Jurnal Terapan Abdimas
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

136
(FIVE YEARS 88)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Pgri Madiun

2502-2784, 2502-2806

2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 211
Author(s):  
Umi Isnatin ◽  
Use Etica

<p><strong><em>Abstract</em></strong><em>. The Technical Implementation Unit of agrotechnology as an entrepreneurial development for the student of agrotechnology at the University of Darussalam Gontor has a problem at the managerial level. The management indicator referred to is cultivation management, finance, and marketing. Therefore, this research emphasizes the program on improving students' managerial abilities for 4 months. The purpose of this study is as a means of learning for students in cultivating cassava plants for entrepreneurship. One thing that must be improved is the cultivation of cassava leaves and how to market them. Furthermore, the availability of cassava leaves (Manihot utilisima) refers to the production of cassava plants, and up until this point, there is no special cultivation for cassava leaves. The method used in this research is the practice of cultivating cassava and holding training in making Bhokasi and POC fertilizers, training in making vegetable pesticides, training for post-harvest and product packaging. This service activity will help to succeed in improving student skills as well as practicing cassava cultivation and building marketing networks in the UNIDA Gontor's business units and Padang restaurant as one of the restaurants that use cassava leaves the most.</em></p><p> </p><p> </p><p><strong><em>Abstrak.</em></strong><em> UPT Agroteknologi sebagai lokasi pengembangan kewirausahaan mahasiswa prodi Agroteknologi Universitas Darussalam Gontor masih belum maksimal dalam pengelolaan. Indikator pengelolaan yang dimaksud adalah pengelolaan managemen budidaya, keuangan dan pemasaran. Pengabdian  kami fokuskan pada program  peningkatan kemampuan   mahasiwa selama 4 bulan. Tujuan dari kegiatan ini sebagai sarana belajar mahasiswa dalam budidaya tanaman singkong yang akan diambil daunnya dan wirausaha. Salah satu yang akan kita tingkatkan adalah   budidaya daun singkong dan cara pemasarannya. Daun singkong (Manihot utilisima), selama ini ketersediaannya mengacu kepada produksi tanaman singkong, dan belum ada budidaya khusus untuk sayur daun singkong. Adapun metode kegiatan yang kami lakukan adalah praktek budidaya tanaman singkong dan mengadakan pelatihan pembuatan pupuk Bhokasi dan POC, pelatihan pembuatan pestisida nabati, pelatihan pasca panen dan pengemasan produk. Kegiatan pengabdian ini berhasil peningkatkan kemampuan mahasiswa sekaligus praktek budidaya tanaman singkong dan membangun jaringan pemasaran di dapur UNIDA Gontor dan Rumah Makan Padang. .</em></p><p> </p><div id="gtx-trans" style="position: absolute; left: 174px; top: 481px;"> </div>


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 204
Author(s):  
Ita Silvia Azita Azis ◽  
Anak Agung Bagus Amlayasa ◽  
Dewa Ayu Putu Nitiwidari ◽  
Nengah Ganawati

