ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN UBI KAYU (Manihot utilissima)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keuntungan dari usaha pengolahan ubi kayu menjadi bahan mentah keripik singkong, efisiensi dari usaha pengolahan ubi kayu menjadi bahan mentah keripik singkong, dan nilai tambah dari usaha pengolahan ubi kayu bahan mentah menjadi keripik singkong di Kecamatan Namorambe.Penelitian dilakukan di Desa Deli Tua Kecamatan Namorambe kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan bahwa desa ini merupakan salah satu daerah penghasil bahan mentah kripik singkong di sumatera utara.Jumlah sampel sekaligus populasi pada penelitian ini sebanyak 15 sampel pengusaha bahan mentah kripik singkong di desa deli tua kecamatan namorambe.Analisis data menggunakan analisis nilai tambah dan menghitung jumlah baiaya penunjamg dan biaya bahan baku, total penerimaan akan dianalisis berdasarkan nilai produksi dikalikan harga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan usaha pengelolaan ubi kayu menjadi bahan mentah kripik singkong sebesar 183.480.000/ bulan, dengan biaya produksi sebesar Rp. 113.443.810/bulan, sehinga diperoleh pendapatan bersih sebesar Rp. 70.036.190/bulan.Rasio R/C rasio pengolahan ubi kayu menjadi bahan mentah kripik singkong sebesar 1,6> 1. Oleh karena R/C rasio lebih besar satu sehingga pengolahan ubi kayu menjadi bahan mentah kripik singkong layak diusahakan. Nilai tambah pengolahan ubi kayu menjadi bahan mentah kripik singkong dalam satu bulan adalah Rp 82.478.533/bulan, dengan rasio nilai tambah sebesar 1,37 % < 50 % artinya nilai tambah tersebut tergolong rendah. ABSTRACK This study aims to determine the benefits of processing cassava into cassava chips, the efficiency of cassava processing into cassava chips, and the added value of cassava processing business into cassava chips in Namorambe District. The study was conducted in Deli Tua Village, Namorambe District, Deli Serdang Regency, North Sumatra Province. The determination of the research area was carried out purposively with the consideration that this village was one of the areas producing cassava chips raw material in northern Sumatra. The number of samples as well as the population in this study were 15 samples of cassava chips raw material entrepreneurs in the old deli village of Namorambe sub-district. Data analysis uses value added analysis and calculates the amount of support costs and raw material costs, the total revenue will be analyzed based on the value of production multiplied by the price. The results showed that the acceptance of cassava management business into cassava chips raw material was 183,480,000 / month, with a production cost of Rp. 113,443,810 / month, so that a net income of Rp. 70,036,190 / month. R / C ratio of processing cassava into cassava chips raw material is 1.6> 1. Because the R / C ratio is greater than one, so processing cassava into cassava chips raw material is feasible. The added value of processing cassava into cassava chips in one month is Rp. 82,478,533 / month, with a value-added ratio of 1.37% <50% meaning that the added value is relatively low.