scholarly journals EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SELF INSTRUCTION DALAM MENGURANGI KEJENUHAN BELAJAR SISWA KELAS VIII 5 DI SMP NEGERI 04 KOTA BENGKULU

Author(s):  
Ulfah Faridah ◽  
Arsyadani Mishbahuddin

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan efektivitas layanan bimbingan kelompok dengan teknik self instruction dalam mengurangi kejenuhan belajar siswa. Metode penelitian ini adalah metode eksperimen dengan one group pre test-post test. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII. Sample menggunakan purposive sampling dengan jumlah subjek 10 orang. Data hasil penelitian ini dianalisis menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kejenuhan belajar siswa mengikuti layanan bimbingan kelompok menurun dengan teknik self instruction, hal ini ditunjukkan dengan nilai t = 5,470 dengan taraf signifikansi (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05. hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh efektivitas layanan efektivitas layanan bimbingan kelompok dengan teknik self instruction dalam mengurangi kejenuhan belajar siswa kelas VIII 5 di SMP Negeri 04 Kota Bengkulu.Kata Kunci : Bimbingan Kelompok, Kejenuhan Belajar

2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Supriyadi . ◽  
Nurul Makiyah ◽  
Novita Kurnia Sari

<p><em>Buerger Allen Exercise</em> mampu meningkatkan pemakaian glukosa oleh otot yang aktif sehingga glukosa dalam darah dapat menurun, dapat membantu mencegah terjadinya penyakit arteri perifer, serta meningkatkan aliran darah ke arteri dan berefek positif pada metabolisme glukosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai <em>ankle brachial index</em>pada penderita diabetes melitus tipe 2setelah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>. Jenis penelitian ini adalah <em>quasy-experiment </em>dengan<em> pre-post test design with control group</em><em>.</em> Jumlah sampel 60 penderita diabetes melitus tipe 2 dengan <em>purposive sampling</em>, dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Responden kelompok perlakuan diberikan intervensi <em>Buerger Allen exercise</em> sebanyak 12 kali  selama 15 hari.Penelitian dilakukan di wilayah Puskesmas Kecamatan Nganjuk.Data hasilpengukuran nilai <em>ankle brachial index</em>berupa ratio dan diuji statistik dengan <em>Paired Samples Test</em>. Didapatkan <em>p value</em> 0.001 untuk kelompok perlakuan (<em>p value</em>&lt; 0.05) yang menunjukkan bahwa adanya perubahan bermakna secara statistik nilai <em>ankle brachial index</em> sesudah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>. Dapat disimpulkan bahwa nilai <em>ankle brachial index</em>pada penderita diabetes melitus tipe 2 meningkat sesudah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>.</p><p> </p><p> <strong>Kata kunci :penderita diabetes melitus tipe2, <em>Buerger Allen Exercise, Ankle brachial index</em></strong></p><p> </p>


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 164-170
Author(s):  
Dewi Nurlaela Sari ◽  
Aay Rumhaeni

ABSTRAK Sectio caesarea merupakan tindakan alternatif dalam proses persalinan untuk menyelamatkan ibu dan janin. Ibu Bersalin dengan operasi sectio caesarea dilakukan pembedahan pada dinding abdomen dan dinding rahim. Dampak yang paling sering muncul dirasakan oleh postpartum dengan post operasi sectio caesarea adalah  nyeri. Nyeri akan berdampak pada bounding attachment terganggu, mobilisasi terbatas, Activity Daily Living (ADL) terganggu serta berpengaruh  terhadap Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Asuhan yang diberikan terbatas pada terapi farmakologi dibandingkan  non farmakologi. Foot massage adalah salah satu terapi non farmakologi yang dapat membantu menutup gerbang di posterior horns dari sumsum tulang belakang dan memblokir bagian dari nyeri ke sistem saraf pusat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea di RS AMC. Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimen dengan pendekatan one group pre test post test design. Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 27 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Numeric Rating Scale (NRS) dan prosedur kerja foot massage. Responden dilakukan foot massage selama 20 menit selama 2 hari. Data di analisis dengan menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengah klien post operasi sectio caesarea berada di skala nyeri 6 sebelum dilakukan foot massage dan hampir setengah memiliki skala nyeri 3 sesudah dilakukan foot massage dan didapatkan nilai p value = 0.000, sehingga disimpulkan ada pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea. Diharapkan rumah sakit dapat menjadikan foot massage sebagai salah satu alternatif manajemen non farmakologi dalam penanganan nyeri.   Kata kunci: Foot Massage; Post Partum; Nyeri; Sectio Caesarea      


