Literature Review : Terapi Bermain Clay dalam Menurunkan Respon Kecemasan pada Anak Usia Prasekolah Akibat Hospitalisasi

2021 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 678-684
Author(s):  
Fahmi Nugroho ◽  
Siti Rofiqoh

AbstractHospitalization is a stase of crisis in child encounters since they are confined in unfamiliar place which sick or injured persons are given medical or surgical treatment. Hence, Hospitalization may cause anxiety and stressful experience for both the child and the parent. One of the methods to reduce anxiety is playing clay. The purpose of this study is to determine the effectiveness of clay therapy in reducing anxiety among hospitalized children. This study is a literature review by finding research articles on Google Scholar. Three papers with 89 total respondents were analyzed in this study. The result showed that before the clay play therapy, the level of anxiety encompassed: no anxiety 1 (1.1%), mild anxiety 15 (16.85%), moderate anxiety 15 (16.85%), severe anxiety 26 (29.2%), and panic 32 (36%). In comparison, the level of anxiety after playing clay therapy was no anxiety 18 (20.2%), mild anxiety 16 (18.0%), moderate anxiety 29 (32.6%), severe anxiety 22 (24,7%), and panic 4 (4,5%). The findings in this review concluded that clay play therapy might effectively reduce anxiety among hospitalized preschool-aged children. Suggestions for healthcare providers are to implement therapy with clay to reduce anxiety due to hospitalization.Keywords:Hospitalization; anxiety; play therapy:clay AbstrakHospitalisasi ini merupakan suatu keadaan krisis pada anak, saat anak sakit dan dirawat di rumah sakit. Perawatan di rumah sakit merupakan pengalaman yang penuh stres, baik bagi anak maupun orang tua. Pengalaman yang sering dialami oleh anak selama menjalani hospitalisasi adalah kecemasan. Salah satu upaya dalam menurunkan kecemasan adalah terapi bermain clay pada anak usia prasekolah yang mengalami kecemasan akibat hospitalisasi. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah yang mengalami hospitalisasi sebelum dan sesudah dilakukan terapi bermain clay. Metode penulisan mengguakan literature review dari tiga artikel penelitian yang diambil dari google scholar. Subjek penelitian adalah anak usia prasekolah yang mengalami kecemasan minimal ringan. Tingkat kecemaasan sebelum dilakukan tindakan terapi bermain claydengan 89 responden yaitu kriteria tidak cemas 1 (1,1%), cemas ringan 15 (16,85%), cemas sedang 15 (16,85%), cemas berat 26 (29,2%), dan cemas sangat berat 32 (36%). Tingkat kecemasan setelah dilakukan terapi bermain clay yaitu tidak cemas 18 (20,2%), cemas ringan 16 (18,0%), cemas sedang 29 (32,6%), cemas berat 22 (24,7%) dan cemas sangat berat 4 (4,5). Kesimpulan dari hasil literature review ini yaitu terapi bermain clay dalam menurunkan tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah yang mengalami hospitalisasi dengan p value 0,000. Saran bagi tenaga kesehatan untuk dapat menerapkan terapi bermain clay sebagai salah satu intervensi dalam menurunkan tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah akibat hospitalisasi.Kata kunci:Hospitalisasi; kecemasan; terapi bermain clay

2021 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 608-615
Author(s):  
Nur Khasanah ◽  
Tri Sakti Wirotomo ◽  
Siti Rofiqoh

