Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

15
(FIVE YEARS 15)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By LPPM Hang Tuah Pekanbaru

2797-1309

2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 90-97
Author(s):  
Winda Septiani ◽  
Kamali Zaman ◽  
Nurhapipa Nurhapipa

The transition period from childhood to adulthood often causes teenagers to experience problems. This period occurs between the ages of 10 to 19 years and is not married. The Indonesian Society of Dermatology and Venereology (INSDV) report the number of sexually transmitted diseases (STDs) for adolescents in Indonesia was increased from 2017. The exposure of adolescents to STDs can be triggered by juvenile delinquency such as premarital sexual relations, drugs, free sex which has an impact on pregnancy out of marriage, dropping out of school, early marriage, abortion, risk of childbirth, STDs. Efforts to anticipate juvenile delinquency are through the establishment of the Youth Integrated Service Post (YISP). It is part of the CAE program (Children, Adolescents and Elderly), as the flagship program of the Ministry of Health, and implemented at the Surabaya City Health Office. This program puts forward a preventive approach because it focuses on primary health care activities holistically. This program is the collaboration with the Benowo Public Health Center (PHC), Surabaya City Government, which aims to foster YISP through health education to solve problems during puberty. This activity was attended by 24  youth assisted by the Benowo PHC. Health education activities were provided through a combination lecture method with the visual education method (documentary video screening), and at the end of the activity, the evaluation of adolescent knowledge was carried out. The results of community service activities showed that the adolescents have increased knowledge about how to deal with problems at puberty, and the best score of 90. Similar coaching activities can be used as preventive measures carried out on an ongoing basis and can be developed towards regular health screenings specifically STDs for teenagers. ABSTRAK Kekurangan Energi Kronik (KEK) merupakan kondisi yang disebabkan karena adanya ketidakseimbangan asupan gizi antara energi dan protein, sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai resiko kematian ibu mendadak pada masa perinatal atau resiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Gizi pada kehamilan sangat penting karena merupakan masa puncak perhatian mengenai pentingnya gizi dalam menurunkan jumlah angka bayi prematur, mortalitas bayi, dan kematian ibu. Berdasarkan wawancara pada beberapa ibu hamil, sebagian besar ibu hamil tidak mengetahui bahan pangan yang berkualitas dan mudah dijangkau yang bisa memenuhi kebutuhan gizi pada saat kehamilan. Adapun pengabdian kepada masyarakat ini akan dilakukan dengan cara Community Relation Melalui Penyuluhan Tentang.bahan- bahan pangan yang berkualitas dan mudah terjangkau dengan tujuan kegiatan ini nantinya ibu hamil KEK dapat secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan gizinya disamping pemenuhan gzi yang diberikan oleh Puskesmas Simpang Tiga. Hasil kegiatan menggambarkan pengetahuan dan keinginan ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan gizinya secra mandiri sangat baik dan berkesan.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 98-107
Author(s):  
Riri Maharani ◽  
Sherly Vermita Warlenda ◽  
Sentika Nelta Putri

