VOCATIONAL: Jurnal Inovasi Pendidikan Kejuruan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

49
(FIVE YEARS 49)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Pusat Pengembangan Pendidikan Dan Penelitian Indonesia

2774-6283, 2775-0019

2022 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 19-26
Author(s):  
NURWEDA NURWEDA

  This research is a classroom action research (Classroom Action Research) which aims to improve the learning outcomes of history subjects through the jigsaw cooperative learning model in class X students of SMK Muhammadiyah Watansoppeng. The research was carried out in the odd semester of 2021/2022 with 17 students as research subjects consisting of 9 men and 8 women. The research procedure was carried out in 4 stages, namely planning, action, observing and reflecting. The number of cycles is 2 cycles, each cycle consists of 4 meetings. Data were collected through tests and non-tests (observation and recording) for the activities that occurred during the learning of history subjects. Data were analyzed using qualitative analysis techniques and quantitative analysis. While the data validation technique was done by saturation and triangulation. The results showed that the average score of student learning outcomes in the first cycle was 70.00 and in the second cycle there was an increase of 78.53.The percentage of students' completeness in the first cycle was 64.71% and the second cycle was 94,12 %. The results of observational research indicate that there is an increase in the quality of learning activities to cycle II both in terms of attendance, activeness in learning and active involvement in working individually and in groups with home groups and expert groups. The conclusion of the research results supports the research hypothesis that through the jigsaw type cooperative learning model can improve the learning outcomes of history subjects for class X students of SMK Muhammadiyah Watansoppeng, Soppeng Regency for the 2021/2022 academic year. ABSTRAKPenelitian ini adalah penelitian tindakan kelas ( Classroom Action Research) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran sejarah melalui model pembelajaran kooperatif jigsaw pada siswa kelas X SMK Muhammadiyah Watansoppeng.Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2021/ 2022 dengan subyek penelitian 17 siswa yang terdiri dari 9 orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Prosedur penelitian di lakukan dengan 4 tahap yaitu planning, action, observing dan reflecting. Jumlah siklus adalah 2 siklus yang tiap siklusnya terdiri atas 4 kali pertemuan. Data di kumpul melalui tes dan non tes (observasi dan perekaman) di maksud untuk aktivitas yang terjadi selama pembelajaran mata pelajaran sejarah berlangsung. Data dianalisis dengan mengunakan teknik analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Sedangkan teknik validasi data dilakukan saturasi dan triannggulasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 70,00 dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 78,53. Persentase ketuntasan siswa pada siklus I sebesar 64,71% dan siklus II sebesar 94,12% . Hasil penelitian observasi menunjukkan bahwa ada peningkatan kualitas aktivitas pembelajaran ke siklus II baik dari segi kehadiran,keaktifan dalam pembelajaran serta keterlibatan aktif dalam bekerja individu maupun berkelompok dengan kelompok asal maupun kelompok ahli. Kesimpulan hasil penelitian mendukung hipotesis penelitian yaitu melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran sejarah siswa kelas X SMK Muhammadiyah Watansoppeng Kabupaten Soppeng tahun pelajaran 2021/2022.


