Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

75
(FIVE YEARS 75)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By State University Of Malang (UM)

2797-0132

2021 ◽  
Vol 1 (5) ◽  
pp. 542-546
Author(s):  
Catur Dian Rahayu ◽  
Hasna Bararah M ◽  
Kalya Nabila Zuhdi ◽  
Muhammad Iqbal Perdana ◽  
Nabilah Fina Aprilia ◽  
...  

The presence of technology brings about a change in people's lives, with technology of all activities being more comfortable. Technological changes have taken place in the field of digital marketing, such as shopping online. The presence of an online shop provides considerable comfort in shopping activities. But with that convenience, it can also establish higher consumption patterns. This consumption pattern was analyzed using the concept of the consumption of Jean Boudrilland. The study USES a descriptive qualitative approach with the data-collection technique of structured interviews. In the study two results have been found, the first of these is consensual behaviors among sociology students where they buy goods through online shops out of sheer need. The second result was that a sociology student was seeking to remain unaffected by the ease of shopping through online shops in order to avoid the form of consumer behavior. From such exposure it can be concluded that the concept of consumptive society by Jean Boudrilland is relevant to today's lives where people tend to satisfy the urge to buy things instead of the need. Kehadiran teknologi membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat, dengan adanya teknologi segala aktivitas dapat dilakukan dengan lebih nyaman. perubahan karena teknologi turut hadir dalam bidang digital marketing seperti hadirnya online shop. Kehadiran online shop cukup memberikan kenyamanan dalam aktivitas belanja. Namun dengan kenyamanan tersebut dapat pula membentuk pola konsumsi yang semakin tinggi. Pola konsumsi ini dianalisis menggunakan konsep masyarakat konsumsi dari Jean Boudrilland. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data yakni wawancara terstruktur. Dalam penelitian ini ditemukan dua hasil, yang pertama adanya perilaku konsumtif di kalangan mahasiswa sosiologi dimana mereka membeli barang melalui online shop karena keinginan bukan kebutuhan. Hasil yang kedua yakni ditemukan adanya mahasiswa Sosiologi yang berusaha untuk tidak terpengaruh kemudahan berbelanja melalui online shop dengan tujuan agar tidak terbentuk perilaku konsumtif. Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa konsep masyarakat konsumtif oleh Jean Baudrillard relevan dengan kehidupan saat ini dimana masyarakat cenderung memuaskan keinginan membeli suatu barang bukan atas dasar kebutuhan.


2021 ◽  
Vol 1 (5) ◽  
pp. 533-541
Author(s):  
Kusuma Dewi ◽  
Tuisda Pratisia ◽  
Alfyananda Kurnia Putra
Keyword(s):  

Merujuk pada fenomena penyebaran Covid-19 yang kian masif mempengaruhi proses pembelajaran, maka akademisi perlu mengadopsi atau memilih teknologi yang efektif. Melibatkan TIK secara efektif dan efisien dalam proses pembelajaran akan mendukung revolusi pendidikan menuju pencapaian tujuan pembelajaran abad 21. Penelitian ini bertujuan untuk mengajukan inovasi metode pembelajaran during untuk mencapai kognitif, psikomotorik, dan karakter siswa berbasis TIK di SMA Negeri 1 Batu. Adapun platform pembelajaran daring yang digunakan dalam penelitian ini yaitu google classroom dan google meet. Tidak hanya itu penggunaan media sosial dijadikan sebagai learning tools yaitu instagram. Dengan mengintegrasikan penggunaan google classroom, google meet, dan instagram ini maka dapat mempermudah guru maupun siswa dalam proses pembelajaran daring. Pengintegrasian tersebut memberikan pendidikan karakter disiplin, keaktifan, pencapaian kreativitas, melek informasi, berkolaborasi, dan tanggung jawab siswa. Sehingga inovasi metode ini dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran daring.


