anestetik dan antimikrobial. Zat yang terkandung dalam cengkeh yang bernama eugenol dapat membunuh bakteri termasuk bakteri yang resisten terhadap antibiotika, salah satunya adalah bakteri Streptococcus mutans. Bakteri ini merupakan mikroorganisme penyebab utama terjadinya karies. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui efek antibakteri ekstrak cengkeh terhadap bakteri Streptococcus mutans secara in vitro. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan post test only control group design. Penelitian ini menggunakan bahan coba ekstrak cengkeh dengan konsentrasi 40%, 60%, dan 80%, Ciprofloxacin, aquades dengan pengulangan sebanyak lima kali. Data dikumpulkan dan dianalisis dengan one-way ANOVA dan post-hoc uji LSD ( = 0,05). Berdasarkan hasil uji statistik penelitian uji efek antibakteri ekstrak cengkeh terhadap bakteri streptococcus mutans secara in vitro, dapat disimpulkaan bahwa ekstrak cengkeh memiliki efek antibakteri dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans secara in vitro. Hasil uji lanjut post-hoc uji LSD menunjukan daya hambat ekstrak cengkeh 40%, 60%, 80%, lebih kecil (p<0,05) dalam menghambat Streptococcus mutans secara in vitro dibandingkan Ciprofloxacin. Kata Kunci: Ekstrak cengkeh, Streptococcus mutans.   Abstract: Clove oil is useful as a natural antibacterial agent, essential oil of clove has anesthetic and antimicrobial effect. Substances contained in clove called eugenol can kill bacteria including antibiotic resistant bacteria, one of which is the bacteria Streptococcus mutans. This bacteria is a major cause for caries. The purpose of this study was to mengetahui clove extrack antibacterial effects againts Streptococcus mutans bacteria in vitro. This study is an experimental study using a post test only control group design. This research try using clove extract with a concentration of 40%, 60%, and 80%, Ciprofloxacin, aquades repetition five times. Data collected and analyzed by one-way ANOVA and post-hoc LSD test (α = 0.05). Based on the results of the statistical test to test the effects of anti-bacterial research clove extracts against Streptococcus mutans bacteria in vitro, can disimpulkaan that clove extracts have antibacterial effects in inhibiting the growth of Streptococcus mutans bacteria in vitro.further test result post-hoc LSD test shoved its inhibitory clove extract 40%, 60%, 80% smaller (p<0,05)in hibiting Streptococcus mutans in vitro compared Ciprofloxacin. Keywords: clove extract, Streptococcus mutans


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 21-27
Author(s):  
Sri Hidayati ◽  
Jaja Jaja ◽  
Ida Chairanna

Baking soda memiliki sifat alkali yang dapat menetralkan pH rongga mulut sehingga dapat menghambat proses metabolisme bakteri yang menghasilkan asam. Selain itu memiliki kemampuan mempengaruhi tekanan osmotik. Sifat hipertonik dari baking soda menyebabkan  hipotonik sel bakteri kehilangan air, sehingga sel akan dehidrasi dan akhirnya dapat membunuh sel bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat larutan baking soda konsentrasi  70%  terhadap bakteri Streptococcus mutans (In vitro, merupakan penelitian eksperimental murni kelompok perlakuan dan control group design. Pembuatan larutan baking soda 70%  dan bakteri Streptococcus mutans diperoleh di Research Center Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga. Paper disk yang berisi baking soda 70% dimasukkan oven sampai kering, control(+) Chlorhexedine 0,2% dan control(-) Aquades diinkubasi 37˚C selama 24 jam, zona yang terbentuk disekeliling paper disk diukur diameternya dalam mm. Data dikumpulkan dilakukan uji normalitas dan di cari rata-rata  serta SD, dianalisa menggunakan uji T independen. Hasil penelitian terlihat rata-rata diameter zona bening menunjukkan daya hambatnya masih belum melebihi kelompok kontrol positif dimana rata-rata kelompok perlakuan 14,21mm sedang kelompok kontrol angka rata-rata 19,42mm. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan ada perbedaan daya hambat yang terbentuk pada lempeng agar perbenihan streptococcus mutans.  Diharapkan bisa dimanfaatkan sebagai bahan antibakteri untuk mencegah karies gigi dengan pemakaian baking soda yang murah,mudah didapatkan oleh masyarakat, baik berupa kumur-kumur dan diolesan ke permukaan gigi, maupun sebagai bahan tambahan dalam pasta gigi.  Kata kunci       : Bakingsoda 70%, streptococcus mutans