<p><strong><em>Abstract.</em></strong> <em>Difabel or disability is a term that includes interference, activity limitations, and participation restrictions. A disorder is a problem with the body's function or structure; An activity limitation is a difficulty faced by an individual in carrying out a task or action, while a participation restriction is a problem experienced by an individual in involvement in life situations. So disability is a complex phenomenon, reflecting the interaction between the characteristics of a person's body and the characteristics of the society in which he or she lives. This community partnership program aims to increase partners' entrepreneurial motivation and provide skills in the use of internet media to support product marketing functions in the form of proactive marketing strategies in order to increase life independence. The methods used in this service are: lectures, question and answer discussions, and demonstration methods for online marketing training programs. The result of this activity is that participants in this case people with disabilities who are under the Bhakti Happy Hati</em><em> </em><em>Gianyar Foundation are very enthusiastic about listening to counseling related to literacy and motivation to increase the entrepreneurial spirit and understand using social media applications as online marketing as an effort to increase life independence</em><em>.</em><em></em></p><p> </p><p><strong><em> </em></strong></p><p><strong>Abstrak.</strong> Difabel atau disabilitas adalah istilah yang meliputi gangguan, keterbatasan aktivitas, dan pembatasan partisipasi. Gangguan adalah sebuah masalah pada fungsi tubuh atau strukturnya; suatu pembatasan kegiatan adalah kesulitan yang dihadapi oleh individu dalam melaksanakan tugas atau tindakan, sedangkan pembatasan partisipasi merupakan masalah yang dialami oleh individu dalam keterlibatan dalam situasi kehidupan. Jadi disabilitas adalah sebuah fenomena kompleks, yang mencerminkan interaksi antara ciri dari tubuh seseorang dan ciri dari masyarakat tempat dia tinggal. Program kemitraan masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi kewirausahaan mitra serta memberikan keterampilan dalam penggunaan media internet untuk menunjang fungsi pemasaran produk berupa strategi pemasaran yang proaktif agar dapat meningkaatkan kemandirian hidup. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah: ceramah, tanya jawab diskusi, dan metode demonstrasi untuk program pelatihan pemasaran online. Hasil kegiatan ini adalah peserta dalam hal ini penyandang disabilitas yang bernaung dibawah Yayasan Bhakti Senang Hati Gianyar sangat antusias mendengarkan penyuluhan berkaitan dengan literasi dan motivasi untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan serta memahami menggunakan aplikasi media sosial sebagai pemasaran online sebagai upaya untuk meningkatkan kemandirian hidup.</p><br /><div id="gtx-trans" style="position: absolute; left: 425px; top: 464px;"> </div>


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 197
Author(s):  
Mahmuddah Dewi Edmawati ◽  
Aldila Fitri Radite Nur Maynawati ◽  
Awik Hidayati

<p><strong><em>Abstract.</em></strong> <em>The purpose of peer counselor training activities for class XI students of SMAN 1 Wonogiri using a zoom meeting in the Covid-19 pandemic era is to provide information about peer counselors and provide peer counselor skills to students at SMAN 1 Wonogiri. This training also provides information on guidance and counseling services, increases the ability to become peer counselors, and makes peer counselors an extension of counseling services in schools to help solve peer problems. Peer counselor training were carried out in 4 stages. Phase 1, by sharing and questioning, several training participants were asked to share their experiences while receiving guidance and counseling services during the Covid-19 pandemic. Stage 2 is the provision of material about peer counselors. The material is delivered in the form of lectures on peer counselor materials, discussions, provides examples of peer counselor activities through videos and carries out practices in the form of role-playing as a counselor and counselee. Stage 3 is the practice and implementation of peer counselor guidance and stage 4 is to evaluate the results of the peer counselor practice. The results of peer counselor training include improving the image of counseling guidance services through peer counseling activities, providing interpersonal skills to students, increasing knowledge and skills to become peer counselors so that students can become partners for guidance and counseling teachers.</em></p><p> </p><p><strong><em> </em></strong></p><p><strong>Abstrak.</strong> <em>Tujuan dari kegiatan pelatihan konselor sebaya pada siswa kelas XI SMAN 1 Wonogiri menggunakan zoom meeting di era pandemi covid-19 adalah memberikan informasi mengenai konselor sebaya dan memberikan ketrampilan konselor sebaya kepada siswa di SMAN 1 Wonogiri. Pelatihan ini juga memberikan informasi mengenai layanan bimbingan dan konseling, meningkatkan kemampuan menjadi konselor sebaya, dan menjadikan konselor sebaya sebagai perpanjang tangan layanan BK di sekolah untuk membantu memecahkan permasalahan teman sebaya. Pelatihan konselor sebaya dilaksanakan dalam 4 tahap. Tahap 1 dengan dengan sharing dan tanya jawab beberapa peserta pelatihan diminta untuk menyampaikan pengalaman selama menerima layanan bimbingan dan konseling di masa pandemi covid-19. Tahap 2 yaitu pemberian materi mengenai konselor sebaya. Materi disampaikan dalam bentuk ceramah mengenai materi konselor sebaya, diskusi, memberikan contoh kegiatan konselor sebaya melalui video dan melaksanakan praktik dalam bentuk role-playing sebagai konselor dan konseli. Tahap 3 yaitu praktik dan pendampingan pelaksanaan konselor sebaya dan tahap 4 yaitu mengevaluasi hasil dari praktik konselor sebaya. Hasil kegiatan pelatihan konselor sebaya antara lain meningkatkan citra layanan bimbingan konseling melalui kegiatan konseling sebaya, memberikan ketrampilan interpersonal kepada siswa, menambah pengetahuan dan keterampilan menjadi konselor sebaya sehingga siswa dapat menjadi partner guru bimbingan dan konseling.</em></p><p> </p><div id="gtx-trans" style="position: absolute; left: 28px; top: 565px;"> </div>