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 419-424
Author(s):  
B. F. Sanah ◽  
I. W. Nafisah ◽  
Alan Sigit Fibrianto

Social change becomes a necessity in people's life. Social change also has an impact on the dynamics of society. The existence of Colorful Village in Malang City also has an impact on social change and community dynamics. This study used a descriptive qualitative method. The data techniques used were interviews and observation. The research location was conducted in Jodipan Colorful Village, Malang City, East Java, Indonesia. The research informants selected were 7 informants from the traders who were the original inhabitants of the village. The results showed that the existence of Jodipan Colorful Village had a significant impact on the lives of the local community. The existing social change process is social change and desired social change. Where the community can feel the positive impact of the Jodipan Colorful Village. Over time, the existence of the village also has an influence on community dynamics, such as the use of technology and the development of community knowledge. Perubahan sosial menjadi sebuah keniscayaan dalam kehidupan masyarakat. Perubahan sosial turut memberikan dampak bagi dinamika masyarakat. Keberadaan Kampung Warna-Warni di Kota Malang turut memberikan dampak bagi perubahan sosial serta dinamika masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Lokasi penelitian dilakukan di Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang, Jawa Timur, Indonesia. Informan penelitian yang dipilih sebanyak 7 informan dari para pedagang yang merupakan penduduk asli kampung tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan Kampung Warna-Warni Jodipan memberikan dampak yang signifikan bagi kehidupan masyarakat setempat. Proses perubahan sosial yang ada yaitu perubahan sosial dan perubahan sosial yang dikehendaki. Dimana masyarakat dapat merasakan dampak positif dari adanya Kampung Warna-Warni Jodipan. Seiring berjalannya waktu, keberadaan kampung tersebut juga memberikan pengaruh pada dinamika masyarakat, seperti pada penggunaan teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan masyarakat.


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 399-407
Author(s):  
L. R. Madhani ◽  
K. A. Sari ◽  
D. K. Rahmawati ◽  
Desy Santi Rozakiyah

Covid-19 spreads so fast and has various impacts in society, one of which is in the world of formal education. The existence of a pandemic has resulted in learning to be carried out over a long distance network. This also has an impact on non-formal education such as the Tutoring Institution. LBB is an example of a non-formal education institution that guides students in academic lessons by adjusting their needs. The author tries to find the impact of a pandemic on LBB, what is felt by LBB and parents and students. This study aims to see the impact of the Pandemic Tutoring Institution, both formal and informal. This type of research is qualitative research using cognitive learning theory. Technique informants using purposive sampling technique. Sources of data used are interviews, observations, and literature studies. The results of the study explained that it would be healthy if LBB was kept open by implementing the Covid-19 health protocol, dividing students into several groups, and still maximizing courageous learning. The result of the research is that LBB must remain open because face-to-face learning is still needed by students who still need direct guidance such as kindergarten, elementary, and junior high school students/equivalent. Covid-19 menyebar begitu cepat dan menimbulkan berbagai dampak di masyarakat, salah satunya pada dunia pendidikan formal. Adanya pandemi mengakibatkan pembelajaran harus dilakukan melalui jaringan jarak jauh. Hal ini juga berdampak pada pendidikan non formal seperti Lembaga Bimbingan Belajar. LBB merupakan salah satu contoh lembaga pendidikan non formal yang membimbing peserta didik terkait pelajaran akademis dengan menyesuaikan kebutuhan. Penulis berusaha mencari dampak adanya pandemi bagi LBB, apa saja yang dirasakan oleh pihak LBB maupun orang tua dan peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak adanya pandemi bagi Lembaga Bimbingan Belajar baik formal maupun informal. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan menggunakan teori belajar kognitif. Teknik pengumpulan informan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sumber data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan studi literatur. Hasil penelitian menjelaskan bahwa alangkah baiknya jika LBB tetap dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19, membagi peserta didik dalam beberapa kelompok, dan tetap memaksimalkan pembelajaran daring. Dengan begitu kesimpulan dari hasil penelitian adalah LBB harus tetap dibuka karena pembelajaran tatap muka masih dibutuhkan oleh peserta didik yang masih membutuhkan bimbingan secara langsung seperti siswa TK, SD maupun SMP/sederajat.


