Rayah Al-Islam
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

82
(FIVE YEARS 62)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By STIBA Arraayah Sukabumi

2686-2018, 2503-3816

2021 ◽  
Vol 5 (01) ◽  
pp. 140-156
Author(s):  
Iqbal Asid Maududin ◽  
Abas Mansur Tamam ◽  
Wido Supraha

Abstrak Salah satu masalah dalam dunia pendidikan adalah kenakalan para peserta didik. Dalam dunia pendidikan islam, salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah aspek tazkiyatun nafs. Yaitu aspek yang lebih menitik beratkan pada proses pembersihan jiwa, dengan cara membersihkan hati dari segala kotoran-kotoran dan nafsu syahwat serta mendekatkan diri kepada Allah dengan amalan-amalan sholih. Maka tujuan penulisan artikel ini untuk mengetahui konsep tazkiyatun nafs Ibnul Qayyim dalam kitab Al daa’ wa al dawaa’  dalam menangani kenakalan peserta didik. Metode yang dipakai adalah metode penelitian kualitatif studi pustaka. Yaitu penulis menganalisis kitab al-daa’ wa al-dawaa’ mulai halaman 1-100. Setelah menganalisis dan mengklasifikasi konsep tazkiyatun nafs, penulis kemudian mengumpulkan teori dan informasi lainnya dari berbagai kitab yang berhubungan dengan tema penelitian. Hasil analisis penulis ada lima konsep tazkiyatun nafs, yaitu: a) meyakini bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya, b) Al Qur’an sebagai obat, c) memperbanyak doa, d) menyeimbangkan antara mahabbah, khouf, dan raja’, dan e) menjauhi dosa dan kemaksiatan. Kesimpulan penelitian bahwa kelima konsep ini dapat diimplementasikan dalam dunia pendidikan untuk membersihkan jiwa-jiwa para peserta didik dengan harapan dapat menurunkan kenakalan mereka.


2021 ◽  
Vol 5 (01) ◽  
pp. 189-204
Author(s):  
Salman Alfarisi

Abstrak Islam merupakan Syari'at Allah SWT yang menjadi tuntunan bagi manusia dalam beribadah kepada Allah dan sebagai petunjuk untuk mendapatkan kebahagiaan didunia maupun di Akhirat. Agar manusia dapat mengaplikasikan amanat besar ini, Syari'at Islam membutuhkan pendidikan, pembelajaran dan pengamalan. Pendidikan ialah sesuatu yang sangat di butuhkan dalam kehidupan manusia. Untuk menghasilkan lulusan yang terbaik tidak terjadi dengan instan begitu saja tapi membutuh sebuah proses pendidikan yang berkelanjutan. Keberhasilan sebuah pendidikan ditentukan oleh keberhasilan proses pembelajaran. Keberhasilah pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai instrumen yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Tuntutan Pendidikan Nasional yang bermutu tidak dapat terpisah dari Sarana dan Prasarana Pendidikan yang sangat diperlukan dalam mekanisme jalannya pendidikan dan pembelajaran. Oleh sebab itu, dalam  manajemen sarana dan prasarana dibutuhkan usaha yang baik agar di harapkan menjadi wasilah bagi  pengelolaan sarana dan prasarana dilembaga pendidikan. Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan berfungsi untuk mengelola dan memelihara sarana dan prasarana pendidikan supaya bisa menunjang peranan dalam kegiatan pendidikan secara ideal serta lebih bermanfaat. Maka dari itu perlu adanya penjelasan tentang perencanaan sarana dan prasarana yang ditetapkan dilembaga pendidikan. Abstract Islam is the Shari'at of Allah SWT which is a guide for humans in worshiping Allah and as a guide to get happiness in this world and in the Hereafter. So that humans can apply this great mandate, Islamic Shari'ah requires education, learning and practice. Education is something that is very important for human life. The educational process to produce the best graduates does not just happen. The success of an education is determined by the success of the learning process. The learning success is influenced by various instruments which are interconnected with one another. The demand for quality National Education is inseparable from the existence of Educational Facilities and Infrastructure which are very much needed in the education and learning process. Therefore, a good management of facilities and infrastructure is needed so that the good quality and quantity of facilities and infrastructure is expected to be a solution for efforts to manage facilities and infrastructure in educational institutions. The management of educational facilities and infrastructure functions to regulate and maintain educational facilities and infrastructure so that they can contribute to the educational process optimally and meaningfully. Therefore, the authors feel the need to explain how the basic concepts and classification of management planning facilities and infrastructure are applied in educational institutions.