2022 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
MUSDALIFAH MUSDALIFAH

  This research is a class action research (Classroom Action Research) which was carried out at SMK Muhammadiyah Watansoppeng and aims to improve mathematics learning outcomes through the use of matrix modules in class XI students of SMK Muhammadiyah Watansoppeng. The subjects of this study were 15 students of class XI SMK Muhammadiyah Watansoppeng in the 2021/2022 academic year. Data collection techniques used are learning outcomes tests and observations. The data collected were analyzed using descriptive analysis using quantitative and qualitative analysis. The results of the analysis showed an increase in mathematics learning outcomes. The results of quantitative analysis show that the average score of mastery of students in the first cycle of 70.53 is in the high category with the percentage of completeness reaching 60%, this indicates that students have not achieved classical mastery. And the average score of mastery of students in cycle II of 78.27 is in the high category with the percentage of completeness reaching 87%, this shows that students have achieved classical mastery. The results of qualitative analysis based on observations showed an increase in student activity in accordance with learning, namely the increase in students attending the learning process, who actively asked questions about material that was not clear in the matrix module, who exchanged opinions with other students in solving problems in the matrix module, which actively respond to other friends' questions, who are working on practice questions in the module given by the teacher, and there is a decrease in student activity that is not in accordance with learning. Based on the results of the analysis, it appears that there is a change that the use of the module is quite effective in improving mathematics learning outcomes in class XI students of SMK Muhammadiyah Watansoppeng on matrix material. ABSTRAKPenelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Reseach) yang dilaksanakan di SMK Muhammadiyah Watansoppeng dan bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui penggunaan modul matriks pada peserta didik kelas XI SMK Muhammadiyah Watansoppeng. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Watansoppeng pada tahun pelajaran 2021/2022 sebanyak 15 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes hasil belajar dan observasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan analisis secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar matematika. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa skor rata-rata penguasaan peserta didik pada siklus I sebesar 70,53 berada dalam kategori tinggi dengan persentase ketuntasan mencapai 60%, hal ini menunjukkan bahwa peserta didik belum mencapai ketuntasan kelasikal. Dan skor rata-rata penguasaan peserta didik pada siksus II sebesar 78,27 berada dalam kategori tinggi dengan persentase ketuntasan mencapai 87%, hal ini menunjukkan bahwa peserta didik sudah mencapai ketuntasan kelasikal. Hasil analisis kualitatif berdasarkan observasi menunjukkan peningkatan aktivitas peserta didik yang sesuai dengan pembelajaran yakni meningkatnya peserta didik hadir dalam proses belajar, yang aktif bertanya tentang materi yang belum jelas pada modul matriks, yang bertukar pendapat dengan peserta didik lain dalam menyelesaikan permasalahan pada modul matriks, yang aktif memberikan tanggapan terhadap pertanyaan teman yang lain, yang mengerjakan soal latihan dalam modul yang diberikan oleh guru, dan terjadi penurunan aktivitas peserta didik yang tidak sesuai dengan pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis tersebut, nampak adanya perubahan bahwa penggunaan modul cukup efektif untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada peserta didik kelas XI SMK Muhammadiyah Watansoppeng pada materi matriks.


2022 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 9-18
Author(s):  
RUSBAENA RUSBAENA

  This study is intended to improve students’ reading skills through the implementation of the SQ3R method (Survey, Question, Read, Recite, Review). This type of research is classroom action research which is carried out at SMK Muhammadiyah Watansoppeng. The research subjects were students of class X SMK Muhammadiyah Watansoppeng for the academic year 2021/2022 which consisted of 17 students, 9 males and 8 females. This classroom action research was carried out in a number of two cycles, in which each cycle followed the stages of planning, implementation, observation and reflection. Analyze data using quantitative analysis. The results showed that the application of the SQ3R method could improve the learning outcomes of class X students of SMK Muhammadiyah Watansoppeng. This increase can be seen from the results of the data analysis cycle 1 with an average acquisition of 79.23 and the percentage of completeness 70.59%. The lowest score is 70 and the highest score is 90 with a median of 79. While in cycle 2 the average score is 89.29, the lowest score is 80 and the highest score is 98, the median is 90 and the percentage of completeness is 100 %. ABSTRAKPenelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan membaca peserta didik melalui implementasi metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review). Jenis penelitian ini adalah penelitin tindakan kelas (classroom action research) yang dilaksanakan di SMK Muhammadiyah Watansoppeng. Subyek penelitian adalah siswa kelas X SMK Muhammadiyah Watansoppeng Tahun pelajaran 2021/2022 yang terdiri dari 17 siswa, 9 laki-laki dan 8 perempuan. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sejumlah dua siklus yang mana pada setiap siklusnya mengikuti tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Untuk análisis data penulis gunakan análisis kuantitatif. Hasil penelitian ditemukan bahwa penggunaan metode SQ3R dapat meningkatkan keterampilan membaca peserta didik kelas X SMK Muhammadiyah Watansoppeng. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil análisis data siklus 1 dengan rata-rata perolehan 79,23 serta persentase ketuntasan 70,59%. Perolehan skor terendah yaitu 70 dan skor tertinggi yaitu 90 dengan median 79. Sedangkan pada siklus 2 rata-rata skor perolehan yaitu 89,29, skor terendah yaitu 80 dan skor tertinggi 98, median sebesar 90 serta persentase ketuntasan yaitu 100%.


