KARAKTER TUANG DALAM BUDAYA MASYARAKAT KAMPUNG ADAT CIREUNDEU
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna tuang bagi masyarakat Cireundeu. Tuang tidak sekedar bahasa simbolik, namum mengandung makna budaya, tradisi, adat istiadat bahkan ritual adat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi literatur. Dihasilkan dari penelitian ini, tuang dimaknai bukan sekedar hajat jasmaniah semata, tapi hakikat-nya sumber kekuatan spiritual dengan singkong sebagai kebutuhan pokok. Istilah teu dahar asal kuat, bermakna filosofis sebagai sumber kekuatan, kehidupan, dan kemandirian bagi masyarakat Cireundeu. This study aims to reveal the meaning of Tuang for the people of Cireundeu. Tuang is not just a symbolic language, but contains the meaning of culture, tradition, customs and even traditional rituals. This study uses a qualitative approach to the case study method. Collecting data through observation, interviews, documentation and literature studies. As a result of this research, pour is interpreted not merely as a physical necessity, but the essence of the source of spiritual strength with cassava as a basic need. The term "teu dahar asal kuat", philosophical meaning as a source of strength, life, and independence for the people of Cireundeu.