2021 ◽  
Vol 5 (01) ◽  
pp. 171-188
Author(s):  
Riski Bayu Pratama ◽  
Anung Al Hamat

Abstrak Tujuan utama pendidikan agama Islam adalah untuk mengubah akhlak mulia siswa. Pada kenyataannya banyak pelanggaran pada aspek sikap. Pelanggaran itu diantaranya rata-rata peserta didik terlambat datang ke sekolah, tidak masuk ke sekolah tanpa keterangan, dan masih banyak peserta didik yang tidak memasukan bajunya atau tidak rapi dalam memakai seragam sekolah, khususnya peserta didik putra, maka penelitian ini bertujuan untuk membahas Konsep Adab Siswa menurut Ibn Jama’ah dalam kitab Tadzkirah Al-Sami’ Wa Al-Mutakallim Fi Adab Al-‘Alim Wa Almuta’allim. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan (library research). Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Konsep adab siswa menurut Ibn Jama’ah dalam kitab Tadzkirah Al-Sami’ Wa Al-Mutakallim Fi Adab Al-‘Alim Wa Almuta’allim masing-masing diklasifikasikan ke dalam tiga macam, meliputi: adab siswa terhadap dirinya sendiri, adab siswa dalam pembelajaran, dan adab siswa bergaul dengan pendidik. Dari beberapa adab tersebut diketahui bahwa seorang siswa dalam menuntut ilmu hendaknya berniat ikhlas karena Allah swt., Zuhud, Wara', Tawadhu', Qana'ah, Senantiasa sabar, Istiqomah, Muhasabah, Berjiwa sosial yang tinggi, Saling menghargai dan menghormati, Kasih sayang, Mengatur dan memanfaatkan waktu dan Tidak malu/Gengsi. Abstract The main purpose of (PAI) is to change the noble character of students. In fact, there are many violations in the attitude aspect. These violations include the average students coming to school late, not entering school without information, and there are still many students who do not put their clothes on or are untidy in wearing school uniforms, so this study aims to discuss the concept of Adab students according to Ibn Jama'ah in the his book’s. This research is a qualitative research with a library research approach. The data collection technique is done through documentation study. The results showed that the concept of student adab according to Ibn Jama'ah in his book’s is each classified into three kinds, including: student behavior towards himself, in learning, and with educators. From some of the adab, it is known that a student in studying should be sincere because of Allah SWT, zuhud, wara', tawadhu', qana'ah, always patient, istiqomah, muhasabah, high social spirit, mutual respect, compassion , organize of time and are not prestigious.


2021 ◽  
Vol 5 (01) ◽  
pp. 98-112
Author(s):  
Albadi ◽  
Wido Supraha ◽  
Hasbi Indra

