scholarly journals Penurunan Kadar Lemak Darah pada Pasien Penyakit Jantung Koroner dengan Pemberian Latihan Beban Intensitas Rendah dan Aktifitas Fisik

2021 ◽  
Vol 6 (03) ◽  
pp. 124-129
Author(s):  
Andy Widhiya Bayu Utomo ◽  
HS Muhammad Nurfatony ◽  
Muhammad Irfan

Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang paling umum terjadi dan menjadi penyebab kematian tertinggi secara global. Penyakit PJK disebabkan gangguan pada fungsi jantung. Penyumbatan pembuluh darah pada awalnya disebebkan peningkatan kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL) darah berlebih dan menumpuk pada dinding arteri. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penurunan kadar lemak darah antara kelompok aktifitas fisik dengan kelompok latihan beban. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental laboratorium pre dan post test. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah pasien PJK sebanyak 14 orang laki-laki (n=14) dengan rentang usia 55-60 tahun yang dibagi menjadi dua kelompok beranggotakan 7 orang di masing-masing kelompok. Adapun kriteria inklusi adalah (1) pasien PJK berjenis kelamin laki-laki (2) rentang usia 55-60 tahun (3) memiliki indeks massa tubuh normal. Kelompok pertama diberikan latihan beban sejumlah 7 orang, kelompok dua yang berjumlah 7 orang melakukan aktifitas fisik menggambar, menulis, relaksasi, bersosialisasi kelompok, mendengar musik, dan berwisata. Latihan beban dan aktifitas fisik dilakukan selama 60 menit setiap harinya. Hasil penelitian menunjukkan terdapat penurunan yang cukup signifikan terhadap kadar lemak darah pada pasien PJK dengan latihan beban maupun melakukan aktifitas fisik yang telah ditentukan dengan nilai signifikansi p < 0,05. Penurunan kadar lemak darah pada kedua perlakuan tersebut dapat dijadikan intervensi pada pasien PJK untuk lebih meningkatkan aktifitas olahraga, dengan melakukan latihan beban dan aktifitas fisik yang ditentukan.

2015 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Ashael A. Rembang ◽  
J. J. V. Rampengan ◽  
Siantan Supit

Abstract: Lipid is classified into several types, which include High Density Lipoprotein (HDL), Low Density Lipoprotein (LDL), Very Low Density Lipoprotein (VLDL) and triglycerides. Triglyceride is a compound consists of three fatty acid molecules esterified into glycerol. Triglycerides are neutral fats synthesized from carbohydrate that are stored in lipid cells. Normal triglyceride levels of human is < 150 mg/dL. High levels of triglyceride have negative impacts on health as it can lead to diseases such as atherosclerosis. High level of triglyceride can be prevented and lowered by exercises such as Zumba exercise. The aim of this study is to know the effect of Zumba exercise on the level of blood triglyceride. This was an experimental study with one group pre-post test design, with criteria that include ages within 16-20 years old, normal Body Mass Index, not a Zumba gymnast, and in healthy condition during research. Samples were 19 female medical faculty students of Sam Ratulangi University class of 2014. They were subjected to do Zumba exercise every day for a week. Triglyceride levels are measured before the first Zumba exercise session and after the final session of Zumba exercise. The data were analyzed using paired-t test with SPSS programme. The results showed that there was a significant change between the mean level of triglyceride before first Zumba exercise 68,11 mg/dL and after Zumba final exercise 48 mg/dL. Conclusion: There was a decrease in triglyceride blood levels of the research subjects after doing Zumba exercises everyday for a week.Keywords: triglyceride, zumba exerciseAbstrak: Lemak terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu lemak HDL, lemak LDL, lemak VLDL, serta kadar trigliserida. Trigliserida adalah senyawa yang terdiri dari tiga molekul asam lemak teresterifikasi menjadi gliserol. Trigliserida merupakan lemak netral yang disintesis dari karbohidrat untuk disimpan dalam sel lemak. Kadar trigliserida normal dalam tubuh manusia yaitu <150 mg/dL. Namun kadar trigliserida yang berlebihan juga tidak baik untuk kesehatan. Tingginya kadar trigliserida dalam darah dapat menyebabkan terjadinya penyakit, misalnya aterosklerosis. Kadar trigliserida yang tinggi dapat dicegah dan diturunkan dengan melakukan olahraga seperti senam Zumba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam Zumba tehadap kadar trigliserida darah. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan rancangan pre-post one group test dengan sampel penelitian yang memenuhi kriteria-kriteria, yaitu usia 16-20 tahun, IMT normal, bukan merupakan seorang atlit atau pesenam Zumba, dan sehat saat dilakukan penelitian. Sampel penelitian adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi angkatan 2014 berjumlah 19 orang. Subjek penelitian melakukan latihan setiap hari dalam seminggu. Kadar trigliserida diukur sebelum latihan Zumba pertama dan sesudah latihan Zumba terakhir. Hasil data dianalisis dengan uji t berpasangan menggunakan program SPSS. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil yang menunjukkan perubahan yang signifikan dengan rerata kadar triglierida sebelum senam Zumba 68,11 mg/dL dan rerata sesudah senam Zumba 48,00 mg/dL.Simpulan: Terjadi penurunan kadar tigliserida darah dari subjek penelitian setelah melakukan senam Zumba setiap hari selama seminggu.Kata kunci: trigliserida, senam zumba


