Latar Belakang: Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, terdapat 37,2 % anak balita di Indonesia mengalami stunting. Masalah kesehatan masyarakat dianggap berat bila prevalensi pendek sebesar 30 – 39 persen dan serius bila prevalensi pendek ≥ 40 persen. Terdapat 16% balita Indonesia mengalami gangguan perkembangan, baik perkembangan motorik halus maupun motoric kasar, gangguan pendengaran, kecerdasan kurang dan keterlambatan.Tujuan: Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan pengaruh baby gym dan baby spa terhadap pertumbuhan dan perkembangan.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dan Desain yang digunakan adalah desain penelitian pre test post test with control group design, Subjek penelitiaan terdiri dari 20 bayi pada kelompok kasus dan 20 bayi pada kelompok intervensi di Sekolah Emak Yayasan Ibu Sejati Mandiri Tahun 2019.Hasil: Pengaruh baby gym dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan dengan uji paired sample t-test didapat hasil untuk berat badan nilai p=0,716, untuk perkembangan p=0,330 dan untuk panjang badan nilai p=0,014. Pengaruh baby spa dalam pada kelompok intervensi dilakukan uji paired sample t-test didapatkan hasil untuk berat badan nilai p=0,012, untuk panjang badan p=0,000 dan untuk perkembangan nilai p=0,001. Perbedaan pengaruh baby gym dan baby spa dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dengan uji independent sample t test didapatkan hasil untuk pertumbuhan yaitu berat badan nilai p=0,00, untuk panjang badan nilai p= 0,021 dan untuk perkembangan nilai p=0,00.Simpulan: Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan pengaruh baby gym dan baby spa dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pada bayi 9-12 bulan.Kata Kunci : Baby Gym, Baby Spa, Pertumbuhan, Perkembangan, Bayi. Background: Based on data from Basic Health Research (Riskesdas) in 2013, there were 37.2% of children under five in Indonesia experiencing stunting. Public health problems are considered severe if the short prevalence is 30-39 percent and serious if the short prevalence is ≥ 40 percent. There are 16% of Indonesian toddlers experiencing developmental disorders, both fine motor development and gross motoric, hearing loss, lack of intelligence and delays.Objective: The purpose of this study is to determine the differences in the influence of baby gyms and baby spas on growth and development.Method: This study was a quasi-experimental study and the design used was a pre-test post-test with control group design. The research subjects consisted of 20 infants in the case group and 20 infants in the intervention group at the Mother Sejati Mandiri Foundation Mother School in 2019.Results: The effect of baby gym in increasing growth and development with paired sample t-test results obtained for body weight value p = 0.716, for development p = 0.330 and for body length value p = 0.014. The effect of baby spa in the intervention group was paired sample t-test results obtained for body weight value p = 0.012, for body length p = 0.000 and for the development of the value of p = 0.001. The difference in the influence of baby gym and baby spa in increasing growth and development in infants with independent sample t test results obtained for growth are the body weight value of p = 0.00, for body length value of p = 0.021 and for the development of the value of p = 0.00 .Conclusion: Ho is rejected and Ha is accepted so that it can be concluded that there are differences in the influence of baby gym and baby spa in promoting growth and development in infants 9-12 months. Keywords: Baby Gym, Baby Spa, Growth, Development, Baby.