scholarly journals Pengaruh Asuhan Kefarmasian Terhadap Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Kabupaten Cirebon

2020 ◽  
Vol 5 (6) ◽  
pp. 64
Author(s):  
Devi Yava Rony ◽  
Prih Sarnianto ◽  
Yusi Anggriani

 Asuhan kefarmasian pada pasien Diabetes Melitus tipe 2 diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan minum obat sehingga glukosa darah terkendali dan kualitas hidup optimal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh asuhan kefarmasian dalam meningkatkan kepatuhan minum obat, pengendalian kadar glukosa darah dan kualitas hidup pasien DM tipe 2. Penelitian bersifat prospektif menggunakan desain kuasi eksperimental komparatif (control group design withpre-test-post-test). Sebanyak 80 pasien terdiri dari 40 pasien non-Prolanis Puskesmas Talun (intervensi, diberi asuhan kefarmasian) dengan total sampling dan 40 pasien non-Prolanis Puskesmas Karangsari (kontrol, tanpa asuhan kefarmasian) dengan consecutive sampling. Data diperoleh dari kuesioner MMAS-8 (kepatuhan), SF-36 (kualitas hidup) dan kadar GDP, GDPP dari hasil laboratorium. Hasil Uji Wilcoxon menunjukkan peningkatan signifikan (p < 0,005) sebelum dan sesudah asuhan kefarmasian terhadap tingkat kepatuhan, kadar GDP, GDPP dan kualitas hidup pasien kelompok intervensi.Hasil Uji Mann Whitnney menunjukkan peningkatan signifikan (p < 0,05) tingkat kepatuhan, kadar GDP, GDPP dan kualitas hidup akibat asuhan kefarmasian pada pasien kelompok intervensi. Asuhan kefarmasian dapat meningkatkan kepatuhan, keterkendalian kadar GDP, GDPP dan kualitas hidup pasien non-Prolanis DM tipe 2 pada puskesmas tertentu di Kabupaten Cirebon. Kata kunci: Asuhan kefarmasian, Kualitas hidup dan Pasien DM.

2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 113
Author(s):  
Satrio Kusnanda Murdiqi Kusaeri ◽  
Nutrisia Nu’im Haiya ◽  
Iwan Ardian

Diabetes Melitus merupakan hilangnya toleransi karbohidrat dan hiperglikemia yang menimbulkan penurunan berat badan, guladarah yang tinggi bisa mengakibatkan rusaknya organ-organ tubuh,seperti kebutaan mata, glomerulosklerosis neuropati, ginjal, dan stroke, gagal jantung pada kardiovaskular, serta penyakit kaki diabetic, penggunaan promosi kesehatan metode FGD untuk meningkatkan pengetahuan pada penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh  pengetahuan pada diabetes melitus di Puskesmas Bangetayu Semarang. Jenis penelitian eksperimen semu (quast experimental) with control group design dengan pre - test – post – test. teknik consecutive sampling, consecutive sampling (berurutan), total sempel ada 55 responden, sebanyak 28 untuk kelompok perlakuan dan sebanyak 27 untuk kelompok kontrol. Berdasarkan hasil analisis terdapat pengaruh promosi kesehatan dengan metode Focus Group Discussion terhadap pengetahuan masyarakat tentang diabetes melitus. Terdapat pengaruh promosi kesehatan dengan metode Focus Group Discussion terhadap pengetahuan masyarakat tentang diabetes mellitus.


2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 39-47
Author(s):  
Hermawati Hermawati ◽  
Ika Silvitasari