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Tatiana Siregar ◽  
Nelly Febriani

Latar belakang: Kondisi sasaran pencapaian Indonesia Sehat 2015 dari program MDG’s yang belum tercapai, sehingga dilanjutkan dengan program SDGs menjadikan Indonesia harus banyak berperan dalam semua kegiatan khsusnya di bidang kesehatan. Proses pencapaian cakupan program kesehatan sangat dipengaruhi oleh Health education yang dilakukan petugas kesehatan kepada warga, kesehatan masyarakat. Tujuan: Penelitain ini bertujuan untuk mengetahui perubahan perilaku hidup bersih sehat yang  dilaksanakan warga setelah diberikan intervesi health education.  Metode: Metode penelitian dilaksanakan secara quasi experiment pre dan post test.  Teknik mengambil sampel secara purposive Sampling pada 30 reponden kelompook intervensi dan 26 responden kelompok kontrol. Analisa data dilakukan secara paired t test. Hasil: Hasil di dapat ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan dan perubahan perilaku hidup bersih sehat repsonden sebelum dan sesudah diberi penyuluhan p value = 0,000. Saran: Diharapkan pemerintah setempat menggerakkan petugas kesehatan bersama-sama dengan warga melakukan perilaku hidup bersih sehat dalam kehidupan sehari-hari dengan memfasilitasi  sarana penunjang untuk menjalankan perilaku hidup bersih sehat, dengan maksimal pada warga. Kata kunci: Health eduation,  Perilaku Hidup Bersih Sehat


2019 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 39-44
Author(s):  
Sri Kartika Yohana ◽  
Jasmi Jasmi ◽  
Fathunikmah Fathunikmah

Nyeri persalinan dapat menimbulkan masalah yaitu meningkatnya kecemasan sehingga produksi hormon adrenalin meningkat dan mengakibatkan penyempitan pembuluh darah (vasokontriksi) yang menyebabkan aliran darah ibu dan ke janin menurun. Nyeri persalinan dapat diminimalkan dengan latihan pernafasan yang efektif selama proses persalinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan teknik relaksasi pernafasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I fase aktif sebelum dan setelah intervensi. Penelitian ini menggunakan desain Pre-eksperimental, yang bersifat one group pre-test-post-test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil primigravida yang menjalani persalinan pervaginam kala I fase aktif (pembukaan 4-8 cm). Jumlah sampel dalam penelitian adalah 15 responden dengan metode pengambilan sampel purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di Klinik Pratama Jambu Mawar dan Klinik Pratama Afiyah Pekanbaru pada bulan September 2016 sampai dengan Juli 2017. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan teknik relaksasi pernafasan terhadap intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif pada ibu bersalin normal di Klinik Pratama Jambu Mawar dan Klinik Pratama Afiyah Pekanbaru dengan nilai p value sebesar 0,001. Analisa data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji Wilcoxon (α 0,05). Disarankan kepada bidan di Klinik Pratama Jambu Mawar dan Klinik Pratama Afiyah Pekanbaru agar lebih mensosialisasikan dan melakukan teknik relaksasi pernafasan kepada ibu bersalin yang bertujuan untuk mengurangi intensitas nyeri ibu bersalin pada kala I fase aktif.


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
Author(s):  
Halimatus Saidah ◽  
Yunida Septiyanty

ABSTRAKPerkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan atau fungsi semua sistem organ tubuh sebagai akibat bertambahnya kematangan atau maturitas fungsi sistem organ tubuh (Dewi, 2013). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan efektivitas pemberian origami dan playdough terhadap perkembangan pada anak prasekolah kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal tahun 2018.Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian pre eksperiment dengan pendekatan pre-test and post-test Design. Populasi yang diteliti adalah seluruh anak kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal berjumlah 56 anak dengan teknik purposive sampling diperoleh sampel 36 responden. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar KPSP. Hasil penelitian kemudian dianalisa dengan menggunakan wilcoxon signed rank.Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa perkembangan anak sebelum pelaksanaan pemberian Origami didapatkan setengahnya perkembangan anak meragukan, setelah pelaksanaan didapatkan hampir seluruhnya perkembangan anak sesuai. Perkembangan anak sebelum pelaksanaan pemberian Playdough didapatkan sebagian besar perkembangan anak meragukan, setelah pelaksanaan didapatkan sebagian besar perkembangan anak sesuai. Hasil analisis menunjukkan ada pengaruh pemberian permainan origami dan permainan Playdough terhadap perkembangan anak kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Tahun 2018 dengan hasil ρ-value = 0,001 ɑ = 0,05 dari kelompok origami dan ρ-value = 0,007 ɑ = 0,05 dari kelompok playdough, sedangkan hasil analisis perbedaan adanya perbedaan efektivitas pengaruh pemberian permainan origami dan playdough terhadap perkembangan anak pada kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Tahun 2018 dengan hasil ρ-value = 0,043 ɑ = 0,05.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan ada pengaruh permainan origami dan playdough terhadap perkembangan anak pada kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Tahun 2018. Diharapkan kepada orang tua maupun guru untuk lebih meningkatkan frekuensi dalam memberi stimulus permainan terutama permainan origami yang diberikan kepada anak. Kata Kunci : Perkembangan , Anak Prasekolah,  Origami, Playdough ABSTRACTDevelopment is increasing ability or function of all organ systems of the body as a result of increasing maturity or maturity function of the organ system of the body (Dewi, 2013). The purpose of this research is to know the effectiveness difference of origami and playdough on development in preschoolers group A in Aisyiyah Bustanul Athfal Kindergarten in 2018.The research design used is research pre eksperiment with approach pre-test dan post-test. The population studied was all group A children in kindergarten Aisyiyah Bustanul Athfal amounted to 56 children with purposive sampling technique obtained sample 36 respondents. The research instrument used is KPSP sheet. The results were then analyzed by using wilcoxon signed rank.The results of the research show that the development of children before the implementation of giving Origami found half of child development doubt, after the implementation is obtained almost entirely the child's development accordingly. Child development prior to the implementation of Playdough gift obtained most of the development of children doubt, after the implementation is obtained most of the child's development accordingly.  The results of the analysis show that there is an effect of giving origami game and Playdough game to the child development group A in Aisyiyah Bustanul Athfal Kindergarten Year 2018 with the result ρ-value = 0.001 ɑ = 0.05 from the origami group and ρ-value = 0.007 ɑ = 0.05 of the playdough group, while the result of difference analysis that is difference between origami and playdough influence to children development in group A diiyah Aisyiyah Bustanul Athfal Year 2018 with result of ρ-value = 0,043 ɑ = 0,05.Based on the research results can be concluded there is influence of origami and playdough on the development of children in group A in Aisyiyah Bustanul Athfal Kindergarten Year 2018. Expected to parents and teachers to increase the frequency of giving stimulus especially the origami given to the child. Key Words : Development, children preschool, Origami, Playdough