AbstractFractures cause physiological disturbances, one of which is pain. Pain in fracture patients is caused by muscle spasms. Cold compression is the easiest method to reduce pain. This study identifies cold compresses’ effect in reducing closed fracture patients by finding research articles from Google Scholar. Keywords for the search include “closed fracture”, “pain intensity”, and “cold compress”, published in 2011-2020. Three articles were analyzed. The results showed that 57 total respondents were male (68.09%) and female (31.91%). Before the intervention was 6.72, pain intensity dropped to 3.50 after the intervention with a p-value <0.01. This Literature Review concludes that cold compress therapy is effective in reducing pain among closed fracture patients. Nurses are expected to apply cold compress therapy as an intervention to reduce pain in fracture patients.Keywords: cold compress; pain intensity; closed fracture; AbstrakFraktur merupakan ancaman potensial maupun aktual terhadap integritas seseorang, sehingga akan mengalami gangguan fisiologis salah satunya respon berupa nyeri. Nyeri pada pasien fraktur disebabkan karena spasme otot. Upaya menurunkan nyeri pada pasien fraktur tertutup dengan cara memberikan terapi kompres dingin. Tujuan dari penulisan ini untuk menggambarkan pengaruh pemberian kompres dingin terhadap nyeri pasien fraktur tertutup. Desain karya tulis ini berupa Literature Review dengan jumlah tiga artikel yang diambil dari laman google scholar dengan kata kunci “fraktur tertutup”, “intensitas nyeri”, dan “kompres dingin”, terbit tahun 2011-2020. Hasil analisa karakteristik responden dari ketiga artikel menunjukkan jumlah responden 57 pasien, sebagian besar laki-laki (68,09%) sedangkan perempuan (31,91%). Nilai rata-rata nyeri sebelum intervensi 6,72 setelah intervensi 3,50 dengan p-value 0,000. Simpulan dari Literature Review ini adalah terapi kompres dingin efektif dalam menurunkan tingkat nyeri pasien fraktur tertutup. Saran bagi perawat diharapkan dapat menerapkan terapi kompres dingin sebagai salah satu intervensi untuk menurunkan nyeri pasien fraktur.Kata kunci:kompres dingin; intensitas nyeri; fraktur tertutup;


2021 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 2070-2074
Author(s):  
Triana Asfarotin ◽  
Nuniek Nizmah Fajriyah ◽  
Firman Faradisi

AbstractColdwater compression is one of the non-pharmacological therapies to reduce pain in closed fracture patients. This study highlights the application of cold compress therapy in closed fracture patients by finding research articles from google-scholar. Key words for the search included “kompres air dingin untuk pasien patah tulang” and “patah tulang tertutup” published between 2014 and 2018. Three articles were analyzed. Those articles conclude a similar result. That is, cold water compression effectively reducing pain in closed fracture patients. Hence, healthcare providers are suggested to promote cold water compress therapy as an alternative to reduce pain among closed fracture patients.Keywords : cold compression, pain, closed fracture. AbstrakSalah satu terapi non farmakologis untuk menurunkan intensitas nyeri pada pasien fraktur tertutup adalah kompres air dingin. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan terapi kompres air dingin pada pasien fraktur tertutup berdasarkan tinjauan pustaka. Rancangan karya tulis ilmiah berupa tinjauan pustaka dengan tiga artikel yang diambil dari halaman jurnal Google Scolar dengan kata kunci “kompres air dingin untuk pasien patah tulang” dan “patah tulang tertutup” dengan publikasi tahun 2014 - 2018. Hasil analisis ketiga jurnal tersebut memiliki hasil yang sama. yaitu berkurangnya nyeri saat pemberian kompres dingin. Kesimpulannya terapi kompres air dingin dapat menurunkan intensitas nyeri pada pasien fraktur tertutup. Saran bagi pelayanan kesehatan hendaknya mengedukasi tentang terapi kompres air dingin sebagai alternatif untuk mengurangi intensitas nyeri pada pasien patah tulang tertutup.Kata kunci: kompres air dingin, nyeri, fraktur tertutup.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 19-25
Author(s):  
Putri Devy Septya ◽  
Martanty Aditya ◽  
Hendra Godeliva Adriani