Abstrak Metode pembelajaran tahsin Al-Quran merupakan sebuah proses belajar seseorang agar bisa membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Dengan adanya metode tahsin Al-Quran ini maka akan selalu  lahir generasi-generasi yang mampu membaca Al-Quran dengan tartil, dan dampaknya secara langsung akan menunjang dan membantu fokus pemerintah di dalam mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Salah satu metode supaya pembelajaran tahsin Al-Quran itu berjalan menarik adalah dengan menggunakan pendekatan Naghom maqomat (Seni Irama baca Al-Quran). Salah satu maqomat yang menarik itu adalah irama bayati. Dari tanah Arab ke seluruh penjuru dunia, nagham telah menjadi teman setia bagi tajwid Al-Qur’an, kemudian umat Islam bisa membaca Al-Qur’an dengan versi murattal dan versi mujawwad. Walaupun muncul perbedaan pendapat tentang boleh atau tidaknya nagham dalam membaca al-Qur’an, akan tetapi perbedaan pendapat -yang sudah tua- tersebut bermuara pada sikap kehati-hatian dari ulama madzhab Maliki akan tercemarnya kemurnian Al-Qur’an. Tujuan daripada penelitian adalah untuk mengetahui pengembangan metode tahsin dengan pendekatan maqamat bayati. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan cara eksperimen. Ringkasan dari penelitian ini adalah menjabarkan tentang sebuah  metode tahsin baru yang mudah, menarik dan menyenangkan serta mudah dipelajari. Kesimpulannya adalah menghasilkan sebuah metode baru yang dapat meningkatkan daya minat orang untuk belajar tahsin Al-Quran. Abstract The method of learning tahsin Al-Quran is a learning process for someone to be able to read the Koran properly and correctly. With the existence of this method of tahsin Al-Quran, generations will always be born who are able to read the Al-Quran with tartil, and its impact will directly support and help the focus of the government in achieving its own educational goals. One method to make the learning of the Al-Quran tahsin run interesting is to use the Naghom maqomat approach (the art of reading the Al-Quran). One of the interesting maqomats is the baby rhythm. From the land of Arabia to all corners of the world, nagham has become a loyal friend to the recitation of the Al-Qur'an, then Muslims can read the Al-Qur'an in the murattal version and the mujawwad version. Even though there are differences of opinion about whether or not nagham is allowed to read the Qur'an, the difference of opinion - which is old - leads to the caution of the Maliki school of thought that the purity of the Al-Qur'an is tainted. The purpose of this research is to determine the development of the tahsin method with the maqamat bayati approach. The method used is a qualitative research method by means of experiments. The summary of this study describes a new tahsin method that is easy, interesting and fun and easy to learn. The conclusion is to produce a new method that can increase people's interest in learning tahsin Al-Quran.


2021 ◽  
Vol 5 (01) ◽  
pp. 234-246
Author(s):  
Thabi’in Ma’ruf

Kiai's role has a role that can understand the teachings of Islam towards the community both who are still lay and already know Islam. Kiai is the center of the outpouring or solution of the problems faced by the local community. The result of Kiai's role in developing Islamic education in Balekambang, Tanjungrejo Village, Wirosari District, Grobogan Regency is kiai has improved and changed slowly the customs in the village, even making new customs such as tahlilan and yasin activities, sholawatan, manaqiban, and there are private schools such as TPQ, and Madratsah Diniyah that exist from grades 1-6 and at graduation along with Akhirussanah.


2021 ◽  
Vol 5 (01) ◽  
pp. 157-163
Author(s):  
Marlina Wulandari ◽  
Retno Wahyuningsih