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 479-489
Author(s):  
Hetti Rusmini ◽  
Devita Febriani Putri ◽  
Hidayat Hidayat ◽  
Dhani Risandy

Latar Belakang: Hiperkolesterolemia adalah suatu kondisi tubuh yang mengalami peningkatan kadar kolesterol di atas ambang normal (<200 mg/dL). Hiperkolesterolemia dapat terjadi karena gaya hidup (life style) yang tidak sehat, mulai dari pola makan yang tidak seimbang sampai kurangnya aktivitas olah raga. Hiperkolesterolemia merupakan faktor risiko utama terjadinya arterosklerosis dengan salah satunya adanya kenaikan Low Density Lipoprotein (LDL). Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental murni menggunakan rancangan penelitian pre and post test with group design. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah 25 ekor tikus Galur Wistar jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok. Pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Data dianalisa dengan uji Paired T-Test dan Anova. Hasil Penelitian: Pada penelitian ini, dari 5 kelompok sampel didapatkan hasil dengan analisa Paired T-Test, didapatkan peningkatan yang bermakna (p<0,05) kadar LDL setelah pemberian diet tinggi lemak pada kelompok negatif (p=0,025), kelompok perlakuan 2 (p= 0,001), dan kelompok perlakuan 3 (p=0,001). Pada perlakuan setelah pemberian madu randu, terdapat penurunan yang bermakna (p<0,05) kadar LDL pada 2 kelompok yaitu pada kelompok perlakuan 2 (p=0,026), dan kelompok perlakuan 3 (p=0,092). Dengan analisa Anova, didapatkan perbedaan yang bermakna pada perlakuan setelah pemberian diet tinggi lemak dan setelah pemberian madu randu dengan nilai p yang sama yaitu p=0,001 (P<0,05). Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang berpengaruh pada pemberian madu randu terhadap kadar LDL pada tikus galur wistar yag diberi diet tinggi lemak.


2018 ◽  
pp. 153-161
Author(s):  
Junendri Ardian ◽  
Ari Natalia Probandari ◽  
K Kusnandar

