scholarly journals Pengaruh Pemberian Vitamin E terhadap Morfologi Testis Tikus Strain Wistar (Rattus novergicus) dengan Diabetes Melitus Tipe I

2020 ◽  
Vol 47 (2) ◽  
pp. 33-59
Author(s):  
T Ronasky ◽  
Jufriady Ismy ◽  
Dasrul Dasrul

Latar Belakang. Diabetes melitus (DM) adalah penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Penyakit ini dilaporkan terjadi pada 9% laki-laki dan 7,9% wanita. Laporan Center of disease control (CDC) menyebutkan tahun 2014 terdapat 8,1 juta orang tidak terdiagnosa DM dan 29,1 juta mengalami penyakit ini di Amerika Serikat. Pada penderita diabetes dapat terjadi kerusakan jangka panjang, disfungsi, dan kegagalan organ yang berbeda, terutama mata (diabetes retinopathy), ginjal (nefropati diabetik), saraf (neuropati diabetes), jantung (infark miokard) dan pembuluh darah (aterosklerosis) dan infertilitas. Laporan insiden infertilitas terkait DM terjadi pada 9% orang dewasa berusia >18 tahun mengalami akibat difungsi endokrin spermatogenesis. Vitamin E berperan sebagai antioksidan eksogen (non-enzimatis) yang dapat melindungi kerusakan membran biologis akibat radikal bebas. Vitamin E melindungi asam lemak tidak jenuh pada membran fosfolipid. Secara partikular, vitamin E juga penting dalam mencegah peroksidasi membran asam lemak tak jenuh. Metode. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan post-test only control group design secara laboratorium eksperimental. Rancangan penelitian ini dipilih berdasarkan konsep bahwa setiap unit dari populasi adalah homogen dan memiliki karakteristik yang sama. Pembagian sampel dilakukan secaraacak (random assignment). Pada kelompok eksperimen perlakuanlangsung diberikan stimulus dan pengamatan akhir sementara pada kelompok kontrol digunakan sebagai pembanding dari kelompok perlakuan. Hasil. Rata-rata diamater tubulus seminiferus testes tikus pada masing-masing kelompok perlakuan menunjukkan angka yang bervariasi. Rata-rata diamater tubulus seminiferus testes tikus pada perlakuan kontrol negatif (KN) adalah 261,57± 5,72 μm, kemudian mengalami penurunan menjadi 241,18 ± 18,53 μm, pada perlakuan tikus DM yang  diinduksi aloksan (KP),  dan mengalami peningkatan kembali pada perlakuan tikus DM yang dinduksi aloksan dan vitamin E dengan dosis 100 mg/kgbb/hari (P1), dan 200 mg/kgbb/hari (P2), secara berturut-turut adalah 265,92 ± 15,97 μm dan 271,41 ± 24,79 μm. Kesimpulan. Berdasarkan uji statistik Analysis of variance (ANOVA) one way didapatkan nilai signifikannya p 0,039 <0,05, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perlakuan pemberian vitamin E (P1 dan P2) berpengaruh secara signifikan terhadap diameter tubulus seminiferus testis tikus putih diabetes. Kata Kunci :  Vitamin E, Histomorfometri Testis Tikus Putih (strain wistar), Dm Tipe 1.

2016 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Kristo Warong ◽  
Damajanty H.C. Pangemanan ◽  
Joice N.A. Engka