Abstrak Pil KB oral merupakan salah satu alat kontrasepsi paling banyak digunakan oleh para wanita untuk mencegah kehamilan. Namun pil KB juga memiliki efek samping yang dapat meningkatkan tekanan darah ?140 mmHg (sistolik) dan ?90 mmHg (diastolik) atau dikenal dengan hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan kontrasepsi pil KB oral dapat menimbulkan resiko terjadinya hipertensi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literture review dengan sumber data melalui pencarian secara menyeluruh dengan mesin pencari PubMed dan Google Scholar untuk menemukan artikel sesuai kriteria inklusi dan ekslusi dengan kata kunci tertentu dalam periode 2010-2020 kemudian dilakukan review. Hasil penelusuran yang didapatkan yaitu 3 artikel ilmiah secara observasional dengan menggunakan metode cohort dan cross sectional. Hasil dari literature review ini menunjukkan bahwa penggunaan kontrasepsi pil KB oral dapat menimbulkan risiko terjadinya hipertensi. Hal tersebut dibuktikan dari artikel ilmiah yang memiliki nilai p-value dibawah 0,05. Namun adapula yang membuktikan bahwa penggunaan kontrasepsi oral di usia muda tidak menyebabkan hipertensi pascamenopause serta terdapat artikel yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara penggunaan pil KB kombinasi yang didapatkan dari klinik AS dengan penggunaan pil KB kombinasi yang didapatkan tanpa resep dokter tapi penggunaan pil KB perlu lebih di pantau agar tidak terjadi resiko yang diinginkan. Kata Kunci : Hipertensi, literature review, pil KB Abstract Oral contraceptive pills are one of the most widely used contraceptives for women to prevent pregnancy. However, oral contraceptive pills also have side effects, one of which is increasing blood pressure to ? 140 mmHg (systolic) and ? 90 mmHg (diastolic) or known as hypertension. This study aimed to determine whether the use of oral contraceptive pills poses a risk of developing hypertension. The method used in this study was literature review whose data were sourced from thorough searches with the PubMed and Google Scholar to find articles according to the inclusion and exclusion criteria with certain keywords in the 20102020 and then reviewed. The results obtained were 7 scientific articles observed using a case control and cross sectional methods. The results of this literature review indicate that the use of oral contraceptive pills can increase the risk of developing hypertension. This is evidenced by scientific articles with a p-value below 0.05. However, there is also evidence that the use of oral contraceptives at a young age does not cause postmenopausal hypertension and there is an article stating that there is no significant link between the use of combination birth control pills obtained from U.S. clinics and the use of combination birth control pills obtained without a doctor's prescription but the use of birth control pills needs to be monitored more so that there is no desired risk. Keywords: Hypertension, literature review, oral contraceptive pills


2021 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 1172-1181
Author(s):  
Annisa Dwi Lestari ◽  
Neti Mustikawati

AbstractThe developmentof technology causeschildren to spend time withgadgets. Meanwhile, their outdoor activities are reduced. The use ofgadget with close distances and long durations results in the eyes being continuously accommodated so that it can cause myopia. This Study aimed to analyze the correlation betweengadget useand myopia in children. The research uses a quantitative descriptive correlation study with a literature review approach. The databases used are PubMed, Garba Garuda, and Google Scholar. Articles are selected based on the suitability of keywords, topics and inclusion and exclusion criteria that have been determined. The articles used in researching five articles from 2011-2021. The critical research instrument used is the JBI (The Joanna Briggs Institute) instrument. The results of the literature review of 5 articles showed that duration ofgadgets use wasmostly more than 2 hours (60.0% or 136 respondents). The distance of gadgets use was mostly less than30cm (59.5% or 176 respondents). The position of gadget use was mostly in the sleeping position (64.3% or 146 respondents). Myopiarefractive disorderswere 176 (31,3%). Three articles showed a correlation between viewing distanceusing gadgets and myopia with a p-value <0.05. There was no correlationbetween duration and position ofgadget use with myopia with p-value >0.05. Of the five articles, there are three articles that have a relationship between the distance between gadget use and myopia with a p-value <0.05.Keywords: Children; gadgets; myopia AbstrakSemakin berkembangnya teknologi menyebabkan anak menghabiskan waktu dengan gadget, sementara aktivitas di luar ruangan menjadi berkurang. Penggunaan gadget dengan jarak yang dekat dan durasi yang lama berakibat pada mata yang terus menerus berakomodasi sehingga dapat menyebabkan terjadinya miopia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan penggunaan gadget terhadap miopia pada anak secara literature review. Penelitian menggunakan metode kuantitatif jenis studi deskriptif korelatif dengan pendekatan literature review. Database yang digunakan PubMed, Garba Garuda, dan Google Scholar. Artikel diseleksi berdasarkan kesesuaian kata kunci, topik serta kriteria inklusi dan eksklusi yang tekah ditentukan. Artikel yang digunakan dalam penelitian berjumlah lima artikel rentang waktu 2011-2021. Instrumen telaah kritis yang digunakan adalah instrumen JBI (The Joanna Briggs Institute). Hasil penelitian literature review dari ke lima artikel menunjukan durasi penggunaan gadget sebagian besar >2 jam sebanyak 136 (60,0%), jarak penggunaan gadget sebagian besar <30cm sebanyak 176 (59,5%), dan posisi penggunaan gadget sebagian besar pada posisi tidur sebanyak 146 (64,3%). Gangguan refraksi miopia sebanyak 176 (31,3%). Dari kelima artikel terdapat tiga artikel yang ada hubungan antara jarak pandang penggunaan gadget dengan miopia dengan p-value <0,05. Dari kelima artikel terdapat tiga artikel yang tidak ada hubungan durasi dan dari ketiga artikel terdapat dua artikel yang tidak ada hubungan posisi penggunaan gadget dengan miopia dengan p-value >0,05. Dari kelima artikel terdapat tiga artikel yang ada hubungan antara jarak penggunaan gadget terhadap miopia dengan p-value <0,05.Kata kunci: Anak; gadget; miopia