  ABSTRAK Hiperkolesterolemia merupakan suatu kondisi dimana kolesterol dalam darah meningkat melebihi ambang normal yang ditandai dengan meningkatnya kadar kolesterol total terutama Low Density Lipoprotein (LDL) dan diikuti dengan penurunan kadar High Density Lipoprotein (HDL) darah, Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh pemberian asupan jus pepaya terhadap kadar LDL dan kolesterol total pada ibu rumah tangga usia 40-70 tahun yang menderita hiperkolesterolemia. Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian true eksperimental dengan desain penelitian pre and post test with control group. Total subjek sebanyak 20 orang yang dibagi kedalam dua kelompok, yaitu Intervensi Jus pepaya dan kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar kolesterol total pada kelompok jus pepaya mengalami penurunan yang bermakna (p<0,05). Sedangkan pada kelompok kontrol tidak bermakna (p>0,05). Kadar LDL pada kelompok jus pepaya mengalami penurunan yang bermakna (p<0,05). Sedangkan pada kelompok kontrol tidak bermakna (p>0,05). Kesimpulan jus pepaya (carica papaya l) dapat menurunkan kadar LDL (Low Density Lipoprotein) dan kolesterol total.   Kata kunci: jus pepaya, kolesterol total, LDL.       ABSTRACT Hypercholesterolemia is a conditions where cholesterol in the bloods increased beyond the normal standard, its showed with cholesterol total level’s was increased especially Low Density Lipoprotein (LDL) and followed by the decreasing of High Density Lipoprotein (HDL) in blood, The purpose of this research is analyzing the influence’s of papaya juice intake for LDL’s levels and cholestrol’s total at the age of 40 – 70 years old for housewives with hypercholesterolemia. The method this research is true experimental researchs with pre and post test control group designs. The subject in this research are 20 people and separated into two groups, the first group is papaya juice’s intervention group, and the second is control group. The result of this research show that papaya juice’s has significant result for decreasing cholesterol’s total with p value’s < 0,05 , while the control group has no significant result because its p value’s >0,05. The result for LDL’s levels show that papaya juice’s has significant result too for decreasing LDL’s levels with p value’s < 0,05, while the control group has no significant result because its p value’s >0,05. The conclusion in this research is papaya juice (carica papaya l) can decreased ldl’s levels and cholesterol’s total.   Keywords: cholesterol’s total, LDL, papaya juice.  


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 149-153
Author(s):  
Alda Aulia Rahma Ananto Putri ◽  
Yuswo Supatmo ◽  
Erna Setiawati ◽  
Endang Ambarwati

ABSTRAK Latar Belakang: Gaya hidup sedenter menyebabkan penurunan aktivitas fisik yang merupakan faktor terjadinya penyakit tidak menular salah satunya dislipidemia. Zumba sebagai bentuk latihan aerobik yang banyak diminati oleh dewasa muda dapat menurunkan kadar LDL dan tingkat stres oksidatif yang diukur dengan biomarker malondialdehid (MDA). Tujuan: Mengetahui pengaruh latihan Zumba terhadap kadar LDL dan MDA pada wanita usia dewasa muda. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental dengan rancangan two groups pre and post test design. Subjek penelitian sebanyak 36 orang wanita, dibagi menjadi kelompok perlakuan (n=18) dan kelompok kontrol (n=18). Kelompok perlakuan melakukan latihan Zumba selama 60 menit dengan frekuensi 2 kali seminggu selama 8 minggu secara virtual. Pengukuran kadar LDL dan MDA menggunakan sampel darah subjek penelitian. Analisis data dengan uji t-berpasangan, uji Wilcoxon dan uji Mann-Whitney. Hasil: Tidak terdapat penurunan kadar LDL namun terjadi penurunan kadar MDA yang signifikan pada kelompok perlakuan setelah latihan Zumba selama 8 minggu. Pada kelompok perlakuan kadar LDL meningkat dari 94,18±25,60 mg/dL menjadi 105,82±27,64 mg/dL (p<0,05) dan kadar MDA menurun dari 1,71±0,28 µmol/L menjadi 0,37±0,64 µmol/L (p<0,05). Tidak terdapat perbedaan kadar LDL yang bermakna, sebaliknya terdapat perbedaan kadar MDA yang bermakna antara kelompok perlakuan dan kontrol. Simpulan: Latihan Zumba dengan frekuensi 2 kali seminggu selama 8 minggu secara virtual tidak dapat menurunkan kadar LDL namun dapat menurunkan kadar MDA secara signifikan. Kata kunci: latihan Zumba, low density lipoprotein, malondialdehid


2019 ◽  
Vol 42 (2) ◽  
pp. 70
Author(s):  
Sadakata Sinulingga ◽  
Aprilia Putri ◽  
Intan Rahma Dewi ◽  
Melina Indah Sari ◽  
Mutiara Budi Azhar ◽  
...  