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 196-210
Author(s):  
LANA ATMIM NUR

The government through the Ministry of National Education has planned a Vocational Development Program, one of which is to increase the number of existing SMKs so that in 2014 it is expected that the ratio of the number of SMKs: SMAs is 67%: 33% as stated in the 2010-2014 Ministry of National Education Strategic Plan policy. The author tries to research the development of Vocational High Schools (SMK) in Pontianak City by taking real data in the field seen from the aspect of the spectrum of expertise, the fulfillment of eight national education standards and the fulfillment of Human Resources which is more devoted to the availability of teachers. From these aspects, we can later see whether the real data that the author has obtained is in accordance with the economic activities of the city of Pontianak or not. This is done as an initial writing for the benefit of further vocational development, for example to consider the type of vocational expertise to be developed. This study uses a descriptive qualitative writing approach. The instrument used in writing is in the form of an observation sheet that has been made by Dikti. This observation sheet serves to record the data that the authors found on the subject of writing including the competence of skills in the visited vocational schools, school accreditation, and teacher profiles. The data needed in this paper were obtained through observation, interviews and documentation studies. The results of the study found that vocational schools with business and management expertise dominated the vocational schools in Pontianak city. This is not in line with economic activity which is dominated by the trade, restaurant and hotel sectors which should be fully supported by vocational schools with expertise in Arts, Crafts, and Tourism. In addition, there are also 314 productive teachers who support vocational education in Pontianak City ABSTRAKPemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional telah merencanakan Program Pengembangan SMK yang salah satu diantaranya adalah dengan menambah jumlah SMK yang ada sehingga pada tahun 2014 diharapkan rasio jumlah SMK : SMA sebesar 67% : 33% sebagaimana tertuang dalam kebijakan Rencana Strategis Depdiknas 2010-2014. Penulis mencoba untuk meneliti tentang pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Pontianak dengan mengambil data-data riil yang ada di lapangan dilihat dari aspek spektrum keahlian, pemenuhan delapan standar nasional pendidikan dan pemenuhan Sumber Daya Manusia yang lebih dikhususkan pada ketersediaan guru. Dari aspek-aspek tersebut nantinya dapat kita lihat apakah data-data riil yang sudah penulis dapatkan sesuai dengan kegiatan perekonomian kota Pontianak atau tidak. Hal ini dilakukan sebagai penulisan awal untuk kepentingan pengembangan SMK selanjutnya, misalnya untuk mempertimbangan jenis keahlian SMK yang akan dikembangkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penulisan kualitatif deskriptif. Instrumen yang digunakan dalam penulisan yaitu berupa lembar observasi yang sudah dibuat oleh Dikti. Lembar observasi ini berfungsi untuk mencatat data-data yang penulis temukan pada subjek penulisan meliputi kompetensi keahlian yang ada di SMK yang dikunjugi, akreditasi sekolah, dan profil guru. Data yang diperlukan pada penulisan ini diperoleh melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil Penelitian didapati bahwa SMK dengan bidang keahlian bisnis dan manajemen mendominasi SMK yang ada di kota pontianak. Hal ini belum sejalan dengan kegiatan perekonomian dimana didominasi oleh sektor perdagangan, restoran dan hotel yang mestinya didukung penuh oleh SMK dengan bidang keahlian Seni, Kerajinan, dan Pariwisata. Selain itu terdata juga jumlah guru produktif sebanyak 314 guru yang mendukung pendidikan vokasi di Kota Pontianak