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: mendiskripsikan upaya guru Bimbingan dalam membentuk Ahklak di MAN 2 Boyolali tahun pelajaran2018/20219. Metode penelitian yang digunkanan adalah kualitatif diskriptif di MAN 2 Boyolali pada bulan Maret sampai dengan Agustus 2018. Sampel adalah guru bimbingan konseling MAN 2 Boyolali. Hasil penelitian menunjukan : bahwa upaya guru Bimbingan Konseling di MAN 2. Melalui Proses pembelajaran di kelas sesuai dengan satuan layanan MAN 2 Bimbingan dan Konseling MAN 2 Boyolali Tahun 2017/2018, yaitu dengan metode nasehat, metode keteladanan, metode hukuman (bukan hukuman fisik namun lebih diarahkan kearah spiritual). Memberikan nasihat dan motivasi kepada siswa agar senantiasa berkelakuan baik, selama dilingkungan sekolah ataupun dilingkungan keluarga dan masyarakat. Melalui kegiatan di luar pembelajaran, dimana pelaksanaanya guru Bimbingan Konseling bekerja sama dengan guru Aqidah Akhlak. Bentuk kerjasama antara keduanya yaitu memberikan sanksi kepada siswa yang tidak mematuhi peraturan sekolah dengan menghafalkan surat pendek atau ayat dalam pelajaran Aqidah Akhlak. Selain itu, guru Bimbingan Konseling juga bekerjasama dengan orang tua siswa melalui pengisian buku kontrol. Abstract This study aims to see: describe the efforts of the Guidance teacher in forming Ahklak in MAN 2 Boyolali in the academic year 2018/2020. The research method used is descriptive qualitative in MAN 2 Boyolali from March to August 2018. The sample is the counseling teacher at MAN 2 Boyolali. The results showed: that the efforts of the Counseling Guidance teacher in MAN 2. Through the learning process in the classroom according to the MAN 2 Guidance and Counseling service unit MAN 2 Boyolali 2017/2018, namely the advice method, exemplary method, method more directed towards the spiritual). Provide advice and motivation to students so that they always behave well, as long as they are in the school environment and in the family and community. Through activities outside of learning, where the implementation of the Counseling Guidance teacher collaborates with the Aqidah Akhlak teacher. The form of cooperation between protection provides sanctions for students who do not comply with school regulations by memorizing short letters or verses in Aqidah Akhlak lessons. In addition, the Counseling Guidance teacher also communicates with the parents by filling in the control book.


2021 ◽  
Vol 5 (01) ◽  
pp. 196-203
Author(s):  
Nyi Mulyanah ◽  
Ana Andriani

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan  kemampuan dan profesionalitas  guru dalam penggunaan aplikasi google pada  pembelajaran daring untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa selama masa pandemi covid-19 di Korwilcam Dindik Somagede Kabupaten Banyumas. Metode penelitian ini menggunakan metode Mixed Methods sedangkan model penelitiannya Sequential Expplonatory. Realitas empirik memperlihatkan bahwa kondisi saat ini sangat meprihatinkan menurunnya  kualitas pembelajaran di sekolah saat ini dengan pola  Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Beberapa penyebabnya adalah kurangnya ketersediaan alat/media yang dimiliki sekolah, kurangnya kemampuan guru dalam mengoperasikan alat/media seperti  laptop; akses internet yang kurang mendukung untuk kelancaran pembelajaran daring; tidak semua siswa memiliki smartphone. Berdasarkan  analisis kebutuhan  86,7% dari 214 guru setuju untuk dilaksanakan bimbingan dan pelatihan penggunaan google (google form, google classroom, google drive, dan google meet). Penggunaan aplikasi google dalam PJJ guru berperan sebagai motivator, fasilitator, mediator, dan komunikator. Kemampuan guru dalam pembelajaran daring dengan menggunakan aplikasi google meningkat,  jumlah peserta yang mengikuti bimlat sebanyak 120 orang, semua peserta mendapatkan sertifikat kelulusan. Melihat hasil lulusan tersebut dapat dinyatakan berhasil  untuk  program diklat penggunaan aplikasi google. Abstract This study aims to improve the ability and professionalism of teachers in using the google application in online learning to increase the effectiveness of student learning during the Covid-19 pandemic at Korwilcam Dindik Somagede, Banyumas Regency. This research method uses the Mixed Methods method while the research model is Sequential Expplonatory. The empirical reality shows that the current condition is very concerned about the decline in the quality of learning in schools today with the Distance Learning (PJJ) pattern. Some of the causes are the lack of availability of tools / media owned by the school, the lack of the ability of teachers to operate tools / media such as laptops; less supportive internet access for the smooth running of online learning; not all students have smartphones. Based on the analysis of needs, 86.7% of the 214 teachers agreed to carry out guidance and training on the use of google (google form, google classroom, google drive, and google meet). The use of the google application in PJJ teachers acts as a motivator, facilitator, mediator, and communicator. The ability of teachers in online learning using the Google application has increased, the number of participants who took part in the guidance program was 120 people, all participants received a certificate of graduation. Seeing the results of these graduates can be declared successful for the training program using the Google application.