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 408-418
Author(s):  
Aprillia Setianingsih ◽  
Deny Wahyu Apriadi

Suatu tindakan manusia yang dilakukan secara turun temurun yang berasal dari setiap aspek kehidupan manusia serta merupakan suatu usaha untuk meringankan kehidupan manusia bisa dikatakan sebagai "tradisi ". Hal ini berarti bahwa tradisi juga merupakan bagian dari kebudayaan. Tradisi Dawuhan adalah salah satu tradisi bersih desa yang wajib dilaksanakan setahun sekali di bulan Desember sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Teori dalam penelitian ini yaitu Teori Interaksionisme Simbolik. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Adapun hasil dari penelitian adalah Mind (pemikiran) pemikiran yang bertujuan sebagai sarana komunikasi yang dilakukan kepada Sang Maha Kuasa. Self (diri) masyarakat dapat mengaplikasikan makna simbolik yang terdapat dalam Tradisi Dawuhan dan masyarakat dapat mempercayai terkait makna simbolik yang terdapat dalam tradisi tersebut. Society (masyarakat) masyarakat bersama-sama membentuk suatu konstruksi untuk membangun suatu makna simbolik dalam ritual.


2021 ◽  
Vol 1 (5) ◽  
pp. 628-638
Author(s):  
Fawaz Sani R ◽  
Djoko Soelistijo ◽  
Satti Wagistina

The purpose of this development is to produce learning media based on GEO-SEARCH. The resulting geo-search learning media is used to support learning in geography subjects. The material chosen for geography is the distribution and utilization of natural resources for class XI high school 1 Tumpang. This research uses the Research and Development (R&D) method of the ADDIE development model. ADDIE development procedures consisting of 5 steps of development, namely: (1) Analysis (Analyze), (2) Design (Design), (3) Product Development (Development), (4) Product Implementation (Implementation), (5) Evaluation (Evaluation). Tujuan dari pengembangan ini adalah menghasilkan media pembelajaran berbasis GEO-SEARCH. Media pembelajaran geo-search yang dihasilkan digunakan untuk menunjang pembelajaran pada mata pelajaran geografi. Materi yang dipilih pada mata pelajaran geografi adalah materi Sebaran dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk kelas XI SMAN 1 Tumpang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D) dari model pengembangan ADDIE. Prosedur pengembangan ADDIE yang terdiri dari 5 langkah pengembangan yaitu: (1) Analisis (Analyze), (2) Desain (Design), (3) Pengembangan Produk (Development), (4) Implementasi Produk (Implementation), (5) Evaluasi (Evaluation).


2021 ◽  
Vol 1 (5) ◽  
pp. 639-645
Author(s):  
Nesya Vashti Engracia ◽  
Luhung Achmad Perguna

Setiap individu dalam hidupnya pasti memiliki identitas sosial dan budaya. Sebagai contoh dalam memulai perkenalan, individu tidak akan lupa siapa dirinya. Hal ini menunjukan bahwa konsep diri individu dapat dilihat dari identitas sosial budaya nya. Artikel ini menunjukan sejauh mana peran identitas sosial budaya dalam melakukan interaksi dan menentukan pergaulan pada siswa kursus Kampung Inggris Pare. Dengan menggunakan metode studi pustaka, yaitu melalui penelitian terdahulu dan teori identitas sosial sebagai pelengkap, penulisan artikel ini menemukan 2 hasil. Pertama, identitas sosial budaya kurang berperan dalam melakukan interaksi sehari-hari antar siswa kursus Kampung Inggris Pare Kediri. Kedua, identitas sosial budaya berperan dalam menentukan pergaulan antar siswa kursus Kampung Inggris Pare Kediri.


2021 ◽  
Vol 1 (5) ◽  
pp. 666-680
Author(s):  
Fitriatul Hasanah ◽  
Nur Hadi ◽  
Ahmad Arif Widianto