Pasien dengan gagal ginjal membutuhkan diet ketat untuk mempertahankan kualitas hidup. Metode Self Management Dietary Counselling (SMDC). SMDC dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan merubah perilaku menjadi lebih baik untuk menjaga nutrisi tubuh pasien gagal ginjal agar kualitas hidup pasien menjadi lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh  SMDC  terhadap kualitas hidup pada pasien hemodialisis. Metode penelitian yaitu  pre-test and post-test with control group design (quasi experiment with control). Sampel yang dilibatkan yaitu pasien hemodialisis sebanyak 40 orang. Teknik sampling menggunakan non pobablity sampling dengan pendekatan consecutive sampling. Pengambilan data menggunakan KDQoL SF-36 dan teknik konseling SMDC. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata 76,30 (kelompok I) dan 76,05 (kelompok II) yang berarti responden memiliki kemampuan untuk meningkatkan kualitas hidup, dengan nilai p=0,000. Pemberian konseling hendaknya diberikan kepada pasien yang menjalani hemodialisa karena konsep SMDC perlu diterapkan dalam keperawatan untuk menangani pasien-pasien dengan penyakit kronis, seperti diabetes mellitus dan gagal hinjal kronis yang menjalani hemodialisa (Hidayati, 2012). Self Mangement Dietary Counseling (SMDC) dapat meningkatkan  kualitas hidup pada pasien hemodialisis dan diharapkan menjadi rujukan bagi pelayanan kesehatan, institusi pendidikan dan bagi peneliti sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien agar tetap stabil.    


2019 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 131-137
Author(s):  
Chantika Lady ◽  
Fillah Fithra Dieny ◽  
Enny Probosari

Latar Belakang : Lebih dari 90% penderita diabetes mellitus berstatus gizi obesitas. Olahraga yang tepat dilakukan dan direkomendasikan oleh American Diabetes Association dalam mengontrol kadar glukosa darah dan profil lipid adalah olahraga dengan intensitas sedang, seperti yoga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan yoga terhadap kadar glukosa darah puasa (GDP) pada wanita dengan kelebihan berat badan. Metode: Penelitian quasi experiment dengan rancangan pre-post test with control group design sebanyak 22 subjek dan dipilih dengan menggunakan metode consecutive sampling, dibagi menjadi 2 kelompok dengan metode simple randomization. Subjek penelitian adalah 22 wanita usia 19-25 tahun yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok perlakuan mendapat latihan yoga 60 menit sebanyak 10 kali selama 20 hari dan edukasi gizi, dan kelompok kontrol hanya mendapatkan edukasi gizi. Data glukosa darah puasa diukur  2 kali yaitu sebelum dan sesudah penelitian dengan alat spektofotometri dengan metode Glucocard TM Test Strip; sedangkan data asupan makanan diambil sebanyak 5 kali selama intervensi berlangsung dengan menggunakan metode Food Recall. Data dianalisis dengan uji Wilcoxon, Uji Mann Whitney, dan regresi linier untuk variable perancu selama intervensi. Hasil :  Terdapat penurunan nilai Glukosa Darah Puasa yang bermakna (p = 0,01) pada kelompok perlakuan dengan nilai GDP dari 113,64 mg/dl ± 55,24 menjadi 102 mg/dl ± 52,69. Pada kelompok kontrol ada penurunan GDP namun tidak bermakna (p = 0,18) yaitu 117,73 mg/dl ± 60,32 menjadi 110,73 mg/dl ± 65,47. Berdasarkan selisih penurunan GDP antara kelompok perlakuan lebih besar (11,63 mg/dl ± 11,77) dibanding kelompok kontrol (7,00 mg/dl ± 17,07).Namun selisih GDP pada kedua kelompok setelah intervensi latihan yoga tidak bermakna (p = 0,18). Kesimpulan : Latihan yoga selama 10 kali pada wanita obesitas tidak signifikan berpengaruh terhadap penurunan kadar glukosa darah puasa.


2020 ◽  
Vol 19 (03) ◽  
pp. 126-133
Author(s):  
Siska Toloan Toloan ◽  
Harimat Hendarwan