Tujuan: Untuk mengetahui efek minyak ikan toman (Channa micropeltes) terhadap profil lipid pada mencit jantan (Mus musculus). Metode: Penelitian ini adalah eksperimental laboratorium menggunakan rancangan randomized pre- dan post-test dengan menggunakan hewan coba yaitu 35 ekor mencit jantan (Mus musculus) yang telah diinduksi model hiperkolesterol menggunakan pakan tinggi lemak, kemudian dikelompokkan menjadi 7 kelompok untuk perlakuan, yaitu: kontrol negatif, kontrol positif dengan Simvastatin, kontrol positif dengan Gemfibrozil, minyak ikan dosis I (0,05g/30gBB), minyak ikan dosis II (0,1g/30gBB), minyak ikan dosis III (0,2g/30gBB), dan minyak ikan dosis IV (0,4g/30gBB). Pemeriksaan profil lipid dilakukan dengan mengambil sampel darah mencit dan diperiksa dengan menggunakan spektrofotometer. Hasil: Minyak ikan toman dapat menurunkan kadar kolesterol total, Low-Density Lipoprotein (LDL), dan trigliserida pada mencit dengan Dosis II, dosis III, dan dosis IV sedangkan untuk kadar High-Density Lipoprotein (HDL) dapat turun pada dosis iv. Simpulan: Minyak Ikan toman dapat menurunkan kadar profil lipid pada mencit jantan model dislipidemia.


2019 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 247-256
Author(s):  
Dita Fitriani ◽  
Hetti Rusmini ◽  
Yuliana Wildani Marek

Hiperlipidemia merupakan suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan fraksi lipid di dalam darah. Bunga pepaya mengandung senyawa yang mampu mempertahankan kadar kolesterol dalam batas normal karena mengandung senyawa flavanoid dan tanin yang berperan sebagai antioksidan. Pada penelitian ini digunakan tikus sebagai hewan coba untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak bunga pepaya (Carica papaya L) terhadap kadar HDL dan LDL darah tikus yang diberi diet tinggi lemak. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus Sprague dawley jantan berusia 12-16 minggu dengan berat 200-250 g, dengan pre and post test with control group design. Tikus dibagi menjadi 5 kelompok yaitu; kelompok tikus yang hanya diberi pakan standar (K), kelompok tikus yang diberi diet tinggi lemak (KN), kelompok tikus yang diberi diet tinggi lemak dan ekstrak bunga pepaya 31 mg/kgBB (P1), kelompok tikus yang diberi diet tinggi lemak dan ekstrak bunga pepaya 62 mg/kgBB (P2), dan kelompok tikus yang diberi diet tinggi lemak dan ekstrak bunga pepaya 125 mg/kgBB (P3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak bunga pepaya dengan dosis 31 mg/kgBB, 62 mg/kgBB dan 125 mg/kgBB mampu meningkatkan rerata kadar HDL dan menurunkan rerata kadar LDL darah tikus secara signifikan (p <0,05). Namun semakin besar dosis tidak berpengaruh terhadap kadar HDL dan LDL.


Jurnal Segar ◽  
2017 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 21-29
Author(s):  
Wahyu Kurniawan ◽  
Junaidi Junaidi ◽  
Yasep Setiakarnawijaya