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 210-220
Author(s):  
SOPWATILLAH SOPWATILLAH

This study aims to improve students' mathematical reasoning skills through the application of problem-based learning in class XI TKRO-A SMK Negeri 4 Jakarta which involves 6 students. This research is classroom action research which is carried out in three cycles and each cycle consists of four stages, namely planning, implementation, observation, and reflection. Students are given a test at the end of each cycle to measure their mathematical reasoning ability. The results showed that learning mathematics through the application of problem-based learning can improve mathematical reasoning abilities from pre-study of 39.34 in the first cycle of 67.65 in the second cycle of 72.24 to 74.08 in the third cycle. The conclusion of this study is that the application of problem-based learning can improve students' mathematical reasoning abilities. Improved mathematical reasoning abilities include aspects: the ability to predict answers and solution processes, use patterns and relationships to analyze mathematical situations, draw logical conclusions from statements, and provide explanations using models, facts and relationships in solving problems. The number of students whose mathematical reasoning scores reached or exceeded 75 also increased. In the preliminary study, there were no students whose mathematical reasoning test scores reached or exceeded 75, while in the first cycle as many as 41.18% students, in the second cycle increased to 61.77% students, and in the third cycle increased to 82.35% students. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa melalui penerapan pembelajaran berbasis masalah di kelas XI TKRO-A SMK Negeri 4 Jakarta yang melibatkan 6 siswa. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilaksanakan dalam tiga siklus dan tiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Siswa diberikan tes pada setiap akhir siklus untuk mengukur kemampuan penalaran matematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika melalui penerapan pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematis dari pra penelitian sebesar 39,34 siklus I sebesar 67,65 siklus II sebesar 72,24 menjadi 74,08 pada siklus III. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa penerapan pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatan kemampuan penalaran matematis siswa. Peningkatan kemampuan penalaran matematis meliputi aspek: kemampuan memperkirakan jawaban dan proses solusi, menggunakan pola dan hubungan untuk menganalisis situasi matematika, menarik kesimpulan logis dari pernyataan, dan memberikan penjelasan dengan menggunakan model, fakta dan hubungan dalam menyelesaikan soal. Jumlah siswa yang nilai penalaran matematisnya mencapai atau melebihi 75 juga mengalami peningkatan. Pada penelitian pendahuluan belum terdapat siswa yang nilai tes penalaran matematisnya mencapai atau melebihi 75, sedangkan pada siklus I sebanyak 41,18% siswa, pada siklus II meningkat menjadi 61,77% siswa, dan pada siklus III meningkat menjadi 82,35% siswa.


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 280-285
Author(s):  
IRMA ROHIMA