Health counseling on the importance of the role of traders in waste management in the market environment is one of the ways used to increase the knowledge of traders about the importance of waste management and market waste with the aim of changing or influencing the behavior of traders who let waste put in the open space to be left to rot by itself which becomes a source of air pollution because of its smell, and also become the cause of disease outbreaks and as one of the causes of flooding. This counseling aims to know the influence of health counseling on the level of knowledge, attitudes, and practices of traders in maintaining environmental health. The method used in this counseling was using a pre-test before counseling and post-test after counseling. Based on the results of our approach, it can be concluded that maintaining environmental health and knowing the impacts caused by waste is very important for personal health both spiritual and physical health. Therefore, in order to avoid unwanted diseases stemming from environmental health problems, it is necessary to reconsider the process of good waste management. When it is not noticed, it can affect our own health, then we will be vulnerable to various kinds of diseases that can harm ourselves. ABSTRAK Penyuluhan kesehatan tentang Pentingnya Peran Pedagang dalam Pengelolaan Sampah di Lingkungan Pasar merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menambah pengetahuan para pedagang tentang pentingnya pengelolaan sampah dan limbah pasar dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi perilaku para pedagang yang membiarkan sampah ditaruh ditempat terbuka untuk dibiarkan membusuk dengan sendirinya yang menjadi sumber polusi udara karena baunya, dan juga menjadi penyebab terjadinya wabah penyakit serta sebagai salah satu penyebab terjadinya banjir. Penyuluhan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan, sikap, dan praktik para pedagang dalam menjaga kesehatan lingkungan. Metode yang dilakukan dalam penyuluhan ini yaitu menggunakan pre test sebelum melakukan penyuluhan dan melakukan post test setelah melakukan penyuluhan. Berdasarkan dari hasil pendekatan yang kami lakukan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa menjaga kesehatan lingkungan dan mengetahui dampak yang diakibatkan oleh sampah sangatlah penting bagi kesehatan diri baik kesehatan rohani maupun kesehatan jasmani. Maka dari itu agar terhindar dari penyakit yang tidak diinginkan yang berasal dari masalah kesehatan lingkungan tersebut perlu diperhatikan kembali proses pengelolaan sampah yang baik. Karena apabila tidak diperhatikan dapat mempengaruhi kesehatan diri sendiri maka kita akan rentan terkena berbagai macam penyakit yang dapat membahayakan diri kita.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 119-125
Author(s):  
Jihan natassa Jihan ◽  
Sri Wardani ◽  
Sri Desfita

Tooth loss is one of the changes in the oral cavity tissue. If the missing tooth is not replaced immediately, it can cause difficulties for the patient himself, such as chewing food, the presence of supra-erupted, tilted, or shifted teeth. The replacement of missing teeth can be done by making a removable denture or fixed denture. Clinical examination and oral care are very important and are the keys to successful removable dental treatment. Oral health is important for everyone. An efficient and regular procedure is needed to clean the GTL and maintain oral and dental health, in order to avoid the occurrence of denture stomatitis. The method used in community service is to provide materials on the maintenance of removable dental hygiene to mothers who visit the Nenas Posyandu in the Working Area of ​​the Tambang Health Center, Kampar Regency. The results showed that after the service, the knowledge of the mothers increased, initially some of the mothers were still confused or did not know the maintenance of denture hygiene and the importance of using dentures in people who had lost teeth. This activity increases the knowledge of mothers in maintaining oral health. ABSTRAK Kehilangan gigi merupakan salah satu perubahan jaringan rongga mulut. Jika gigi yang hilang tidak segera diganti dapat menimbulkan kesulitan bagi pasien sendiri, seperti mengunyah makanan, adanya gigi yang supra erupsi, miring atau bergeser. Penggantian gigi yang hilang dapat dilakukan dengan pembuatan gigi tiruan lepasan atau gigi tiruan cekat. Pemeriksaan klinis dan pemeliharaan kebersihan mulut sangat penting serta merupakan kunci keberhasilan perawatan gigi tiruan lepasan. Kesehatan mulut merupakan hal yang penting bagi semua orang. Diperlukan prosedur efisien dan teratur untuk membersihkan GTL serta menjaga kesehatan gigi dan mulut yang baik, agar dapat meminimalisir terjadinya denture stomatitis. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat  adalah  dengan  memberikan materi  tentang pemeliharaan kebersihan gigi tiruan lepasan kepada ibu-ibu yang berkunjung di Posyandu Nenas Di Wilayah Kerja Puskesmas Tambang Kabupaten Kampar. Hasil menunjukkan setelah dilakukan pengabdian, pengetahuan ibu-ibu meningkat, yang awalnya ibu-ibu masih bingung atau sebagian belum mengetahui pemeliharaan kebersihan gigi tiruan dan pentingnya penggunaan gigi tiruan pada masyarakat yang telah kehilangan gigi aslinya. Dengan adanya kegiatan meningkatkan pengetahuan ibu dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut nya.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 108-118
Author(s):  
Hasnah Hasnah ◽  
Nurhidayah Nurhidayah ◽  
Nurul Fadhilla Gani ◽  
Risnah Risnah ◽  
Arbianingsih Arbianingsih ◽  
...  

