scholarly journals PENGARUH FRAKSINASI BUNCIS (PHASEOLUS VULGARIS L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS L.) YANG HIPERKOLESTEROLEMIA

2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 14-20
Author(s):  
Lilik Sulastri ◽  
◽  
Putri Syafalia ◽  
Achmad Fauzi Isa

Hiperlipidemia merupakan suatu keadaan meningkatnya kadar lipid darah yang ditandai dengan meningkatnya kadar kolesterol total, Low Density Lipoprotein (LDL), dan trigliserida dalam darah yang melebihi batas normal. Sampai saat ini telah banyak obat yang digunakan untuk penanganan hiperlipidemia baik obat sintetik dan obat herbal. Salah satu obat herbal yang telah digunakan oleh masyarakat Indonesia adalah buncis (Phaseolus vulgaris L.). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh beberapa ekstrak (n-heksan, etilasetat dan air) buah buncis terhadap penurunan kadar kolesterol tikus jantan galur Sprague Dawley yang telah diinduksi kuning telur puyuh, PTU 0,02% dan asupan pakan aterogenik selama 14 hari. Pengukuran kadar kolesterol dilakukan secara enzimatis dengan alat kolesterolmeter Easy Touch®. Hasil fraksinasi ekstrak etanol buncis dengan pelarut n-heksan, etil asetat, dan air diujikan selama 7 hari dengan dosis 50 mg/kg BB diperoleh fraksi air sebagai fraksi yang paling aktif menurunkan kadar kolesterol darah. Pada uji lanjutan fraksi air dilakukan terhadap 5 kelompok perlakuan (5x5 ekor), yaitu kelompok 1 (Na CMC 0,5%) sebagai kontrol negatif, kelompok 2 (simvastatin 0,18 mg/200 g BB) sebagai kontrol positif dan variasi dosis fraksi air 50 mg/kg BB, 100 mg/kg BB serta 150 mg/kg BB (kelompok 3, 4, dan 5). Selama 21 hari perlakuan tikus tetap diberikan pakan aterogenik dan pengukuran kadar kolesterol dilakukan pada hari ke 0, 14, 21, 28, dan 35. Hasil uji lanjutan menunjukkan bahwa fraksi air ekstrak buncis pada dosis 50 dan 100 mg/kg BB tidak memiliki perbedaan yang nyata dengan simvastatin, sedangkan pada dosis 150 mg/kg BB menunjukkan perbedaan yang nyata dangan simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol.

2019 ◽  
Vol 10 (4) ◽  
pp. 3704-3710
Author(s):  
Helisha Ruth Obonyo ◽  
Senthemarai Selvi V

The current research was intended to comprehend hypoglycemic and anti-lipidaemic exercises of hydrated common bean (phaseolus Vulgaris L.) seed extracts on streptozotocin-induced diabetic albino rats. At a set portion fluctuate of 100, 200,300 mg/kg body weight of common bean extracts was orally directed as one portion for every day to polygenic disorder rats for a measure of thirty days. The impact of P.vulgaris L. on hypoglycemic, glycosylated hemoprotein (HbA1c) and blood serum lipid profile (Total cholesterin), Triglyceride (TG), very low-density lipoprotein (VLDL), low-density lipoprotein (LDL), High-density lipoprotein (HDL)) in plasma were estimated in the regular and diabetic induced rat. The outcomes demonstrated that quick glucose,serum TC, TG, LDL, VLDL, levels were significantly (p<0.05) attenuate, while blood serum HDL, the level was extensively (p<0.05) upgraded inside the diabetic rats. The inconclusive amount of pace of 300 mg/kg is more reasonable than that of a hundred mg/kg. Our examination so shows that Phaseolus vulgaris L has a powerful adversary to diabetic and anti-lipidaemic impacts on streptozotocin-induced diabetic rats, and results were comparable to reference drug glibenclamide.