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 132
Author(s):  
Imam Mawardi ◽  
Tri Wahyu Arissanti ◽  
Anif Magfiroh ◽  
Risma Zuliyana ◽  
Ulfa Berta Audina ◽  
...  

<p><strong><em>Abstract.</em></strong> <em>The importance of character is at the forefront of education, but during the Covid 19 period character education could not be optimally internalized to students. This causes the learning formulation to shift from school to home and neglect of character values in learning. Of course, realities like this require parents to have a role not only in controlling in terms of learning, but also paying attention to character, even though not all parents have pedagogical abilities. Therefore, the purpose of the PPMT program is to assist parents in accompanying character-based student learning with religious values at home. The scope of special activities for the children of the Dusun Penggaron Kidul. The method used by Participatory Rural Aprqissal (PRA) is divided into three stages, namely preparation, implementation, and report preparation. The results of the PPMT program are community assistance in solving children's learning problems and the existence of a pocketbook guide for home tutoring based on religious characters that makes it easier to accompany learning during the Covid 19 pandemic.</em></p><p> </p><p><strong> </strong></p><p><strong>Abstrak.</strong> Pentingnya karakter menjadi ujung tombak dalam pendidikan, namun dalam masa covid 19 pendidikan karakter tidak bisa optimal diinternalisasikan kepada peserta didik. Hal ini menyebabkan formulasi pembelajaran beralih dari sekolah ke rumah dan terabaikannya nilai-nilai karakter dalam pembelajaran. Tentunya realitas seperti ini menuntut orang tua berperan tidak hanya mengontrol dalam hal belajar, tetapi juga memperhatikan karakter, padahal tidak semua orangtua mempunyai kemampuan pedagogik. Oleh sebab itu tujuan dari program PPMT ini adalah membantu orangtua dalam mendampingi belajar siswa berbasis karakter dengan nilai-nilai religius di rumah. Lingkup kegiatan khusus untuk anak-anak masyarakat Dusun Penggaron Kidul. Metode yang digunakan Participatory Rural Apraissal (PRA) yang dibagi menjadi tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan. Hasil dari program PPMT adalah terbantunya masyarakat dalam pemecahan masalah belajar anak dan adanya buku saku panduan bimbingan belajar di rumah berbasis karakter religius yang memudahkan dalam mendampingi belajar di masa pandemic covid 19.</p><p> </p><div id="gtx-trans" style="position: absolute; left: 84px; top: 445px;"> </div>


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 102
Author(s):  
Andi Mulawakkan Firdaus ◽  
Sulvahrul Amin ◽  
Wasilatul Murtafiah