Absract: Physical exercise can improve and maintain physical fitness. However, physical exercise can lead to oxidative stress that can reduce the activity of antioxidants. Vitamin E is a fat-soluble antioxidant that could free radicals in the body. Neutrophils play an active role in the process of phagocytosis of bacteria and other microorganisms the damaged tissue caused by tissue injury. This study was aimed to obtain the effect of vitamin E on neutrophil count after physical exercise. This was a field experimental study with a pre post test control group design. Data were analyzed with the Mann Whitney U (α = 0.05). The physical exercise was playing futsal for 60 minutes. Respondents were 30 male respondents divided into 2 groups: treatment and control groups. The levels of neutrophils were examined after physical exercise and after the administration of vitamin E 400 IU for seven days. Data analysis of the effect of vitamin E on neutrophil level after physical exercise showed a p value of 0.031. Conclusion: Vitamin E influenced the levels of neutrophils after physical exercise.Keywords: physical exercise, oxidative stress, vitamin E, neutrophil Abstrak: Latihan fisik merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk meningkatkan atau memelihara kebugaran tubuh. Latihan fisik dapat menimbulkan stres oksidatif sehingga dapat menurunkan aktivitas antioksidan. Vitamin E merupakan antioksidan yang larut dalam lemak dan berfungsi untuk mengurangi radikal bebas yang terdapat dalam tubuh. Neutrofil berperan aktif dalam proses fagositosis bakteri, mikroorganisme, dan membersihkan sisa jaringan rusak yang disebabkan oleh cedera jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh vitamin E terhadap kadar neutrofil setelah latihan fisik. Jenis penelitian ialah eksperimental lapangan dengan pre post test control group design. Untuk menguji signifikansi penelitian digunakan uji Mann Whitney U (α = 0,05). Latihan fisik berupa olahraga futsal selama 60 menit dilakukan oleh 30 responden laki-laki yang dibagi dalam 2 kelompok yaitu perlakuan dan kontrol. Kadar neutrofil diukur setelah latihan fisik dan setelah pemberian vitamin E 400 IU selama 7 hari. Hasil statistik menunjukkan terdapat pengaruh bermakna dari vitamin E pada kelompok perlakuan (p=0,031). Simpulan: Terdapat pengaruh vitamin E terhadap kadar neutrofil setelah latihan fisik. Kata kunci: latihan fisik, stres oksidatif, vitamin E, neutrofil


2014 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 604-611
Author(s):  
Renny Wijayanti ◽  
Arintina Rahayuni

Latar belakang:Biji labu kuning mengandung bahan yang memiliki efek menurunkan kadar trigliserida seperti fitokimia (fitosterol), antioksidan (vitamin C, vitamin E, dan beta karoten) dan polyunsaturated fatty acids (PUFA), tetapi pemanfaatannya masih minim. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian serbuk biji labu kuning terhadap penurunan kadar trigliserida darah pada tikus Wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak.Metode:Merupakanrancanganpenelitiantrue experimental dengan pre-post test randomized control group design. Tikus sebanyak 28 ekor dibagi menjadi 4 kelompok yaitu K, P1, P2 dan P3 selanjutnya tikus dikandangkan secara individual. Pada saat intervensi, semua kelompok mendapatkan pakan standar BR-2 sebanyak 20 g, tetapi pada kelompok P1, P2 dan P3 mendapat tambahan serbuk biji labu kuning yang diberikan secara sonde dengan dosis masing-masing 0,54 g; 0,72 g dan 0,90 g. Data didapat dari pengukuran kadar trigliserida serum yang diukur dengan metode Enzymatic Colorimetric Test dengan GPO (Glycerol-3-Phosphate Oxidase). Selanjutnya dilakukan uji statistik dengan uji Saphiro Wilk, paired t-test dan anova.Hasil:Kadar trigliserida pada kelompok P2, P1 dan P3 mengalami penurunan secara berurutan yaitu 13,40%; 7,98% dan 0,54%. Sedangkan pada kelompok K mengalami peningkatan kadar trigliserida sebesar 1,36%. Tidak ada beda antara tahap hiperlipid dan intervensi (p>0,05) dan tidak ada pengaruh pemberian dosis antar kelompok (p>0,05).Kesimpulan:Pemberian serbuk biji labu kuning tidak dapat menurunkan kadar trigliserida secara signifikan pada tikus Wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak (p>0,05). Pada ketiga kelompok perlakuan mengalami penurunan kadar trigliserida secara berurutan yaitu P2 sebesar 13,40%; P1 sebesar 7,98% dan P3 sebesar 0,54%.