The health of pregnant women will determine for health status of the baby. This is also a main concern for the government. Pregnant women bring prospective future generations to the nation who will productively contribute greatly to the progress of the nation. The importance of maternal health can be seen from the government’s policy that the reduction of the Maternal Mortality Rate (MMR) is one of the SDG’s 2030 targets and an indicator of the success of national development. Pregnant women are a vulnerable group, especially in pandemic situations and conditions. Various efforts were made to maintain the health of mothers and babies during pregnancy until delivery. Gowa Regency is a district with the second highest number of Covid case in South Sulawesi. Therefore, it became the basis for implementation of community service in the working area of ​​the Bajeng Public Health Center, Gowa Regency. The method used is to provide health education in the form of a gallery walk with the aim of increasing the knowledge of pregnant women in order to maintain their health. Various important themes in this counseling include: anemia in pregnant women, the risk of 4T in pregnant women, recognizing the symptoms and danger signs in pregnancy, stress management for pregnant women, and nutrition needed by pregnant women and continuing to carry out pregnancy check-up during the pandemic period. During the activities, pregnant women were enthusiastically paying attention to each material provided and actively discussing. At the end of the counseling, we immediately evaluated the knowledge of pregnant women regarding in the materials that had been given. They were very happy with these activities, and looking forward to such activities next time. Therefore, we suggest to related parties, namely the head of the public health center and health workers, to continue to carry out health education regularly and to reactivate the integrated healthcare center for pregnant women during the COVID-19 pandemic period while still implementing health protocols. ABSTRAK Kesehatan ibu hamil merupakan perhatian besar bagi pemerintah. Ibu hamil, membawa calon generasi penerus bangsa yang secara produktif akan berkontribusi besar terhadap kemajuan bangsa dan negara. Pentingnya kesehatan Ibu, dapat dilihat dari  kebijakan pemerintah yang menjadikan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) sebagai salah satu target SDG’s 2030 dan indikator keberhasilan pembangunan nasional. Ibu hamil adalah kelompok rentang terlebih disituasi dan kondisi pandemic. Berbagai upaya dilakukan untuk tetap menjaga kesehatan ibu dan bayinya selama proses kehamilan sampai persalinan. Kabupaten Gowa merupakan kabupaten dengan jumlah kasus covid tertinggi kedua di Sulawesi Selatan, maka ini menjadi dasar pelaksanaan pengabdian masayarakat  di wilayah kerja Puskesmas Bajeng Kabupaten Gowa. Metode yang digunakan adalah memberikan penyuluhan kesehatan dalam bentuk gallery walk dengan tujuan meningkatkan pengetahuan ibu hamil agar mampu tetap menjaga kesehatannya. Berbagai tema penting pada penyuluhan ini antaralain: anemia pada ibu hamil, resiko 4T pada ibu hamil, mengenal tanda-tanda bahaya kehamilan, manajemen stress pada ibu hamil, dan nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil serta tetap melakukan pemeriksaan kehamilan selama pandemic. Selama kegiatan berlangsung para ibu hamil antusias memperhatikan setiap materi yang diberikan dan aktif berdiskusi. Diakhir penyuluhan kami evaluasi secara langsung terkait pengetahuan ibu hamil tentang materi-materi yang sudah diberikan. Mereka sangat senang dengan adanya kegitan ini, dan berharap akan ada kegiatan lanjutan. Maka dari itu kami menyarankan kepada pihak-pihak terkait yaitu kepala puskesmas dan para tenaga kesehatan untuk tetap melaksanakan penyuluhan kesehatan rutin dan kembali mengaktifkan posyandu ibu hamil di masa pandemic covid 19 dengan tetap menerapkan protocol kesehatan.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 126-133
Author(s):  
Irwan Muhammad ◽  
Risnah Risnah