PERBANDINGAN EFEK KERJA SENAM AEROBIK MIX IMPACT SELAMA 60 MENIT TERHADAP PENINGKATAN KADAR HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DALAM DARAH PADA KELOMPOK BODY MASS INDEX (BMI) OVERWEIGHT DAN NORMAL SISWA SMA NEGERI 3 DEPOK   Wahyu Kurniawan1 Junaidi2, Yasep Setiakarnawijaya2   1Program Studi Ilmu Keolahragaan 2Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta, Kampus B, Jakarta   Abstrak. High-Density Lipoprotein (HDL) adalah kolesterol baik yaitu lipoprotein dengan densitas tinggi, terutama terdiri atas protein. Kadar HDL yang tinggi diasosiasikan dengan rendahnya risiko terkena penyakit jantung. Karna HDL mengandung molekul antioksidan yang dapat mencegah perubahan Low Density Lipoprotein (LDL) menjadi lipoprotein yang cenderung menyebabkan penyakit jantung. Adapun penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui efek kerja senam aerobik mix impact selama 60 menit terhadap peningkatan kadar HDL dalam darah pada kelompok BMI overweight siswa SMA Negeri 3 Depok. (2) mengetahui efek kerja senam aerobik mix impact selama 60 menit terhadap peningkatan kadar HDL dalam darah pada kelompok BMI normal siswa SMA Negeri 3 Depok. (3) membandingkan peningkatan kadar HDL setelah melakukan senam aerobik mix impact selama 60 menit antara kelompok BMI overweight dan normal siswa SMA Negeri 3 Depok. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 3 Depok tanggal 12 Mei 2015. Metode yang digunakan adalah eksperimen “Two Group Pre-test dan Post-test Design”, dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling, sampel berjumlah 20 orang dari populasi 180 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji-t independen pada taraf signifikan α = 0,05. Data tes akhir kerja senam aerobik mix impact selama 60 menit pada kelompok BMI overweight dan normal diperoleh standar perbedaan antara dua mean (SEmxmy) = 0,61 nilai tersebut menjadi t-hitung diperoleh = 2,46. Kemudian hasil perhitungan tersebut di ujikan dengan tabel pada derajat kebebasan (dk) = (N1+N2) – 2 =(10+10) – 2 dan taraf kepercayaan 0,05 diperoleh nilai kritis t-tabel 2,10 (t-hitung = 2,46 > t-tabel = 2,101). Kata Kunci: High-Density Lipoprotein (HDL), Body Mass Index (BMI), Senam Aerobik Mix Impact.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 87
Author(s):  
Mustika Pramestiyani ◽  
Siti Fadhilah

Latar Belakang: Penambahan kebutuhan zat besi selama kehamilan digunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta serta penambahan volume darah ibu sebagai persiapan persalinan. Pemberian tablet tambah darah untuk mencegah anemia pada ibu hamil diberikan minimal 90 tablet selama kehamilan atau setara dengan elemen besi sebesar 60 mg tiap tabletnya. Namun, sebuah studi menyatakan bahwa pemberian suplementasi besi dosis 50–60 mg/hari (150–185 mg/hari fero sulfat) pada wanita hamil berisiko menyebabkan hemokonsentrasi, preeklamsia, dan diabetes gestasional. Suplemen zat besi serta peningkatan cadangan zat besi dalam darah dikaitkan dengan komplikasi pada ibu hamil dan peningkatan stres oksidatif yang menyebabkan peningkatan lipid peroxidase selama kehamilan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi ferro sulfat terhadap kadar LDL dan HDL pada tikus bunting. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah post test only control group design. Sampel adalah 25 ekor tikus yang dibagi menjadi lima kelompok, yaitu kelompok tikus bunting normal, tikus bunting anemia, tikus bunting anemia yang diberi ferro sulfat selama 18 hari, tikus bunting anemia yang diberi ferro sulfat selama 12 hari, dan tikus bunting anemia yang diberi ferro sulfat selama 6 hari. Pemeriksaan parameter dilakukan pada hari ke-18 kebuntingan. Analisis data dilakukan dengan uji One Way ANOVA lalu dilanjutkan uji post hoc Fisher’s Least Significant Different (LSD) menggunakan software SPSS 20. Hasil: Lama waktu pemberian ferro sulfat berpengaruh terhadap kadar LDL dan HDL tikus bunting anemia (p<0,001). Kesimpulan: Lama waktu suplementasi ferro sulfat akan meningkatkan kadar LDL dan menurunkan kadar HDL pada tikus bunting model anemia.


