JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM)
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

186
(FIVE YEARS 185)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Malahayati Bandar Lampung

2622-6030, 2615-0921

2022 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 207-213
Author(s):  
Indra Karana

ABSTRAKCOVID-19 adalah penyakit yang disebabkan Novel Coronavirus 2019. Gejalanya bergejala mirip dengan flu biasa, namun COVID-19 sampai saat ini memiliki fatalitas lebih tinggi dan virus ini juga menyebar dengan sangat cepat karena bisa pindah dari orang ke orang bahkan sebelum orang tersebut menunjukkan gejala. Cara isolasi mandiri dirumah yaitu selalu memakai masker dan membuang masker bekas ditempat yang ditentukan,  jika sakit (ada gejala demam, flu dan batuk) maka tetap di rumah. Jangan pergi bekerja, sekolah, ke pasar atau ke ruang publik untuk mencegah penularan masyarakat, manfaatkan fasilitas telemedicine atau sosial media kesehatan dan hindari transportasi publik. Beritahu dokter dan perawat tentang keluhan dan gejala, serta riwayat bekerja ke daerah terjangkit atau kontak dengan pasien COVID-19, selama dirumah, bisa bekerja di rumah. Gunakan kamar terpisah dari anggota keluarga lainya, dan jaga jarak 1 meter dari anggota keluarga, tentukan pengecekan suhu harian, amati batuk dan sesak nafas. Hindari pemakaian bersama peralatan makan dan mandi dan tempat tidur, terapkan perilaku hidup sehat dan bersih, serta konsumsi makanan bergizi, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan lakukan etika batuk dan bersin, jaga kebersihan dan kesehatan rumah dengan cairan desinfektan. Selalu berada di ruang terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi (±15-30 menit), Hubungi segera fasilitas pelayanan kesehatan jika sakit berlanjut seperti sesak nafas dan demam tinggi, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk melakukan pemantauan kasus covid 19 di Kota Bandung. Kegiatan pengabdian masyarakat ini memberikan pelayanan dengan melakukan pemantauan agar mengetahui keadaan, kondisi dan perkembangan yang dialami oleh warga yang terpapar covid 19 di Kota Bandung. Hasil pengabdian masyarakat diperoleh seluruh warga yang terpapar covid 19 sudah dalam keadaan sehat dan pulih seperti sedia kala. Kata Kunci: Pemantauan kasus covid 19. ABSTRACT COVID-19 is a disease caused by the 2019 Novel Coronavirus. The symptoms are similar to the common cold, but COVID-19 has so far had a higher fatality and this virus also spreads very quickly because it can move from person to person even before the person shows symptoms. . The way to self-isolate at home is to always wear a mask and throw away used masks in the designated place, if you are sick (symptoms of fever, flu and cough) then stay at home. Do not go to work, school, to the market or to public spaces to prevent community transmission, take advantage of telemedicine facilities or health social media and avoid public transportation. Tell doctors and nurses about complaints and symptoms, as well as a history of working in infected areas or in contact with COVID-19 patients, while at home, you can work at home. Use a separate room from other family members, and keep a distance of 1 meter from family members, determine daily temperature checks, observe coughs and shortness of breath. Avoid sharing eating and bathing utensils and bedding, apply healthy and clean living habits, and consume nutritious food, wash hands with soap and running water and practice coughing and sneezing etiquette, keep your home clean and healthy with disinfectant liquid. Always be in an open space and bask in the sun every morning (±15-30 minutes), Contact the health care facility immediately if the illness persists such as shortness of breath and high fever, to get further treatment. The purpose of this community service is to monitor COVID-19 cases in the city of Bandung. This community service activity provides services by monitoring to find out the conditions, conditions, and developments experienced by residents exposed to COVID-19 in the city of Bandung. The results of community service were obtained that all residents who were exposed to COVID-19 were in good health and recovered as usual. Keywords: Monitoring cases of covid 19.


