scholarly journals BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA MENINGKATKAN REGULASI EMOSI PADA SISWA SMA DI KOTA BENGKULU

2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 43-51
Author(s):  
Aisyah Lubis ◽  
Yessy Elita ◽  
Vira Afriyati

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama terhadap regulasi emosi dalam interaksi siswa dengan teman sebaya. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan pendekatan Pre Experimental Design. Alternatif pendekatan yang digunakan adalah the one group pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IIS 5 SMA Negeri 3 Kota Bengkulu yang berjumlah 34 siswa. Sampel menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah sampel adalah 10 siswa. Data hasil penelitian ini dianalisis menggunakan uji z. Hasil penelitian menunjukkan bahwa regulasi emosi meningkat setelah diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama, hal ini ditunjukkan dengan nilai z = -2.803a dengan taraf signifikansi (2-tailed) sebesar 0.005 yang berarti 0.005<0.05. Temuan ini menunjukkan bahwa ada pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama untuk meningkatkan regulasi emosi dalam interaksi dengan teman sebaya siswa kelas X IIS 5 SMA Negeri 3 Kota Bengkulu.Kata kunci: bimbingan kelompok, sosiodrama, regulasi emosi, teman

2019 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
Author(s):  
Nyova Fazriani ◽  
Deden Ahmad Supendi ◽  
Hera Wahdah Humaira

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana keterampilan membaca siswa setelah menggunakan pendekatan Higher Order Thinking Skill (HOTS). Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dan desain penelitian yang digunakan pre experimental design dengan model  the one group pretest-posttest. Populasi penelitian kelas X SMK Negeri 3 Kota Sukabumi dengan sampel penelitian yang digunakan yaitu purposive sampling dan kelas yang dijadikan sampel penelitian yaitu X Jasa Boga I. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan soal HOTS bahasa Indonesia pilihan ganda sebanyak 20 butir beserta alasan. Berdasarkan uji prasyarat normalitas dan homogenitas bahwa data hasil penelitian berdistribusi tidak normal dan kedua kelas memiliki varians yang homogen. Diketahui analisis data distribusi prates diperoleh hasil Mean 56.17 sedangkan pascates setelah diberikan stimulus atau perlakuan dengan pendekatan HOTS diperoleh hasil Mean 72.06, maka terdapat peningkatan nillai hasil belajar pascates setelah dilalukan stimulus dengan menerapkan pendekatan HOTS pada pembelajaran. Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa, dibuktikan dalam Uji-t diperoleh thitung > ttabel (13.69 > 2.042) dan uji Wilcoxon Sign rank yang menghasilkan nilai (asym.sig. (2-tailed)) adalah 0.000 < 0.05 maka hasil hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar pada kemampuan berpikir siswa pada saat pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Higher Order Thinking Skill (HOTS) terhadap keterampilan membaca siswa. Kata kunci: Pendekatan Higher Order Thinking Skill (HOTS), Keterampilan Membaca


2017 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 55
Author(s):  
Ismaniar Ismaniar Ismaniar

The present study is aimed at developing effective guidance program for increasing student’s learning motivation. The present study applies quantitative research approach with nonequivalent pre-posttest control group quasi-experimental design, and nonrandom-purposive sampling technique. The data were collected using inventory, interview, and documentary study. The study comes up with the main finding that the tested guidance program is proven to be effective for increasing learning motivation students of 11th grade at SMA Kartika XIX-2 Bandung.


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 101-111
Author(s):  
Alifah Nuke Febrianty ◽  
Alabanyo Brebahama ◽  
Melok Roro Kinanthi