2014 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 465-472
Author(s):  
Afiah Afiah ◽  
Hesti Murwani Rahayuningsih

LatarBelakang : Obesitas terutama obesitas sentral berhubungan dengan meningkatnya kolesterol LDL (low density lipoprotein), VLDL (very low density lipoprotein) dan trigliserida; dan penurunan kolesterol HDL (high density lipoprotein). Hiperkolesterolemia merupakan gangguan metabolik lipoprotein yang ditandai dengan tingginya kadar LDL dan kolesterol merupakan faktor yang mendorong terjadinya jantung koroner dan sindroma metabolik. Jamur tiram putih mengandung serat pangan beta glukan yang memiliki sifat hipokolesterolemik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian sup jamur tiram putih (Pleurotus Ostreatus) terhadap kadar kolesterol total pada subjek obesitas.Metode :Jenis penelitian adalah pre experiment dengan rancangan one group pre test – post test. Subjek adalah 15 pria dan wanita obesitas dengan kadar kolesterol total 200-239 mg/dl. Subjek mendapat 1,21 g/kgbb/hari jamur tiram putih dalam bentuk sup jamur tiram putih selama 21 hari. Analisis kadar kolesterol total menggunakan metode CHOD-PAP, darah diambil setelah subjek berpuasa selama 10 jam. Uji normalitas menggunakan Shapiro Wilk. Analisis statistic menggunakan uji wilcoxon.Hasil : Nilai tengah kadar kolesterol total subjek sebelum intervensi yaitu 226 mg/dl. Nilai tengah kadar kolesterol total setelah intervensi yaitu 189 mg/dl. Konsumsi sup jamur tiram putih dengan dosis1,21 g/kgbb/hari selama 21 hari secara signifikan berpengaruh terhadap penurunan kadar kolesterol total  (p=0,001). Kesimpulan : Konsumsi sup jamur tiram putih berpengaruh terhadap penurunan kadar kolesterol total pada subjek obesitas.


2014 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 770-776
Author(s):  
Yuhud Tri Hapsari ◽  
Aryu Candra Kusumastuti

Latar Belakang : Tingginya kadar LDL dapat menyebabkan terjadinya aterosklerosis yang merupakan awal terjadinya PJK. Kandungan zat gizi dari jus lidah buaya dan antioksidan dari vitamin C dapat menurunkan kadar LDL. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh vitamin C setelah pemberian jus lidah buaya terhadap kadar LDL lansia.Metode : Jenis penelitian adalah quasi experimental dengan rancangan pre-post test control design yang melibatkan lansia sebagai subyek. Penelitian dilakukan di Unit Rehabilitasi Sosial “Pucang Gading” Semarang. Seluruh subyek mendapatkan jus lidah buaya sebanyak 200 ml/hari selama 14 hari. Hari ke-15 dilanjutkan dengan intervensi yaitu pemberian vitamin C 750 mg/hari selama 3 hari pada kelompok perlakuan dan pemberian plasebo pada kelompok kontrol. Jumlah sampel tiap kelompok adalah 10. Analisis kadar LDL dilakukan dengan metode enzimatik. Uji normalitas data menggunakan Saphiro-Wilk, analisis statistik menggunakan dependent t-test dan WilcoxonHasil : Rerata penurunan kolesterol LDL setelah pemberian jus lidah buaya pada kelompok perlakuan sebesar 13,30 mg/dl (9,69%) dan kontrol sebesar 13,50 mg/dl (10,74%). Rerata penurunan kadar LDL setelah pemberian vitamin C kelompok kelompok perlakuan sebesar 13,20 mg/dl (11,91%) sedangkan kontrol sebesar 4,40 mg/dl (4,01%). Tidak ada perbedaan kadar LDL antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol setelah pemberian vitamin C (p>0,05).Kesimpulan : Pemberian jus lidah buaya menurunkan kadar LDL secara bermakna. Namun dalam penelitian ini pemberian vitamin C tidak terbukti mempertahankan penurunan kadar LDL.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document