2022 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 134-148
Author(s):  
Siti Mar'atus Sholikah ◽  
Sri Anggraeni ◽  
Ari Tri Rahayu

ABSTRAK Indikator keteraturan pemeriksaan kehamilan menggambarkan kualitas pelayanan Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Pada tahun 2019 di Puskesmas Kalitidu cakupan Kunjungan Kehamilan (K4) di Puskesmas Kalitidu belum mencapai target 100% yaitu tercapai 91%. Komplikasi kehamilan targetnya 15-20%, tercapai 40.96% dan komplikasi persalinan 44,17%. Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 8,13/1000 KH. Sedangkan Bidan di wilayah Puskesmas Kalitidu yang belum mengikuti pelatihan KIP/K sebesar 20 orang (90,91%) dari 22 bidan.Tujuan umum untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Bidan  melalui pelatihan bidan tentang Komunikasi Interpersonal dan Konseling (KIP/K) dalam upaya peningkatan kualitas ANC. Pelatihan ini dilaksanakan selama tiga hari di Puskesmas Kalitidu, diikuti 22 bidan dengan metode ceramah tanya jawab,demonstrasi dan praktik KIP/K. Hasil kegiatan adalah peningkatan kualitas Bidan dalam KIP/K yaitu peningkatan pengetahuan dengan nilai rata-rata post tes 94,55 %, keterampilan KIP/K nilai rata-rata 82,50%, terbentuknya Komitmen Bersama Bidan dalam mendukung mensukseskan kegiatan Bidan tentang KIP&K dalam upaya peningkatan kualitas ANC. Luarannya peningkatan kualitas Bidan, HKI, Modul dan jurnal. Saran: sosialisasi KIP/K pada Bidan yang belum mengikuti pelatihan dan 7 hak ibu hamil pada pelayanan ANC serta menerapkannya dalam pelayanan ANC. Kata kunci: Bidan, KIP/K, Pengabmas, pelatihan.  ABSTRACT The indicators of regularity for antenatal care describe the quality of services for the Maternal and Child Health Program (MCH). In 2019 at the Kalitidu Health Center cThe coverage of Pregnancy Visits (K4) at the Kalitidu Health Center has not reached the 100% target, which is 91%. The target for pregnancy complications is 15-20%, achieved 40.96% and delivery complications 44.17%. The Infant Mortality Rate (IMR) is 8.13/1000 KH. Meanwhile, 20 midwives in the Kalitidu Community Health Center have not attended KIP/K training (90.91%) out of 22 midwives. ANC quality. This training was held for three days at the Kalitidu Health Center, attended by 22 midwives with a question and answer lecture method, demonstration, and KIP/K practice. The result of the activity is an increase in the quality of Midwives in KIP/K, namely an increase in knowledge with an average post-test score of 94.55%, KIP/K skills an average score of 82.50%, the formation of a Joint Commitment of Midwives in supporting the success of Midwives' activities on KIP&K in an effort to improve the quality of ANC. The output is improving the quality of midwives, HKI, modules, and journals. Suggestion: socialization of KIP/K to midwives who have not attended training and 7 rights of pregnant women in ANC services and apply them in ANC services. Keywords: Midwife, KIP/K, Community Service, training.


2022 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 114-121
Author(s):  
Dewita Dewita ◽  
Henniwati Henniwati ◽  
Lili Kartika Sari Hrp ◽  
Nora Veri

ABSTRAK  Anemia merupakan masalah global terutama bagi ibu hamil. Penyebab utama anemia pada kehamilan adalah defisiensi besi kemudian diikuti oleh defisiensi folat. WHO memperkirakan angka kejadian anemia sekitar 42 % terjadi pada ibu hamil dengan kondisi ekonomi menengah kebawah. Tujuan Pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil. tentang anemia defisensi besi dan pemeriksaan kadar hemoglobin sebagai deteksi dini mandiri di Desa Matang Seulimeng wilayah kerja Puskesmas Langsa Barat Kota Langsa. Bentuk kegiatan pengabdian masyarakat adalah dengan metode penyuluhan dengan ceramah dan tanya jawab. Sedangkan deteksi dini resiko tinggi dilakukan dengan pemeriksaan kadar hemoglobin dan setelah 2 minggu intervensi dilakukan evaluasi ibu hamil anemia dengan pemeriksaan kadar Hemoglobin. Terjadi perubahan peningkatan pengetahuan baik sebesar 85 % dan hasil pemeriksaan hemoglobin dari 18 ibu hamil anemia setelah evaluasi menjadi 67,8 %  tidak anemia .Penilaian mengenai pemahaman ibu hamil tentang edukasi anemia Defisiensi besi dan pemeriksaan Hemoglobin sebagai deteksi dini resiko pada ibu hamil adalah 3 (tiga) tahap (tahap pretest, tahap penyuluhan, dan tahap posttest serta evaluasi ibu hamil anemia). Adanya peningkatan pengetahuan setelah diberikan edukasi anemia defisiensi pada ibu hamil, dan mampu melakukan deteksi dini mandiri tanda gejala anemia sehingga mendapat penanganan sesegera mungkin. Kata Kunci : anemia defisiensi zat besi, kadar hemoglobin, deteksi dini, ibu hamil  ABSTRACT  Anemia is a global problem, especially for pregnant women. The main cause of anemia in pregnancy is iron deficiency followed by folate deficiency. WHO estimates that the incidence of anemia is around 42% in pregnant women with middle to lower economic conditions. The purpose of this service is to increase the knowledge of pregnant women. regarding iron deficiency anemia and hemoglobin level examination as an independent early detection in Matang Seulimeng Village, the working area of Langsa Barat Health Center, Langsa City. The form of community service activities is the extension method with lectures and questions and answers. Meanwhile, early detection of high risk is carried out by examining hemoglobin levels and after 2 weeks of intervention, pregnant women with anemia are evaluated by examining hemoglobin levels. There was an increase in knowledge of both 85% and the results of hemoglobin examination from 18 anemic pregnant women after the evaluation became 67.8% not anemic. An assessment of the understanding of pregnant women about iron deficiency anemia education and hemoglobin examination as early detection of risk in pregnant women is 3 (three) stages (pretest stage, counseling stage, and posttest stage and evaluation of anemic pregnant women). There is an increase in knowledge after being given education on deficiency anemia in pregnant women, and being able to independently detect early signs of anemia so that they get treatment as soon as possible. Keywords: iron deficiency anemia, hemoglobin levels, early detection, pregnant women


