Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

127
(FIVE YEARS 45)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Negeri Jakarta

2597-4513

2021 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 35-41
Author(s):  
Reja Fahlevi ◽  
Alamanik Suryo Kuncoro

The low awareness of citizens to care for and protect the environment has resulted in the environment being neglected and damaged. So that a strategy to strengthen ecological citizenship is needed in an effort to keep the environment cared for and cared for. This study aims to explore strategies implemented in farming with the concept of loving nature and sustainability. This study uses a qualitative approach with a case study method that investigates carefully and in detail about a program, event, or activity. The results showed that the strategy of strengthening ecological citizenship that had been carried out by the Berdikari farmer group was through the implementation of the concept of safe, secure, and healthy in processing their crops and protecting the surrounding environment, and collaborating with stakeholders, such as the agriculture agency. The obstacles encountered by farmers who are members of independent farmer groups in implementing this strategy are based on natural and economic factors. Abstrak Rendahnya kesadaran warga negara untuk memelihara dan menjaga lingkungan, mengakibatkan lingkungan menjadi tidak terawat dan rusak. Sehingga diperlukan strategi penguatan kewarganegaraan ekologis sebagai upaya agar lingkungan tetap dirawat dan diperhatikan. Penelitian ini bertujuan ini untuk menggali strategi-strategi yang dilakukan dalam Bertani dengan konsep mencintai alam dan berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus yang menyelidiki secara teliti dan detail mengenai sebuah program, peristiwa, maupun sebuah aktivitas. Hasil Penelitian menunjukan bahwa strategi penguatan kewarganegaraan ekologis yang sudah dilakukan oleh kelompok tani Berdikari melalui implementasi konsep aman, selamat, dan sehat dalam mengolah hasil taninya serta menjaga lingkungan sekitar, dan melakukan kerjasama dengan stakeholder, seperti dinas pertanian. Hambatan-hambatan yang ditemui para petani yang tergabung di dalam kelompok tani berdikari dalam meimplementasikan strategi ini dari faktor alam dan ekonomi.


2021 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 48-52
Author(s):  
Febra Anjar Kusuma ◽  
Nurhayati ◽  
Susilo

 In the current era of the industrial revolution 4.0, strengthening character education is felt to be increasingly necessary, in addition to balancing changes that affect individual behavior, it is also one of the solutions that are considered the most appropriate in addressing moral problems and deviant behavior. This study provides an explanation of how the role of implementing regulations for Islamic boarding schools in shaping and strengthening the character of students/santri in Darul A'mal Islamic boarding schools. The results in this study indicate that the implementation of regulations in the Darul A'mal Islamic boarding school can be a solution to strengthen the character of the students/students in the boarding school. The characters in question are religious, disciplined, independent, polite, and responsible characters. Abstrak Pada era revolusi industri 4.0 sekarang ini penguatan pendidikan karakter dirasa semakin perlu dilakukan, selain untuk menyeimbangkan perubahan yang mempengaruhi perilaku individu, juga menjadi salah satu solusi yang dianggap paling tepat dalam menyikapi permasalahan moral dan perilaku menyimpang. Penelitian ini memberikan penjelasan mengenai bagaimana peran dari implementasi peraturan pondok pesantren dalam membentuk dan memperkuat karakter peserta didik/santri di pondok pesantren Darul A’mal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif.  Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi peraturan di pondok pesantren Darul A’mal dapat menjadi solusi untuk memperkuat karakter peserta didik/santri yang ada di dalam pondok. Adapun karakter yang dimaksud yakni karakter religius, disiplin, mandiri, dan tanggungjawab  


2021 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 42-47
Author(s):  
Asep Hendrik ◽  
Endang Danial

