Eksistensi diri merupakan suatu usaha manusia untuk mencari dan memahami arti kehidupan bagi dirinya yang diyakini sebagai sebuah bentuk dari nilai batiniah yang paling utama, dimana tidak ada satu orang atau individu pun atau sesuatu yang dapat memberi pengertian tentang arti dan maksud dari kehidupan seseorang tersebut, jadi setiap manusia harus menemukan cara sendiri untuk menghadapi kondisi dan lingkungan sekitar.Penelitian Ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana Eksistensi Braggadocian Behavior Pada aplikasi Media Sosial Tiktok (studi Fenomenologi pada Remaja Di Kota Makassar). Metode yang digunakan pada penelitian ini yakni : metode penelitian fenomenologi dari Alferd Schutz, dengan pendekatan kualitatif dan tipe penelitian deskriptif. Peneliti menyimpulkan kedalam tiga pembahasan yakni, pemahaman, tujuan dan manfaat yang didapat oleh remaja dalam menggunakan tiktok. Jika diuraikan maka sebagai berikut: pemahaman: dengan menggunakan aplikasi Tik Tok remaja jadi memiliki pemahaman tentang aplikasi video pendek, aplikasi untuk mengasah kreativitas, dengan menggunakan aplikasi Tik Tok mereka meyakini bahwa bisa menunjukan ekspresi dirinya, aplikasi Tik Tok dapat dijadikan sarana hiburan, dan bisa digunakan untuk mengeluarkan skill (keahlian) yang dimiliki. Selain itu tujuannya, menunjukan bakat, eksistensi diri,. Untuk manfaatnya sendiri diperoleh hasil bahwa tingkat percaya diri meningkat, menghilangkan stres, kreativitas makin berkembang dan keluar dari zona nyaman. Mereka dapat merasakan perbedaan antara eksis di media sosial dengan eksis di kehidupan nyata. Namun tidak dapat dipungkiri juga kalau media sosial Tiktok memiliki peran dalam membantu mereka untuk mendapatkan ke eksistensian diri dalam lingkungan pertemanan. Tiktok menjadi ketergantungan hanya jika pengguna/remaja penggunanya mengejar pembayaran dari follower(pengikut) yang banyak menonton aktifitas mereka.
Kata Kunci : Eksistensi, Braggadocian Behavior, Media sosial, Tiktok
ABSTARCT
Self-existence is a human effort to seek and understand the meaning of life for himself which is believed to be a form of the most important inner value, where no one person or individual or something can give an understanding of the meaning and purpose of one's life, so Every human being must find his own way to deal with the conditions and environment around him. This study aims to determine the extent of the existence of Braggadocian Behavior in the Tiktok Social Media application (Phenomenology study of Adolescents in Makassar City). The method used in this research is: phenomenological research method from Alferd Schutz, with a qualitative approach and descriptive type of research. The researcher concluded into three discussions, namely, understanding, goals and benefits obtained by adolescents in using tiktok. If described, it is as follows: understanding: by using the Tik Tok application teenagers have an understanding of short video applications, applications to hone creativity, by using the Tik Tok application they believe that they can show their self-expression, the Tik Tok application can be used as a means of entertainment, and can used to issue skills (expertise) that is owned. Besides that, the goal is to show talent, self-existence. For its own benefits, it is found that the level of self-confidence increases, relieves stress, creativity develops and gets out of the comfort zone. They can feel the difference between being on social media and being in real life. But it cannot be denied that Tiktok social media has a role in helping them to get into their existence in a friendship environment. Tiktok becomes addictive only if its users / teenagers are chasing payments from followers who watch a lot of their activity.
Keywords: Existence, Braggadocian Behavior, Social Media, Tiktok