2022 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 261-266
Author(s):  
Uti Rusdian Hidayat ◽  
Nurpratiwi Nurpratiwi ◽  
Debby Hatmalyakin ◽  
Fauzan Alfikrie ◽  
Ali Akbar ◽  
...  

ABSTRAK Kegawatandarutan bisa terjadi dimana saja terutama wisata pulau. Tujuan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan pertolongan pertama masyarakat wisata pulau. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat adalah penyuluhan tentang pertolongan pertama wisata pulau kepada masyarakat Desa Lemukutan Kecamatan Sungai Raya Kepulauan. Hasil pengabdian kepada masyarakat didapatkan data terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat sebelum dan setelah penyuluhan kesehatan tentang pertolongan pertama wisata pulau. Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pertolongan pertama menjadi upaya penanganan kegawatdaruratan di Pulau Lemukutan. Kata Kunci: Pertolongan pertama, Pengetahuan, Edukasi  ABSTRACT The emergency condition can occur anywhere, especially island tourism. The purpose of community service was to increase the knowledge of first aid for island tourism communities. The method of implementing community service is counseling about island tourism first aid to the people of Lemukutan Island, Sungai Raya Islands District. The results of community service showed that there was an increase in community knowledge before and after health counselling about island tourism first aid. Increasing public knowledge about first aid in an effort to handle emergencies on Lemukutan Island. Keywords: First Aid, Knowledge, Education


2022 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 105-113
Author(s):  
Riska Hediya Putri ◽  
Feri Kameliawati ◽  
Surmiasih Surmiasih ◽  
Inggit Primadevi

ABSTRAK Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) mewabah ke seluruh dunia sejak awal tahun 2020 dan membawa dampak yang signifikan bagi kehidupan manusia di seluruh dunia. Wilayah di tanah air memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang menyebabkan sekolah dan tempat kerja diliburkan, kegiatan keagamaan atau ibadah bersama dibatasi dan kegiatan-kegiatan di tempat umum atau fasilitas publik juga dibatasi. Menilik himbauan dari pemerintah agar masyarakat tetap tinggal di rumah dan menjaga jarak sosial atau social distancing yang saat ini istilahnya diubah menjadi physical distancing oleh WHO. Physical distancing adalah hal yang hampir tidak mungkin dilakuakan oleh anak usia dini sebab dunia anak adalah dunia bermain dengan kecenderungan anak untuk berinteraksi secara langsung. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan terapi bermain ular tangga. Tujuan kegiatan ini memberi pengertian kepada anak tentang adaptasi kebiasan baru melalui cara yang menyenangkan, salah satunya melalui terapi bermain. Perbedaan pengetahuan anak sebelum dan sesudah kegiatan pendidikan kesehatan dengan media bermain ular tangga dan lebih berpengaruh dalam peningkatan pengetahuan dan sikap anak mengenai 3M, terutama pada pertanyaan tanda dan gejala corona virus dan penting tidaknya memakai masker, adanya peningkatan presentasi sekitar 67%. Oleh karena itu terapi bermain ular tangga lebih banyak memberikan rangsangan terhadap anak dan sesuai dengan keinginan anak yakni bermain. Kata Kunci: Covid-19, New Normal, Terapi Bermain  ABSTRACT Coronavirus Disease Pandemic 2019 (COVID-19) has spread to the world since the beginning of 2020 and has had a significant impact on human life around the world. Areas in the country impose PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) that cause schools and workplaces to be closed, religious activities or worship together are restricted and activities in public places or public facilities are also restricted. Considering the appeal from the government for people to stay at home and maintain social distance or social distancing which is currently the term changed to physical distancing by WHO. Physical distancing is almost impossible for early childhood to do because the world of children is a world of play with a tendency for children to interact directly. This method of community service activities is done with therapy playing snake ladder. The purpose of this activity gives understanding to children about the adaptation of new habits through fun ways, one of which is through play therapy. Differences in children's knowledge before and after health education activities with the medium of playing snake ladder and more influential in increasing the child's knowledge and attitude about 3M, especially on the question of signs and symptoms of corona virus and the importance of not wearing a mask, there was an increase in presentation of about 67%. Therefore, the therapy of playing snakes stairs provides more stimulation to the child and in accordance with the child's wishes, namely, play. Keywords: Covid-19, New Normal, Play Therapy