2021 ◽  
Vol 5 (01) ◽  
pp. 67-78
Author(s):  
Abdul Wahid ◽  
Retno Wahyuningsih

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1)  Perbedaan akhlak antara kecerdasan emosional tinggi dan rendah . 2) Perbedaan akhlak antara kecerdasan spiritual tinggi dan rendah. 3) Perbedaan akhlak ditinjau dari interaksi antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual pada siswa di SMP Negeri Se-Kecamatan Sidoharjo tahun ajaran 2020/2021. Metode penelitian yang digunkanan adalah kuantitaif komparatif dengan menggunakan analisis uji t dan anova dua jalur di SMP Negeri se-Kecamatan Sidoharjo pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2020. Popilasi dalam penelitian ini adalah selueuh kelas siswa kelas VIII Sebanyak 507 siswa. Sampel adalah Sebagian siswa SMP Negeri se-Kecamatan Sidoharjo sebanyak 221 siswa. Hasil penelitian menunjukan : 1) terdapat perbedaan akhlak antara siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi dan rendah, karena diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0,05. 2) terdapat perbedaan akhlak antara siswa yang memiliki kecerdaan spiritual tinggi dan rendah karena diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0,05. 3) terdapat perbedaan akhlak ditinjau dari interaksi kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual, hasil hipotesis menunjukan sig. 0.001 < 0.05. terdapat interaksi antara kecerdasan emosional tinggi dan kecerdasan spiritual rendah, kecerdasan spiritual tinggi dan kecerdasan emosional rendah terhadap akhlak. Abstract This study aims to determine: 1) The difference in akhlak between high and low emotional intelligence. 2) The difference in akhlak between high and low spiritual intelligence. 3) Moral differences in terms of the interaction between emotional intelligence and spiritual intelligence in students of SMP Negeri Sidoharjo in the academic year 2020/2021. The research method used was comparative quantitative using t-test analysis and two-way ANOVA at State Junior High Schools in Sidoharjo District from October to December 2020. The population in this study were all classes of grade VIII students totaling 507 students. The sample is some students of SMP Negeri in Sidoharjo District as many as 221 students. The results showed: 1) there is a difference in akhlak between students who have high and low emotional intelligence, because the significance value is 0.000 <0.05. 2) there are moral differences between students who have high and low spiritual intelligence because the significance value is 0.000 <0.05. 3) there are differences in akhlak in terms of the interaction between emotional intelligence and spiritual intelligence, the hypothesis results show sig. 0.001 <0.05. there is an interaction between high emotional intelligence and low spiritual intelligence, high spiritual intelligence and low emotional intelligence towards akhlak.


2021 ◽  
Vol 5 (01) ◽  
pp. 21-39
Author(s):  
Mawardi ◽  
Akhmad Alim ◽  
Anung Al-Hamat