Author(s):  
Ujiati Cahyaningsih ◽  
Anik Ghufron

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model Problem-Based Learning terhadap karakter kreatif dan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain Pre-test-Post-test Control Group Design. Penelitian ini menggunakan dua kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Populasi penelitian ini adalah lima SD Unggulan di Purwokerto dan sampelnya adalah kelas IV di tiga SDN unggulan: kelas IV di SDN 1 Sokanegara, SDN 2 Sokanegara, dan SDN 1 Kranji. Data dianalisis menggunakan one sample t-test, uji Multivariate Analysis of Variance (MANOVA) dengan rumus T Hotelling, dan dilanjutkan secara univariat dengan uji independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pada penggunaan model Problem-Based Learning terhadap karakter kreatif dan berpikir kritis dalam pembelajaran matematika. Kata Kunci: model problem-based learning, kreativitas, dan berpikir kritis 2


Sains Medika ◽  
2017 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 34
Author(s):  
Lintang Laila Rizqy ◽  
Nor Anisatun Nida ◽  
Dwi Ayu Noviana ◽  
Taufiqurrachman Nasihun ◽  
Eni Widayati

Pendahuluan: Ipomoea batatas L (IPL) mengandung antioksidan betakaroten, vitamin C, dan vitamin E. Rokok mengandung ROS yang terbukti menurunkan kualitas spermatozoa. Tujuan: untuk membuktikan bahwa pemberian IPL dapat memperbaiki jumlah, motilitas, dan viabilitas spermatozoa yang dipapar asap rokok. Metode: Penelitian eksperimental dengan post test only control group design, sebanyak 30 ekor mencit jantan, dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok normal (Nor-G), tidak ada interfensi; Kelompok kontrol negative (Neg-G), hanya dipapar asap rokok; Kelompok kontrol positif (Pos-G), hanya mendapat ekstrak IPL 16 mg/ml; Kelompok IPL-15, IPL-16, dan IPL-17, masing-masing dipapar asap rokok dan mendapat ekstrak IPL 15 mg/ml, 16 mg/ml dan 17 mg/ml.  Hasil: hasil uji Post Hoc LSD menunjukkan bahwa jumlah sperma pada IPL-15, IPL-16, dan IPL-17, lebih tinggi bermakna dibanding Neg-G, p < 0.05 dan lebih rendah dibanding Nor-G dan Pos-G, p < 0.05. Demikian pula dengan persentase viabilitas sperma. Hasil uji Mann Whitney menunjukkan bahwa persentase motilitas sperma pada IPL-15, IPL-16, dan IPL-17, lebih tinggi bermakna dibanding Neg-G, p < 0.05. Sedangkan dibanding Nor-G dan Pos-G persentase motilitas sperma pada IPL-15, IPL-16, dan IPL-17, tidak berbeda bermakna, p > 0.05. Kesimpulan:  pemberian ekstrak ubi jalar jingga dapat meningkatkan jumlah, motilitas, dan viabilitas spermatozoa mencit jantan yang dipapar asap rokok.                       


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 61-69
Author(s):  
Tamrin Tamrin ◽  
Tri Sakti Widyaningsih ◽  
Windiyastuti Windiyastuti

Latar Belakang: Adanya pergeseran pola penyakit dari penyakit yang menular menjadi penyakit tidak menular salah satunya adalah diabetes melitus. Di Indonesia diabetes merupakan penyebab kematian tertinggi setelah stroke dan jantung koroner, hampir 85 sampai 90% orang dengan diabetes tipe 2 penyakit yang paling banyak dialami oleh lansia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi dzikir terhadap kadar gula darah sewaktu pada lansia diabetesi. Metode: Penelitian quasi experiment dengan desaign pre test dan post-test without control group design. Pengambilan sampel 36 responden, kemudian dianalisis menggunakan uji paired t-test. Hasil: Sebelum diberikan terapi dzikir rerata kadar gula darah sewaktu pada lansia diabetesi yaitu 176,25 mg/dl, sedangkan setelah diberikan terapi dzikir rerata kadar gula darah sewaktu pada lansia diabetesi 163,55 mg/dl. Hasil uji paired t-test menunjukkan bahwa nilai P value sebesar 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada penurunan kadar gula darah secara bermakna. Kesimpulan: Ada pengaruh terapi dzikir terhadap kadar gula darah pada lansia Diabetesi di Wilayah Kerja Puskesmas Lebdosari Semarang. Setelah mengetahui manfaat terapi dzikir diharapkan masyarakat dapat mengaplikasikan secara mandiri terutama bagi mereka yang terkena diabetes.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Taufan Citra Darmawan