The last decade of 2019, the world was in an uproar with the emergence of the corona virus disease (Covid-19) outbreak which first appeared in the city of Wuhan, China and spread throughout all countries including Indonesia. Covid-19 has had a significant impact in terms of socio-cultural and economic aspects. This study aims to describe the impact of Covid-19 which has contributed to the social transformation of the people of Pancasila Village, Sukoreno in maintaining the stability of government regulations against Covid-19. This research uses qualitative methods by collecting data through interviews and observations. Interviews were conducted with the village government, religious leaders, and the people of Pancasila Village, Sukoreno. The data analysis technique used an interactive model. The results showed that the 'pagebluk' paradigm is still strongly attached to rural communities in responding to the Covid-19 virus. Pagebluk is an assumption that is believed by the community in the form of "balak" or disease. This disease is believed to provide a deterrent effect to the community because they have neglected to carry out the orders and traditions in the Pancasila Village area, Sukoreno. The existence of Pagebluk causes social and cultural transformation in the local community. Various policies, regulations and agreements related to the handling of Covid-19 are relevant to changes in the socio-religious routine in society. The impact of Covid-19 is used as a strengthening of the relationships that are built in the community in dealing with Covid-19 by using the cultural basis and local wisdom of each religion and belief. The cultural-religious basis is the main aspect of carrying out social transformation by collaborating together across religions as a form of integrity in facing Covid-19. In addition, social reality confirms that the village level FKUB (Religious Forum for Religious People) can optimize the value of mutual cooperation in order to respond to the batara times that caused riots in a religious plural society. So that religious leaders have an important role in disciplining the community to carry out religious rituals in Pancasila Village, Sukoreno. social reality confirms that the village level FKUB (Religious Forum for Religious People) can optimize the value of mutual cooperation in order to respond to the batara times that caused riots in a religiously pluralistic society. So that religious leaders have an important role in disciplining the community to carry out religious rituals in Pancasila Village, Sukoreno. Dekade terakhir tahun 2019, dunia di gemparkan dengan munculnya wabah corona virus disease (Covid-19) yang kali pertama muncul di Kota Wuhan, Cina dan menyebar ke seluruh negara termasuk Indonesia. Covid-19 menimbulkan dampak signifikan dalam aspek, sosial-budaya, dan ekonomi. Kajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dampak Covid-19 yang berkontribusi terhadap transformasi sosial masyarakat Desa Pancasila, Sukoreno dalam menjaga kestabilitasan peraturan pemerintahan melawan Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan data melalui wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan dengan pemerintah desa, tokoh agama, serta masyarakat Desa Pancasila, Sukoreno. Teknik analisis data menggunakan model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paradigm ‘pagebluk’ masih melekat kuat terhadap masyarakat desa dalam menyikapi virus Covid-19. Pagebluk merupakan suatu asumsi yang diyakini oleh masyarakat yang berupa “balak” atau penyakit. Penyakit ini dipercaya akan memberikan suata efek jera kepada masyarakat karena telah lalai dalam menjalankan perintah dan tradisi di wilayah Desa Pancasila, Sukoreno. Adanya Pagebluk menyebabkan transformasi sosial dan budaya pada masyarakat setempat. Berbagai kebijakan, regulasi dan kesepakatan terkait penanganan Covid-19 berelevansi terhadap perubahan rutinitas sosial keagamaan di masyarakat. Dampak Covid-19 dijadikan sebagai penguat relasi yang terbangun di masyarakat dalam merentas Covid-19 dengan menggunakan basis budaya dan kearifan lokal pada masing-masing agama dan aliran kepercayaan. Basis budaya-agama menjadi aspek utama melakukan transformasi sosial dengan melakukan kolaborasi bersama lintas agama sebagai wujud integritas menghadapi Covid-19. Selain itu, realitas sosial menegaskan bahwa FKUB (Forum Keagamaan Umat Beragama) tingat desa dapat mengoptimalkan nilai kegotongroyonga guna menyikapi batara kala yang menyebabkan kerusuhan di tengah masyarakat plural beragama. Sehingga tokoh agama memiliki peran penting dalam mendisiplinkan masyarakat untu melaksanakan ritual keagamaan di Desa Pancasila, Sukoreno.