2019 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 247-256
Author(s):  
Dita Fitriani ◽  
Hetti Rusmini ◽  
Yuliana Wildani Marek

Hiperlipidemia merupakan suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan fraksi lipid di dalam darah. Bunga pepaya mengandung senyawa yang mampu mempertahankan kadar kolesterol dalam batas normal karena mengandung senyawa flavanoid dan tanin yang berperan sebagai antioksidan. Pada penelitian ini digunakan tikus sebagai hewan coba untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak bunga pepaya (Carica papaya L) terhadap kadar HDL dan LDL darah tikus yang diberi diet tinggi lemak. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus Sprague dawley jantan berusia 12-16 minggu dengan berat 200-250 g, dengan pre and post test with control group design. Tikus dibagi menjadi 5 kelompok yaitu; kelompok tikus yang hanya diberi pakan standar (K), kelompok tikus yang diberi diet tinggi lemak (KN), kelompok tikus yang diberi diet tinggi lemak dan ekstrak bunga pepaya 31 mg/kgBB (P1), kelompok tikus yang diberi diet tinggi lemak dan ekstrak bunga pepaya 62 mg/kgBB (P2), dan kelompok tikus yang diberi diet tinggi lemak dan ekstrak bunga pepaya 125 mg/kgBB (P3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak bunga pepaya dengan dosis 31 mg/kgBB, 62 mg/kgBB dan 125 mg/kgBB mampu meningkatkan rerata kadar HDL dan menurunkan rerata kadar LDL darah tikus secara signifikan (p <0,05). Namun semakin besar dosis tidak berpengaruh terhadap kadar HDL dan LDL.


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Ika Apriyanti Arum Putri ◽  
Herin Setianingsih

Menurut WHO (2017), dari seluruh kematian akibat penyakit kardiovaskular 7,4 juta (42,3%) di antaranya disebabkan oleh Penyakit Jantung Koroner (PJK). Lipid, khususnya low density lipoprotein (LDL) merupakan salah satu faktor penting penyebab terjadinya PJK, mengingat perannya dalam proses aterogenesis. Terapi Oksigen Hiperbarik diketahui dapat menurunkan faktor resiko atherosklerosis seperti hiperkolesterolemia pada tekanan 1,5 ATA dan 3 ATA. Hiperkolesterolemia ini ditandai dengan  peningkatan pada trigliserida (TG), LDL, dan  penurunan HDL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi oksigen hiperbarik terhadap kadar LDL tikus putih (Rattus norvegicus) galur Sprague dawley yang kemudian diberi diet tinggi lemak. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni laboratoris. Subjek pada penelitian ini adalah 32 tikus putih (Rattus norvegicus) galur Sprague dawley yang dibagi menjadi dua kelompok yakni kelompok kontrol dan perlakuan. Kelompok kontrol diberikan diet tinggi lemak selama 49 hari dan kelompok perlakuan yang diterapi oksigen hiperbarik dengan kadar oksigen 98% tekanan 2,4 ATA selama 10 hari kemudian diberi diet tinggi lemak selama 49 hari. Hasil penelitian didapatkan rata-rata LDL kelompok kontrol sebesar 63,43 mg/dl dan kelompok perlakuan adalah 44,43 mg/dl. Kemudian, dilakukan uji hipotesa menggunakan metode Mann Whitney dan didapatkan nilai signifikansi (p) adalah 0,004 atau p<α sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pada penelitian ini ada perbedaan kadar LDL darah tikus pada kedua kelompok perlakuan atau H1 diterima. Terapi oksigen hiperbarik berpengaruh terhadap  penurunan kadar LDL darah pada tikus putih (Rattus norvegicus) galur Sprague dawley sebelum diberi diet tinggi lemak. 