Pendahuluan: Diabetes Melitus (DM) adalah salah satu jenis penyakit degenerative yang mengalami peningkatan setiap tahun di negara-negara seluruh dunia. Di Indonesia fenomena diabetes melitus terkini tidak hanya menyerang lansia tapi juga rentang usia lainnya. Salah satu solusi alternatif yang dapat dicoba yaitu pengobatan tradisional dengan daun jambu biji. Penelitian sebelumnya terkait daun jambu biji mengatakan bahwa dalam daun jambu biji terdapat zat yang berdampak menurukan gula darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara langsung pengaruh rebusan daun jambu biji terhadap kadar glukosa darah. Metode: penelitian ini adalah true experiment Desain penelitian yang digunakan yakni pre post test control group design. Lokasi penelitian dilakukan di laboratorium biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya. Populasi dalam penelitian ini adalah hewan mencit sebanyak 32 ekor yang dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan dan kontrol. Hasil dan Analisa: Dengan menggunakan uji chi - square didapatkan hasil yang signifikan ρ < α = 0,00 < 0,05 yang artinya terdapat pengaruh pada rebusan air daun jambu biji terhapat penurunan glukosa darah pada mencit. Hasil penelitian 16 ekor mencit yang dilakukan uji coba didapatkan bahwa seluruh mencit mengalami penurunan kadar glukosa darah. Kesimpulan: air rebusan daun jambu biji (psidium guajava) dapat menurunkan kadar gula darah pada mencit jenis (mus muculus). Penelitian ini masih merupakan penelitian tahap awal dimana perlu dilakukan uji coba lebih lanjut terhadap spesimen hewan mamalia jenis lainnya sebelum dilakukan kepada manusia.


2020 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 68
Author(s):  
Ismawati Ismawati ◽  
Ilhami Romus ◽  
Dhea Ayu Kartini Surya Putri

Kelainan pulau Langerhans (isletopathy) merupakan salah satu komplikasi DM tipe 2. Penelitian mengenai  efek asam alfa lipoat (ALA) terhadap matriks ekstraseluler pankreas (ECM) pada DM tipe 2 masih  terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ALA terhadap ketebalan kolagen ECM sel β pankreas pada tikus diabetes melitus tipe 2. Penelitian eksperimental dengan design post test only control group design  ini menggunakan 15 ekor tikus Rattus novergicus galur Wistar jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok kontrol, kelompok diabetes melitus tipe 2, dan kelompok diabetes melitus tipe 2 yang diberi ALA. Induksi diabetes melitus tipe 2 dilakukan dengan pemberian streptozotosin (50 mg/kgBB) diikuti nikotinamid (110 mg/kgBB) intraperitoneal. Dosis ALA yang digunakan 60 mg/kgBB/hari diberikan selama 3 minggu. Ketebalan kolagen matriks ekstraseluler sel β pankreas dinilai dengan pewarnaan Verhoeff's van Gieson (VvG) dengan sistem skoring. Hasil penelitian menunjukkan ketebalan kolagen matriks ekstraseluler pulau Langerhans pankreas tetap normal pada semua kelompok penelitian. Pemberian ALA 60 mg/kgbb selama 3 minggu pada tikus DM tipe 2 tidak memiliki efek terhadap ketebalan kolagen ECM pankreas. Dengan demikian perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai efek ALA terhadap kolagen matriks ekstra seluler pankreas DM tipe 2 tahap lanjut.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 408-414
Author(s):  
Yesi Nurmalasari ◽  
Rakhmi Rafie ◽  
Efrida Warganegara ◽  
Indah Mulia Herwisdiane