2021 ◽  
Vol 5 (8) ◽  
pp. 784-790
Author(s):  
Chandra Susanto ◽  
Member Reni Purba ◽  
Ridha Mahrani ◽  
Ramayani Efendi

Introduction: Campylobacter rectus and Provetella intermedia bacteria as the main etiology causes of periodontal disease. One of the locally synthesized antimicrobials that is widely used for the treatment of periodontitis is Chlorhexidine, however this drug has side effects when used continuously. To overcome this, an alternative periodontitis therapy with medicinal plants is needed. This study aims to determine the effectiveness of hydrogel Aloe vera antibacterial concentrations of 2.5%, 5%, 10% and 20% in the bacteria Campylobacter rectus and Provetella intermedia. Methods: This study was a laboratory experimental study with posttest only control group design in vitro. The samples were Campylobacter rectus and Provetella intermedia. The number of groups in this study was six. The sample size was determined by Federer's formula and obtained four replications for each group. Data collection by measuring the inhibition diameter using a slide caliper. Data were analyzed using oneway ANOVA and posthoc LSD. Results: The results showed that there was a difference in the diameter of the hydrogel Aloe vera inhibition with a concentration of 2.5%, 5%, 10%, 20% and a positive control for Campylobacter rectus and Provetella intermedia bacteria. Conclusion: This study concluded that there is an antibacterial effectiveness of hydrogel Aloe vera in concentrations of 2.5%, 5%, 10% and 20% on Campylobacter rectus and Provetella intermedia bacteria.  


2018 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 590
Author(s):  
Putri Ramadhani ◽  
Erly Erly ◽  
Asterina Asterina

Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri patogen yang bisa menyebabkan infeksi. Penggunaan antibiotika untuk penanganan infeksi yang tidak rasional dapat membuat kuman patogen menjadi resistensi, sehingga penggunaan Rimpang kunyit (Curcuma domestica V.) mungkin dapat sebagai alternatif pengganti antibiotik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya hambat ekstrak etanol rimpang kunyit (Curcuma domestica V.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus secara in vitro. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium dengan desain post-test only control group design menggunakan metode difusi (cakram) yang dilakukan dari Februari 2015 sampai September 2015 di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Sampel yang digunakan adalah rimpang kunyit yang berasal dari ladang kunyit Puncak Payo, Tanah Garam Solok. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol rimpang kunyit (Curcuma domestica V.) memiliki daya hambat yang berbeda terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus dengan berbagai konsentrasi yaitu 10%, 20%, 40%, 80% b/v . Konsentrasi ekstrak yang paling efektif dalam menghambat S. aureus adalah konsentrasi 80% b/v. Penggunaan ekstrak etanol rimpang kunyit (Curcuma domestica V.) sebagai alternatif pengganti antibiotik terhadap infeksi oleh S. aureus perlu dipertimbangkan.


Author(s):  
Sopan Sinamo ◽  
Susi Marlina Silalahi ◽  
Vivie Zahara

GTC keramik-logam adalah gigi tiruan cekat dengan bahan keramik-logam yang secara permanen disemenkan pada gigi geligi, dan sampai saat ini menjadi gold standard di Bidang Prostodontik, akan tetapi sering terjadi permasalahan pada GTC  keramik-logam antara lain fraktur adhesi dan fraktur kohesi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketebalan lapisan dentin terhadap kekuatan fleksural pada GTC keramik-logam. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium secara in vitro, dengan rancangan penelitian post  test only control group design. Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 27 sampel yang dibagi menjadi 3 kelompok, dimana masing-masing kelompok terdiri dari lapisan dentin 0,5mm, 0,6mm, dan 0,7mm. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai rata-rata kekuatan fleksural pada GTC keramik-logam pada  ketebalan lapisan dentin 0,5 mm  adalah 95,32 MPa, 0,6 mm adalah 101,68 MPa, dan 0,7 mm adalah 104,30 MPa. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tebal lapisan dentin maka dapat menghasilkan kekuatan fleksural yang optimal.


