scholarly journals Pengaruh obat kumur herbal jeruk nipis (Citrus aurantifolia) terhadap penurunan indeks plak gigi murid

2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 145
Author(s):  
Meirina Gartika ◽  
Warta Dewi ◽  
Hening Tjaturina Pramesti

Pendahuluan: Obat kumur herbal jeruk nipis dan klorheksidin dapat membantu menurunkan plak pada permukaan gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektifitas obat kumur herbal dan klorheksidin terhadap penurunan nilai indeks plak. Metode: Jenis penelitian berupa eksperimental semu dengan metode intervensi. Populasi penelitian adalah 200 siswa kelas 1 dan 2 di MTs Ma’Arif Jatinangor Sumedang. Teknik pengambilan sampel melalui purposive sampling dan didapat 25 siswa yang memenuhi kriteria. Semua siswa menggunakan kedua obat kumur dengan periode washed out. Pemeriksaan indeks plak sebelum dan sesudah pemakaian obat kumur  menggunakan metode Oral Hyigiene Index Simplified (OHIS). Hasil: Sampai penelitian ini selesai, jumlah siswa yang diperiksa indeks plak sebelum dan sesudah penggunaan obat kumur hanya 14 orang karena selama penelitian beberapa siswa tidak dapat hadir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai indeks plak sebelum dan sesudah menggunakan obat kumur herbal terjadi penurunan dari 1,27 menjadi 1,09, sedangkan klorheksidin meningkat dari 1,14 menjadi 1,28. Anak-anak lebih memilih obat kumur klorheksidin  (64%) karena rasa yang lebih dapat diterima.  Simpulan: Obat kumur herbal jeruk nipis mempunyai efek lebih baik dalam menurunkan plak.

2021 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 11-20
Author(s):  
Lina Rahamwati Rizkuloh ◽  
Kamiel Roesman Bachtiar ◽  
Susanti Susanti ◽  
Srie Rezeki Nur Endah

Berbagai jenis tanaman di Indonesia telah diketahui mengandung senyawa bioaktif yang dapat dimanfaatkan sebagai biopestisida. Salah satumya adalah penggunaan minyak atsiri jeruk nipis yang mengandung limonoida yang dapat berfungsi sebagai larvasida. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektifitas daya bunuh minyak atsiri jeruk nipis (Citrus aurantifolia) terhadap kematian larva nyamuk Aedes aegypti. Objek dalam penelitian ini adalah semua larva Aedes aegypti instar III yang berumur 3-4 hari Sampel total yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 360 larva, yang di tentukan dengan teknik Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh minyak atsiri jeruk nipis (Citrus aurantifolia) terhadap kematian larva nyamuk Aedes aegypti. Diperolah konsentrasi minyak atsiri jeruk nipis (Citrus aurantifolia) yang efektif dalam membunuh larva nyamuk Aedes aegypti dalam waktu 24 jam adalah konsentrasi 80 ppm yang merupakan konsentrasi terkecil yang dapat membunuh larva sebanyak 100%. Hasil estimasi LC50 melalui Analisis Probit adalah pada konsentrasi 46 ppm. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa konsentrasi efektif minyak atsiri jeruk nipis (Citrus aurantifolia) yang dapat membunuh 50% (LC50) dalam mematikan larva instar III nyamuk Aedes aegypti adalah konsentrasi 46 ppm dalam waktu 24 jam.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 52
Author(s):  
Sukirno Sukirno

Abstract This study aims to empirically challenge the moderation of Non-Performing Loans to the effect of Credit Distribution Rates on Profitability. The population of 81 bank companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2014-2018 and which met the criteria of the research sample (purposive sampling) were 22 companies. The research method uses survey methods with quantitative research approaches, the analytical tool used is moderation regression. This study concludes that the level of credit distribution has a significant positive effect on profitability and the existence of the problem loan variable is proven to be a moderating variable that weakens the relationship between the level of credit distribution and profitability.    