Masa nifas adalah hal sangat penting untuk diperhatikan guna untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Pengaruh Senam Nifas Terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri Dan Lochea Pada Ibu Pasca Bersalin Yang Mendapatkan Inisiasi Menyusu Dini Dan Mobilisasi Dini Di Praktek Bidan Mandiri Kota Depok Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain penelitian Quasy Exsperimental dengan pendekatan post test only control group design. Populasi yang diambil yaitu 65 ibu pasca bersalin. Sampel diambil dengan metode consecutive sampling besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Federer setiap variabel bebas terdiri atas 3 kelompok dan setiap kelompok sebanyak 9 sampel sehingga jumlah total sampel 27 ibu pasca bersalin. Pengumpulan data berupa data primer dan uji yang digunakan yaitu uji One Way Anova. Dapat dilihat dari nilai signifikan uji One Way Anova pada penurunan tinggi fundus uteri hari pertama sampai hari kesepuluh dengan nilai signifikan yaitu p-value < 0,05 yang artinya H0 ditolak atau ada perbedaan secara signifikan dan dilihat. Hasil post hoc test tidak terdapat perbedaan signifikan pada kelompok inisiasi menyusu dini, inisiasi menyusu dini dan mobilisasi dini dan kelompok inisiasi menyusu dini, mobilisasi dini dan senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri.


2020 ◽  
Vol 47 (2) ◽  
pp. 33-59
Author(s):  
T Ronasky ◽  
Jufriady Ismy ◽  
Dasrul Dasrul

Latar Belakang. Diabetes melitus (DM) adalah penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Penyakit ini dilaporkan terjadi pada 9% laki-laki dan 7,9% wanita. Laporan Center of disease control (CDC) menyebutkan tahun 2014 terdapat 8,1 juta orang tidak terdiagnosa DM dan 29,1 juta mengalami penyakit ini di Amerika Serikat. Pada penderita diabetes dapat terjadi kerusakan jangka panjang, disfungsi, dan kegagalan organ yang berbeda, terutama mata (diabetes retinopathy), ginjal (nefropati diabetik), saraf (neuropati diabetes), jantung (infark miokard) dan pembuluh darah (aterosklerosis) dan infertilitas. Laporan insiden infertilitas terkait DM terjadi pada 9% orang dewasa berusia >18 tahun mengalami akibat difungsi endokrin spermatogenesis. Vitamin E berperan sebagai antioksidan eksogen (non-enzimatis) yang dapat melindungi kerusakan membran biologis akibat radikal bebas. Vitamin E melindungi asam lemak tidak jenuh pada membran fosfolipid. Secara partikular, vitamin E juga penting dalam mencegah peroksidasi membran asam lemak tak jenuh. Metode. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan post-test only control group design secara laboratorium eksperimental. Rancangan penelitian ini dipilih berdasarkan konsep bahwa setiap unit dari populasi adalah homogen dan memiliki karakteristik yang sama. Pembagian sampel dilakukan secaraacak (random assignment). Pada kelompok eksperimen perlakuanlangsung diberikan stimulus dan pengamatan akhir sementara pada kelompok kontrol digunakan sebagai pembanding dari kelompok perlakuan. Hasil. Rata-rata diamater tubulus seminiferus testes tikus pada masing-masing kelompok perlakuan menunjukkan angka yang bervariasi. Rata-rata diamater tubulus seminiferus testes tikus pada perlakuan kontrol negatif (KN) adalah 261,57± 5,72 μm, kemudian mengalami penurunan menjadi 241,18 ± 18,53 μm, pada perlakuan tikus DM yang  diinduksi aloksan (KP),  dan mengalami peningkatan kembali pada perlakuan tikus DM yang dinduksi aloksan dan vitamin E dengan dosis 100 mg/kgbb/hari (P1), dan 200 mg/kgbb/hari (P2), secara berturut-turut adalah 265,92 ± 15,97 μm dan 271,41 ± 24,79 μm. Kesimpulan. Berdasarkan uji statistik Analysis of variance (ANOVA) one way didapatkan nilai signifikannya p 0,039 <0,05, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perlakuan pemberian vitamin E (P1 dan P2) berpengaruh secara signifikan terhadap diameter tubulus seminiferus testis tikus putih diabetes. Kata Kunci :  Vitamin E, Histomorfometri Testis Tikus Putih (strain wistar), Dm Tipe 1.