<p><strong>Abstrak.</strong> <em>Sampai saat ini, Indonesia masih dihadapkan pada beban ganda bahwa masih banyak kasus gizi buruk dan gizi kurang yang terjadi.</em><em> </em><em>Data Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia masih cukup tinggi mencapai 30,8%. Persoalan ini perlu ditangani serius dengan cara meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran ibu yang mempunyai bayi di bawah dua tahun tentang pentingnya kecukupan gizi anak usia 6-23 bulan guna mencegah terjadinya stunting. Permasalahan literasi juga ikut andil dalam kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bagaimana meracik dan memilih makanan yang sehat dan bergizi. Dalam mengatasi permasalahan pemahaman gizi yang baik, ibu memiliki peranan yang penting terutama dalam bidang asupan gizi di rumah tangga dimulai dari mempersiapkan makanan, memilih bahan makanan, serta menentukan menu makanan. Oleh karena itu penting untuk melakukan program yang berorientasi pada peningkatan pengetahuan dan perilaku ibu dalam membentuk keluarga sadar gizi</em><em>. </em><em>Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini yaitu melakukan peer education (metode edukasi) yang diawali dengan pre test untuk mengetahui pengetahuan awal masyarakat mengenai gizi seimbang. Setelah mengetahui kebutuhan pengetahuan masyarakat, maka dilakukan penyuluhan atau workshop dengan pemberian materi mengenai gizi seimbang yang berprinsip pada 13 PDGS. Setelah melakukan pelatihan materi gizi seimbang pada ibu rumah tangga, terlihat bahwa para ibu rumah tangga merasa terbantu untuk</em><em> mengetahui jenis mana saja yang cocok diberikan untuk keluarga mereka khususnya untuk anak-anak mereka dalam menambah tumbuh kembang fisik dan kesehatan bagi anak-anak dan metode yang diimplementasikan dianggap efektif digunakan ditinjau dari peningkatan pemahaman ibu rumah tangga setelah mengikuti pelatihan.</em></p><p> </p><p><strong>Abstract.</strong><em> Until now, Indonesia is still faced with a double burden that there are still many cases of malnutrition and malnutrition that occur. The 2018 Basic Health Research data shows that the prevalence of stunting in Indonesia is still quite high, reaching 30.8%. This problem needs to be seriously addressed by increasing the knowledge, understanding and awareness of mothers who have babies under two years of age about the importance of adequate nutrition for children aged 6-23 months to prevent stunting. Literacy problems also contribute to the lack of public knowledge about how to mix and choose healthy and nutritious food. In overcoming the problem of understanding good nutrition, mothers have an important role, especially in the field of nutritional intake in the household starting from preparing food, choosing food ingredients, and determining the food menu. Therefore it is important to carry out programs that are oriented towards increasing the knowledge and behavior of mothers in forming a nutritionally aware family. The method used in this community service is to carry out educational methods that begin with a pre-test to find out people's initial knowledge about balanced nutrition. After knowing the need for public knowledge, an extension or workshop was held by providing material on balanced nutrition based on the 13 PDGS principles. After conducting training on balanced nutrition material for housewives, it appears that housewives find it helpful to know which types are suitable for their families, especially for their children in increasing physical development and health for children and methods implemented is considered effective in use in terms of increasing understanding of housewives after attending the training.</em></p><p> </p><div id="gtx-trans" style="position: absolute; left: -83px; top: 615px;"> </div>


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 110
Author(s):  
Ni Made Wisni Arie Pramuki ◽  
Ni Putu Ayu Kusumawati ◽  
Putu Cita Ayu ◽  
Putu Nuniek Hurnaleontina ◽  
Ni Putu Yeni Yuliantari