Abstrak Akhlak merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan jatuh bangunnya seseorang, bangsa maupun negara. Kejayaan seseorang, masyarakat, bangsa dan negara sangat tergantung oleh akhlaknya. Dengan akhlak yang baik seseorang akan mendapat kedudukan dalam lingkungan dan masyarakat, karena ruang lingkup akhlak bukan hanya sekedar sopan santun atau tata krama lahiriyah saja, seperti cara berbicara, cara bersikap dan bertingkahlaku sehari-hari. Tetapi akhlak tersebut juga menyangkut masalah yang bersifat rohaniah, yaitu terisinya hati seseorang dengan sifat utama, seperti bertanggung jawab, adil, sabar, pemaaf dan terhindar dari sifat yang merusak seperti sombong, irihati, dengki, dan lainnya. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui pembinaan akhlak menurut syekh az-Zarnuji dalam kitab ta’limul muta’allim.  Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah menggunakan penelitian kualitatif jenis studi kepustakaan (library research) dengan analisis isi (content analysis) atau analisis tekstual, dan metode interpretasi. Tujuan pembinaan akhlak menurut syekh az-Zarnuji, tidaklah sekadar diarahkan untuk kepentingan akhirat, tetapi juga untuk kebaikan atau kepentingan di dunia. Namun, kepentingan akhirat tentunya mesti diutamakan daripada kepentingan duniawi. Bahkan, ia secara tegas menyatakan bahwa menuntut ilmu untuk kepentingan duniawi, tidaklah boleh terlepas dari kepentingan akhirat. Dengan begitu, murid akan mendapatkan kelezatan ilmu pengetahuan. Abstract Morals are one of the factors that determine the ups and downs of a person, nation and state. The glory of a person, society, nation and state is very dependent on their morals. With good morals, a person will get a position in the environment and society, because the scope of morals is not just courtesy or physical manners, such as how to speak, how to behave and behave daily. But the morals also involve matters of a spiritual nature, namely the filling of a person's heart with main characteristics, such as being responsible, fair, patient, forgiving and avoiding destructive traits such as arrogance, jealousy, envy, and others. The purpose of writing this article is to find out the moral development according to Shaykh az-Zarnuji in the book ta'limul muta'allim. The method used in writing this article is to use qualitative research type library research (library research) with content analysis (content analysis) or textual analysis, and interpretation methods. According to Sheikh az-Zarnuji, the aim of building morals is not only aimed at the interests of the hereafter, but also for the good or the interests of the world. However, the interests of the hereafter must take precedence over worldly interests. In fact, he firmly stated that studying for worldly interests cannot be separated from the interests of the hereafter. That way, students will get the delicacy of science.


2021 ◽  
Vol 5 (01) ◽  
pp. 129-139
Author(s):  
Hisan Mursalin ◽  
Mirawati
Keyword(s):  

الملخص تتركز هذه الدراسة في معرفة أهمية الدراسة السابقة لدى الباحثين في جامعة الراية. لوجود الأخطاء في كتابتها في البحث العلمي لدى الطلاب غاية من الغايات هذه الدراسة. تهدف هذه الدراسة إصلاح الأخطاء في كتابة الدراسة السابقة لدى الباحثين في جامعة الراية ومن هنا استخلص الباحث أهم النتيجة االتالية: تعرف الدرسات السابقة بأنها : "الجهود البشرية  السابقة التي بحثت الموضوع الذي يدرسه الباحث بعينه أو موضوعا مقاربا له من زاوية من الزوايا، وفي ظرف من الظروف المتعددة، مما تم نشره بأي شكل من الأشكال(سعيد إسماعيل الصيني :2010) وجدت الباحثة من خلال هذه الدراسة أن أغلب البحوث في جامعة الراية استخدموا الدراسة السابقة لإكتمال بحوثهم. وفي هذه الدراسة تعرف أن الدراسة السابقة من أهم الدراسات التي تساعد الباحث في كتابة بحوثه. وجدت في هذة الدراسة تكتب الدراسة السابقة بعدد 3 إلى 10 الدراسة السابقة في كل البحوث بجامعة الراية.  Abstract This study focuses on finding out how important previous research is to the thesis written by students at Stiba Arraayah. The existence of errors in citing previous studies experienced by thesis writers in Arroyah and the magnitude of their dependence on previous research is one of the bases that support its realization. this research. The method used in this research is the descriptive method of analysis while the results obtained from this study are that all research authors, especially in Stiba Arraayah, make previous research one of the important references in writing a thesis.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document