2020 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 147
Author(s):  
Yuni Rachmawati ◽  
Rifani Akbar Sulbahri

Perusahaan Food and Beverage merupakan sektor yang strategis, terlihat dari peningkatan realisasi investasi terbesar dari lima sektor industri lainnya. Menjamurnya perusahaan makanan serta bangkrutnya beberapa industri makanan menjadi tantangan sekaligus ancaman bagi industri ini. Nyonya Meneer, pabrik jamu yang berjaya di masanya dinyatakan pailit pada Agustus 2017. Hal ini mendukung tujuan penelitian yaitu menganalisis kemungkinan kebangkrutan perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia per periode 2018 menggunakan Model Springate dan Model Zmijewski. Melalui purposive sampling diperoleh tiga belas perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI periode 2018. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dokumentasi dan dianalisis dengan deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Menurut hasil perhitungan metode Zmijewski hanya satu perusahaan yang diprediksi mengalami kebangkrutan yaitu PSDN. Sedangkan menurut model Springate terdapat 5 perusahaan yang diprediksi bangkrut yaitu ALTO, INDF, PSDN, ROTI dan SKBM. Sedangkan dari uji akurasi menunjukkan bahwa model Zmijewski memiliki tingkat akurasi lebih tinggi dibandingkan Model Springate yakni 92,3%.


Liquidity ◽  
2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 95-105
Author(s):  
Dede Dahlan

There are many understanding of society, that cash waqf it should not be legal. So is the trust factor of people's money management institutions waqf (Nazhir) is still a constraint. Research conducted in Tabung Wakaf Indonesia (TWI) and Wakaf Al Azhar this analysis method, namely the principles of Good Corporate Governance (GCG). Here researchers using purposive sampling, followed by giving a score using the Likert Scale. To determine whether the data obtained in the field is valid or not, the researchers used a method tri angular source. The results of the assessment of GCG in TWI and Wakaf Al-Azhar obtain a total score of at Tabung Wakaf Indonesia amounting to 3.15. Then the bias is said that the implementation of GCG at TWI and Wakaf Al-Azhar declared "GOOD ENOUGH". While the results of the evaluation tri angular mention, that the data obtained from the results of research in the field both TWI and in Wakaf Al-Azhar, when compared with the corporate governance principles can be declared invalid according to the KNKG.


2019 ◽  
Vol 11 (4) ◽  
pp. 277-284
Author(s):  
Vitrianingsih Vitrianingsih ◽  
Sitti Khadijah

Studi memperkirakan emesis gravidarum terjadi pada 50-90% kehamilan. Mual muntah pada kehamilan memberikan dampak yang signifikan bagi tubuh dimana ibu menjadi lemah, pucat dan cairan tubuh berkurang sehingga darah menjadi kental (hemokonsentrasi). Keadaan ini dapat memperlambat peredaran darah dan berakibat pada kurangnya suplay oksigen serta makanan ke jaringan sehingga dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin. Salah satu terapi yang aman dan dapat dilakukan untuk mengurangi keluahan mual muntah pada ibu hamil adalah pemberian aromaterapi lemon. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektifitas aroma terapi lemon untuk menangani emesis gravidarum. Penelitian ini menggunakan rancangan Quasi experiment  dengan  one group pre-post test design. Populasi penelitian adalah ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum di Kecamatan Berbah, Sleman. Jumlah sampel 20 ibu hamil trimester pertama yang diambil dengan teknik purposive sampling. Pengukuran mual muntah dilakukan debelum dan setelah  pemberian aromaterapi lemon menggunakan Indeks Rhodes. Analisa data menggunakan uji Paired t-test. Hasil penelitian didapatkan rata-rata skor mual muntah sebelum pemberian aromaterapi lemon berdasarkan Indeks Rhodes pada Ibu Hamil dengan emesis gravidarum yaitu 22,1 dan terjadi penurunan skor setelah pemberian aromaterapi lemon menjadi 19,8. Ada pengaruh pemberian aromaterapi lemon dengan pengurangan mual muntah pada ibu hamil (p-value = 0.017). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan pemberian aromaterapi lemon efektif untuk mengurangi emesis gravidarum pada ibu hamil trimester pertama.  Kata kunci: aromaterapi lemon, emesis gravidarum THE EFFECTIVENESS OF LEMON AROMATHERAPY FOR HANDLING EMESIS GRAVIDARUM   ABSTRACT Studies estimate that nausea and vomiting (emesis gravidarum) occur in 50 – 90% of pregnancies. Nausea and vomiting of pregnancy have a significant impact on the body in which it makes a mother becomes weak, pale, and decreasing body fluid so that the blood becomes thick (hemoconcentration). This situation can slow down blood circulation and inflict the lack of oxygen and food supplies to the body tissues so that it can endanger the health of the mother and fetus. One of the therapies that is safe and can be conducted to reduce nausea and vomiting of pregnancy is by giving the lemon aromatherapy treatment. The research aims to determine the effectiveness of the aroma of lemon therapy to deal with emesis gravidarum. This study applied quasi-experimental research with one group pretest-posttest design. The population of this study was pregnant women who experienced emesis gravidarum. Furthermore, samples were 20 mothers from Berbah, Sleman taken by using a purposive sampling technique. Nausea and vomiting were assessed between before and after giving lemon aromatherapy using the Rhodes Index. The data were analyzed using the paired t-test. The mean score of nausea and vomiting before giving lemon aromatherapy on mother with emesis gravidarum based on the Rhodes Index was 22.1. However, it decreased after given lemon aromatherapy treatment to 19.8. Therefore, there was an effect on giving lemon aromatherapy treatment toward the decrease of nausea and vomiting for pregnant women (p-value = 0.017). Lemon aromatherapy is effective to reduce emesis gravidarum.  Keywords: lemon aromatherapy, emesis gravidarum


