Pendampingan Literasi Finansial Rumah Tangga Masyarakat Dusun Kawan Kabupaten Bengkayang
ABSTRAK Indonesia merupakan negara yang masuk sebagai anggota negara G-20 dan tentu saja memiliki tingkat perekonomian yang tinggi secara global. Salah satu sektor yang mendorong perekonomian Indonesia berasal dari sektor keuangan. Walaupun sector keuangan merupakan salah satu kontributor terbesar, namun masih banyak warga negaranya yang belum terliterasi dengan baik pengetahuan keuangan terutama di Kabupaten Bengkayang dan tentu saja hal ini mendorong tim pengabdian masyarakat Institut Shanti Bhuana tergerak untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat Dusun kawan di Kabupaten Bengkayang. Kegiatan ini menggunakan tiga metode yaitu ceramah, tutorial dan praktik. Kegiatan pengabdian ini mendapatkan respon dan hasil yang cukup membahagiakan dimana 54,5% peserta merasa cukup puas dengan kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan dan sisanya sebesar 45,5% merasa sangat puas terhadap pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat. Sebanyak 33 peserta mengatakan paham terhadap keseluruhan materi di kisaran 76-100%, 8 peserta mengatakan paham terhadap keseluruhan materi di kisaran 50-75%, dan hanya 2 peserta yang mengatakan paham terhadap keseluruhan materi di kisaran dibawah 50% Kata kunci : Literasi Keuangan, Manajemen Keuangan Keluarga, Kabupaten Bengkayang, Pengabdian Masyarakat ABSTRACT Indonesia is a country that has been categorized as one of G-20 countries and also indeed has a high level of economy globally. Financial Industry is one of the sectors that contributes Indonesian economy. However, even though the financial sector is one of the biggest contributors, there are still many Indonesia’s citizens who are not with financially iterated, especially in Bengkayang Regency and this problem has motivated the community service team of the Shanti Bhuana Institute to carry out community service activities in Kawan Hamlet in Bengkayang Regency. This activity uses three methods, namely lectures, tutorials and practices. This service activity received both satisfying results where 54.5% of the participants felt quite satisfied with the service activities that had been carried out and the remaining 45.5% were very satisfied with the implementation of community service activities. A total of 33 participants said they understood the whole material in the range of 76-100%, 8 participants said they understood the whole material in the range of 50-75%, and only 2 participants said they understood the whole material in the range below 50% Keywords : Financial Literacy, Family-based Financial Management, Bengkayang Regency, Community Service