2022 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 185-191
Author(s):  
Wina Dyah Puspita Sari ◽  
Erni Rukmana ◽  
Hardi Firmansyah ◽  
Risti Rosmiati

ABSTRAKPemenuhan kebutuhan gizi berbasis pangan lokal merupakan implementasi dari panduan Pedoman Gizi Seimbang (PGS). Pemberian pengetahuan berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan gizi pada guru dapat memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar, terutama pada siswa di Sekolah. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan guru tentang pemenuhan kebutuhan gizi berbasis pangan lokal. Kegiatan pengabdian berupa pendidikan gizi dengan metode ceramah dan diskusi kepada 15 orang guru MTs Al Washliyah 19 Percut. Adapun rincian kegiatannya adalah pembukaan, pre-test, penyampaian materi dan tanya jawab, post-test serta penutupan. Data pre-posttest dianalisis secara deskriptif dan uji beda paired t-test. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengetahuan guru terkait pemenuhan kebutuhan gizi berbasis pangan lokal meningkat signifikan (p<0,05). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan gizi efektif meningkatkan pengetahuan gizi guru MTs Al Washliyah 19 mengenai pemenuhan kebutuhan gizi berbasis pangan lokal. Kata Kunci: Gizi seimbang, pangan lokal, pendidikan gizi ABSTRACTFulfillment of local food-based nutritional requirements is the implementation of the Guidelines for Balanced Nutrition (PGS). Efforts to increase teachers' knowledge about it can benefit their environment, especially for students. This community service activity aimed to increase MTs Al Washliyah 19 Percut teachers' knowledge about fulfilling local food-based nutritional requirements. The nutrition education for 15 teachers used the discussion method. The activities consist of opening, pre-test, material presentation and discussion, post-test, and closing session. The pre-posttest data were analyzed using the descriptive method and paired sample t-test. The results showed that teachers' knowledge regarding the fulfillment of local food-based nutritional requirements increased significantly (p<0.05). Nutrition education effectively increases the knowledge of MTs Al Washliyah 19 teachers regarding the fulfillment of local food-based nutritional requirements. Keywords: Balanced nutrition, local food, nutrition education


2022 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 98-104
Author(s):  
Novita Eka Kusuma Wardani ◽  
Tatarini Ika Pipit cahyani ◽  
Rijanto Rijanto