2020 ◽  
Author(s):  
Tamil Selvi

BACKGROUND HIV infection is one of the most leading infections in the world. According to WHO HIV constitutes to be a major global public health issue, having claimed almost 33 million so far. There were an estimation of 38.0 million people living with the HIV at the end of 2019. As a result of concerted international efforts to respond to HIV , coverage of services has been steadily increasing. In 2019, 68% of adults and 53% of children living with HIV globally were receiving lifelong antiretroviral therapy (ART). There is no cure of HIV infections , however effective antiretroviral drugs can the control of virus and help onward transmission to other people. The knowledge regarding HIV infections in the public is a not much. The study focuses on the effectiveness of self instructional module on knowledge regarding the HIV among the drivers in Kancheepuram, Chennai. The objectives of the study was to assess the pre and post test of the self instructional module. For the study 60 samples were adopted by purposive sampling technique. The pre test was conducted by giving the structured questionnare then the module was given and then the post assessment was conducted. The study was conducted for 1 week. In the pre assessment 52(86.7%) were having inadequate knowledge and 8(13.3%) had moderately inadequate knowledge. In the post test 50(83.33%) had moderately adequate knowledge and 10(16.67%) has adequate knowledge. The effectivess of self instructional module was calculated by the paired t test (t=12.880) was found to be statistically highly significant at p<0.001 OBJECTIVE To assess the pre test level of existing knowledge on HIV among drivers. (2)To determine the effectiveness of self instructional module on HIV among drivers. (3)To find the association between the level of knowledge with their selected demographic variables METHODS Quantative research approach and pre experimental one group pre test post test design was used to assess the effectiveness of self instructional module on HIV to drivers. After obtaining permission from Saveetha College Of Nursing , the investigator selected 60 drivers by using purposive sampling technique. The sample who met the inclusion criteria were selected by purposive sampling technique . The investigator introduced and explained the purpose of the study to the samples and obtain the written confirmed. The purpose of the study were explained to the drivers. Section A: It consist of the demographic variables which include Age, sex, education. Occupation, monthly income, religion, marital status, type of family and dietary pattern.Section B- It consist 25 multiple choice questions to assess the effectiveness of self instructional module. RESULTS The drivers most of them 26(43.3%) were in the age group of 41 – 50 years, all 60(100%) were male, 45(75%) were private employee, 21(35%) had monthly income of 9000 – 11000 and above 11000 respectively, 45(75%) were married, 32(53.3%) belonged to nuclear family 45(75%) were non-vegetarian. Section B : Assess the pretest level of existing knowledge on HIV among drivers. The finding of the pretest 52(86.67%) had inadequate knowledge and 8(13.33%) had moderately adequate knowledge. Whereas in the post test, 50(83.33%) had moderately adequate knowledge and 10( 16.67%) had adequate knowledge on HIV among drivers CONCLUSIONS The findings revealed that the existing level of knowledge on HIV among drivers was improve the knowledge about HIV to be effective awareness by administered self instructional module


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Ahmad Farham Majid ◽  
Ismail Ismail ◽  
Mardhiah Mardhiah ◽  
Fitriani Nur

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan metode silih tanya berbantuan kartu model dan metode make a match. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian non equivalent pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 4 Sungguminasa Kab. Gowa berjumlah 351 siswa dan total sampel berjumlah 64 siswa dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang terdiri dari pretest dan posttest dan non tes berupa lembar observasi. Berdasarkan hasil analisis data nilai siswa menggunakan statistik deskriptif rata-rata nilai kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar menggunakan metode silih tanya berbantuan kartu model adalah 86,84 dengan kategori sedang dan yang diajar menggunakan metode make a match adalah 77,78 dengan kategori sedang. Berdasarkan analisis statistik inferensial bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan metode silih tanya berbantuan kartu model dengan yang menggunakan metode make a match pada kelas VII SMPN 4 Sungguminasa Kab. Gowa. AbstractThis study aims to determine the mathematical communication ability of students who use card-assisted questions method and make a match method. This type of research is a quasi-experimental research with nonequivalent pretest-posttest control group design. The population in this study were all VII grade students of SMPN 4 Sungguminasa, Gowa Regency with 351 students and a total sample of 64 students with purposive sampling techniques. The instrument used in this study was a test consisting of pre-test and post-test and non-test that is observation sheet. Based on the data analysis results that average the value of students’ mathematical communication skills who were taught using the card-assisted questions was 86.84 in the medium category and those who taught using make a match method were 77.78 in the medium category. The results of inferential statistical analysis that there is a significant difference between the mathematical communication abilities of students who use card-assisted questions and using the make a match method in class VII of SMPN 4 Sungguminasa, Gowa Regency.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Bonifasius Hat ◽  
Rufina Hurai