The purpose of this study was to prove the effect of the use of powerpoint with Visual Basic Application (VBA) on student learning outcomes in the inverse function material. This VBA powerpoint is applied to students of SMK class XI Mathematics subject in Inverse Function at SMK Wikrama Bogor. The research method used is quantitative with a simple experimental design (Posttest Only Control Group Design). This study involved 2 groups, namely the control class and the experimental class. The experimental class was given treatment using powerpoint learning media with Visual Basic Application (VBA), while the control class was conventional learning. Each was given a post test. Based on the results of data processing, the results of the calculation of the average post-test value of each experimental class were 76.13 while the control class was 65.85. Based on these data, it shows that there are differences between the two groups, (1) The average value of the experimental class is above the minimum completeness criteria, which is 75, while the control class is below the minimum completeness criteria. (2) The experimental class gets more value for powerpoint learning media with Visual Basic Application (VBA) is able to improve student learning outcomes. ABSTRAKTujuan dari penelitian ini untuk membuktikan adanya pengaruh media pembelajaran powerpoint dengan Visual Basic Application (VBA) terhadap hasil belajar siswa pada materi fungsi invers. VBA powerpoint ini diterapkan pada siswa SMK kelas XI mata pelajaran Matematika materi Fungsi Invers di SMK Wikrama Bogor. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan desain eksperimen sederhana (Posttest Only Control Group Design). Penelitian ini melibatkan 2 kelompok yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas ekperimen diberikan perlakuan menggunakan media pembelajaran powerpoint dengan Visual Basic Application (VBA), sedangkan kelas kontrol pembelajaran konvensional. Masing masing diberikan post test. Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan hasil perhitungan nilai rata-rata post test dari masing masing kelas eksperimen 76,13 sedangkan kelas kontrol 65,85. Berdasarkan data tersebut menunjukkan adanya perbedaan dari kedua kelompok, yaitu (1) Nilai rata rata kelas eksperimen diatas kriteria ketuntasan minimal yaitu 75, sedangkan kelas kontrol dibawah kriteria ketuntasan minimal.(2) Kelas eksperimen memperoleh nilai lebih media pembelajaran powerpoint dengan Visual Basic Application (VBA) mampu meningkatkan hasil belajar siswa.


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 286-295
Author(s):  
SUSI AMALIA

Advances in technology have made our life easier. Technological developments also bring new things in the education that can be used, one of them is for learning methods and learning media. The Covid-19 pandemic has made various problems in education. Most of students have lost learning opportunities, have learning difficulties and evenly interest in learning because learning can no longer be carried out directly. The application of technology and internet-based learning by online, which is a series of interconnections between technologies that are interconnected with one another or can be called communication via the internet network synchronously or asynchronously as an alternative during the Covid-19 pandemic, is very instrumental in the implementation of learning. Kaizala is included in the learning media that utilizes these two types of communication, namely synchronous and asynchronous media In this case, the author focuses on improving learning outcomes by utilizing technology. Kaizala is an online learning media based on a social media platform that is light to follow such as Whatsapp social media but has the advantage that it is used in learning because it has many supporting features that are suitable for learning. The author conducted Classroom Action Research (CAR) as an effort to improve learning outcomes during the Covid-19 pandemic by using Microsoft Kaizala. Based on the findings in cycle I and cycle II in the description above, it turns out that by applying Microsoft Kaizala learning media by utilizing existing facilities in class XII Accounting 3 students can improve student learning outcomes for Peluang Learning. ABSTRAKKemajuan teknologi menjadikan hidup kita lebih mudah. Perkembangan teknologi juga membawa hal baru dalam dunia pendidikan yang dapat dimanfaatkan salah satunya untuk metode dan media pembelajaran. Pandemi Covid-19 menyisakan berbagai permasalahan pada dunia pendidikan. Sebagian besar siswa telah kehilangan kesempatan belajar, mendapatkan kesulitan belajar bahkan minat belajar karena pembelajaran tidak lagi dapat dilaksanakan secara langsung. Penerapan pembelajaran berbasis teknologi dan internet secara daring (dalam jaringan) yaitu serangkaian interkoneksi antara teknologi yang saling berhubungan satu dan lainnya atau bisa disebut komunikasi melalui jaringan internet secara sinkron maupun asinkron bisa dijadikan alternatif pelaksanaan pembelajaran pada masa pandemi Covid-19. Kaizala termasuk ke dalam media pembelajaran yang memanfaatkan dua jenis komunikasi ini yaitu media sinkron dan asinkron. Pada penelitian kali ini penulis menitikberatkan pada peningkatan hasil belajar dengan memanfaatkan teknologi. Kaizala merupakan media pembelajaran online yang berbasis platform sosial media yang ringan untuk diikuti seperti media sosial whatsapp namun memiliki keunggulan sehingga dipakai dalam pembelajaran karena memiliki banyak fitur penunjang yang sesuai untuk pembelajaran. Penulis melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar pada masa pandemi Covid 19 dengan menggunakan Microsoft Kaizala. Berdasarkan hasil temuan pada siklus I dan siklus II pada uraian diatas ternyata dengan menerapkan media pembelajaran microsoft kaizala dengan memanfaatkan sarana teknologi yang ada pada siswa kelas XII Akuntansi 3 dapat meningkatkan hasil belajar siswa untuk materi Peluang


