Historis | FKIP UMMat
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

24
(FIVE YEARS 0)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Muhammadiyah Mataram

2549-7332

2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 10
Author(s):  
Safruddin Safruddin

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan mengungkapkan secara deskriftif analitik fenomenologis perubahan kepatuhan dalam budaya Sorong Serah pada masyarakat di Kecamatan Selong yang dipengaruhi oleh beberapa variable seperti pendidikan, pemahaman agama dan globalisasi sebagai variabel yang merubahnya. Pendekatan yang digunakan yaitu kualitatif dengan menggunakan metode fenomenologis dengan teknik pengumpulan data melalui Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Hasil penelitian diantaranya: Dalam aspek pendidikan, perubahan tersebut secara umum disebabkan oleh faktor yang  determinan yaitu faktor kebahasaan yang digunakan dalam prosesi Sorong serah. Dalam aspek pengetahuan agama, banyak memberikan penanaman dan pembiasaan dalam masyarakat di Kecamatan Selong untuk  kembali kepada ajaran yang di ajarkan dalam agama melalui proses pendidikannya. Dalam aspek globalisasi, adanya pemikiran masyarakat untuk lebih menyederhanakan delapan step proses adat merariq. Dimaklumi bahwa prosesi pernikahan baik dalam proses sebelum dan sesudah akad nikah membutuhkan kesibukan yang cukup banyak untuk semua keluarga, maka untuk mengurangi itu semua maka penyederhanaan proses merariq menjadi sebuah keniscayaan. This study aims to examine and reveal descriptively the phenomenological analysis of compliance change within the Sorong Serah culture in the community in Kecamatan Selong that is influenced by some variables such as education, religious understanding and globalization as the variables that change it. The approach used is qualitative by using phenomenological method with data collection technique through Observation, Interview and Documentation. The results of research include: In the aspect of education, the change is generally caused by a determinant factor is the language factor used in the procession Sorong handing. In the aspect of religious knowledge, many provide planting and habituation in the community in Kecamatan Selong to return to the teachings that are taught in religion through the process of education. In the aspect of globalization, the thought of the community to further simplify the eight steps of customary merariq process. It is understandable that the procession of marriage both in the process before and after the marriage ceremony requires a lot of busyness for all families, so to reduce it all then simplifying the process merariq be a necessity.


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 26
Author(s):  
Dian Eka Mayasari Sri Wahyuni ◽  
Wahab Wahab

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor sebab dan akibat perkawinan poligami di Desa Serenang Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian yaitu penyebab terjadinya perkawinan poligami oleh para suami di Desa Serenang Kecamatan Pujut yaitu antara lain : a) kebutuhan seksual, b) ingin mendapatkan keturunan (istri mandul), c) adanya suatu kebanggaan, d) faktor pendidikan, e) istri kurang merawat diri, dan akibat perkawinan poligami oleh para suami di Desa Serenang Kecamatan Pujut yaitu antara lain : a) psikologis, b) pendidikan anak, c) moral, d) hak-hak suami istri, dan e) akibat filsafat Abstract: The purpose of this research is to know the factors of cause and effect of polygamy marriage in Serenang Village, Pujut Sub-district, Central Lombok Regency. The approach used is qualitative approach. Methods of data collection include observation, interviews, and documentation. Data analysis method used is qualitative descriptive method. The result of the research is the cause of polygamy marriage by husbands in Serenang Village Pujut Sub-district, among others: a) sexual needs, b) want to get offspring (barren wife), c) existence of pride, d) education factor, e) wife less caring self, and the consequences of polygamy marriage by husbands in Serenang Village Pujut Sub-district, among others: a) psychological, b) children's education, c) moral, d) marital rights, and e) due to philosophy