2021 ◽  
Vol 1 (5) ◽  
pp. 558-565
Author(s):  
Dewi Ayu Anggraeni ◽  
Ananda Dwitha Yuniar

In an educational environment, Lecturers apply the correct way of speaking in Indonesian to students as a sign of maintaining social and cultural values. Students are the younger generation who play an important role for the nation, so students are trained to be polite according to ethics, especially in language. So that students are expected to use the correct Indonesian language in communicating. The correct Indonesian language is used as a unifying language for the nation besides that it also functions as a form of language politeness for students. Therefore, this paper describes the representation of politeness of the State University of Malang Sociology students in using the correct Indonesian language. The research method used is qualitative and data collection techniques by interview. The results obtained are that for students using the correct Indonesian language is something important because lecturers are parents at campus, have high knowledge, have a lot of experience than students, and are older than students. To realize politeness towards lecturers, when students communicate with lecturers it is very necessary to use correct Indonesian so that students have a good image in front of the lecturer, so that the lecturer will label students as polite to lecturers. Dalam lingkungan pendidikan, Dosen menerapkan cara bertutur kata dengan menggunakan bahasa Indonesia yang benar kepada mahasiswa sebagai tanda untuk menjaga nilai sosial dan budaya. Mahasiswa adalah generasi muda yang berperan penting bagi bangsa, sehingga mahasiswa dilatih untuk bersikap santun sesuai etika terutama dalam berbahasa. Sehingga mahasiswa diharapkan menggunakan Bahasa Indonesia yang benar dalam berkomunikasi. Bahasa Indonesia yang benar digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa, selain itu juga berfungsi sebagai wujud kesantunan berbahasa bagi Mahasiswa. Oleh karena itu, tulisan ini menjelaskan representasi kesantunan mahasiswa Sosiologi Universitas Negeri Malang dalam menggunakan bahasa Indonesia yang benar. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan teknik pengumpulan data dengan wawancara. Hasil yang diperoleh yaitu bagi mahasiswa menggunakan Bahasa Indonesia yang benar adalah sesuatu yang penting karena dosen adalah orangtua di kampus, memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi, memiliki banyak pengalaman daripada mahasiswa, serta lebih tua daripada mahasiswa. Untuk mewujudkan kesantunan terhadap dosen, ketika mahasiswa berkomunikasi dengan dosen sangat diperlukan menggunakan bahasa Indonesia yang benar agar mahasiswa memiliki citra yang baik didepan dosen, sehingga dosen akan memberi labelling sebagai mahasiswa yang santun terhadap dosen.


2021 ◽  
Vol 1 (5) ◽  
pp. 582-590
Author(s):  
Grenada Tri Kardiana ◽  
Ahmad Arif Widianto

The topic of the problem in this research is that there are not a few couples whose relationships are in different schools even though they are in the same Islamic religion. This study aims to analyze what conflicts will occur in a marriage relationship with different streams. So, in this study, the researcher wants to use the conflict theory according to Lewis A. Coser as a knife of analysis. The method used in this research is a qualitative approach, namely the process of exploring and understanding the meaning of individual and group behavior, describing social problems or humanitarian problems. Meanwhile, the type of research used is descriptive qualitative. The sample used was 3 married couples with different sects and 2 unmarried couples, but dating people from different sects. The result of this research is that conflicts can occur between partners, such as forcing them to enter into one of the pairs of streams and it can also occur between families such as damage to the relationship between parents and children. Topik Permasalahan dalam penelitian ini adalah tak sedikit jumlah pasangan yang menjalin hubungannya berada dalam perbedaan aliran meskipun dalam agama islam yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konflik-konflik apa sajakah yang akan terjadi pada hubungan pernikahan berbeda aliran. Sehingga, dalam penelitian ini peneliti ingin menggunakan teori Konflik menurut Lewis A. Coser sebagai pisau analisisnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan Kualitatif yaitu proses eksplorasi dan memahami makna perilaku individu dan kelompok, menggambarkan masalah sosial atau masalah kemanusiaan. Sedangkan, jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Sampel yang digunakan adalah 3 orang pasangan yang sudah menikah dengan berbeda aliran dan 2 orang yang belum menikah, namun berpacaran dengan orang yang berbeda aliran. Hasil dari penelitian ini adalah konflik bisa terjadi antar pasangan seperti pemaksaan untuk masuk kedalam salah satu aliran pasangan dan juga bisa terjadi antar keluarga seperti rusaknya hubungan antara orang tua dengan anak.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document