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 55-58
Author(s):  
Havizur Rahman ◽  
Teresia Anggi Octavia

Diabetes melitus merupakan penyakit degeneratif kronis yang apabila tidak ditangani dengan tepat, lama kelamaan bisa timbul berbagai komplikasi, ini cenderung menyebabkan pasien mendapatkan banyak obat dalam satu resep yang dapat menimbulkan interaksi antar obat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui persentase terjadinya interaksi obat metformin secara teori serta mengkaji efek yang mungkin timbul dan solusinya. Teknik pengambilan data dengan purpossive sampling, yaitu resep pasien rujuk balik yang menderita diabetes mellitus yang menggunakan metformin. Data yang diperoleh ditemukan bahwa obat yang berinteraksi dengan metformin dengan tingkat keparahan minor ialah sebesar 60%. Kemudian untuk tingkat keparahan moderat ialah sebesar 20%. Sedangkan untuk tingkat keparahan mayor tidak ditemukan. Dari tabel diatas juga dapat diketahui bahwa terdapat 4 obat yang saling berinteraksi dengan metformin, sedangkan untuk obat yang tidak saling berinteraksi dengan metformin terdapat 9 obat. Jumlah obat yang berinteraksi secara teori sebesar 6,85% dan yang tidak berinteraksi 93,15%. Terdapat interaksi obat metformin dengan beberapa obat yaitu furosemid, lisinopril, acarbose dan ramipril.   Kata kunci: interaksi obat, metformin, diabetes mellitus   STUDY OF METFORMIN INTERACTION IN MELLITUS DIABETES PATIENTS   ABSTRACT Mellitus is a chronic degenerative disease which if not handled properly, over time can arise various complications, this tends to cause patients to get many drugs in one recipe that can cause interactions between drugs. The purpose of this study is to determine percentage of metformin drug interactions in theory and examine the effects that may arise and solutions. Data collection techniques using purposive sampling, which is a recipe for reconciliation patients who suffer from diabetes mellitus using metformin. The data obtained it was found that drugs that interact with metformin with minor severity were 60%. Then for moderate severity is 20%. Whereas the major severity was not found. From the table above it can also be seen that there are 4 drugs that interact with metformin, while for drugs that do not interact with metformin there are 9 drugs. The number of drugs that interacted theoretically was 6.85% and 93.15% did not interact. An interaction of the drug metformin with several drugs namely furosemide, lisinopril, acarbose and ramipril.   Keywords: drug interaction, metformin, diabetes mellitus


2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Supriyadi . ◽  
Nurul Makiyah ◽  
Novita Kurnia Sari

<p><em>Buerger Allen Exercise</em> mampu meningkatkan pemakaian glukosa oleh otot yang aktif sehingga glukosa dalam darah dapat menurun, dapat membantu mencegah terjadinya penyakit arteri perifer, serta meningkatkan aliran darah ke arteri dan berefek positif pada metabolisme glukosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai <em>ankle brachial index</em>pada penderita diabetes melitus tipe 2setelah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>. Jenis penelitian ini adalah <em>quasy-experiment </em>dengan<em> pre-post test design with control group</em><em>.</em> Jumlah sampel 60 penderita diabetes melitus tipe 2 dengan <em>purposive sampling</em>, dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Responden kelompok perlakuan diberikan intervensi <em>Buerger Allen exercise</em> sebanyak 12 kali  selama 15 hari.Penelitian dilakukan di wilayah Puskesmas Kecamatan Nganjuk.Data hasilpengukuran nilai <em>ankle brachial index</em>berupa ratio dan diuji statistik dengan <em>Paired Samples Test</em>. Didapatkan <em>p value</em> 0.001 untuk kelompok perlakuan (<em>p value</em>&lt; 0.05) yang menunjukkan bahwa adanya perubahan bermakna secara statistik nilai <em>ankle brachial index</em> sesudah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>. Dapat disimpulkan bahwa nilai <em>ankle brachial index</em>pada penderita diabetes melitus tipe 2 meningkat sesudah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>.</p><p> </p><p> <strong>Kata kunci :penderita diabetes melitus tipe2, <em>Buerger Allen Exercise, Ankle brachial index</em></strong></p><p> </p>