Stunting is one of the national health problems caused by multidimensional factors. Stunting children have an increased risk of suffering from repeated infections that can lead to death such as diarrhea, pneumonia, smallpox, and an increased risk of chronic heart disease in childhood. The purpose of the activity was to increase the knowledge or behavior of the community about stunting in Betteng village, Pamboang sub-district. The target of the activity was the community in the working area of ​​the Pamboang Public Health Center. This counseling emphasized more on the method of delivering information about stunting, especially in the causes, prevention, and control which were carried out in the form of explanations for families who have stunting children. In conclusion, health education affects changes in knowledge about stunting. Therefore, it is recommended to carry out health education activities if public knowledge is to be increased. ABSTRAK  Kejadian Stunting merupakan salah satu permasalah kesehatan secara nasional yang diakibatkan oleh faktor multidimensi. Anak stunting meningkat resiko untuk menderita infeksi berulang yang dapat mengakibatkan kematian seperti diare, pneumonia dan cacar serta meningkatkan resiko mengalami penyakit jantung kronik di usia anak. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap stunting. Untuk itu perlu  diperlukan pengetahuan yang baik oleh semua pihak. Metode kegiatan pengabdian  kepada masyarakat Metode kuantitatif dengan pre-eksperimental dengan menggunakan suatu rancangan One Group Pre test and Post test design dengan memberikan penyuluhan  kepada para  petugas kesehatan  tentang stunting  terkait penyebab dan upaya  penanggulangannya. Hasil pengukurannya menunjukkan bahwa pada pengukuran sebelum dengan pengukuran setelah intervensi memiliki  nilai p = 0,084. Dengan nilai α ( 0,05 ) > nilai p value ( 0,084 ) sehingga ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi atau ada pengaruh intervensi penyuluhan penguatan keluarga dalam pengendalian stunting. Kesimpulannya bahwa penyuluhan kesehatan berpengaruh terhadap perubahan pengetahuan tetang stunting. Sehingga direkomendasikan melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan jika ingin meningkatkan pengetahuan masyarakat.  


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 68-76
Author(s):  
Hetty Ismainar ◽  
Hayana Hayana ◽  
Hastuti Marlina

Background. Basic Health Research data on the achievement of exclusive breastfeeding programs in Indonesia in 2018 was only 38% (the government's target of >80%). One of the efforts to increase the coverage of exclusive breastfeeding is the support of the closest family, especially grandmothers. The Objective of the activity is to provide grandmothers coaching to increase knowledge and understanding of exclusive breastfeeding. The breastfeeding grandmother’s coaching Method used lectures and online media demonstrations using the Google Meet application. The coaching media included running videos about exclusive breastfeeding, leaflets, and brochures. Participants were grandmothers who have grandchildren living with them. The total participants were 55 grandmothers who live in the Gading Marpoyan Housing Pekanbaru. Measurement of participants' understanding was seen by giving pre-test and post-test about exclusive breastfeeding. All respondents filled out the google form given before and after the activity. The coaching materials were health education information about the explanation of exclusive breastfeeding, the benefits of exclusive breastfeeding for mothers and families, myths and fact about exclusive breastfeeding, and the role of grandmothers in exclusive breastfeeding. The result of the pre-test showed that the average knowledge was low (42.54%), moderate (37.46%), and high (19.98%). There was a significant increase in the post-test scores by 63,3%. Knowledge was low (6.54%), medium (10.16%), and high (83.28%). Conclusions. The breastfeeding grandmother coaching program is considered effective in increasing the knowledge and role of grandmothers in exclusive breastfeeding. ABSTRAK Latar Belakang Data Riset Kesehatan Dasar tentang capaian program ASI Eksklusif di Indonesia tahun 2018 hanya 38% (target capaian pemerintah >80%). Salah satu upaya untuk meningkatkan cakupan ASI eksklusif adalah dukungan keluarga terdekat terutama nenek. Tujuan kegiatan untuk memberikan coaching (pelatihan) pada nenek untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang ASI Eksklusif. Metode coaching nenek asi menggunakan ceramah dan demonstrasi media online aplikasi google meet. Media pelatihan berupa pemutaran video tentang ASI ekslusif, leaflet dan brosur. Peserta adalah nenek yang memiliki cucu yang tinggal bersamanya. Total peserta 55 orang nenek yang berdomisili di komplek perumahan Gading Marpoyan Kota Pekanbaru. Pengukuran pemahaman peserta dilihat dengan memberikan pre- test dan post-test tentang ASI Eksklusif. Seluruh responden mengisi google form yang diberikan sebelum dan sesudah kegiatan. Materi coaching adalah informasi edukasi kesehatan tentang definisi ASI ekslusif, manfaat ASI ekslusif bagi ibu dan keluarga, mitos dan fakta tentang ASI ekslusif dan peran nenek dalam pemberian ASI eksklusif. Hasil nilai pre-test menunjukkan rata-rata pengetahuan rendah (42.54%), sedang (37.46%) dan tinggi (19.98%). Nilai post-test terjadi peningkatan yang siginifikan yaitu 63,3%. Pengetahuan rendah (6.54%), sedang (10,16%) dan tinggi (83.28%). Kesimpulan Program coaching nenek ASI ini dinilai efektif meningkatkan pengetahuan dan peran nenek dalam ASI eksklusif.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 77-87
Author(s):  
Suprapto Suprapto ◽  
Darmi Arda