The purpose of thins study is to explore, study, and analyze the urgency of fostering political cadres through political literacy conducted by the GOLKAR Cianjur regency party in fostering political cadres. The research approach used in this study is a qualitative approach while the research method used case studies. Data collection techniques using interviews, observation, study documentation and study literature. Data analysis includes data reduction, data presentation and conclusion drawing/verification. The findings of this study generally reveal that the urgency of fostering political cadres through political literacy is to improve the competence of party cadres. The competency is the basic capital for political cadres to contest in the general election. Abstrak Tujuan penelitian ini untuk menggali, mengkaji, dan menganalisis tentang urgensi pembinaan kader politik melalui literasi politik yang dilakukan oleh partai GOLKAR Kabupaten Cianjur dalam membina kader politiknya. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif sedangkan metode penelitian menggunakan studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, studi dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis data yang meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi bahwa temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa urgensi pembinaan kader politik melalui literasi politik bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kader partai. Kompetensi tersebut sebagai modal dasar kader politik untuk berkontestasi dipergelaran pemilihan umum.


2021 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 29-34
Author(s):  
Setiawati ◽  
R. Dede Siswandi ◽  
Abdul Chaidir Marasabessy

This study aims to reveal the application of Pancasila values ​​in Family Empowerment and Welfare activities in Kuripan village. This study uses a qualitative method using a descriptive analysis approach. Data was collected through observation, interviews, and document studies. The conclusion of the research, 1) Precept I, that is, every activity and daily life is used to say greetings, beginning, and ending with prayer. Always work together in work groups, carry out worship together for Muslims. The basic principle is to respect the celebration of holidays for people of different religions. 2) Sila II, is an attitude of mutual cooperation, and there is no coercion for members 3) Sila III, which means doing community service, celebrating the independence day of the Republic of Indonesia, likes to wear batik 4) Sila IV, which means prioritizing freedom to express common interests, and everything is resolved through deliberation, and 5) Precept V, Do not separate seats, the application of a frugal lifestyle is supported by a socialization program about the importance of frugal living. The implementation of Pancasila values ​​in PKK activities in Kuripan Village is a subjective and objective implementation of Pancasila, because all activities carried out in PKK activities reflect the implementation of Pancasila values. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang tercermin pada kegiatan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga di Desa Kuripan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pendekatan penelitian yang digunakan ialah  dengan analisis deskriptif. Untuk mengumpulkan data dilakukan dengan melakukan pengamatan, wawancara, dan studi dokumen. Kesimpulan hasil penelitian, 1) Sila I, dalam setiap kegiatan dan kehidupan sehari-hari digunakan untuk mengucapkan salam, diawali dan diakhiri dengan doa. Selalu bekerja sama dalam kelompok kerja, menjalankan ibadah bersama bagi yang muslim. Prinsip dasarnya adalah menghargai perayaan hari raya bagi umat yang berbeda agama. 2) Sila II, adalah sikap gotong royong, dan tidak ada paksaan untuk anggota 3) Sila III, yang berarti melakukan pengabdian kepada masyarakat, merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia, suka memakai batik 4) Sila IV, yang berarti mengutamakan kebebasan menyatakan kepentingan bersama, dan segala sesuatunya diselesaikan melalui musyawarah, dan 5) Sila V, tidak memisahkan tempat duduk, penerapan pola hidup hemat didukung oleh program sosialisasi tentang pentingnya tidak boros.


2021 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 1-7
Author(s):  
Iqbal Syafrudin ◽  
Revorlin Telaumbanua