2021 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 1437-1441
Author(s):  
Eka Afrilia ◽  
Windha Widyastuti ◽  
I Isytiaroh

AbstractThird trimester pregnant women tend to experience anxiety in facing labour. One method to reduce this anxiety is by doing prenatal gentle yoga. This study aimed to examine the implementation of prenatal gentle yoga to reduce the anxiety of pregnant women in facing labour. The design of this study was literature review by analyzing three articles published in Google Scholar with the keywords “pregnant women”, “anxiety”, and “prenatal gentle yoga”, in the form of fulltext articles, and published during 2016-2020. The respondents of the three articles were 92 pregnant women. The results showed that before the intervention, 39.67% respondents felt moderate anxiety at 40,21% and severe anxiety at 39,13%. Meanwhile, after the intervention, only 9.78% respondents felt the anxiety. In conclusion, prenatal gentle yoga could reduce anxiety experienced by third trimester pregnant women. Therefore health care provider are supposed to be able to lead and train pregnant women doing prenatal gentle yoga.Keywords: Pregnant Women; anxiety; prenatal gentle yoga therapy; third trimester AbstrakIbu hamil trimester III cenderung mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan. Salah satu upaya untuk menurunkan kecemasan dalam menghadapi persalinan yaitu dengan prenatal gentle yoga. Artikel ini bertujuan untuk menelaah penerapan prenatal gentle yoga untuk menurunkan kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan berdasarkan literature review. Desain Artikel ini berupa literature review dengan mencari 3 artikel yang dipublikasikan di jurnal penelitian ilmiah di laman google cendekia dengan kata kunci “ibu hamil”, “kecemasan”, “prenatal gentle yoga” berupa article fulltext, terbit tahun 2016-2020. Karakteristik responden dari ketiga artikel menunjukkan jumlah responden sebanyak 92. Nilai rata-rata kecemasan sebelum dilakukan intervensi sebagian besar responden mengalami cemas sedang sebesar 40,21 dan cemas berat sebanyak 39,13% dan setelah dilakukan intervensi cemas turun menjadi 9,78%. Kesimpulannya adalah prenatal gentle yoga dapat menurunkan kecemasan pada ibu hamil trimester III. Saran bagi pelayanan kesehatan untuk melaksanakan pelatihan prenatal gentle yoga agar tenaga keperawatan menjadi terlatih untuk menerapkannya pada ibu hamil.Kata Kunci: Ibu hamil; kecemasan; terapi prenatal gentle yoga; trimester III


2021 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 1224-1232
Author(s):  
Ade Dian Oktavia ◽  
Emi Nurlaela

AbstractThe Number of Maternal Mortality in Indonesia was highest in 2019 due to bleeding in 1.280 cases. Bleeding can occur due to anemia in pregnancy. Anemia in pregnancy can be said to be a conditions where hemoglobin (Hb) levels are below 11 gr % in the I and III trimesters, while in the II trimester hemoglobin levels are below 10,5 gr %. One of the causes of anemia in pregnancy is a lack of nutrients or malnutritions. To find out the relationship of nutritional status with the incidence of anemia in pregnant women through literature review. This study used literature review method with 6 articles sourced from online database with electronic search on Google Scholar and Garuda Portal published in 2011-2021. Critical study instrument used is using JBI (Joanna Briggs Institute). The result of this study showed that there is a link between nutritional status and the incidences of anemia in pregnant women with the result of p value <0,05. Nutritional status is one of the factors thet can lead to anemia in pregnant women.Keywords: Anemia; nutritional status; pregnant women. AbstrakAngka Kematian Ibu di Indonesia paling tinggi tahun 2019 disebabkan oleh perdarahan sebanyak 1.280 kasus. Perdarahan dapat terjadi karena anemia dalam kehamilan. Anemia dalam kehamilan dapat dikatakan suatu kondisi dimana kadar hemoglobin (Hb) dibawah 11 gr % pada trimester I dan III, sedangkan pada trimester II kadar hemoglobin dibawah 10,5 gr %. Salah satu penyebab anemia dalam kehamilan adalah kurangnya zat gizi atau malnutrisi. Untuk mengetahui hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil melalui literature review. Penelitian ini menggunakan metode literature review 6 artikel yang bersumber dari database online dengan penelusuran elektronik pada Google Scholar dan Portal Garuda yang dipublish pada tahun 2011-2021. Instrument telaah kritis yang digunakan yaitu dengan menggunakan JBI (Joanna Briggs Institute). Hasil penelitian literature review dari 6 artikel menunjukkan ada hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil dengan hasil p value <0,05. Status gizi merupakan salah satu faktor yang dapat mengakibatkan anemia pada ibu hamil.Kata kunci: Anemia; ibu hamil; status gizi.


