scholarly journals Tingkat Konsumsi Energi dan Protein dengan Status Gizi Balita

2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 598-604
Author(s):  
Dieni Septiawati ◽  
Yaktoworo Indriani ◽  
Reni Zuraida

Pendahuluan: kurang energi protein atau gizi kurang merupakan salah satu penyakit gangguan gizi di dunia dan Indonesia. Tujuan : penelitian untuk mengetahui hubungan antara tingkat konsumsi energi dan protein dengan status gizi balita.  Metode: Penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan bulan Desember 2020. Pengambilan sampel dengan total sampling sebanyak 81 balita. Alat pengumpul data menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Analysis data menggunakan uji korelasi Spearman Rank. Hasil: Sebagian besar balita memiliki konsumsi energi dan protein yang baik dan status gizi normal. Kesimpulan: Ada hubungan antara konsumsi energi dan protein dengan status gizi balita. Bagi masyarakat agar dapat lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi balita sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan anak

2018 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
Author(s):  
Hastuti Putri Ramadhani ◽  
Mamik Ratnawati ◽  
Hj.Yuliati Alie

Nutrition is one determinant the quality of human resources, because undernourished will might cause failure growth and development on child. On child a preschool are the group that need attention will the nutrition, as they are in the growth and development. More than 50 % of the children was suffering from a development. The purpose of research to know nutritional status of relations with children growth a preschool age 3 to 5 years in Midanutta’lim Mayangan Village Subdistrict Jogoroto District Jombang. Method : The research use analytic correlation design with cross sectional approached. Population is all children aged 3 to 5 years in PAUD Midanutta’lim Mayangan Village Subdistrict Jogoroto District Jombang with 70 children, the sample as many as 35 children. Technique sampling used purposive sampling, the independent variable is status nutrition and dependent variable is the development of baby a preschool age 3 to 5 years. An instrument use Z-scor and KPSP. Data mixed with editing, coding, scoring, tabulating, analysis data using the spearman rank. Result and discussion : Based on the research done got that the majority of respondents (74.3%) a nutritional status of good, most respondents (68.6%) undergo development children appropriate, test results spearman rank got that α count smaller than α table that 0,001 < 0,05 which means H1 received and value correlation coefficient 0,557. The conclusion are powerful relationship between nutritional status of children growth preschool age 3 to 5 years . Based on the results of research is expected parents paying more attention to the nutritional intake in children especially at the age of a preschool because in this day and age that are the group vulnerable to nutrition problems will have an influence to the development of the baby.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 588
Author(s):  
Etlida Wati ◽  
Ulva Arini

<p>Documentation is an activity of recording, reporting or recording an event and activities carried out in the form of providing services that are considered important and valuable. One factor that can influence documentation is the nurse's workload. The purpose of this study is to identify the relationship between nurses' workload and the application of documentation in the Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. This  research is quantitative with a cross sectional approach descriptive correlation design. Samples were taken with a total sampling of 65 nurses. Instruments to measure documentation using observation sheets. While the nurse workload instrument uses a questionnaire sheet. The analysis technique uses Spearman Rank correlation. Based on the research results of the workload of a nurse in the hospital room , most of them are in the weight category, as many as 46 respondents (70.8%). Application of nursing care documentation in the hospital room Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara, most of them are respondents in the incomplete category as many as 63 respondents (96.9%). There is a significant relationship between nurse workload with the application of documentation, this is evidenced by the results of the Spearman Rank correlation bivariate analysis, which is r = 0.688 with p = 0.000 &lt;0.05. It is hoped that management will motivate nurses to complete the documentation of nursing care</p>


2020 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 469-479
Author(s):  
Esta Pandiangan ◽  
Imanuel Sri Mei Wulandari

Latar Belakang: Sekitar 80% pasien pre operasi mengalami kecemasan yang dapat mempengaruhi perubahan tanda-tanda vital pasien, diperlukan dukungan keluarga yang optimal untuk membantu pasien mengatasi kecemasan yang dihadapi sehingga pasien mampu menjalani proses pengobatan.Tujuan: Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara dukungan keluarga dengan kecemasan yang dihadapi oleh pasien pre operasi di Rumah Sakit Advent Bandung.Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif korelasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang dijadwalkan menjalani operasi pada bulan maret 2020, dan terdapat 48 responden yang sesuai dengan kriteria penelitian.Hasil Penelitian: Hasil yang didapatkan adalah sebagian besar dukungan keluarga dalam kategori baik (45,8%), tingkat kecemasan pasien pre operasi sebagian besar berada pada tingkat kecemasan sedang (56,3%), uji spearman rank menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel dengan nilai p value  < 0,05, dengan keeratan hubungan kuat (0,529).Kesimpulan: Dukungan keluarga yang baik mampu mengurangi kecemasan yang dihadapi oleh pasien saat akan menjalani tindakan operasi, hal ini perlu ditingkatkan sehingga mampu mengurangi beban psikologi yang dialami oleh pasien.