This study explain how the dynamics of resistance actors from the resistance movement over the control of forest resources of the Mentawai indigenous people on the island of Siberut, Mentawai islands, West Sumatra. The primary data in this study are the results of interviews with the authors in the field, as well as secondary data from books, international and national journals, as well as related official documents. The author concludes that there is no significant resistance due to the lack of solidarity and sense of belonging to the customary forest due to the heterogeneity that exists in Siberut. The conflict that took place was actually not just the interests of the economic base, but the existence of a cultural base that also played an important role.Abstrak Penelitian ini menjelaskan dinamika aktor perlawanan dari gerakan perlawanan atas penguasaan sumber daya hutan masyarakat adat Mentawai di pulau Siberut, kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif . Data primer dalam penelitian ini berasal dari hasil wawancara penulis di lapangan, serta data sekunder yang berasal dari buku, jurnal internasional maupun nasional, maupun dokumen resmi yang berhubungan. Penulis menyimpulkan bahwa tidak ada perlawanan yang begitu signifikan dikarenakan aliansi-aliansimasyarakat yang terbangun kekurangan solidaritas dan “sense of belonging” atas hutan adat karena heterogenitas yang ada pada Siberut. Konflik yang berlangsung sebenarnya tidak hanya sekadar kepentingan basis ekonomi semata namun adanya basis budaya (culture) yang juga memainkan peranan penting. Namun, dikarenakan kurangnya solidaritas tersebut, gerakan yang terbangun bersifat tentatif tergantung kepentingan penggerak gerakan.


2021 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 8-19
Author(s):  
Abd. Chaidir Marasabessy ◽  
Nurdiyana ◽  
Setiawati ◽  
Ichwani Siti Utami

This study aims to analyze the real condition of voter behavior in the South Tangerang City Regional Head Election during the Covid-19 pandemic, and identify factors that influence voter behavior in the South Tangerang City Regional Head Election during the Covid-19 pandemic. This research is a descriptive qualitative research. The research subjects were community members in the Benda Baru area, Pamulang District. Data collection is done by interview, observation, and documentation. The results of the study concluded that; 1) Voter participation in the 2020 regional head election in the Benda Baru Pamulang area was 18,982 people or reached 61 percent and 12,132 people did not exercise their right to vote, or 39 percent, of the total number of people voting as many as 31,114 people. Meanwhile, the behavior of voters in determining their political rights is still dominated by figures and money politics. 2) Citizens' concerns about life safety due to the transmission of the covid-19 outbreak which is the main factor in the decline in public participation in exercising their right to vote in elections to regions in the Benda Baru Pamulang area, South Tangerang City. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi riil perilaku pemilih pada pemilihan umum kepala daerah Kota Tangerang Selatan dalam masa pandemi Covid-19, dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemilih pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Kota Tangerang Selatan dalam masa pandemi Covid-19. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah warga masyarakat di wilayah Benda Baru Kecamatan Pamulang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian disimpulkan bahwa; 1) Partisipasi pemilih pada ajang pemilihan kepala daerah tahun 2020 di wilayah Benda Baru Pamulang sebanyak 18.982 jiwa atau mencapai 61 persen dan yang tidak menggunakan hak pilih sebanyak 12.132 atau mencapai 39 persen, dari total jumlah jiwa pilih sebanyak 31.114 jiwa pilih. Sementara perilaku pemilih dalam menentukan hak politiknya masih didominasi oleh sosok figur dan politik uang (money politics). 2) Kekhawatiran warga akan keselamatan jiwa akibat penularan wabah covid-19 yang menjadi faktor utama menurunnya partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilih pada pemilihan kepada daerah di wilayah Benda Baru Pamulang Kota Tangerang Selatan.


2021 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 19-28
Author(s):  
Amelia Haryanti ◽  
Dindin

The purpose of this research is to find out the role of parents / guardians of learners in helping the character of learners during online learning in the covid-19 pandemic and the obstacles faced by parents during online learning. This research method uses a qualitative approach with case studies. The research subjects used were parents / guardians of learners in Pondok Benda Village, Pamulang District of South Tangerang City. Data collection techniques use observation, documentation, and interviews. The results of the research obtained are as follows: Parents are more trying to foster the character values of learners during online learning, parents provide real examples between subject matter and real examples in everyday life that can be witnessed and felt directly by learners in the environment where they live, while the obstacles faced by parents are the way of delivery in providing understanding of learning materials to learners,  Not as good as teachers in school. To overcome these problems parents create a group with Civic Education teachers to jointly conduct supervision and consultation related to learning materials so that learners are maximal in understanding learning during online learning.


2021 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. i-ii
Author(s):  
Fauzi Abdillah

.