2017 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 48 ◽  
Author(s):  
Oki Sandra Agnesa ◽  
Joko Waluyo ◽  
Jekti Prihatin ◽  
Sri Rahayu Lestari

Penyakit jantung koroner (PJK) terutama disebabkan oleh aterosklerosis karena hiperkolesterolimia. Oksidasi low density lipoprotein (LDL) oleh reactive oxygen species (ROS) sebagai penyebab utama proses aterogenik dapat dicegah dengan kehadiran antioksidan seperti vitamin E. Buah dan sayuran banyak mengandung vitamin. Salah satu buah yang mengandung vitamin E adalah buah merah (Pandanus conoideus Lam.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak buah merah terhadap kadar LDL darah pada tikus putih (Rattus norvegicus L.). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium yang didesain mengikuti Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 kali ulangan dengan parameter penelitian adalah kadar LDL darah tikus putih. Data dianalisis menggunakan one way anova dilanjutkan dengan uji Duncan 95%. Berdasarkan hasil penelitian, minyak buah merah memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar LDL darah tikus putih.


2017 ◽  
Vol 37 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Agus Slamet ◽  
Bayu Kanetro

Protein content of winged bean is almost the same as soybean, but the beany flavor is more poweful than soybean. Therefore the protein of winged bean was isolated prior to use as raw material of yogurt. This research was aimed to determine the potency of  hypocholestrolemic activity of yogurt protein isolate of winged  bean through in vivo bioassay by using Sprague Dawley male rats. The treatments of the research were yogurt feed treatment with concentration of yogurt 0 (standard feed without yogurt as a control), 2, and 4 g yogurt/day as low and high concentration treatment respectively for 4th weeks after hypercholesterol feed  treatment for 1 week. The blood lipid profile of rats, including triglyceride, cholesterol total, High Density Lipoprotein (HDL), Low  Density Lipoprotein (LDL) cholesterol were analysed on the 2nd  and 4th weeks for the yogurt feed treatment while for before  yogurt feed treatment, the evaluation were based on the  adaptation phase and the 1st week for hypercholesterol phase.  The result of this research showed that the blood triglyceride,  cholesterol total, LDL increased, and the blood HDL decreased in hypercholesterol phase before yogurt feed treatment. The potency of hypocholestrolemic of yogurt from protein isolate of winged  bean was shown by the decreasing of blood triglyceride,  cholesterol total, LDL and increasing the HDL cholesterol after the yogurt feed treatment with low and high concentration. That  indicated that yogurt that was made of protein isolate of winged  bean could reduced cholesterol. ABSTRAKBiji kecipir memiliki kadar protein yang hampir sama dengan  kedelai, namun bau langunya lebih tajam daripada kedelai,  sehingga perlu diisolasi proteinnya sebelum digunakan sebagai  bahan baku yogurt. Tujuan penelitian ini adalah menentukan  potensi hipokolesterolemik yogurt isolat proteun biji kecipir  melalui uji biologis in vivo menggunakan tikus jantan Sprague Dawley. Perlakuan penelitian ini adalah perlakuan pakan yogurt  dengan konsentrasi 0 (pakan standar tanpa penambahan yogurt sebagai kontrol), 2, dan 4 g yogurt/hari berturut-turut sebagai  perlakuan konsentrasi rendah dan tinggi selama 4 minggu  perlakuan pakan yogurt sesudah pemberian pakan hiperkolesterol selama 1 minggu. Profil lipida darah tikus meliputi kadar trigliserida, total kolesterol, kolesterol High Density  Lipoprotein (HDL), dan Low Density Lipoprotein (LDL) dianalisis  pada minggu ke 2 dan 4 minggu selama perlakuan pakan yogurt  dan sebelum perlakuan pakan yogurt yaitu pada fase pemeliharaan adaptasi dan 1 minggu pada fase pemeliharan  hiperkolesterol. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa  trigliserida, total kolesterol, dan kolesterol LDL meningkat dan kolesterol HDL menurun selama fase pemberian pakan  hiperkolesterol sebelum perlakuan pakan yogurt. Potensi  hipokolesterol yogurt isolat protein biji kecipir ditunjukkan dengan penurunan trigliserida, total kolesterol, dan kolesterol LDL, serta peningkatan kolesterol HDL sesudah perlakuan pakan yogurt dengan konsentrasi rendah maupun tinggi. Hal tersebut mengindikasikan bahwa yogurt isolat protein biji kecipir mampu menurunkan kolesterol.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Tengku Anggun Lestari ◽  
Nour Athiroh ◽  
Nurul Jadid Mubarakati