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 4
Author(s):  
Idah Faridah ◽  
Aria Pranatha ◽  
Aditiya Puspanegara

Profesi kesehatan pemberi pelayanan kesehatan di rumah sakit yang paling rentan mengalami burnout adalah perawat. Faktor individu dan faktor lingkungan dapat mempengaruhi terjadinya Burnout. Faktor individu salah satunya adalah self efficacy sedang faktor lingkungan disebabkan stres kerja Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Self Efficacy dan stress kerja dengan Burnout pada perawat dalam melakukan asuhan keperawatan di Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Cirebon. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode analitik korelasional dan rancangan cross sectional yang menggunakan 70 orang sampel perawat dan yang termasuk ke kriteria inklusi sebanyak 58 orang sampel dengan teknik Total Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Maslach Burnout Inventory, Self Efficacy dan stres kerja. Hasil penelitian menunjukkan 55,2% responden memiliki self efficacy sedang, 70,7% responden mengalami stres kerja ringan, 81% responden mengalami burnout sedang. Berdasarkan hasil uji statistik dengan Spearman Rank diperoleh dengan p = 0,278 dan p=0,120 (p > 0,05), hal ini menunjukkan tidak ada hubungan yang kuat antara self-efficacy dan stres kerja dengan burnout. Dari hasil penelitian ini diharapkan para perawat mampu menghindari dan memanajemen stress agar tidak terjadi Burnout serta tetap menunjukkan profesionalitasnya dalam menjalankan tugas. Implikasi utuk peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian dengan mempertimbangkan faktor individu, faktor lingkungan, faktor organisasi yang dapat mempengaruhi burnout. Rumah sakit dapat melakukan kegiatan untuk meningkatkan self efficacy perawat melalui pelatihan kompetensi, menurunkan stres kerja dan burnout melalui kegiatan refreshing, dan rotasi kerja.


2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 124
Author(s):  
Fathiya Hanisya ◽  
Dikha Ayu Kurnia

Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang dapat mempengaruhi sisi psikologi penderitanya. Stres merupakan salah satu akibat dari penyakit kronis. Stres memiliki dampak negatif pada penderita diabetes melitus karena menyebabkan keadaan hiperglikemia. Hiperglikemia merupakan awal mula dari kerusakan fungsi kognitif, salah satunya kerusakan pada fungsi memori. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara stres dengan fungsi memori. Desain penelitian ini adalah analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional, menggunakan 85 responden penderita diabetes melitus di Kecamatan Sawangan Depok. Stres dinilai menggunakan Depression, Anxiety, Stress scale 42 khususnya pada subscale stres sebanyak 14 pernyataan. Sedangkan fungsi memori dinilai menggunakan digit span forward and backward. Uji analisis bivariat menggunakan uji Spearman Rank menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara stres dan fungsi memori pada penderita diabetes melitus di Kota Depok (p<0,05). Penelitian ini merekomendasikan kepada praktisi kesehatan untuk menekankan manajemen stres dalam tatalaksana diabetes melitus dan penilaian awal tingkat stres sebelum dilakukan pendidikan kesehatan pada penderita diabetes melitus. Kata kunci: stres, fungsi memori, diabetes melitus, depok AbstractDiabetes mellitus is a chronic disease that affect psychological side of individual with diabetes. Stress is one of the result of chronic disease. Stress has a negative impact on people with diabetes melitus because it causes a state of hyperglycemia. Hyperglycaemia is the beginning of cognitive function impairment, one of which is damage to memory function. This study aims was to determine the relationship between stress and memory function. The design of this study was correlative analytic with cross sectional approach, using 85 respondents with diabetes mellitus in Kecamatan Sawangan Depok. Stress was assessed using Depression, Anxiety, Stress scale 42 (DASS 42), especially on stress subscales consists of 14 statements. While the memory function was assessed using the forward and backward digit span. Bivariate analysis test using Spearman Rank test stated that there was a significant relationship between stress and memory function in people with diabetes mellitus in Depok City (p <0,05). This study recommends to health practitioners to emphasize stress management in the management of diabetes mellitus and early assessment of stress levels prior to health education in people with diabetes mellitus. Keywords: stress, memory function, diabetes mellitus, depok


2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 402
Author(s):  
Iskim Luthfa ◽  
Nurul Fadhilah