Tunagrahita merupakan salah satu jenis disabilitas yang membuat penyandangnya memiliki inteligensi jauh di bawah rata-rata serta kemampuan bina bantu diri yang terbatas. Hambatan tersebut membuat anak tunagrahita menjadi kurang mandiri sehingga orang tua harus memberikan perhatian serta bantuan yang lebih besar dibandingkan dengan anak pada umumnya. Hal inilah yang dapat menjadi stressor bagi keluarga terutama ibu yang merupakan caregiver utama pada anak karena ibulah yang paling banyak meluangkan waktu untuk pengasuhan sang anak. Oleh karena itu dibutuhkan ketangguhan keluarga dalam menghadapi masalah terkait kehadiran anak tunagrahita. Resiliensi keluarga dianggap sukses bila keluarga dapat bertahan dari kesulitan dan mengambil makna dari kesulitan yang dihadapi. Salah satu cara untuk dapat resilien adalah dengan mengembangkan pandangan positif saat menghadapi masalah yang disebut juga sebagai koherensi keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peran koherensi keluarga terhadap resiliensi keluarga yang memiliki anak tunagrahita dari perspektif ibu. Partisipan pada penelitian ini sebanyak 60 orang ibu yang memiliki anak tunagrahita, berdomisili di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang dipilih menggunakan metode  purposive sampling ­. Alat ukur yang digunakan yaitu Walsh Family Resilience Questionnaire (WFRQ) untuk mengukur resiliensi keluarga dan Family Sense of Coherence Scale (FSOCS) untuk mengukur family sense of coherence. Berdasarkan hasil uji regresi, didapatkan hasil bahwa family sense of coherence berperan secara signifikan (p 0,05) terhadap resiliensi keluarga (R-square= 0,235). Hal ini berarti koherensi keluarga berperan sebesar 23,5% terhadap resiliensi keluarga dan 76,5% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain. Terkait dengan hal ini, upaya meningkatkan resiliensi keluarga dapat dilakukan dengan membantu keluarga mengembangkan perspektif positif dalam melihat situasi yang terjadi, menumbuhkan optimisme, dan mengedukasi keluarga untuk dapat memanfaatkan sumber daya di sekitarnya untuk membantu atasi situasi. Intellectual disability is the one of disability in which the individu has intellectual far below the average, and limitation in activity daily living. This limitation makes the children with intellectual disability have low autonomy cause parents should give care and assitaant more then usual. This condition can be the one of stressor for family, especially for the mother as caregiver who give more time to practice parenting for their children. So, family resillience is very important to face the emergence of intellectual disability children in family. In order to be resillient, a family should have positive perspective when facing the problem, called sense of coherence. The purpose of this research is finding the role of family sense of coherence towards family resillience among family who has intellectual disability children. The participant of this research is 60 mothers who have intellectual disability children and live in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi (Jabodetabek). The participants is selected by using purposive sampling method. This research uesd Family Resilience Questionnaire (WFRQ) to measure family resillience, and Family Sense of Coherence Scale (FSOCS) to measure family sense of corerence. Based on regression test, family sense of corerence has significant role towards family resilience (R Square = 0,235, p 0,05). It meanse that family sense of coherence gives contribution about 23,5 % to family resillience, and 76,5 % influenced by another factors. As the conslusion, family can be more resillient if it develops positive perspective when facing problem, build optimism, and use every resources wisely in order to solve problem. 


INVENTA ◽  
2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Linda Lestari ◽  
Dian Nuzualia Armariena ◽  
Rury Rizhardi
Keyword(s):  

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa keterampilan berbahasa, terutama pada keterampilan berbicara siswa kelas III SD Negeri 05 Mendo Barat belum maksimal, terutama pada proses pembelajaran berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya Pengaruh Media Tebak Gambar Terhadap. Keterampilan Berbicara Pada Siswa Kelas III SD Negeri 05 Mendo Barat. Metode dalam penelitian ini menggunakan pre experimental design dengan desain penelitian the one-group pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas III yang mengikuti pembelajaran di SD Negeri 05 Mendo Barat. Pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik total sampling sebanyak 30 siswa. Proses penelitian dilakukan sesuai dengan langkah- langkah yang telah ditetapkan melalui penilaian keterampilan berbicara berdasarkan rangsang gambar oleh Nurgiyantoro (2012). Dalam penelitian ini peneliti melakukan teknik analisis data yaitu menggunakan uji t. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan uji t menunjukkan nilai thitung = 9,742 lebih dari ttabel (0,05) (dk=n-1)=2,045 sehingga H0 ditolak. Sedangkan untuk nilai sig. Sebesar 0,000 < 0,025. Dapat disimpulkan bahwa Terdapat Pengaruh Media Tebak Gambar Terhadap Keterampilan Berbicara Pada Siswa Kelas III SD Negeri 05 Mendo Barat.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 160-179
Author(s):  
Nofiardi Syarif ◽  
Elva Ronaning Roem ◽  
Ernita Arif