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 261-271
Author(s):  
LILIS ROKHAYAH

Based on the phenomenon that we encounter in Mathematics Learning from Primary School to Upper Secondary School or Vocational High School, it is still not satisfactory. Mathematics learning tends to still be at the achievement of curriculum targets or books used as compulsory books. Learning is still dominated by teachers, where learners are more likely to accept the knowledge provided by teachers without the process of processing the existing potential. Learning does not emphasize on the understanding of the material studied and is not associated with the actual experience of the participants. In other words, the learning of mathematics is not meaningful because the learning has not been associated with the scheme that has been possessed by learners. Based on the above phenomenon, research was conducted on the use of three-dimensional learning media in improving the understanding of the concept of point distance, line, and field of XII OTKP-2 students in SMK Negeri 1 Bandung academic year 2021-2022. This research is a classroom action research that aims to improve students' understanding of mathematics learning concepts by using three-dimensional learning media on the material of point distances, lines, and fields in XII OTKP-2 class SMK Negeri 1 Bandung academic year 2021-2022. Each learner can use this three -dimensional learning media in accordance with their interests, and potential. Because the learning media used is the result of the learners themselves, it means that this learning media will be better understood by learners and more interested. ABSTRAKBerdasarkan fenomena yang kita temui dalam Pembelajaran Matematika mulai dari Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan masih belum memuaskan. Pembelajaran Matematika cenderung masih pada pencapaian target kurikulum atau buku yang digunakan sebagai buku wajib. Pembelajaran masih didominasi guru, dimana peserta didik lebih cenderung menerima pengetahuan yang diberikan guru tanpa proses pengolahan potensi yang telah ada. Pembelajaran kurang menekankan pada pemahaman akan materi yang dipelajari dan tidak dikaitkan dengan pengalaman nyata peserta didk. Dengan kata lain, pembelajaran matematika belum bermakna karena pembelajaran belum dikaitkan dengan skema yang telah dimiliki oleh peserta didik. Berdasarkan fenomena di atas, dilakukan penelitian tentang penggunaan media pembelajaran tiga dimensi dalam meningkatkan pemahaman konsep materi jarak titik, garis, dan bidang peserta didik kelas XII OTKP-2 SMK Negeri 1 Bandung tahun pelajaran 2021-2022. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep belajar matematika peserta didik dengan menggunakan media pembelajaran tiga dimensi pada materi jarak titik, garis, dan bidang di kelas XII OTKP-2 SMK Negeri 1 Bandung tahun pelajaran 2021-2022. Setiap peserta didik dapat menggunakan media pembelajaran tiga dimensi ini sesuai dengan minat, dan potensi yang dimilikinya. Karena media pembelajaran yang digunakan adalah hasil dari buatan peserta didik sendiri, artinya media pembelajaran ini akan lebih dipahami oleh peserta didik dan lebih tertarik.