<p><em>People with diabetes mellitus are at risk of developing complications, so that it affects the quality of life. These complications can be minimized through self-care management. This study aims to determine the relationship between self management with the quality of life for people with diabetes mellitus. This research is a kind of quantitative research with correlation study. This research used cross sectional design. The sampling technique uses non probability with estimation consecutive sampling. The number of respondents in this research are 118 respondents. Instrument for measuring self management used diabetes self management questionnaire (DSMQ), and instruments to measure quality of life used quality of life WHOQOL-BREEF. The data obtained were processed statistically by using spearman rank test formula and p value of 0,000 There is a significant relationship of self management with the quality of life of people with diabetes mellitus.</em></p><p> </p><p><em>Penderita </em><em>Diabetes mellitus </em><em>beresiko mengalami komplikasi yang dapat mempengaruhi kualitas hidupnya. Komplikasi tersebut dapat diminimalkan melalui manajemen perawatan diri (self management). Penelitian ini bert</em><em>ujuan </em><em>untuk</em><em> menganalisis hubungan self management dengan kualitas hidup pasien diabetes melitus. </em><em>Jenis p</em><em>enelitian ini </em><em>adalah</em><em> deskriptif korelasi</em><em> dengan desain cross sectional</em><em>. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability </em><em>sampling </em><em>dengan pendeka</em><em>t</em><em>an consecutive sampling</em><em>.</em><em> </em><em>J</em><em>umlah </em><em>sampel sebanyak</em><em> </em><em>118 responden.</em><em> </em><em>Instrumen </em><em>penelitian </em><em>untuk mengukur self management </em><em>menggunakan</em><em> </em><em>diabetes self management questionnaire</em><em> (DSMQ), </em><em>dan instrumen untuk mengukur kualitas hidup menggunakan </em><em>quality of life </em><em>WHOQOL-BREEF.</em><em> Analisis data menggunakan spearman rank dan didapatkan hasil nilai </em><em>p value 0,000</em><em> dan r 0,394.Terdapat </em><em>hubungan </em><em>antara </em><em>self management</em><em> dengan kualitas hidup pasien diabetes mellitus</em><em> dengan arah korelasi positif.</em></p>


Author(s):  
Raditya Angga Pradipta

Logging the forest production is a high risk work. The condition of the forest acreage is difficult, the imbalance between the tools used by condition of the field and the skills of workers can lead to accidents. One of supporting job in the process of logging the forest production is the operation of the chainsaw that has hazards and risks which must be controlled. The main objective of this research was to risk assessment in the operational of the chainsaw in the work to cutting down trees in Perhutani KPH Madiun. This research was an observational research that conducted using cross sectional design and descriptive analysis. Data were used primary data based on interviews, observations and secondary data collected from the company. This research performed based on work activities of operating chainsaw. The result showed that based on idetification of hazards in activities of operating chainsaw in cutting trees, there were18 hazards Risk assessment showed that from 18 pure risks, there were 4 low risks,7 medium risks and 7 high risks. The conclusion from this research is the risk most dominant obtained from the risk assessment is high risk and risks while each one had the amount of 7 danger or 39 % of all the potential here hazards, to at a job should not be continued, work that needs to be set repeated or attempts to control at work to reduce the risk. Control must be reviewed for conformity before work began.Keywords: cut timber, identification hazards, risk assessment


2013 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 219-228
Author(s):  
Elvira Sari Dewi ◽  
◽  
Bella Cendie Asteria ◽  
Yulian Wiji Utami

The COVID-19 pandemic has caused changes in a variety of sectors, including education. Changes in online learning methods during the COVID-19 pandemic can increase the risk of sedentary behavior in students. Sedentary behavior is one of the factors related to constipation. This study aims to determine the relationship between sedentary behavior and the incidence of constipation during the COVID-19 pandemic in students at Universitas Brawijaya. This research is correlation research with a cross-sectional approach. Sampling used total sampling with a sample of 87 students according to the inclusion and exclusion criteria. Sedentary behavior was measured using the International Physical Activity Questionnaire – Short Form (IPAQ-SF) and the incidence of constipation was measured using the Constipation Scoring System (CSS). The correlation between sedentary behavior and the incidence of constipation was statistically analyzed using the Spearman Rank test with alpha=0.05. The results show that As many as 82.8% of students at Universitas Brawijaya have sedentary behavior and 17.2% are constipated. There was a correlation between sedentary behavior and the incidence of constipation (p=0.020; r=+0,249). In conclusion, there is a relationship between sedentary behavior and the incidence of constipation during the COVID-19 pandemic in students at Universitas Brawijaya.