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Rosada Rosada ◽  
Wawansyah Wawansyah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetaui: (1) Bagaimana persepsi masyarakat  terhadap ziarah kubur (2) motivasi yang mendorong masyarakat  melakukan ziarah   kubur (3) tata cara pelaksanaan ziarah kubur. penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analisis lapangan dengan jenis penelitian studi kasus. Sumber data dalam penelitian ini adalah masyarakat tanjung karang yang diambil lewat sampel. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Sedangkan analisis data adalah analisis tematik. Hasil penelitian persepsi orang melakukan ziarah kubur adalah (1) untuk mendapatkan keselamatan, (2) adanya tradisi yang ada di masyarakat dan (3) menjadi ajang bisnis. Adapun motivasi orang berziarah kubur adalah (1) untuk mengingat kematian, (2) mendo’akan si mayit, (3) adanya keyakinan bahwa ziarah kubur dapat mendatangkan ketenangan batin dan (4) sebagai ibadah kepada Allah. Sedangkan tata cara pelaksanaan ziarah kubur ialah (1) bertindak sopan di area perkuburan, (2) mendo’akan si mayit, (3) mengucapkan salam dan (4) menghadap kiblat. This study aims to determine: (1) How is the society's perception of the grave pilgrimage (2) the motivation that encourages the community to make the grave pilgrimage (3) the procedure of pilgrimage pilgrimage. qualitative research with descriptive-field analysis approach with case study research type. Sources of data in this study is the community of coral captured by samples. Data collection techniques are conducted through interviews, observation and documentation studies. While the data analysis is thematic analysis. The results of perceptions of people performing the pilgrimage of the grave are (1) to obtain salvation, (2) existing traditions in society and (3) become business arena. The motivation of the pilgrims is (1) to remember death, (2) mendo'akan the dead, (3) the belief that the pilgrimage of the grave can bring peace of mind and (4) as worship to God. While the procedure of pilgrimage pilgrimage is (1) acting decently in the area of burial, (2) mendo'akan the dead, (3) say greeting and (4) facing Qiblah.


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 45
Author(s):  
Dian Marhaeni Widyastuti

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Islam, khususnya sejarah masuknya Islam, kondisi Kehidupan Sosial Budaya dan faktor-faktor penghambat dan pendukung pengembangan Islam di Sape Rasabou Kabupaten Bima. Penelitian ini mengunakan metode Historis yaitu melalui tahap Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Histografi. Analisis data yang digunakan adalah Historis analisis, dan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan, Kondisi kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Islam berlangsung dalam kehidupan kegotongroyongan, meskipun terdapat perbedaan status Sosial, namun mulai terjadi pergeseran semenjak masuknya ajaran Islam bahwa manusia sama derajatnya kecuali yang membedakan adalah ketakwaannya. Kehidupan Budaya Masyarakat Islam di Sape Rasabou berkembang sebagaimana perkembangan agama Islam di wilayah tersebut. Kebudayaan islam terbentuk seiring dengan berkembangnya agama Islam. This study aims to find out the Social and Cultural Life of Islamic Communities, especially the history of the entry of Islam, the condition of Social and Cultural Life and the factors inhibiting and supporting the development of Islam in Sape Rasabou Kabupaten Bima. This research uses Historical method that is through Heuristic, Criticism, Interpretation and Histography. Data analysis used is Historical analysis, and qualitative method. The result of the research shows that the condition of the social life of the Muslim society takes place in the life of mutual cooperation, although there are differences in social status, but there is a shift since the entry of Islamic teachings that human beings are equal except the difference is their piety. The Cultural Life of the Islamic Society in Sape Rasabou developed as the development of Islam in the region. Islamic culture is formed along with the development of Islam.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 16
Author(s):  
Rosada Rosada