Tea Benalu (Scurrula atropurpurea [Bl.] Dans.) and Mango Benalu (Dendrophthoe pentandra L. miq.) containssecondary metabolites with potential antioxidant potential. Antioxidants can inhibit the oxidation process and reduce Total Cholesterol, Triglycerides, Low-Density Lipoprotein (LDL) and increase High-Density Lipoprotein (HDL). The safety of the preparations for the combination of parasites of tea and mango leaves was tested to obtain toxic effects after repeated treatment tests over some time. The purpose of this study was to determine the toxic effects of a combination of methanolic extracts of a combination of tea parasites and mangoes in female rats (Rattus norvegicus) subchronically for 28 days by looking at the results of the clinical biochemical examination on lipid profiles, namely total cholesterol levels, triglycerides, high-density lipoproteins (28%). HDL), and Low-Density Lipoprotein (LDL). The method of this study was experimental with a combination dose of methanol extract of tea parasite leaves and mango parasite leaves at a dose of 250 mg / KgBB, 500 mg / KgBB and 1000 mg / KgBB with 5x replications each treatment. The subjects used white rats (Rattus norvegicus) female Wistar strains aged 6-8 weeks with a minimum body weight of 100 grams. The treatment in this study was in the form of each dose given 5 times a week for 28 days (subchronic toxicity test) orally. Lipid profile levels were analyzed using the one-way ANOVA test. The results showed that the level of control blood lipid profile with a treatment dose of 250 mg / KgBW, 500 mg / KgBW, and 1000 mg / KgBW was not significantly different. The toxicity test of combined extracts of tea leaves and mango parasite leaves of female rat Rattus novergicus on subchronic exposure 28 days with those doses showed no difference tangible between treatments of controls. This means it is safe and does not cause toxic properties in the lipid profile of female wistar rats.Keywords: Lipid Profile, Scurrula atropurpurea, Dendophthoe pentandra, Sub-Chronic Toxicity, Rattus norvegicus ABSTRAKBenalu Teh (Scurrula atropurpurea [Bl.] Dans.) dan  Benalu Mangga (Dendrophthoe pentandra L. miq.) mengandung metabolit sekunder berpotensi sebagai antioksidan. Antioksidan dapat memperhambat proses oksidasi dan menurunkan Cholesterol Total, Trigliserida, Low Density Lipoprotein (LDL) dan menaikkan High Density Lipoprotein (HDL). Keamanan sediaan kombinasi daun benalu teh dan mangga diuji memperoleh tentang efek toksik setelah uji perlakuan berulang dalam jangka waktu tertentu. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efek toksik kombinasi ekstrak metanolik kombinasi daun benalu teh dan mangga pada tikus betina (Rattus norvegicus) secara subkronik selama 28 hari dengan melihat hasil pemeriksaan biokimia klinis pada profil lipid, yaitu kadar Cholesterol Total, Trigliserida, High Density Lipoprotein (HDL), dan Low Density Lipoprotein (LDL). Metode penelitian ini adalah eksperimental dengan perlakuan dosis kombinasi ekstrak metanol daun benalu teh dan daun benalu mangga dosis 250 mg/KgBB, 500 mg/KgBB dan 1000 mg/KgBB dengan ulangan 5x tiap perlakuan. Subjek menggunakan tikus putih (Rattus norvegicus) betina strain wistar yang berumur 6-8 minggu dengan berat badan minimal 100 gram. Perlakuan dalam penelitian ini berupa setiap dosis  diberikan 5 kali seminggu selama 28 hari (uji toksisitas subkronik) secara per-oral. Kadar profil lipid dianalisis menggunakan uji One-way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar profil lipid darah kontrol dengan perlakuan dosis 250 mg/KgBB, 500 mg/KgBB dan 1000 mg/KgBB tidak berbeda nyata. Uji”toksisitas”ekstrak kombinasi daun benalu teh dan daun benalu mangga  tikus betina Rattus novergicus pada paparan subkronik 28 hari dengan”dosis”tersebut menunjukkan hasil tidak”beda”nyata antara perlakuan terhadap”kontrol. ”Hal ini berarti aman dan tidak menimbulkan sifat toksik pada profil lipid tikus wistar betina.Kata Kunci : Profil Lipid, Scurrula atropurpurea, Dendophthoe pentandra, Subkronik, Rattus norvegicus