<p><strong>Abstract</strong>. <em>This community service program is carried out at Bakul Craf, located in Banjar Padang Tegal Tengah Ubud. This program is implemented with the aim of providing knowledge about the use of digital marketing technology. Bakul Craf is a business engaged in the handicraft sector where the process is still manual. The marketing of these handicrafts is still relatively simple, which is only waiting for guests to visit the gallery. For this reason, more productive marketing is needed by utilizing technology, namely digital marketing technology that uses the internet network to improve its products. Providing training and outreach to partners related to the use of digital marketing technology is a method used by the team so that partners have an interest and desire to take advantage of technology. In the first stage, the team provided education related to the importance of using digital technology in marketing handicraft products. The second stage, the team helps partners create accounts in the market place by displaying their craft products. The third stage, the team provides training to partners in operating the menus in the market place. The hope of this activity is that partners can do online marketing and promotion so that their production results can be more widely known and can increase sales which will also have an impact on increasing the revenue of Craf's basket partners.</em></p><p> </p><p><strong><em> </em></strong><strong>Abstrak</strong>. Program pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Bakul Craf yang berlokasi di Banjar Padang Tegal Tengah Ubud. Program ini dilaksanakan dengan tujuan memberikan pengetahuan mengenai manfaat penggunaan teknologi digital marketing. Bakul Craf merupakan usaha yang bergerak di bidang kerajinan dimana dalam proses pengerjaanya masih secara manual. Pemasaran hasil kerajinan ini tergolong masih sederhana, yaitu hanya menunggu tamu berkunjung kegaleri. Untuk itu diperlukan pemasaran yang lebih produktif dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yaitu teknologi digital marketing yang memanfaatkan jaringan internet untuk mempromosikan produknya. Memberikan pelatihan dan penyuluhan terhadap mitra terkait dengan pemanfaatan teknologi digital marketing merupakan metode yang tim gunakan agar mitra memiliki minat dan keinginan untuk memanfaatkan teknologi. Pada tahap pertama, tim memberikan edukasi terkait dengan betapa pentingnya pemanfaatan teknologi digital didalam memasarkan produk hasil kerajinan. Tahap kedua tim membantu mitra membuatkan akun di market place dengan menampilkan produk-produk kerajinannya. Tahap ketiga tim memberikan pelatihan terhadap mitra dalam mengoperasikan menu-menu yang ada didalam market place tersebut. Harapan dari kegiatan ini adalah mitra dapat melakukan pemasaran dan promosi secara online sehingga hasil produksinya dapat dikenal lebih luas sehingga dapat meningkatkan penjualan yang juga akan berdampak pada peningkatan pendapatan mitra bakul craf.</p><p> </p><div id="gtx-trans" style="position: absolute; left: -54px; top: 519px;"> </div>


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 167
Author(s):  
Sholikha Oktavi Khalifaturofi'ah ◽  
Elfira Maya Adiba ◽  
Zubaidah Nasution

<pre> </pre><p><strong>Abstract</strong>. One of the problems in Islamic microfinance institutions is the availability of human resources who understand and are qualified in Islamic banking operations. The development of professionalism of lecturers in the field of teaching regarding Islamic bank operation laboratories has been related to the problem of lack<br />of understanding of human resources in BMT. The purpose of this activity is to provide training on Islamic banking operations. This training was attended by 5 employees of KSPPS BMT Peniti Kahuripan Muliya. The training participants came from three BMT branch offices, namely the Surabaya branch, the Boyolali<br />branch, and the Bandung branch. The methods used are 1) providing theoretical and practical knowledge about Islamic banking operations 2) assistance in the roleplay of Islamic banking operations. The results of this activity are: First, all participants of this training activity are very enthusiastic and highly motivated to participate in the implementation of Islamic banking operational training activities. Second, the participants who attended the training as a whole were 60% of all training participants.<br /><br /></p><p><strong><br /></strong></p><p><strong>Abstrak</strong>. Salah satu masalah dalam lembaga keuangan mikro syariah adalah ketersediaan SDM yang memahami dan mumpuni dalam operasional perbankan syariah. Pengembangan profesionalisme dosen pada bidang pengajaran tentang laboratorium operasi bank syariah selama ini terkait dengan persoalan kurangnya pemahaman SDM di BMT. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pelatihan tentang operasional perbankan syariah. Pelatihan ini diikuti oleh para karyawan KSPPS BMT Peniti kahuripan Muliya sebanyak 5 orang. Peserta pelatihan berasal dari tiga kantor cabang BMT yaitu cabang Surabaya, cabang Boyolali, dan Cabang Bandung. Metode yang digunakan adalah 1) pemberian pengetahuan teoretis dan praktis tentang operasional perbankan syariah 2) pendampingan dalam <em>roleplay</em> operasional perbankan syariah. Hasil kegiatan ini adalah : Pertama, semua peserta kegiatan pelatihan ini sangat antusias, bersemangat, dan mempunyai motivasi yang tinggi mengikuti pelaksanaan kegiatan pelatihan operasional perbankan syariah. Kedua, peserta kegiatan yang mengikuti pelatihan secara keseluruhan adalah 60% dari semua peserta pelatihan.</p><p> </p><p><strong><em><br /></em></strong></p><div id="gtx-trans" style="position: absolute; left: -73px; top: 416px;"> </div>


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 155
Author(s):  
Saptaningsih Sumarmi ◽  
Suryo Wisnu Wicaksono ◽  
Dindo Wahyu Prakoso ◽  
Dwi Alrasta Lutfionesti ◽  
Koko Endra Saputra ◽  
...  