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menemukan data terkait bagaimana integrasi pendidikan karakter pada pembelajaran sejarah yang dilakukan guru di kelas XI di SMA Muhammadiyah Mataram. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini yaitu Integrasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Sejarah Kelas XI SMU Muhammadyah di Kota Mataram. Peneliti bertindak sebagai keyinstrument. Data dikumpulkan dari wawancara, observasi dan dokumntasi. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif. Hasil penilitian yaitu bahwa integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah yang dilakukan guru di kelas XI SMA Muhammadiyah Mataram dengan cara: menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, Memberikan pendidikan karakter secara eksplisit, sistematis dan berkesinambunga, Metode pengajaran yang memperhatikan keunikan masing-masing anak, Membangun hubungan yang suportive dan penuh perhatian di kelas dan seluruh sekolah harus berkarakteristik aman, Model (contoh) prilaku positif, Menciptakan peluang bagi siswa untuk menjadi aktif dan penuh makna termasuk dalam kehidupan di kelas dan sekolah, Mengajarkan keterampilan sosial dan emosional secara esensial, Melibatkan siswa dalam wacana moral, isu moral, dan membuat tugas pembelajaran yang penuh makna dan relevan untuk siswa. This study aims to find data related to how the integration of character education on learning history conducted by teachers in grade XI in SMA Muhammadiyah Mataram. This research is descriptive qualitative research. The subject of this research is the Integration of Character Education in Learning History of Class XI SMU Muhammadiyah in Mataram City. The researcher acts as a keyinstrument. Data were collected from interviews, observation and documentation. Data analysis techniques use interactive analysis. The result of research is that the integration of character education in teaching history done by teacher in grade XI SMA Muhammadiyah Mataram by: creating a conducive learning environment, Providing character education explicitly, systematically and sustainable, Teaching methods that pay attention to the uniqueness of each child, the suportive and attentive in the classroom and the whole school should be characterized as safe, Models (examples) of positive behaviors, Creating opportunities for students to be active and meaningful including in life in the classroom and school, Essentially taught social and emotional skills, Involving students in moral discourse, moral issues, and create meaningful and relevant learning tasks for students.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 25
Author(s):  
SIPA SASMANDA

Agama dan kepercayaan merupakan unsur dari kebudayaan maka dalam hal ini akan dikaji dengan menggunakan pendekatan budaya. Untuk lebih memahami kebudayaan Indonesia yang asli terutama dalam hal kepercayaan tentu kita harus melihat perjalanannnya dari perkambangan waktu yang ada atau perkembangan sejarahnya. Tulisan ini menkaji tentang kepercayaan religius-magis masyarakat pedesaan kecamatan Jerowaru Lombok Timur-NTB. Metode penelitian ini yaitu kualitatif. Penentuan subjek penelitian dilakukan secara purposif sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan, wawancara, dan dokumnetasi.pemeriksanaan keabsahan data menggunakan metode triangulasi. Hasil menunjukkan bahwa kepercayaan religius-magis masyarakat pedesaan kecamatan Jerowaru Lombok Timur-NTB masih terikat oleh kepercayaan religuis-magis yang pernah menjadi kepercayaan nenek moyang mereka. Beberapa unsur kepercayaan religius-magis yang masih di lestarikan oleh masyarakat seperti bebubus, kekuatan supranatural dari ketobok dan kemalik, percaya pada mantra-mantra yang dapat mengakibatkan kekebalan tubuh, percaya pada pelet, senggeger serta sengasih-asih dan lain sebagainya. Religion and beliefs are an element of culture then in this case will be studied using a cultural approach. To better understand indigenous Indonesian culture, especially in the case of belief, we must see the journey from the existing time mining or historical development. This paper examines the religious-magical belief of the rural community of Jerowaru sub-district, East Lombok-NTB. The method of this research is qualitative. Determination of research subjects conducted by purposive sampling. Data collection is done by observation, interview, and dokumnetasi.per checking data validity using triangulation method. The results show that the religious-magical belief of the rural community of Jerowaru sub-district of East Lombok-NTB is still bound by the religious-magical beliefs that were once the beliefs of their ancestors. Some elements of religious-magical beliefs that are still preserved by society such as bebubus, supernatural powers of ketobok and kemalik, believe in spells that can lead to immunity, believe in pellets, senggeger and merciful-asih and so forth.