ABSTRAKKekurangan gizi pada masa Balita akan dapat menyebabkan gangguan serius bagi perkembangan otak yang mengakibatkan tingkat kecerdasan anak terhambat. Di Puskesmas Rangkah masih ditemukan 37 Balita Gizi Buruk dan belum adanya kelompok masyarakat yang memperhatikan pada pencegahan stunting pada Balita.  Metode dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dengan pembentukan kelompok cegah stunting, Pemberian materi dan pendampingan dalam melakukan pengukuran TB/PB terhadap umur. Hasil Pengabdian Masyarakat telah terbentuk Kader Cegah Stuting (CENTING) sebanyak 40 orang, Ada peningkatan nilai terendah, tertinggi, dan rata-rata pengetahuan peserta pelatihan serta sebagian besar (77,5%) memiliki nilai 79-100, Nilai rata-rata keterampilan peserta dalam Pengukuran TB/PB dibanding umur untuk deteksi stunting adalah 42,5 % (Baik). Pembentukan kelompok CENTING (Cegah Stunting) merupakan salah satu upaya untuk mencegah stunting di wilayah Puskesmas rangkah. Dengn adanya pelatihan bagi masyarakat yang menjadi kelompok CENTING (Cegah stunting), maka diharapkan adanya pemberdayaan masyarakat dalam menurunkan angka stunting di Surabaya, khususnya di wilayah Puskesmas Rangkah, Kecamatan Tambaksari, Surabaya. Kata Kunci: Cegah Stunting, Pemberdayaan masyarakat, Rangkah  ABSTRACTMalnutrition in toddlers can cause serious disturbances in brain development which results in stunted children's intelligence levels. At the Rangkah Health Center, 37 Malnourished Toddlers were still found and there were no community groups that paid attention to stunting prevention in Toddlers. The method in this community service activity is the formation of a stunting prevention group, providing materials and assistance in measuring TB/PB for age. the average knowledge of the trainees and most of them (77.5%) had a score of 79-100. The average value of participants' skills in measuring TB/PB compared to age for stunting detection was 42.5% (Good). The formation of the CENTING (Prevent Stunting) group is one of the efforts to prevent stunting in the framework of the health center. With training for people who are members of the CENTING (Prevent stunting) group, it is hoped that there will be community empowerment in reducing stunting rates in Surabaya, especially in the Rangkah Health Center area, Tambaksari District, Surabaya. Keywords: Stunting Prevention, Community Empowerment, Rangkah


2022 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 238-243
Author(s):  
Ernawati Ernawati ◽  
Baik Heni Rispawati ◽  
Dewi Nursukma Purqoty ◽  
Fitri Romadonika ◽  
Raudatul Jannah

 ABSTRAK Vaksin Covid-19 merupakan bentuk pencegahan yang berfungsi mendorong pembentukan kekebalan tubuh sfesifik pada penyakit covid 19 agar terhindar dari tertular atau memungkinkan sakit berat. Sekitar 7,6 persen masyarakat yang menolak untuk divaksinasi dan 26,6 persen masyarakat belum memutuskan dan masih kebingungan untuk melakukan vaksinasi, sehingga diperlukan adanya edukasi kesehatan tentang vaksin Covid-19. Tujuan setelah dilakukan pendidikan kesehatan, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang penyakit Covid-19, cara pencegahannya dan pemahaman tentang program vaksinasi Covid-19 di dusun tempit desa bajur lombok barat.. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa kegiatan edukasi menggunakan LCD untuk penyampaian materi dan peserta diberikan leaflet. Terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang program vaksinasi covid-19 dari 60% menjadi 90%. Kata Kunci: Covid-19, Vaksinasi, Penyuluhan  ABSTRACT A Covid-19 vaccine is a form of prevention that functions to encourage the formation of specific immunity for COVID-19 disease to avoid contracting or allowing serious illness. Around 7.6 percent of the people refuse to be vaccinated and 26.6 percent of the people have not decided and are still confused about getting vaccinated, so health education about the Covid-19 vaccine is needed. The goal after health education is carried out is that it is expected to increase public knowledge and understanding of the Covid-19 disease, how to prevent it, and understanding of the Covid-19 vaccination program in the tempest hamlet, Bajur Village, West Lombok. The activities carried out are in the form of educational activities using LCD to deliver material and participants were given leaflets. There is an increase in public knowledge and understanding of the covid-19 vaccination program from 60% to 90%. Keywords: Covid-19, vaccination, Counseling


2022 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 149-154
Author(s):  
Ratna Ariesta Dwi Andriani ◽  
Rizki Amalia ◽  
Ika Mardiyanti ◽  
Mohammad Nasir