Efforts to improve the health status of the community are very important to achieve a better standard of living. One of the strategies to achieve public health status is to provide understanding, knowledge and awareness of the community to implement a clean and healthy lifestyle starting from oneself, family, school environment and the wider community. This activity aims to increase people's knowledge and understanding to have self-awareness and potential to maintain health through the introduction of Clean and Healthy Living Behavior (PHBS). The implementation method is carried out through : counseling on PHBS practices at the household level, PHBS counseling at the educational institution level, and proper hand washing practices for school students, community empowerment by keeping the environment clean. This activity involved the entire community of Barombong Village, Makassar City. The results of the activity showed that there was an increase in the knowledge and understanding of households and elementary school students about PHBS, and all students have been able to wash their hands properly. ABSTRAK Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat menjadi hal yang sangat penting untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik. Salah satu strategi untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat adalah dengan memberikan pemahaman, pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat yang dimulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan sekolah dan masyarakat luas. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat untuk memiliki kesadaran dan potensi diri untuk menjaga kesehatan melalui pengenalan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Metode pelaksanaan adalah dengan; penyuluhan tentang praktek PHBS di tingkat rumah tangga, penyuluhan tentang PHBS di tingkat institusi Pendidikan dan praktek cuci tangan yang benar pada murid sekolah, pemberdayaan masyarakat dengan kegiatan menjaga kebersihan lingkungan. Kegiatan ini melibatkan seluruh masyarakat Kelurahan Barombong Kota Makassar. Hasil kegiatan menunjukkan ada peningkatan pengetahuan dan pemahaman rumah tangga dan murid SD tentang PHBS dan seluruh murid telah mampu untuk mencuci tangan dengan benar.    


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 88-89
Author(s):  
Alinea Dwi Elisanti ◽  
Efri Ti Ardianto