2021 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 1053-1058
Author(s):  
Dian Arum Puspitarini ◽  
Tri Sakti Wirotomo

AbstractCancer is a malignant disease caused by the growth of abnormal body cells and causes tissue damage that can cause pain. One therapy that can be used to cut pain is classical music therapy. The purpose of this scientific paper is to describe the application of classical music therapy in reducing pain in cancer patients. The writing method uses a literature review of three articles obtained from Google Scholar with the keywords “cancer”, “pain”, and “classical music therapy”, in the form of full text articles published in 2014-2020. The results of the literature review from the three articles showed that the average pain before being given classical music therapy was 5.23 and after being given classical music therapy the average pain was 3.82 with a p value < 0.05. Therefore, it can be concluded that classical music therapy can reduce pain of cancer patients. This result can be used as a consideration for the nurses to apply classical music therapy to cancer patients who experience pain.Keywords:Cancer; Pain; Classical Music Therapy. AbstrakKanker adalah penyakit ganas yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel tubuh yang abnormal serta menyebabkan kerusakan jaringan sehingga dapat menimbulkan nyeri. Salah satu terapi yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri adalah terapi musik klasik. Tujuan dari karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui gambaran penerapan terapi musik klasik dalam menurunkan nyeri pada pasien kanker. Metode penulisan menggunakan literature review dari tiga artikel yang didapatkan dari google scholar dengan kata kunci “kanker”, “nyeri”, dan “terapi musik klasik”, berupa artikel fulltex terbit tahun 2014-2020. Hasil literature review dari ketiga artikel menunjukkan rata-rata nyeri sebelum diberikan terapi musik klasik 5,23 dan setelah diberikan terapi musik klasik rata-rata nyeri menjadi 3,82 dengan p value < 0,05. Simpulan dari literature review ini menunjukkan bahwa terapi musik klasik dapat menurunkan nyeri pada pasien kanker. Saran bagi profesi keperawatan dapat menerapkan terapi musik klasik pada pasien kanker yang mengalami nyeri.Kata kunci: Kanker; Nyeri; Terapi Musik Klasik


2021 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 317-323
Author(s):  
Wulan Oktafiani ◽  
Nur Izzah

AbstractThe prevalences of stunting in Indonesia ranked third in Southeast Asia. The factors that causes stunting in the lack of nutritional intake. Malnutrition can occur during pregnancy and early after the baby is born. However, the stunting can be identified when the baby is two years old. Support for good nutritional intake needs to be supported by mother’s good parenting style. To describe the correlation between mother’s parenting style and the stunting. The research design used was a literature review with a correlation approach, with a literature search using Garba Garuda and Google Schoolar according to keywords and analyzed using JBI (Joanna Briggs Institute). The 940 sampels were obtained from 5 research articles. The results of the analysis of the 5 articles showed that good parenting was 491 (52,23%), poor parenting was 449 (47,77%) and stunting was 406 (43,18). The results of the chi-square test obtained p-value <0.01 which means that there is a significant relationship between maternal parenting and the incidence of stunting. OR value = 4,1 which means that poor parenting is at risk of stunting by 4,1 times compared to good parenting.Keywords: Parenting Style, Parenting, Stunting   AbstrakTingginya prevalensi stunting di Indonesia menduduki peringkat ke tiga di Asia Tenggara. Faktor penyebab terjadinya stunting adalah kurangnya asupan gizi. Kekurangan gizi dapat terjadi sejak dalam kandungan dan masa awal setelah bayi lahir namun, stunting akan tampak setelah bayi berusia dua tahun. Dukungan asupan gizi yang baik perlu ditunjang dengan pola asuh ibu yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh ibu dengan kejadian stunting. Desain penelitian yang digunakan adalah literature review dengan pendekatan korelasi, dengan pencarian literature menggunakan Garba Garuda dan Google Schoolar sesuai dengan kata kuncidan ditelaah menggunakan JBI (Joanna Briggs Institute). Sampel sejumlah 940, didapatkan dari 5 artikel penelitian. Hasil analisa dari kelima artikel didapatkan hasil pola asuh baik 491 ( 52,23%), pola asuh buruk 449 (47,77%) dan kejadian stunting 406 (43,18). Hasil uji chi-square diperoleh p-value <0.01 yang berarti ada hubungan yang signifikan pola asuh ibu dengan kejadian stunting. Nilai OR = 4,1 yang berarti bahwa pola asuh yang buruk beresiko mengalami stunting sebesar 4,1 kali dibandingkan dengan pola asuh yang baik.Kata kunci:Parenting Style, Pola Asuh, Stunting