EMBRIO ◽  
2012 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 1-5
Author(s):  
Sumiati Sumiati

Penelitian ini untuk mempelajari pengaruh nikotin terhadap kadar MDA serum dan keberhasilan fertilisasi in vitro pada Rattus novergicus. Rancangan penelitian ini adalah eksperimental dengan post test only control group design. Subjek penelitian terdiri dari 4 kelompok (36 ekor tikus) yang dipilih secara acak dan homogen. Kelompok penelitian terdiri dari kelompok kontrol (K0), kelompok perlakuan yang diberikan injeksi nikotin subkutan selama 7 hari dengan dosis 70 mg/Kg BB (K1), 52,5 mg/kgBB (K2) dan 35 mg/kgBB (K3). Hasil yang diamati adalah adanya badan polar II/sigot 2 sel. Hasil uji one way Anova adalah terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik (p<0,05), kemudian dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil uji BNT kadar MDA serum adalah terdapat perbedaan yang bermakna (p<0,05) antara K0 dan K1, kelompok K0 dan K2, K1 dan K2, serta K1 dan K3. Angka keberhasilan fertilisasi tidak dapat dilakukan uji statistik karena seluruh data menunjukkan 100% berhasil. Dengan demikian tidak dapat dilakukan uji hubungan antara kadar MDA serum dengan angka keberhasilan fertilisasi. Kesimpulan penelitian ini adalah nikotin dapat menyebabkan peningkatan kadar MDA serum tapi belum dapat mempengaruhi fertilisasi sehingga sehingga tidak dapat menghubungkan antara kadar MDA serum dengan angka keberhasilan fertilisasi.


2016 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
Author(s):  
Rita Risandi ◽  
Aziz Djamal ◽  
Asterina Asterina

AbstrakBuah belimbing manis (Averrhoa carambola) merupakan salah satu tanaman Indonesia yang diyakini memiliki khasiat obat. Salah satu manfaat yang dapat diambil dari sari buah belimbing manis (Averrhoa carambola) adalah dapat mengobati radang tenggorokan. Radang tenggorokan merupakan salah satu infeksi yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae. Tujuan penelitian ini adalah menentukan daya hambat ekstrak buah belimbing manis (Averrhoa carambola) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus pneumoniae  secara in vitro. Metode studi ini ialah eksperimental dengan desain postest only control group design yang dilakukan di Laboratorium Biota Sumatera Universitas Andalas dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dari Agustus sampai Oktober 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah belimbing manis (Averrhoa carambola) dengan konsentrasi yaitu 5%, 10%, 15% dan 20% tidak memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus pneumoniae.  Hal ini terbukti karena tidak terbentuk zona hambat pada agar darah dan tidak terdapat pengaruh lama kontak ekstrak buah belimbing manis (Averrhoa carambola)  terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus pneumoniae secara in vitro. Ekstrak buah belimbing manis tidak memiliki efek antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus pneumoniae.Kata kunci: ekstrak buah belimbing manis, Streptococcus pneumoniae, daya hambat Abstract             Star fruit (Averrhoa carambola) is a Indonesian plant that is believed to have medicinal properties. One of the benefits that can be drawn from the juice of star fruit (Averrhoa carambola) is the ability to treat strep throat. Strep throat is a bacterial infection caused by Streptococcus pneumoniae. The objective of this study was to determine the inhibitory extract of star fruit (Averrhoa carambola) on the growth of the bacterium Streptococcus pneumoniae in vitro. This was an experimental  research  with design posttest only control group design that conducted in the Laboratory of Biota Sumatra Andalas University and Laboratory of Microbiology, Faculty of Medicine, Andalas University from August to October by 2014. The results showed that the extract of star fruit (Averrhoa carambola) has no inhibitory effect on the growth of the bacterium Streptococcus pneumoniae with various concentrations of 5%, 10%, 15%, and 20%. No inhibition zones formed on blood agar and there is no effect of contact time extracts of star fruit (carambola Averhhoa) on the growth of the bacterium Streptococcus pneumoniae in vitro. Star fruit extracts do not have antibacterial effects against Streptococcus pneumoniae bacteria growth.  Keywords: extract of star fruit, Streptococcus pneumoniae, Inhibition


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document