The transition period from childhood to adulthood often causes teenagers to experience problems. This period occurs between the ages of 10 to 19 years and is not married. The Indonesian Society of Dermatology and Venereology (INSDV) report the number of sexually transmitted diseases (STDs) for adolescents in Indonesia was increased from 2017. The exposure of adolescents to STDs can be triggered by juvenile delinquency such as premarital sexual relations, drugs, free sex which has an impact on pregnancy out of marriage, dropping out of school, early marriage, abortion, risk of childbirth, STDs. Efforts to anticipate juvenile delinquency are through the establishment of the Youth Integrated Service Post (YISP). It is part of the CAE program (Children, Adolescents and Elderly), as the flagship program of the Ministry of Health, and implemented at the Surabaya City Health Office. This program puts forward a preventive approach because it focuses on primary health care activities holistically. This program is the collaboration with the Benowo Public Health Center (PHC), Surabaya City Government, which aims to foster YISP through health education to solve problems during puberty. This activity was attended by 24  youth assisted by the Benowo PHC. Health education activities were provided through a combination lecture method with the visual education method (documentary video screening), and at the end of the activity, the evaluation of adolescent knowledge was carried out. The results of community service activities showed that the adolescents have increased knowledge about how to deal with problems at puberty, and the best score of 90. Similar coaching activities can be used as preventive measures carried out on an ongoing basis and can be developed towards regular health screenings specifically STDs for teenagers. ABSTRAK Periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa sering menyebabkan remaja mengalami masalah. Periode ini terjadi antara umur 10 sampai 19 tahun dan belum kawin. Laporan Perdoski menyatakan jumlah penyakit menular seksual (PMS) pada remaja di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun 2017. Terpaparnya remaja oleh PMS bisa dipicu oleh kenakalan remaja seperti hubungan seksual pranikah, narkoba, seks bebas yang tentunya berdampak pada kehamilan di luar nikah, putus sekolah, pernikahan dini, aborsi, persalinan berisiko, penyakit menular seksual. Upaya mengantisipasi kenakalan remaja adalah melalui pembentukan Posyandu Remaja. Posyandu Remaja menjadi bagian dari Program ARU (Anak, Remaja dan Usila), sebagai program unggulan Kementerian Kesehatan dan diterapkan di Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Program ini mengedepankan pendekatan preventif karena dipusatkan pada kegiatan primary health care (pelayanan kesehatan primer) secara holistik. Penyelenggaraan program ini merupakan hasil kerjasama dengan Puskesmas Benowo Pemerintah Kota Surabaya yang bertujuan untuk membina posyandu remaja melalui pendidikan kesehatan tentang cara menyikapi masalah pada masa pubertas. Kegiatan ini dihadiri oleh 24 remaja binaan Puskesmas Benowo Surabaya, kegiatan pendidikan kesehatan diberikan melalui metode ceramah kombinasi dengan metode visual education (pemutaran video dokumenter) dan diakhir kegiatan dilakukan evaluasi pengetahuan remaja. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan remaja mengalami peningkatan pengetahuan tentang cara menyikapi masalah pada pubertas. Kegiatan pembinaan serupa bisa dijadikan sebagai tindakan preventif yang dilakukan secara berkesinambungan serta bisa dikembangkan ke arah skrining kesehatan secara berkala khususnya PMS pada remaja.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 54-61
Author(s):  
Jasrida Yunita ◽  
Nurlisis Nurlisis ◽  
Muhammad Fadil Amirullah

Kejadian Balita Bawah Garis Merah (BGM) di wilayah Puskesmas Umban Sari tahun 2016 ditemukan sekitar 37 balita. Sampai Desember 2017 yang sudah normal 6 balita dan yang masih gizi kurang sebanyak 24 balita, satu diantaranya sampai pada gizi buruk, yang tidak terpantau lagi sekitar 7 orang dikarenakan tidak aktif lagi datang ke posyandu. hasil penelitian kami masih ditemukan peran kader sebagai penghubung masyarakat dengan petugas kesehatan, pembina, perencana dan pelaksana, serta penyuluh masih belum maksimal. Untuk itu perlu dilakukan pelatihan terhadap kader dalam rangka meningkatkan pengetahuan kader tentang balita BGM dan memiliki keterampilan dalam mendeteksi balita BGM. Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah memberikan pelatihan  kepada para kader tentang balita gizi kurang terkait penyebab dan upaya penanggulangannya, dapat melakukan deteksi dini terhadap kejadian BGM di masyarakat. Hasil menunjukkan setelah mengikuti pelatihan tentang BGM, sejumlah 70 persen peserta (kader) menjadi meningkat wawasannya. Kader sangat bekerja keras dilapangan. Kader turun dengan tenaga kesehatan dari puskesmas bersama-sama ikut memantau perkembangan anak BGM. Dengan adanya kegiatan ini menambah pengetahuan dan meningkatkan pertemuan secara rutin. kader di berikan pre test lagi dari hasil pre test tentang pengetahuan mendeteksi balita BGM dari 10 kader hanya 70% yang sudah baik pengetahuannya. Pada saat memberikan materi, peserta (kader) sangat bersemangat untuk mendengarkan dan banyak pertanyaan yg mau di diskusikan ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan dari peserta. Peserta mengusulkan untuk bisa mendapatkan pelatihan lanjut dan Proses monitoring serta evaluasi lebih intensif untuk keberlanjutan dan keberhasilan penurunan anak BGM