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 415-424
Author(s):  
Etty Etty ◽  
Yuliana Syam ◽  
Saldy Yusuf

The aim of this study was to determine the effectiveness of topical honey in chronic wound healing. This research method uses a literature review method using five databases in search of articles, namely Pubmed, ProQuest, Science Direct, Wiley Online Library, and Google Scholar. The results of the literature review are from six research articles analyzed, five research articles showed that honey was effective against chronic wound healing compared to normal saline, povidone iodine and other therapies (p value <0.05), but one article was not statistically significant. In conclusion, the use of honey as a topical therapy which is effective in treating chronic wounds is due to the nutritional content or properties of honey.   Keywords: Chronic Wounds, Honey, Wound Healing, Ulcers


2021 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 258-265
Author(s):  
Eka Rahayuning Tyas ◽  
Ratnawati Ratnawati

AbstractChildbirth can be a source of psychological changes, such as anxiety. Anxiety can arise due to a lack of social support such as husband assistance. The presence of husband assistance is expected to reduse the anxiety experienced by the mother and the delivery process can run smoothly. This study aimed to determine the correlation between the husband’s assistance and the mother’s anxiety during childbirth. The research method used was the correlation method with literature review data collection. The searched articles were from 2011-2021. Those articles were searched through PubMed, Garba Garuda, and Google Scholar. The results were obtained in the form of full text and pdf, the reviewed using the JBI (Joanna Briggs Institute) instrument, extracted then discussed, and concluded. The results of the literature review of a 5 articles showed that most of the mothers in labor experienced moderate anxiety 53 (34%) respondents. Most of the mothers who gave birth were accompanied by their husbands 110 (55%) respondents. There was a correlation between the husband’s assistance and the mother’s anxiety. The p-value was ranged from 0,000-0,015 (p<0,05). There is a relationship between the husband’s presence and the mother’s anxiety during childbirth.Keywords : Childbirth; Anxiety during childbirth; Husband’s presence AbstrakPersalinan dapat menjadi sumber perubahan psikologis, seperti kecemasan. Rasa kecemasan dapat timbul karena kurangnya dukungan sosial seperti pendampingan suami. Adanya pendampingan suami diharap dapat mengurangi rasa kecemasan yang dialami ibu dan proses persalinan dapat berjalan dengan lancar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pendampingan suami dengan kecemasan ibu bersalin menghadapi persalinan : literature review. Metode penelitian menggunakan metode korelasi dengan pengumpulan data literature review. Pencarian artikel dari tahun 2011-2021 melalui penelusuran PubMed, Garba Garuda, dan Google Shcolar. Hasil pencarian yang didapatkan berupa fulltext dan pdf, kemudian direview dengan menggunakan instrument JBI (Joanna Briggs Institute), diekstraksi kemudian dibahas dan disimpulkan. Hasil penelitian literature review dari 5 artikel menunjukkan bahwa sebagian besar ibu bersalin mengalami kecemasan dalam tingkat sedang 53 (34%), sebagian besar ibu bersalin didampingi suami sebanyak 110 (55%), dan terdapat hubungan antara pendampingan suami dengan kecemasan ibu bersalin dengan nilai p-value 0,000-0,015 (p<0,05). Ada hubungan pendampingan suami dengan kecemasan ibu bersalinmenghadapi persalinan.Kata kunci : Ibu bersalin; Kecemasan persalinan; Pendampingan suami


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document