Analisis Proses Berpikir Kreatif Menurut Wallas dalam Pemecahan Masalah Fluida Dinamis pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri Model Terpadu Madani Palu (Ditinjau dari Adversity Quotient)
Proses berpikir setiap siswa berbeda-beda dalam memecahkan masalah, sehingga respon mereka pun berbeda-beda. Salah satu faktor yang mempengaruhinya yaitu Adversity Quotient (AQ). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir kreatif siswa kelas XI IPA dalam memecahkan masalah pada materi fluida dinamis yang ditinjau berdasarkan AQ. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ditentukan melalui purposive sampling dan penelitian dilakukan di kelas XI IPA SMA Negeri Model Terpadu Madani Palu dengan responden berjumlah 6 orang yang dibagi menjadi 3 kategori yaitu quitter, camper dan climber. Instrumen yang digunakan yaitu angket ARP (Adversity Response Profile), tes dan wawancara. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Data yang dianalisis yaitu lembar jawaban siswa dan hasil wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas XI IPA dengan masing-masing 3 kategori responden dapat menyelesaikan tes sesuai dengan proses berpikir kreatif menurut tahapan Wallas serta menunjukkan bahwa masing-masing kategori AQ berbeda dalam proses mengerjakan tesnya. Subjek AQ rendah (quitter) sedikit menunjukkan karakteristik berpikir kreatif, subjek AQ sedang (camper) menunjukkan beberapa karakteristik berpikir kreatif dan subjek AQ tinggi (climber) banyak menunjukkan karakteristik berpikir kreatif.