<p class="StyleAuthorBold"><strong><em>Abstract</em><em>. </em></strong><em>Vinyl crafts Jogja in Code hamlet, Trirenggo, Bantul district, still produces products according to orders and markets products traditionally. This service activity aims to provide knowledge to digital marketing, online media creation, and implementation assistance.</em><em> The method of implementing community service activities is carried out offline and online, by combining theory and practice, and showing assistance in program implementation until it is successful. A program that offers training and mentoring related to digital marketing, logo creation is the solution offered to solve problems that have been identified. The result of this activity is that producers are able to create online media for digital marketing, have company logos, create marketplace stalls on Instagram and Facebook. The conclusion of this activity is digital marketing can be a solution to increase the marketing reach of Vinyl Jogja crafts.</em><em></em></p><p class="abstrak" align="left"> </p><p class="abstrak"> </p><p class="abstrak"><strong>Abstrak</strong>. Kerajinan Vinyl Jogja di dusun Code, Trirenggo, kabupaten Bantul, masih memproduksi produk sesuai pesanan, dan memasarkan produk secara tradisional. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengenalan tentang <em>digital marketing</em>, pembuatan media <em>online</em>, dan pendampingan implementasinya. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian dilakukan secara daring dan luring, dengan mengkombinasikan teori dan praktik, serta dilanjutkan dengan pendampingan implementasi program sampai berhasil. Program pemberian pelatihan dan pendampingan terkait <em>digital marketing</em>, pembuatan logo menjadi solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan yang sudah diidentifikasi. Hasil dari kegiatan ini adalah produsen mampu membuat media online untuk <em>digital marketing</em>, memiliki logo perusahaan, membuat lapak <em>marketplace </em>di Instagram dan <em>facebook</em>. Kesimpulan kegiatan ini adalah <em>digital marketing</em> dapat menjadi solusi untuk peningkatan jangkauan pemasaran kerajinan Vinyl Jogja. <strong><em></em></strong></p><div id="gtx-trans" style="position: absolute; left: -54px; top: 385px;"> </div>


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 140
Author(s):  
Rika Diananing Putri ◽  
Imam Hanafi

<p><strong><em>Abstract.</em></strong> <em>Bandeng is a fish that is in demand by all circles. UKM Adinda (partner) is located in gersik putih village of Gapura Sumenep which has a business made from bandeng. One of the preparations is otak-otak bandeng which is very popular with the public. The purpose of community service is to provide packaging knowledge on processed bandeng, especially otak-otak bandeng so as to provide quality for the product, and can increase the selling value. The method of implementing this service is by socializing, mentoring partners so that they can implement them in their processed products. The results obtained were that the partners were able to design packaging to increase the selling value of otak-otak bandeng products, thereby increasing the partner's income. Conclusion of activities with partners with rapid and attractive packaging, with creative and innovative designs, and in accordance with established standards, which is consistent, creates a form of promotion that is creative, informative, and easy to understand about products marketed by utilizing digital marketing.</em></p><p> </p><p><strong><em> </em></strong></p><p><strong>Abstrak.</strong> Bandeng merupakan ikan yang diminati oleh semua kalangan. UKM Adinda (mitra) beralokasi di desa gersik putih  Gapura Sumenep yang memiliki usaha olahan berbahan ikan bandeng. Salah satu olahannya otak otak bandeng yang sangat digemari oleh masyarakat. Tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah untuk memberikan pengetahuan pengemasan terhadap olahan bandeng khususnya otak otak bandeng sehingga memberikan mutu bagi produk nya, dan dapat meningkatkan nilai jual. Metode pelaksanaan pengabdian ini dengan sosialisasi, pendampingan pada mitra hingga dapat mengimplementasikan pada produk olahannya. Hasil yang diperoleh, mitra mampu mendesain kemasan untuk meningkatkan nilai jual produk otak-otak bandeng sehingga meningkatkan pendapatan mitra. Kesimpulan kegiatan bersama mitra dengan kemasan rapid an menarik, dengan desain kreatif dan inovatif, dan sesuai denga standar yang ditetapkan,  yang konsisten, menciptakan bentuk promosi yang kreatif, informative, dan mudah dipahami tentang produk yang dipasarkan dengan memanfaatkan digital marketing.   </p><br /><div id="gtx-trans" style="position: absolute; left: -88px; top: 380px;"> </div>