ABSTRAK Rendahnya prosentase pemberian ASI eksklusif di Kabupaten Pemalang yaitu sebesar 36,4%. Kurangnya dukungan untuk menyusui menjadi salah satu faktor penyebab tidak tercapainaya angka cakupan pemberian ASI Eksklusif. Untuk itu perlu adanya usaha bagi ibu untuk menciptakan suatu kondisi yang positif sedini mungkin didalam diri ibu pribadi guna mendukung terlaksananya proses laktasi sejak dini yang nyaman. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan guna membantu meningkatkan pengetahuan para kader yang nantinya akan membantu Bidan dalam melakukan pendidikan kesehatan kepada para ibu hamil khusunya di masa pandemi ini untuk tetap bisa mendapatkan informasi kesehatan seputar persiapan proses laktasi. Metode yang digunakan yaitu dengan memberikan sosialisasi dalam bentuk pendidikan kesehatan kepada kader dengan tetap mematuhi protokol kesehtan di masa pandemi Covid-19 yaitu dengan pemberian e-konseling. Sosialisasi dilakukan kepada para kader kesehatan yang ada di paguyuban posyandu Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang. Hasil yang diperoleh dari sosialisasi ini adanya peningkatan pengetahuan kader tentang pemberian afirmasi positif guna mempersiapkan proses lancer laktasi sejak dini, dimana sebagian besar kader memiliki pengetahuan yang baik yaitu sebesar 87,5%. Saran bagi para kader agar bisa memberikan pengetahuan yang didapat dalam sosialisasi ini kepada kader lain dan ibu hamil. Kata Kunci: Afirmasi positif, Hipnolaktasi, Hypnobreastfeeding, Menyusui  ABSTRACT The low percentage of exclusive breastfeeding in Pemalang Regency is 36.4%. The lack of support for breastfeeding is one of the factors causing the non-achievement of exclusive breastfeeding coverage. For this reason, it is necessary for mothers to create a positive condition as early as in the mother personally to support the implementation of a comfortable early lactation process. This community service activity is carried out to help increase the knowledge of cadres who will later assist midwives in conducting health education to pregnant women, especially during this pandemic so that they can still get health information about preparing for the lactation process. The method used is socialization in the form of health education to cadres by complying with health protocols during the Covid-19 pandemic, namely by offering e-counseling. The socialization was carried out to health cadres in the community posyandu, Randudongkal District, Pemalang Regency. The results obtained from this socialization were an increase in the knowledge of cadres about giving positive affirmations to prepare for a smooth lactation process from an early age, where most of the cadres had good knowledge of 87.5%. Suggestions for cadres to be able to provide the knowledge gained in this socialization to other cadres and pregnant women. Keywords: Positive Affirmations, Hypnolactation, Hypnobreastfeeding, Breastfeeding


2022 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 244-251
Author(s):  
Kartika Arum Wardani

ABSTRAK Pandemi Covid-19 belum berakhir, banyak masyarakat yang sudah mulai lelah dalam menghadapi situasi pandemi ini. Gaya hidup sehat pun mulai menurun. Kesadaran tanggung jawab antara keluarga baik orang tua dan anak juga semakin menurun. Banyak warga yang mengeluhkan kondisi pandemi yang tak kunjung selesai. Sehingga diperlukan strategi upaya untuk meningkatkan semangat dan juga kesadaran masyarakat di Indonesia khususnya di Desa Beji kecamatan Boyolangu-Tulungagung, beberapa upaya diantaranya melakukan sosilaisasi edukasi tentang pengenalan pandemi Covid-19 serta penerapan protokol kesehatan, sosialisasi peran tenaga kesehatan dan pemeriksaan Covid-19, strategi aktivitas pengantar orang tua dan anak. Hasil dari kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan sebesar 87%, antusias pelaksanaan protokol kesehatan 55%, dan pelaksanaan kartu aktivitas 2%. Pentingnya dari hasil kegiatan ini diharapkannya dapat memacu motivasi masyarakat agar terus melaksanakan protokol kesehatan dan melakukan aktivitas positif di masa Pandemi. Kata kunci : COVID-19, Protokol Kesehatan, Aktivitas Pandemi  ABSTRACTThe Covid-19 pandemic is not over yet, many people are getting tired of dealing with this pandemic situation. Healthy lifestyles began to decline. Awareness of responsibility between families, both parents and children, is also decreasing. Many residents have complained about the ongoing pandemic. So that an effort strategy is needed to increase the enthusiasm and awareness of the people in Indonesia, especially in Beji Village, Boyolangu-Tulungagung sub-district, several efforts including conducting outreach education about the introduction of the Covid-19 pandemic and the application of health protocols, socialization of the role of health workers and Covid-19 checks, strategies parent and child introductory activities. The results of the activity showed an increase in knowledge by 87%, application of health protocol by 55%, and effectivity of pandemic card about 2%. The importance of the results of this activity is expected to spur people's motivation to continue to implement health protocols and carry out positive activities during the Pandemic. Keywords:  COVID-19, Health Protocols, Pandemic Activities


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document