2020 ◽  
pp. 362-373
Author(s):  
Venny Vidayanti ◽  
Mae Sri Hartati Wahyuningsih ◽  
Akhmadi Akhmadi

Penundaan rawat gabung, rendahnya frekuensi menyusui dan kesulitan dalam posisi menyusui pada ibu pasca bedah cesar dapat menyebabkan keterlambatan laktogenesis II. Hal ini menyebabkan ketidaklancaran produksi ASI pada hari-hari pertama pasca pembedahan. Intervensi pijat punggung menggunakan Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan terapi komplementer yang dapat membantu meningkatkan kelancaran produksi ASI pasca bedah cesar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan kelancaran produksi ASI ibu pasca bedah cesar dengan intervensi pijat punggung menggunakan Virgin Coconut Oil. Desain penelitian menggunakan”quasi experiment post test-only with control group design”. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling yang melibatkan 50 ibu pasca bedah cesar dalam kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Analisis yang digunakan dalam penelitian adalah uji chi-square untuk mengetahun perbedaan kelancaran produksi ASI dan uji regresi logistik berganda untuk mengidentifikasi variabel dominan yang berhubungan dengan kelancaran produksi ASI. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kelancaran produksi ASI pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol (p-value 0.023; OR=3.85). Hasil analisis regresi logistik menunjukkan frekuensi menyusui (p=0.028;OR=5.74) merupakan variabel dominan bersama dengan pijat punggung (p=0.030;OR=4.47) dan paritas (p=0.060;OR=3.59) dalam mempengaruhi kelancaran produksi ASI. Intervensi pijat punggung bersama dengan frekuensi menyusui dan paritas berpeluang meningkatkan kelancaran produksi ASI pada ibu pasca bedah cesar. Ibu yang diberikan intervensi pijat punggung menggunakan Virgin Coconut Oil berpeluang 3.85 kali mengalami kelancaran produksi ASI. Edukasi untuk ibu dalam meningkatkan frekuensi menyusui juga penting dalam upaya peningkatan produksi ASI pada ibu pasca bedah cesar.


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 15
Author(s):  
Dewi Astuti Pasaribu ◽  
Septian Mixrova Sebayang

Pentavalent immunization is an immunization developed from a combination of vaccines so that there are eight antigens that can be given to children, namely Hepatitis B, BCG, Oral Polio, Diphtheria, Pertussis, Tetanus, Hib and Measles. The act of immunization can cause pain in babies, so that the baby becomes fussy. The aim of this study is to determine the effectiveness of the 5 S Method (Swaddling, Side / Stomach Position, Shushing, Swinging, Sucking) on Pain Response in Infants aged 2-6 Months during Immunization. Pentavalent. The design of this research is experimental research with the design of Post Test Only Control Group Design. The total sample in this study was 36 babies. This research was conducted at Puskesmas Bestari, Medan. Sampling using consecutive sampling. Collecting data using a FLACC scale questionnaire. Data analysis using paired t-test. The results showed that the effect of the 5S method on the pain response of infants aged 2-6 months during pentavalent immunization was shown by the statistical t-test with p = 0.007 and significantly reduced the pain response of infants at 15 seconds, second. 30, 45 seconds, and can reduce the length of crying babies after injection of pentavalent immunization. The results of this study are expected that nurses can use the 5 S method in relieving the pain response and the duration of crying in infants during immunization or when inserting sharp objects into the baby's body.


2019 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 181
Author(s):  
Maryam Jamaluddin ◽  
Wahyuni Maria Prasetyo