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 146
Author(s):  
Muhammad Irfan ◽  
Samsul Hadi

<p><strong><em>Abstract.</em></strong> <em>Diklat Penguatan Kepala Sekolah aims to improve the competence of school principals in accordance with their duties and functions, and encourage school principals to create independent schools to improve student learning outcomes which lead to the realization of student wellbeing. Diklat Penguatan Kepala Sekolah is held for 71 hours of lessons @ 45 minutes, online via the website: https://sim.tendik.kemdikbud.go.id/penguatanks. Prior to the implementation of the training, participants took the LMS introduction stage by the LMS admin for 6 jp. Training is held for 23 days. The service team consists of three people, namely 1 teacher, 1 LMS admin, and 1 LMS operator. Participants will get a Certificate of Completion of Education and Training (STTPP) with the results according to the predicate, if: (1) have completed the entire series of School Principal Strengthening Training activities, (2) meet at least 95% attendance, and (3) complete all assignments and bill. The implementation of the training to strengthen school principals in Tulang Bawang Regency, Tulang Bawang District was in accordance with the plan. Participants participated in the entire series of training activities enthusiastically and completed all given assignments properly and on time. After carrying out all stages of training to strengthen school principals, the results of the assessment were obtained. Based on the results of the assessment, it was found that all training participants passed and were entitled to a Certificate of Completion of Education and Training (STTPP).</em></p><p><strong><em> </em></strong></p><p><strong>Abstrak.</strong> Diklat Penguatan Kepala Sekolah bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan mendorong kepala sekolah untuk menciptakan sekolah merdeka demi tercapainya capaian belajar peserta didik yang bermuara pada terwujudnya students wellbeing. Diklat Penguatan Kepala Sekolah diselenggarakan selama 71 jam pelajaran @ 45 menit, secara daring melalui website: https://sim.tendik.kemdikbud.go.id/penguatanks. Sebelum pelaksanaan Diklat, peserta mengikuti tahap pengenalan LMS oleh admin LMS selama 6 jp. Diklat dilaksanakan selama 23 hari. Tim pengabdi terdiri dari tiga orang yaitu 1 pengajar, 1 admin LMS, dan 1 operator LMS.  Peserta akan mendapatkan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) dengan hasil capaian sesuai predikat, jika: (1) telah menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan Diklat Penguatan Kepala Sekolah, (2) memenuhi kehadiran minimal 95%, dan (3) menyelesaikan seluruh tugas dan tagihan. Pelaksanaan diklat penguatan kepala sekolah di Kabupaten Tulang Bawang, Kecamatan Tulang Bawang telah sesuai dengan rencana. Peserta mengikuti seluruh rangkaian kegiatan diklat dengan antusias dan menyelesaikan seluruh tugas-tugas yang diberikan secara baik dan tepat waktu. Setelah melaksanakan seluruh tahapan diklat penguatan kepala sekolah, diperoleh hasil penilaian. Berdasarkan hasil penilaian, diperoleh bahwa seluruh peserta diklat dinyatakan lulus dan berhak memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP).</p><br /><div id="gtx-trans" style="position: absolute; left: -46px; top: 502px;"> </div>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document