Chronic Kidney Disease merupakan  gangguan fungsi ginjal yang progresif dan ireversibel, salah satu penanganannya dengan hemodialisa, keluhan yang sering pada pasien hemodialisa adalah kelelahan. Tujuan penelitian ini melihat pengaruh edukasi berbasis self care terhadap perubahan tingkat kelelahan pada pasien hemodialisa, merupakan penelitian kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen pre post test design di RSUD A. Wahab Sjahranie periode Mei-Juni 2017, pengambilan sampel dilakukan  dengan cara purposive sampling melibatkan 111 responden yang dibagi menjadi 2 kelompok intervensi edukasi berbasis self care 83 orang dan kelompok kontrol 28 orang. Hasil penelitian ini didapatkan setelah dilakukan intervensi selama 6 minggu, Uji Beda Berpasangan Non Parametrik Independent menunjukan bahwa nilai Asymp Sig (2 tailed) = 0,000 atau p-value <  0,05  ada pebedaan tingkat kelelahan antara kelompok intervensi terhadap kelompok kontrol, nilai OR menunjukkan kelompok intervensi edukasi berbasis self care memiliki kecenderungan mengalami perubahan tingkat kelelahan 1,22 kali lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol. Pada analisis uji logistik ordinal hasil menunjukkan nilai p = 0,00 atau p-value <0,05  ada pengaruh yang signifikan intervensi edukasi berbasis self care yang diberikan terhadap perubahan tingkat kelelahan. Simpulan penelitian edukasi berbasis self care mempunyai pengaruh terhadap perubahan tingkat kelelahan dan direkomendasikan intervensi ini dapat diaplikasikan sebagai salah satu edukasi yang diberikan pada pasien menjalani hemodialisa


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 28-34
Author(s):  
Selvia David Richard ◽  
Dyah Ayu Kartika Wulan Sari

Penuaan adalah proses alami yang tidak bisa dihindari dan berjalan terus menerus. Lansia mengalami penurunan dalam sistem muskuloskeletal. Perubahan dalam sistem muskuloskeletal ditandai oleh rasa sakit dan kekakuan pada satu atau lebih sendi. Manajemen nyeri tidak selalu harus menggunakan obat-obatan, tetapi ada beberapa tindakan keperawatan yang dapat diberikan untuk menghilangkan rasa sakit seperti terapi relaksasi, misalnya TROP (Terapi Relaksasi Otot Progresif). Desain penelitian yang digunakan adalah pre-post test Pre Experiment. Populasi penelitian adalah semua lansia yang mengalami nyeri sendi. Sampel adalah 36 responden, yang dibagi menjadi dua kelompok intervensi. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan Numerical Rating Scale (NRS). Data dianalisis menggunakan uji peringkat bertanda Wilcoxon dengan α = 0,05. Hasil uji peringkat Wilcoxon ditandatangani dilakukan pada kelompok intervensi kompres hangat dan TROP p = 0,000, yang menunjukkan bahwa kedua intervensi mempengaruhi pengurangan nyeri sendi. Hasil uji statistik juga menunjukkan bahwa intervensi TROP lebih efektif dalam mengurangi rasa sakit, hal ini dibuktikan dari nilai TROP Z <kompres hangat nilai Z dan 18 responden pada kelompok intervensi kompres hangat mengalami penurunan skala nyeri rata-rata 1,45 dan pada Kelompok intervensi TROP mengalami penurunan skala nyeri rata-rata 1,61. Kesimpulan dari penelitian ini adalah TROP dan kompres hangat dapat digunakan untuk mengurangi skala nyeri sendi pada orang tua, meskipun secara statistik menunjukkan bahwa intervensi TROP lebih efektif dalam mengurangi nyeri.


2017 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Fayyaz Ahmed Anjum ◽  
Dr Iffat Batool

Qualitative analysis of modified Hand Test was carried out on 500 participants further bifurcated into 350 normal, 50 maladjusted, 50 neurotic and 50 psychotic participants. Their ages ranged from 11 years to 90 years with mean age of 34.44 SD (17.34). The qualitative analysis based up on seventeen categories which includes ambivalent, automatic phrase, cylindrical, denial, emotion, gross, hiding, immature, impotent, inanimate, movement, oral, and perplexity, sensual, sexual and original. Original Purposive sampling technique was used. Modified Hand test with four new adapted stimulus was administered in accordance with described instructions by its author. Testing the limit procedure was applied only for psychotic group. Post-test inquiry was held to clarify certain responses. The results of the study depicted interesting features which differentiates four groups. E.g. normal group did not produce any sexual, hiding, repetition responses. More number of repetitive responses were found in mal adjective and neurotic groups. Certain new areas were also explored like introjections produced by psychotic group. Need for altruism by doctors sub group of normal population. Direction by teachers. Interesting results are expected with other different sample and are likely to provide insight in order to understand human behavior in tradition of idiosyncratic approach.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document