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 272-279
Author(s):  
I KETUT WARA’

This study aims to determine the effectiveness of the application of the Team Assisted Individualization (TAI) cooperative learning model in learning passing in basketball games. This research method is classified as classroom action research. This research design uses a cycle consisting of planning, implementation, observation/evaluation, and reflection. The subjects of the research were students of class X UPW SMK Negeri 4 Mataram, totaling 42 people consisting of 22 male students and 20 female students. This research was conducted for 2 cycles. Each cycle consists of 3 meetings. In cycle 1, mastery of individual and classical cycle materials was still lacking because the percentage of student activity had only reached 75%, while the assessment carried out by the teacher was only 80% not yet 100%. Data were analyzed using descriptive statistics with the achievement of mastery of the material 70% individually and 75% classically. The results of data analysis showed that in the first cycle the students' mastery level of classical material was 72.6% which was in the very poor category and in the second cycle the classical level of mastery of the material was 92% which was in the very good category. so learning outcomes classically from cycle I to cycle II increase by 25%. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan Untuk megetahui efektivitas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dalam pembelajaran passing pada permainan bola basket. Metode Penelitian ini tergolong penelitian tindakan kelas (classroom action research) rancangan penelitian ini menggunakan siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi/evaluasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas X UPW SMK Negeri 4 Mataram yang berjumlah 42 orang terdiri dari 22 siswa putra dan 20 orang siwa putri. Dalam penelitian ini dilakukan selama 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Pada siklus 1 penguasan materi siklus secara individu dan klasikal masih sangat kurang karena persentase keaktipan siswa baru mencapai 75% sedangkan asesment yang dijalankan guru baru 80% belum mencapai 100%. Data dianalisis menggunakan stastik deskriptif dengan pencapaian penguasan materi 70% secara individu dan 75% secara klasikal. Hasil analisis data diperoleh bahwa di siklus I tingkat penguasaan materi siswa secara klasikal adalah72,6% yangberada pada katagori sangat kurang dan siklus II tingkat penguasaan materi secara klasikal adalah 92% yang berada kategori sangat baik. jadi hasil belajar secara klasikal dari siklus I ke siklus II peningkatannya 25%.


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 253-260
Author(s):  
NURAINI NURAINI

This Best Practice is implemented to improve mathematics learning outcomes of vocational through the use of a Pen Tablet with the Google Meet application. The subjects of this study were 155 students of SMKN 5 Kota Serang class XII OTKP and XII TKJ who were conducted in the odd semester of the 2021/2022 academic year with the material: Three Dimensional Geometry, Statistics and Probability. This Best Practice describes the learning process using media in the form of a Pen Tablet with the Google Meet application. Quantitative data were obtained from daily test scores with written test techniques in the form of descriptions, while qualitative data were obtained from observations of student activity. After students were taught mathematics using Pen Tablet with the Google Meet application, learning outcomes increased by 24.6% from the average chapter 1 material of 62,00 which continued to increase in chapter 3 material to 77.25. The implementation of Best Practice shows that the use of the Pen Tablet with the Google Meet application can improve the mathematics learning outcomes of SMK students, especially students of class XII OTKP and XII TKJ SMKN 5 Kota Serang in the odd semester of the 2021/2022 academic year. ABSTRAKBest Practice ini dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar matematika SMK melalui penggunaan Pen Tablet dengan aplikasi Google Meet. Subyek dari penelitian ini adalah siswa SMKN 5 Kota Serang kelas XII OTKP dan XII TKJ yang berjumlah 155 orang yang dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2021/2022 dengan materi : Geometri Dimensi Tiga, Statistika dan Peluang. Best Practice ini menggambarkan tentang proses pembelajaran menggunakan media berupa Pen Tablet dengan aplikasi Google Meet. Data kuantitatif diperoleh dari nilai ulangan harian dengan teknik test tertulis bentuk uraian, sedangkan data kualitatif diperoleh dari hasil observasi keaktifan siswa. Setelah siswa diajarkan matematika menggunakan Pen Tablet dengan aplikasi Google Meet hasil belajar meningkat sebesar 24,6 % dari rata-rata materi bab 1 62,00 meningkat terus pada materi bab 3 menjadi 77,25. Pelaksanaan Best Practice menunjukkan bahwa penggunaan Pen Tablet dengan aplikasi Google Meet dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa SMK terutama siswa kelas XII OTKP dan XII TKJ SMKN 5 Kota Serang semester ganjil tahun ajaran 2021/2022.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document