2015 ◽  
Vol 18 (3) ◽  
pp. 257-261
Author(s):  
Mimi Marina Lubis ◽  
Andira Retno Utami

Maloklusi merupakan masalah kesehatan mulut dengan prevalensi tertinggi ketiga setelah karies dan penyakitperiodontal. Distribusi maloklusi menunjukkan hasil yang berbeda-beda dengan prevalensi cukup tinggi pada setiappopulasi di dunia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi maloklusi berdasarkan klasifikasi Angle danmelihat apakah terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptifmenggunakan 385 rekam medik dan model studi pasien di Departemen Ortodonsia RSGMP FKG USU tahun 2009-2013. Pemilihan sampel dilakukan menggunakan metode purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.Hasil penelitian menunjukkan 41,55 % sampel memiliki hubungan molar Klas I Angle, 26,75 % Klas II subdivisi, 18,44% Klas II divisi 1, 5,71 % Klas III subdivisi, 4,67 % Klas II divisi 2 dan 2,85 % Klas III. Bentuk maloklusi yang palingumum adalah crowding rahang bawah 49,61 %, crossbite anterior 30,90 % dan spacing rahang atas 21,55 %. Sebanyak40,25 % sampel memiliki overjet normal, 19,48 % overjet berlebih, 69,61 % overbite normal, 14,02 % deep bite, 9,35 %edge to edge dan 7,79 % open bite. Deep bite menunjukkan adanya perbedaan distribusi berdasarkan jenis kelamin.


2016 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 66-70
Author(s):  
Erliera Erliera ◽  
Nurdiana Nurdiana ◽  
Maya Indah Triastuti

Saliva merupakan salah satu komponen penting yang berperan dalam melindungi jaringan di dalam rongga mulut. Namun, setiap individu  memiliki laju aliran dan pH saliva yang berbeda-beda karena dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya terhadap stimulus mekanis seperti pada pemakaian pesawat ortodonti cekat. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan laju aliran dan pH saliva pasien dengan piranti ortodonti cekat dan tanpa piranti ortodonti pada mahasiswa FKG USU. Jenis penelitian ini adalah cross sectional. Pemilihan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling dan sampel yang diambil sebesar 44 orang yang terdiri dari 22 orang pemakai piranti ortodonti cekat dan 22 orang bukan pemakai piranti ortodonti. Pengumpulan saliva dilakukan dengan metode passive drool. Perbandingan laju aliran saliva antara kedua kelompok dianalisis menggunakan uji Mann – Whitney U dan perbandingan pH saliva dengan menggunakan uji-t independent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju aliran saliva tertinggi sebesar 1,16 ml/menit dan pH saliva tertinggi sebesar 7,60 terdapat pada pasien pemakai piranti ortodonti cekat dan laju aliran terendah 0,08 ml/menit dan pH saliva terendah 6,40 pada pasien tanpa piranti ortodonti cekat. Sebagai kesimpulan, terdapat perbedaan yang signifikan untuk laju aliran dan pH saliva antara pasien dengan piranti ortodonti cekat dengan pasien tanpa piranti ortodonti (p<0,05), dimana laju aliran dan pH saliva pada pasien dengan piranti ortodonti cekat lebih tinggi dibandingkan dengan pasien tanpa piranti ortodonti.


2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 91
Author(s):  
Supriatmo Supriatmo
Keyword(s):  

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui apakah budaya organisasi mampu menjadi pencegah perilaku korupsi pada Sekretariat Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan, 2) Untuk mengetahui faktok penghambat dalam pemberantasan perilaku Korupsi pada Sekretariat Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jumlah populasi 101, dengan menggunakan informan 8 ditambah 1 dari Kejaksaan Negeri Banggai sehingga berjumlah 9 secara purposive sampling, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument: Obsevasi, wawancara, dan melalui dokumen, data tersebut kemudian dianalisis . Hasil penelitian menunjukkan bawah Budaya yang positif mampu menjadi pencegah bagi perilaku korupsi para pegawai, faktor penghambat pemberantasan perilaku korupsi, meliputi, kepemimpinan, Sistem, Aturan, Individu, serta Displin.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document