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 62-67
Author(s):  
Yuyun Priwahyuni ◽  
Cristine Vita Gloria ◽  
Agus Alamsyah ◽  
Ikhtiyaruddin Ikhtiyaruddin

Blood pressure is the pressure contained in the blood vessels that occurs when the heart pumps blood throughout the body. If the blood pressure is less than 120/80 mmHg it is under normal conditions. Hypertension occurs when the systolic / diastolic blood pressure exceeds 140/90 mmHg. The causes of hypertension are divided into two groups, namely: a) Essential Primary Hypertension is hypertension which has several possible causes; b) Secondary hypertension is hypertension caused by disturbances in blood vessels or certain organs, such as the kidneys, adrenal glands, and aorta. The purpose of PKM is to increase public knowledge and understanding of how to recognize symptoms and behaviors at risk of hypertension. The PKM method is in the form of counseling and health education on identifying symptoms and behaviors at risk of hypertension, targeting community PKM in RT 05 RW 12, Tangkerang Selatan District, Pekanbaru City. Activities will be held on Thursday, September 10 to September 19, 2020. The results of the PKM activities showed that of the 20 people who participated in the activity, 70% of the people knew and could mention about hypertension, especially the community was able to recognize the symptoms of hypertension and risky behavior that could cause hypertension. Health education and counseling activities on identifying symptoms and behaviors at risk of hypertension are very effective in the community. To related parties such as RT 05 RW 12 Tangkerang Selatan District to be able to coordinate with the local health center so that they can schedule activities like this on a regular basis, in order to provide knowledge to the public about recognizing symptoms and risky behavior from hypertension so that this disease can controlled. Keywords: Hypertension, RT 05 RW 12 Tangkerang Selatan    Abstrak Tekanan darah adalah suatu tekanan yang terdapat didalam pembuluh darah yang terjadi saat jantung memompakan darah keseluruh tubuh. Jika tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg maka dalam kondisi normal. Hipertensi terjadi jika tekanan darah sistolik/diastoliknya melebihi 140/90 mmHg. Penyebab hipertensi dibagi menjadi dua golongan yaitu ;a) Hipertensi Primer Eesensial merupakan hipertensi yang memiliki beberapa kemungkinan penyebabnya; b) Hipertensi sekunder merupakan hipertensi yang disebabkan karena gangguan pembuluh darah atau organ tubuh tertentu, seperti ginjal, kelenjar adrenalin, dan aorta. Tujuan PKM adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat bagaimana mengenali gejala dan perilaku beresiko penyakit hipertensi. Metode PKM berupa konseling dan pendidikan kesehatan tentang kenali gejala dan perilaku beresiko penyakit hipertensi, sasaran PKM masyarakat di RT 05 RW 12 Kelurahan Tangkerang Selatan Kota Pekanbaru. Kegiatan dilaksanakan pada hari Kamis 10 September sampai dengan  tanggal 19 September 2020. Hasil kegiatan PKM didapat bahwa dari 20 masyarakat yang mengikuti kegiatan tersebut, 70% masyarakat mengetahui dan dapat menyebutkan mengenai tentang penyakit hipertensi terutama masyarakat sudah dapat mengenali gejala penyakit hipertensi dan perilaku yang beresiko yang dapat menyebabkan penyakit hipertensi. Kegiatan konseling dan pendidikan kesehatan tentang kenali gejala dan perilaku beresiko penyakit hipertensi sangat efektif dilaksanakan pada masyarakat. Kepada pihak-pihak yang terkait seperti perangkat RT 05 RW 12 Kelurahan Tangkerang Selatan untuk dapat berkoordinasi dengan pihak puskesmas setempat agar dapat mengagendakan kegiatan seperti ini secara rutin, agar dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang kenali gejala dan perilaku beresiko dari penyakit hipertensi sehingga penyakit ini dapat dikendalikan.   Kata Kunci : Penyakit Hipertensi, RT 05  RW 12 Tangkerang Selatan


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document