Program Satu Keluarga Satu Sarjana merupakan program pembangunan pemerintah Kota Pariaman dalam upaya mengentaskan kemiskinan melalui peningkatan sumber daya manusia masyarakat di wilayahnya. Agar program dapat diterima dan mendapatkan partisipasi oleh khalayak dibutuhkan sebuah strategi komunikasi. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan strategi komunikasi pemerintah Kota Pariaman dalam pelaksanaan program Satu Keluarga Satu Sarjana dengan menggunakan model perencanaan strategi komunikasi lingkaran. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi non-partisipasi dan wawancara mendalam dilakukan dengan empat orang informan yang dipilih dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi dalam pelaksanaan program dilakukan dalam bentuk sosialisasi langsung berupa dialog dan wawancara yang dilakukan petugas di lapangan, dan berkomunikasi menggunakan media luar ruang, website pemerintah, portal online serta media sosial. Sementara hambatan yang timbul di masyarakat berupa kesenjangan informasi dan tanggapan negatif terhadap program serta kurangnya sumber daya manusia dalam menciptakan komunikasi efektif.  The one-family one-degree program is a development program for the Pariaman city government to alleviate poverty by increasing the human resources of the people in the region. However, for the program to be accepted and get participation by the public, a communication strategy is needed. This study aims to describe the communication strategy of the Pariaman city government in the implementation of the one-family one-degree program using the circular communication model. This study used a qualitative method. Data were collected through non-participant observation and in-depth interviews with four informants selected by the purposive sampling method. The results showed that the implementation of the program was carried out in direct socialization in the form of dialogues and interviews conducted by officers in the field and communicating using outdoor media, government websites, online portals, and social media. Meanwhile, the obstacles that arise in the community were in the form of information gaps and negative responses to the program, and a lack of organizational human resources in creating effective communication.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 894-902
Author(s):  
Bertakalswa Hermawati ◽  
Oktia Woro Kasmini Handayani ◽  
Dyah Sukendra Mahendrasari ◽  
Farah Azizah Mukti ◽  
Aprilia Wijayanti

Kasus Covid-19 semakin meningkat namun praktik mencuci tangan dengan benar belum diterapkan sebagai upaya pencegahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan praktik mencuci tangan pada guru anak usia dini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan  a quasi‑experimental study dan The One-Group Pretest-Posttest Design. Pengambilan sampel secara purposif (Purposive Sampling) yakni 15 guru di taman kanak-kanak di kelurahan Petompon, kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Instrumen penelitian ini adalah observasi dengan check list prosedur mencuci tangan sebelum dan sesudah intervensi. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, demonstrasi dan simulasi serta menggunakan media promosi yakni film dan leaflet. Data dianalisa dengan Wilcoxon Rank tests. Hasil penelitian membuktikan ada peningkatan praktik mencuci tangan secara signifikan setelah diberikan intervensi dibandingkan sebelum diberikan intervensi (p=0.001 0.05). Metode dan media promosi kesehatan efektif meningkatkan praktik cuci tangan pada guru anak usia dini


2021 ◽  
Vol 6 (02) ◽  
pp. 56-63
Author(s):  
Nurhadiyanti -

The purpose of this study was to examine the application of the PORPE technique in enhancing the eleventh-grade students’ reading achievement of SMAN 3 Unggulan Kayuagung. Since there were five classes with 157 students, the samples were selected using purposive sampling. As a result, there were 62 students who took part as the sample.  This study used a quasi-experimental design with nonrandomized pretest and posttest control groups. The data was gathered employing a written test, which was a multiple-choice reading test. The data was analyzed using the t-test. The results revealed that students who were taught through PORPE technique scored higher on reading tests. Besides, PORPE technique could improve the eleventh grade students’ reading achievement of SMAN 3 Unggulan Kayuagung. Hence, students could understand the information form the text and were confidence in answering the questions.