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 39
Author(s):  
Djamal Effendi

Mengetahui Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Pada Bidang Studi Sejarah Di Mts Daarul Muttaqiin Jotang. Metode yang digunakan adalah  Metode eksperimen dengan tehknik pengumpulan data menggunakan tehknik tes, wawancara, dan dokumentasi. Dengan jumlah sampel 34 siswa yang terdiri dari dua kelas, kelas A 20 orang dan kelas B 14 orang.Analisis data diperoleh nilai pre-tes kelas kontrol 49.73 dan nilai pos-tes 65.79, sedangkan nilai pre-tes kelas eksperimen adalah 61.62 dan nilai pos-tes 78.62. Untuk nilai F dengan taraf signifikansi 0.05 maka didapat F-tabel (1.82) dan rhitung 1.468. jadi bisa dikatakan kalau kedua kelas tersebut adalah homogen dan dapat dijadikan kelas penelitian. Sedangkan untuk nilai tes akhir dari kelas eksperimen adalah diketahui rhitung 7.828 sedangkan rtabel 1.671, dengan demikian terdapat prestasi belajar siswa kelas VIII pada bidang studi sejarah di MTs Daarul Muttaqiin jotang kerena memperoleh nilai rhitung  >  rtabel, oleh karena ituterdapat Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Pada Bidang Studi Sejarah di MTs Daarul Muttaqiin jotang. Abstract: Knowing The Effect Of Using Audio Visual Media To The Motivation And Student Result Of Class VIII In The Field Of History Of History In Mts Daarul Muttaqiin Jotang. The method used is experimental method with tehknik data collection using tehknik test, interview, and documentation. With a sample size of 34 students consisting of two classes, A class 20 people and class B 14 people.Data analysis obtained 49.73 control grade pre-test grade and post-test value of 65.79, while experiment class pre-test value is 61.62 and post-test value 78.62. For F value with significance level of 0.05 then get F-table (1.82) and rhitung 1.468. so it can be said that both classes are homogeneous and can be used as research class. As for the final test score of the experimental class is known to rhitung 7,828 while rtabel 1.671, thus there is a learning achievement of class VIII students in the field of history studies in MTs Daarul Muttaqiin jotang get rcount> rtabel, therefore there is Influence of Audio Visual Media Against Motivation And Student Results Class VIII On Field Study History in MTs Daarul Muttaqiin jotang.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Ahmad Afandi

Abstrak: Tulisan ini bertujuan untuk menjawab permasalah (1) bagaimana kepercayaan primitif masyarakat (kepercayaan asli), dan (2) akulturasi kebudayaan Hindu-Budha dengan kebudayaan asli di Pulau Lombok-NTB. Penelitian ini menggunakan metode historis dengan tujuan untuk mendeskripsikan dan mnganalisis peristiwa-peristiwa dimasa lampau. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik heuristik dan analisis data bersifat analisis data kualitatif. Hasil kajian ini dapat disimpulkan bahwa kepercayaan awal masyarakat Sasak di Pulau Lombok dipengaruhi oleh kepercayaan religius magis. Pada masyarakat Sasak dikenal juga kepercayaan animism, dinamisme dan totemisme. Kebudayaan masyarakat sebelumnya, setelah kedatangan pengaruh Hindu-Budha terutama setelah pengaruh kerajaan Hindu Bali menganeksasi secara defakto kerajaan Lombok di Mataram Cakra Negara, beberapa kebudayaan yang di bawa oleh orang-orang Bali mampu beradaptasi dengan budaya local, bahkan sampai saat ini budaya yang dikembangkannya tersebut menjadi salah satu budaya dari masyarakat Sasak, seperti dalam hal kesenian, bangunan, aksara dan lain sebagainya. This paper aims to answer the problems (1) how the primitive belief of the community (original belief), and (2) acculturation of Hindu-Buddhist culture with indigenous culture in Lombok Island-NTB. This study uses historical method with the aim to describe and analyze the events of the past. Data collection techniques using heuristic techniques and data analysis are qualitative data analysis. The results of this study can be concluded that the initial belief of the Sasak community on Lombok Island is influenced by magical religious beliefs. In Sasak society also known animist beliefs, dynamism and totemism. Previously, after the arrival of Hindu-Buddhist influences, especially after the influence of the Hindu Balinese empire defacto the Lombok kingdom in Mataram Cakra Negara, several cultures brought by the Balinese are able to adapt to the local culture, even today the culture it develops become one of the cultures of the Sasak community, as in terms of art, buildings, script and so forth.