2021 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 81-88
Author(s):  
Ludovikus Bomans Wadu ◽  
Andri Fransiskus Gultom ◽  
Maria Regina Wesa Wunu

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah suatu mata pelajaran wajib yang  diterapkan disetiap jenjang Pendidikan di Indonesia agar dapat  mengarahkan peserta didik untuk menjadikan pribadi yang berintelektual maupun berakhlak mulia sesuai dengan asas bangsa Indonesia. Untuk mencapai misi tersebut maka dibutuhkan kompetensi kewarganegaraan. Tulisan ini bertujuan  menjelaskan penerapan PKn melalui Maumere Diver Community. Pendekatan kualitatif yang digunakan adalah kualitatif, jenis studi kasus, serta pada mengumpulkan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi yang termasuk dalam teknik triangulasi.berdasarkan hasil analisis data yakni reduksi, penyajian data, serta menarik kesimpulan bahwa penerapan PKn yang dilakukan memuat tiga kompetensi kewarganegaraan yakni kompetensi pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Pada kompetensi pengetahuan warga negara diberi suatu edukasi tentang alam laut serta pengaruhnya bagi kehidupan mahkluk hidup serta pelatihan Diving. Maumere Diver Community menerapkan kompetensi sikap adalah dengan cara menajdi teladan bagi warga negara untuk menanamkan sikap peduli terhadap lingkungan laut serta kelestariannya. Sedangkan pada kompetensi keterampilan, Maumere Diver Community berkolaborasi dengan komunitas Trash Hero dalam pengolahan sampah agar menambah nilai jual.


2021 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 89-97
Author(s):  
Wina Nurhayati Praja

ABSTRAKPenelitian ini dilatar belakangi oleh berbagai permasalahan lingkungan yang terjadi saat ini. Kerusakan lingkungan yang dihadapi sedikitnya terjadi dari ulah tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. Tujuan penelitian ini untuk memberikan pandangan masyarakat tentang pentingnya menjaga dan melestarikan alam, agar alam itu memberikan kebermanfaatan untuk kehidupan. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode etnopedagogi. Hasil penelitian yang penulis peroleh yaitu: (1) Proses pembinaan masyarakat melalui adat istiadat yang sudah lama terbangun memberikan filosofis kuat dalam bersikap bijak terhadap alam,melalui adat istiadat upacara adat nyuguh, babarit, dan sedekah bumi. (2) Dalam mempertahankan adat istiadat di tengah Revolusi Industri 4.0, dengan membumikan nilai-nilai adat yang bermilai luhung terutama dalam menyeleksi dan membatasi teknologi-teknologi yang dirasa kurang bermanfaat untuk masyarakat sekitar. (3) Konsep SDGs, sangat didukung oleh masyarakat adat Kuta terutama dalam pelestarian alam. Masyarakat masih memegang teguh pelestarian alam dengan sangat menghormati lingkungan alamnya, alam itu dijadikan sebagai nilai kehidupan tertinggi bagi mereka. ABSTRACTThe contribution of the green moral concept in supporting the SDG's in the era of the Industrial Revolution 4.0. This research is motivated by various environmental problems that occur today. The environmental damage faced is at least caused by irresponsible human hands. The purpose of this research is to provide a view of the community about the importance of protecting and preserving nature, so that nature can provide benefits for life. The approach used is qualitative with the ethnopedagogical method. The results of the research that the authors obtained are: (1) The process of community development through long-established customs provides a strong philosophical attitude towards being wise towards nature, through the customs of the ceremonies of nyuguh, babarit, and earth alms. (2) In maintaining customs in the midst of the 4.0 Industrial Revolution, by grounding customary values that have noble values, especially in selecting and limiting technologies that are deemed less beneficial to the surrounding community. (3) The concept of SDGs is strongly supported by the Kuta indigenous people, especially in nature conservation. People still uphold the preservation of nature with great respect for their natural environment, this nature is used as the highest value of life for them.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document