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 137-145
Author(s):  
Lukmanul Hakim

Abstrak: Ketepatan umpan (passing) merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam permainan sepak bola. Banyak metode ataupun cara yang bisa dilakukan untuk melatih dan mengasah kemampuan seseorang untuk meningkatkan kualitas passing pada pemain sepak bola. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh latihan small side game terhadap keterampilan passing siswa SMP Plus Nurul Huda dalam ekstrakurikuler sepak bola tahun ajaran 2020. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan desain One-Group Pretest-posttest Design.Populasi pada penelitian ini adalah siswa ekstrakurikuler sepak bola.Sampel yang digunakan yaitu purposive sampling, dengan syarat bahwa subjek yang digunakan adalah siswa SMP Plus Nurul Huda kelas VII dan VIII yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Jumlah sampel pada penelitian ini berjumlah 16 orang.Hasil penelitian menunjukan pada nilai rata-rata yang diperoleh ketika melakukan tes awal adalah 17,38 dengan simpangan baku 1,82. Sedangkan untuk nilai tes akhir adalah rata-rata 25,94 dengan simpangan baku 1,87. Hasil uji-t memperoleh nilai t-hitung > t-tabel(20,990 > 2,13), maka Ho di tolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh latihan small side game terhadap keterampilan passing siswa SMP Plus Nurul Huda dalam ekstrakurikuler sepak bola tahun ajaran 2020. Kata kunci :small side game, passing   Abstract: The accuracy of the pass (passing) is one of the most important things in soccer. There are many methods or ways that can be done to train and hone one's skills to improve the quality of passing on soccer players. This study aims to determine the effect of small side game training on the passing skills of SMP Plus Nurul Huda students in soccer extracurricular activities for the 2020 academic year.This research is an experimental study using the One-Group Pretest-posttest Design. The population in this study were soccer extracurricular students. The sample used was purposive sampling, with the condition that the subjects used were students of SMP Plus Nurul Huda class VII and VIII who participated in extracurricular activities. The number of samples in this study amounted to 16 people.The results showed that the average value obtained when conducting the initial test was 17.38 with a standard deviation of 1.82. As for the final test score is an average of 25.94 with a standard deviation of 1.87. The t-test results obtained the value of t-count> t-table (20.990> 2.13), then Ho was rejected and Ha was accepted. Thus it can be concluded that there is an effect of small side game training on the passing skills of SMP Plus Nurul Huda students in the football extracurricular activities for the 2020 academic year. Key words: small side game, passing


Catalysts ◽  
2020 ◽  
Vol 10 (4) ◽  
pp. 361
Author(s):  
Ngoc-Yen-Phuong Cao ◽  
Benoit Celse ◽  
Denis Guillaume ◽  
Isabelle Guibard ◽  
Joris W. Thybaut

Hydroprocessing reactions require several days to reach steady-state, leading to long experimentation times for collecting sufficient data for kinetic modeling purposes. The information contained in the transient data during the evolution toward the steady-state is, at present, not used for kinetic modeling since the stabilization behavior is not well understood. The present work aims at accelerating kinetic model construction by employing these transient data, provided that the stabilization can be adequately accounted for. A comparison between the model obtained against the steady-state data and the one after accounting for the transient information was carried out. It was demonstrated that by accounting for the stabilization, combined with an experimental design algorithm, a more robust and faster manner was obtained to identify kinetic parameters, which saves time and cost. An application was presented in hydrodenitrogenation, but the proposed methodology can be extended to any hydroprocessing reaction.


2020 ◽  
pp. 025371762097700
Author(s):  
Chittaranjan Andrade

Most research is conducted on convenience and purposive samples that may be randomly or nonrandomly drawn. A convenience sample is the one that is drawn from a source that is conveniently accessible to the researcher. A purposive sample is the one whose characteristics are defined for a purpose that is relevant to the study. The findings of a study based on convenience and purposive sampling can only be generalized to the (sub)population from which the sample is drawn and not to the entire population. This article explains the concepts involved with the help of examples of both good and bad sampling practice. Database studies and studies with enriched designs are cited as special examples of convenience and purposive sampling. Issues related to the internal and external validity of convenience and purposive samples are explained. The importance of good sampling techniques in the design and interpretation of research is understated; this must change.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document