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Muaini Muaini ◽  
Nurrafaah Nurrafaah

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk: Mendeskripsikan Latar Belakang Terjadinya Perang Dena Tahun 1908-1910 dan Mendeskripsikan Terjadinya Perang Dena Tahun 1908-1910, serta Menganalisis Dampak Positif Perang Dena Terhadap Kehidupan Masyarakat Dena Tahun 1908-1910.Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif. Data yang diperoleh berdasarkan obsevasi,wawancara dan dokumentasi. Simpulan penelitian ini: (1). Latar belakang trerjadinya perang Dena, merupakan salah satu pertempuran besar yang pernah dialami oleh masyarakat Dena dalam menghadapi penjajahan Belanda. (2). Proses terjadinya Perang Dena tahun 1908-1910, Manyarakat Dena merupakan salah satu daerah yang menentang kolonial Belanda karena telah melihat berbagai penindasan yang mereka lakukan kepada rakyat. (3).Akibat peperangan masyarakat dena mengalami kerugian besar baik moril, Meterial dan mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Abstract: The purpose of this study is to: Describe the Background of the Dena War 1908-1910 and Describe the Dena War of 1908-1910, and Analyze the Positive Impact of Dena War on Dena People's Life 1908-1910.The research method used is qualitative method. Data obtained based on obsevation, interviews and documentation. The conclusions of this research are: (1). The background of the Dena war was one of the great battles that Dena had experienced in the face of Dutch colonialism. (2). The process of the Dena War in 1908-1910, Manyarakat Dena is one of the areas opposing the Dutch colonial because it has seen the various oppression they do to the people. (3) .The result of community wars dena suffered huge losses both morale, Meterial and resulted in casualties are not small.


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 53
Author(s):  
Ahmad Afandi ◽  
Safrudin Safrudin

Adapun sejarah yang dikaji dalam penelitian ini adalah sejarah dinamakannya desa serta makna nama tersebut yang berbeda dalam lintas sejarah. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini dan mengidentifikasi bagaimana sejarah sejarah dinamakannya desa Pakuan. Subjek dalam penelitian ini adalah tokoh masyarakat, tokoh adat, serta oarang-orang yang dianggap mengetahui tentang informasi yang dibutuhkan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data tentang sejarah desa Pakuan, makna pakuan sehingga diangkat menjadi nama desa. Dalam penelitian ini alat yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah observasi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di desa Pakuan ceritanya adalah nama sebuah jabatan atau orang yang sangat dipercayai dan disegani oleh masyarakat jawa pada waktu itu. Dinamakannya Pakuan sebagai nama desa karena pada zaman dahulu di hutan Narmada yang dinamakan Pengkoak didatangi oleh sekelompok transmigasi dari desa Belumbung. Abstract: As the history studied in this study is the historical name of the village and the meaning of this different name in the history of the cross. The goal to be achieved in this research and historical history is called Pakuan village. Subjects in this study are community leaders, customary leaders, and people who know about the information needed. The data collected in this study is data about the history of the village pakuan, meaning pakuan be appointed to the name of the village. In this study the tools used in the data set are observations, and interviews. The results show in Pakuan village the story is the name of a position or a person who is very trusted and respected by the people of Java at that time. Pakuan named Pakuan as the name of the village because in ancient times in the forest called Narmada Pengkoak visited by a group of transmigations from the village of Notbung.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document