Penelitian ini merupakan penelitian linguistik interdisipliner untuk menemukan hubungan antara bahasa dan budaya, yakni budaya Jawa. Tujuan khusus yang ingin dicapai ialah (1) mendeskripsikan bentuk-bentuk pepindhan aktivitas manusia, (2) menemukan objek pembanding pepindhan aktivitas manusia, serta (3) mendeskripsikan unsur-unsur budaya yang tampak dalam pepindhan aktivitas manusia. Proses analisis data dilakukan dengan pendekatan linguistik antropologi. Berdasarkan kajian yang dilakukan dapat disebutkan bahwa aktivitas manusia yang di-pepindhan-kan meliputi aktivitas kaki, mulut, tangan, dan aktivitas tubuh secara keseluruhan. Kosakata yang digunakan sebagai pembanding dalam pepindhan diambil dari benda atau sesuatu yang dikenal baik oleh masyarakat Jawa dan mencerminkan kondisi budaya masyarakat Jawa. Penanda perbandingan yang muncul ialah kaya, kadya, pindha, semu, serta penasalan dan penambahan imbuhan hanuswara. Unsur budaya Jawa yang tercermin dari penggunaan kosakata dalam pepindhan ialah matapenca-harian, peralatan hidup, kesenian, dan pengetahuan.This study is interdisciplinary linguistic research that is aimed to find out the relation between language and the culture, particularly Javanese culture. The specific objectives are (1) to describe forms of human activity pepindhan, (2) to discover comparison object of human activity pepindhan, and (3) to describe cultural elements that appear in human activity pepindhan. Data analysis process is carried out by linguistic anthropology approach. Based on the study, it can is found out that human activity pephindan are leg activity, mouth activity, hand activity, and a whole body activity. The comparison vocabularies in pepin-dhan are taken from something that are familiar in Javanese community and these words reflect Javanese culture society condition. The comparison markers are kaya, kadya, pindha, semu, and nasalization with hanuswara affix. Javanese cultural elements reflected in pepindhan vocabularies are livelihood, equipment life, arts, and knowledge.