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 155-162
Author(s):  
Nur Laily Sholihah ◽  
Inayatul Aini

Pendahuluan Metode hypnobirthing dapat dilakukan mulai masa kehamilan dapat mengurangi mual, muntah dan pusing di trimester pertama, mengatasi rasa tidak nyaman selama hamil dan sakit saat melahirkan tanpa efek samping terhadap janin. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan peneliti pada tanggal 27 maret 2018 di Desa meweng Kecamatan Diwek jumlah ibu hamil dari bulan Januari-Maret berjumlah 35. Hasil dari wawancara 10 ibu hamil didapatkan 7 ibu hamil belum pernah mendengar tentang hypnobirthing, dan 3 ibu hamil pernah mendengar tentang hypnobirthing tetapi belum pernah melakukan hypnobirthing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan minat ibu hamil dalam mengikuti hypnobirthing di Desa Ceweng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Metode Penelitian Jenis penelitian menggunakan Analitik Correlational, rancangan penelitian menggunakan Cross Sectional, teknik penelitian menggunakan Total Sampling dengan jumlah populasi 30 dan jumlah sampel 30 responden. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan tentang hypnobirthing dan variabel dependen adalah minat ibu hamil dalam mengikuti hypnobirthing. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dengan pengolahan data editing, coding, scoring dan tabulating dengan uji statistik Spermank Rank. Hasil Penelitian Hasil penelitian sebagian besar mempunyai pengetahuan cukup tentang hypnobirthing (53,3%), sebagian besar mempunyai minat sedang dalam mengikuti hypnobirthing (63,3%). Uji Spearman Rank menunjukkan ρ value=0,013<α(0,05), sehingga H1 diterima. Kesimpulan Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan minat ibu hamil dalam mengikuti Hypnobirthing di Desa Ceweng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.              


2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 745-457
Author(s):  
Muhammad Saputra

Latar belakang : Gangguan jiwa merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Klien gangguan jiwa dicirikan dengan siklus kekambuhan yang mencapai 60-75% dari keseluruhan penderita. Kekambuhan klien masih tinggi dapat dipengaruhi faktor kesiapan keluarga dalam menerima klien gangguan jiwa.Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kesiapan keluarga menerima klien dengan gangguan jiwa terhadap angka kekambuhan pada klien gangguan jiwa di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Sambang LihumMetode penelitian :  analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi adalah seluruh keluarga (keluarga inti) klien gangguan jiwa di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum yang berjumlah 1.751 orang. Sampel sebagian dari populasi sebanyak 97 orang dengan teknik pengambilan puposive sampling. Analisis data melalui uji Spearman Rank dengan tingkat kepercayaan 95%.Hasil penelitian Didapatkan keluarga klien gangguan jiwa sebagian besar siap dalam menerima klien gangguan jiwa sebanyak 77 orang (79,4%) dan angka kekambuhan klien gangguan jiwa sebagian besar kategori sedang sebanyak 65 orang (67%). Ada hubungan kesiapan keluarga dalam menerima klien dengan angka kekambuhan pada klien gangguan jiwa di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Provinsi Kalimantan Selatan (p value = 0,000; r = 0,744).Saran : rumah sakit hendaknya memberikan sosialisasi misalnya melalui kegiatan peningkatan home visite kepada keluarga pasien untuk meningkatkan kesiapan keluarga untuk menerima klien. Kata Kunci : Angka Kekambuhan, Kesiapan Menerima Klien.Background : Mental disorders is one of the problems of public health in Indonesia. The mental impairment client is characterized by a relapse cycle that reaches 60-75% of the sufferer. Client relapse is still high can be influenced by family readiness factor in receiving the client's mental disorders.Research objectives : PEnelitian aims to know the family readiness relationship to receive clients with a mental impairment on the number of relapse in Mental disorders in the clinic of mental illness in Sambang LihumResearch method :       cross sectional analytic. Population is the whole family (core family) of the clients of mental disorders in the polyclinic of the Sambang Lihum psychiatric hospital amounting to 1,751 people. Samples of a portion of the population of 97 people    with        puposive    samplingtechniques. Analysis of data by Test  Spearman Rank    with a trust rate of 95%.The results obtained by the family of mental disorders clients are mostly ready in receiving clients of mental disorders as much as 77 people (79.4%) and the number of mental impairment clients of most categories is currently 65 people (67%). There is a family readiness relationship in accepting clients with a number of relapse on the client's mental disorder in the clinic of health care Sambang Lihum South Kalimantan Province (P  value  = 0.000; r = 0.744).Suggestion : RHospital should provide socialization e.g. through  home visite   Improvement activities to the patient family to improve the family readiness to receive clients. Keywords: number of relapse, readiness of accepting clients


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document