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 479-489
Author(s):  
Hetti Rusmini ◽  
Devita Febriani Putri ◽  
Hidayat Hidayat ◽  
Dhani Risandy

Latar Belakang: Hiperkolesterolemia adalah suatu kondisi tubuh yang mengalami peningkatan kadar kolesterol di atas ambang normal (<200 mg/dL). Hiperkolesterolemia dapat terjadi karena gaya hidup (life style) yang tidak sehat, mulai dari pola makan yang tidak seimbang sampai kurangnya aktivitas olah raga. Hiperkolesterolemia merupakan faktor risiko utama terjadinya arterosklerosis dengan salah satunya adanya kenaikan Low Density Lipoprotein (LDL). Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental murni menggunakan rancangan penelitian pre and post test with group design. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah 25 ekor tikus Galur Wistar jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok. Pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Data dianalisa dengan uji Paired T-Test dan Anova. Hasil Penelitian: Pada penelitian ini, dari 5 kelompok sampel didapatkan hasil dengan analisa Paired T-Test, didapatkan peningkatan yang bermakna (p<0,05) kadar LDL setelah pemberian diet tinggi lemak pada kelompok negatif (p=0,025), kelompok perlakuan 2 (p= 0,001), dan kelompok perlakuan 3 (p=0,001). Pada perlakuan setelah pemberian madu randu, terdapat penurunan yang bermakna (p<0,05) kadar LDL pada 2 kelompok yaitu pada kelompok perlakuan 2 (p=0,026), dan kelompok perlakuan 3 (p=0,092). Dengan analisa Anova, didapatkan perbedaan yang bermakna pada perlakuan setelah pemberian diet tinggi lemak dan setelah pemberian madu randu dengan nilai p yang sama yaitu p=0,001 (P<0,05). Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang berpengaruh pada pemberian madu randu terhadap kadar LDL pada tikus galur wistar yag diberi diet tinggi lemak.


2019 ◽  
Vol 05 (02) ◽  
Author(s):  
Anastasia Feliciana ◽  
Andre Stefanus ◽  
Felix Evanda ◽  
Yosua Anthony P ◽  
Iin Suryanti ◽  
...  

2001 ◽  
Vol 7 (S2) ◽  
pp. 646-647
Author(s):  
S. H. Lee ◽  
C. H. Kao ◽  
V. C. Yang

Chronic hyperglycemia is a common feature of all forms of diabetes mellitus and may contribute greatly to the increase in the incidence of atherosclerosis. It has been demonstrated that increasing arterial permeability to the macromolecules can cause low-density lipoproteins (LDLs) to infiltrate and accumulate in the intima. This event is crucial for developing the plaques in the arterial wall. in this study, we use Evans blue to study the permeability of arterial endothelium in the streptozotocin (STZ)-induced hyperglycemic rats. We also use colloidal gold-labeled LDL to investigate in situ the distribution of LDL in the aortic intima of hyperglycemic rats.The hyperglycemia was induced in male Sprague-Dawley rats (7 weeks) by a single intraperitoneal injection of streptozotocin (60 mg/kg). The blood glucose concentration and hemoglobin glycation were measured once in every week. The uptake of drinking water is monitored in the regular time interval. After 3 months into the experiment, ten hyperglycemic and control rats were anesthetized.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document