AbstrakUsaha peternakan itik alabio di Kabupaten Hulu Sungai Utara belum berkembang sebagaimana mestinya ditunjukkan 80 persen peternak kepemilikannya dibawah 500 ekor. Pengembangan agribisnis itik alabio dengan memperhatikan semua subsistem menjadi penting agar diperoleh tingkat produksi dan pendapatan maksimal.Penelitian bertujuan untuk mengkaji keterkaitan antar subsistem agribisnis itik alabio petelur terhadap produksi dan pendapatan peternak. Penelitian menggunakan metode survey, penentuan sampel peternak memakai teknik stratified random sampling, sedangkan sampel pedagang, breeder dan pembesaran melalui teknik purposive. Hipotesis diuji dengan analisis multivariat, uji F dan uji T. Hasil penelitian menunjukkan pengembangan agribisnis melalui peningkatan produksi dapat dilakukan dengan memperhatikan sumber bibit, harga kandang, jumlah pakan, jumlah tenaga kerja dan biaya pemasaran, sedangkan melalui peningkatan pendapatan dengan memperhatikan sumber bibit, harga bibit, harga kandang, jumlah pakan dan biaya pemasaran. Secara bersama-sama semua subsistem menentukan namun secara parsial subsistem lembaga penunjang tidak menentukan tingkat produksi dan pendapatan peternak.Kata kunci : Kabupaten Hulu Sungai Utara, itik alabio, pengembangan gribisnis.AbstractAlabio duck farming businesses in Hulu Sungai Utara district have not yet been developed as it should be, it indicated that 80 percent of the owners farmers just owned under 500 ducks. Alabio duck agribusiness development with attention to all subsystems become important in order to obtain the maximum level of production and income. This research aimed to examine the linkages between agribusiness subsystems of Alabio duck layers . Research used a survey method with stratified random sampling technique, while the sample traders, breeders and growers by using purposive. The hypothesis testing analysis used multivariate analysis, F test and T test. The results showed, agribusiness development through increased production can be done with the source of female ducks, cages prices, the amount of feed, the amount of labor and marketing costs. While through increasing of revenue could be fulfilled by female duck sources, female duck price, price of the cage, the amount of feed and marketing costs. Together of all subsystems were crucial but in partial subsystems supporting institutions did not determine the level of production and income of the farmers. Keywords: Hulu Sungai Utara District, Alabio ducks , agribusiness development.