Penyakit DM merupakan penyakit metabolik yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Keadaan ini sangat memengaruhi kualitas hidup penyandang DM sehingga perlu mendapatkan perhatian serius dari semua pihak. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh Accupresure terhadap keseimbangan glukosa darah pasien DM diwilayah kerja puskesmas Makassar. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Quasy Experiment dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design. Penelitian ini telah dilaksanakan di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar pada bulan Juni sampai dengan September. Pada Penelitian ini populasinya adalah seluruh penderita Diabetes Melitus yang ada di wilayah kerja Jumpandang Baru Makassar. Dari populasi tersebut kemudian di ambil sejumlah sampel untuk dijadikan responden berdasarkan consecutive sampling dengan besaran sampel menggunakan tabel wilcoxon dengan tingkat kemaknaan 5% yaitu minimal 6 sampel, dengan pertimbangan sampel yang drop out  dan kekuatan sampel maka peneliti mengambil 15 sampel dalam masing-masing kelompok intervensi dan kontrol. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan ada pengaruh yang signifikan pemberian terapi akupresure terhadap keseimbangan glukosa darah pada pasien DM tipe 2 dengan nilai p=0.005 pada kelompok intervensi dan p=0.977 pada kelompok control. Terapi akupresur terbukti mampu mengurangi glukosa darah dan sangat membantu untuk mengurangi komplikasi akibat diabetes, Terapi akupresur dianggap sebagai terapi alternative yang paling efektif untuk mengontrol diabetes dibandingkan dengan terapi lainnya. Akupresur terbukti mampu mengurangi glukosa darah dan sangat membantu untuk mengurangi komplikasi akibat diabetes. Terapi gabungan (terapi akupresur, hipnoterapi, dan Transcendental Meditation) mungkin penting pada populasi pasien diabetes tipe 2 untuk terapi psiko-fisiologis tingkat lanjut.Kata kunci : Akupresur, DM tipe 2, Hba1C


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 27
Author(s):  
Rahmawati Wahyuni ◽  
Nursari Abdul Syukur

Latar belakang: Perdarahan post partum dapat disebabkan oleh atonia uteri, robekan jalan lahir, retensio plasenta, inversio uteri dan pembekuan darah. Pada umumnya dengan melakukan senam nifas maka dapat mempercepat proses pemulihan kondisi ibu setelah melahirkan dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi selama masa nifas. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum di Wilayah Kerja Puskesmas Temindung Samarinda. Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian pre experimental dengan pre test-post test control group design. Subjek penelitian yang diambil adalah semua ibu post partum yang melahirkan di Wilayah Kerja Puskesmas Temindung pada bulan Agustus-Oktober 2019. Sampel terdiri dar 2 kelompok dengan 48  responden, yang dipilih menggunakan teknik consecutive sampling. Analisis statistik uji t independen dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukan perbedaan yang signifikan dari penurunan TFU  pada ibu post partum antara kelompok yang melakukan senam nifas dan tidak senam nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Temindung  dibuktikan dengan p-value = 0,002. Kesimpulan dan saran: Pada penelitian ini Ho ditolak yang menunjukan bahwa ada pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum di Klinik Kartika Jaya. Diharapkan senam nifas di terapkan oleh Wilayah Kerja Puskesmas Temindung karena bermanfaat dalam proses pemulihan kondisi ibu pasca partus.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 61-69
Author(s):  
Tamrin Tamrin ◽  
Tri Sakti Widyaningsih ◽  
Windiyastuti Windiyastuti

Latar Belakang: Adanya pergeseran pola penyakit dari penyakit yang menular menjadi penyakit tidak menular salah satunya adalah diabetes melitus. Di Indonesia diabetes merupakan penyebab kematian tertinggi setelah stroke dan jantung koroner, hampir 85 sampai 90% orang dengan diabetes tipe 2 penyakit yang paling banyak dialami oleh lansia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi dzikir terhadap kadar gula darah sewaktu pada lansia diabetesi. Metode: Penelitian quasi experiment dengan desaign pre test dan post-test without control group design. Pengambilan sampel 36 responden, kemudian dianalisis menggunakan uji paired t-test. Hasil: Sebelum diberikan terapi dzikir rerata kadar gula darah sewaktu pada lansia diabetesi yaitu 176,25 mg/dl, sedangkan setelah diberikan terapi dzikir rerata kadar gula darah sewaktu pada lansia diabetesi 163,55 mg/dl. Hasil uji paired t-test menunjukkan bahwa nilai P value sebesar 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada penurunan kadar gula darah secara bermakna. Kesimpulan: Ada pengaruh terapi dzikir terhadap kadar gula darah pada lansia Diabetesi di Wilayah Kerja Puskesmas Lebdosari Semarang. Setelah mengetahui manfaat terapi dzikir diharapkan masyarakat dapat mengaplikasikan secara mandiri terutama bagi mereka yang terkena diabetes.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document