Latar Belakang:Hiperglikemia adalah suatu kondisi medis berupa peningkatan kadar glukosa darah melebihi kadar normal yang menjadi karakteristik beberapa penyakit terutama diabetes melitus. Salah satu cara untuk menurunkan kadar glukosa darah yaitu dengan ekstrak alami tanaman habbatussauda (Nigella sativa). Habbatussauda (Nigella sativa) mengandung thymoquinone yang dapat meningkatkan sensitivitas insulin di dalam jaringan tubuh dan juga dapat memperbaiki kerusakan sel-β pankreas sehingga meningkatkan sekresi insulin. Tujuan:Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak habbatussauda (Nigella sativa) terhadap kadar glukosa darah tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar jantan yang diinduksi aloksan sebagai upaya preventif hiperglikemia. Metode : Penelitian eksperimental murni pre and post test with control group design. Sampel yang digunakan sebanyak 25 ekor tikus jantan dibagi menjadi 5 kelompok. Hasil : Nilai rerata ± SD GDP sebelum perlakuan, setelah diinduksi aloksan dan setelah perlakuan pada KM (126 ± SD 3,53), (128 ± SD 3,24), dan (124,6 ± SD 8,47), pada KN (121,6 ± SD 7,12), (182,2 ± SD 18,11), dan (149 ± SD 14,90), pada KP (122 ± SD 3,536), (161,8 ± SD 6,76), dan (108,4 ± SD 9,52), pada P1 (123,80 ± SD 4,65), (139,8 ± SD 1,48), dan (100,8 ± SD 5,40), dan pada P2 (122,6 ±SD 3,36), (164 ±SD 9,13), dan (112,2 ± SD 4,71). Uji Paired T-test menunjukkan peningkatan kadar glukosa darah yang bermakna (p


2021 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
Author(s):  
Ani Yuanita ◽  
Ngadino . ◽  
Suprijandani .

Flies is one type of Arthropod insect as a vector and carrier of disease. Control of flies by using chemical insecticides continuously results in resistance to flies and can pollute the environment. Another alternative that can be used is a plant insecticide that is derived from breadfruit leaf plants. Phytochemical results of breadfruit leaves have 1.88% Flavonoids, Saponins 2.26%, and Tanins 1.05%. The purpose of this study was to determine the potential of breadfruit leaf filtrate as a bioinsecticide of house flies (Musca domestica).This type of research uses pure experiments with a post test only control group design with a concentration of 2.5%, 5%, 7.5%, control and 5 replications. The number of house flies used was 375. Data were analyzed using the Kruskal Wallis test.The results showed p 0.05 which means that there were differences in the average death of house flies by using various concentrations of each treatment. Probit test obtained Lethal Concentration (LC50) results at the first hour ie at a concentration of 5.189%, the 12th hour at a concentration of 3.930% and the 24th hour showed a concentration of 3.086%.Suggestions for other researchers can do the same research by comparing with other plants that contain active compounds that have the potential to kill house flies (Musca domestica). Other plants that have higher active compound content can be used as a recommendation for bio-degradable plant-based insecticides.


2012 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Lalu Ria Suhardiman ◽  
Asep Saepul Hamdi

Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan pengaruh metode pembelajaran inquiry dan metode pembelajaran konvensional terhadap keterampilan proses IPA dan hasil belajar siswa. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan melibatkan 72 siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Singaraja yang ditentukan dengan teknik simple random sampling. Rancangan penelitian yang digunakan adalah “The Post-Test Only Control Group Design”. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen berupa tes keterampilan proses IPA dan tes hasil belajar. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dalam dua tahap yaitu analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji Multivariate Analysis of Variance (MANOVA). Berdasarkan analisis statistik, diperoleh hasil: Pertama, keterampilan proses IPA siswa yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran inquiry lebih baik dibandingkan dengan keterampilan proses IPA siswa yang diajar dengan metode pembelajaran konvensional. Kedua, hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran inquiry lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan metode pembelajaran konvensional. Ketiga, keterampilan proses IPA dan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran inquiry lebih baik dibandingkan dengan keterampilan proses IPA dan hasil belajar siswa yang diajar dengan metode pembelajaran konvensional.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document