Literature Review : Hubungan Penggunaan Gadget Terhadap Miopia Pada Anak

2021 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 1172-1181
Author(s):  
Annisa Dwi Lestari ◽  
Neti Mustikawati

AbstractThe developmentof technology causeschildren to spend time withgadgets. Meanwhile, their outdoor activities are reduced. The use ofgadget with close distances and long durations results in the eyes being continuously accommodated so that it can cause myopia. This Study aimed to analyze the correlation betweengadget useand myopia in children. The research uses a quantitative descriptive correlation study with a literature review approach. The databases used are PubMed, Garba Garuda, and Google Scholar. Articles are selected based on the suitability of keywords, topics and inclusion and exclusion criteria that have been determined. The articles used in researching five articles from 2011-2021. The critical research instrument used is the JBI (The Joanna Briggs Institute) instrument. The results of the literature review of 5 articles showed that duration ofgadgets use wasmostly more than 2 hours (60.0% or 136 respondents). The distance of gadgets use was mostly less than30cm (59.5% or 176 respondents). The position of gadget use was mostly in the sleeping position (64.3% or 146 respondents). Myopiarefractive disorderswere 176 (31,3%). Three articles showed a correlation between viewing distanceusing gadgets and myopia with a p-value <0.05. There was no correlationbetween duration and position ofgadget use with myopia with p-value >0.05. Of the five articles, there are three articles that have a relationship between the distance between gadget use and myopia with a p-value <0.05.Keywords: Children; gadgets; myopia AbstrakSemakin berkembangnya teknologi menyebabkan anak menghabiskan waktu dengan gadget, sementara aktivitas di luar ruangan menjadi berkurang. Penggunaan gadget dengan jarak yang dekat dan durasi yang lama berakibat pada mata yang terus menerus berakomodasi sehingga dapat menyebabkan terjadinya miopia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan penggunaan gadget terhadap miopia pada anak secara literature review. Penelitian menggunakan metode kuantitatif jenis studi deskriptif korelatif dengan pendekatan literature review. Database yang digunakan PubMed, Garba Garuda, dan Google Scholar. Artikel diseleksi berdasarkan kesesuaian kata kunci, topik serta kriteria inklusi dan eksklusi yang tekah ditentukan. Artikel yang digunakan dalam penelitian berjumlah lima artikel rentang waktu 2011-2021. Instrumen telaah kritis yang digunakan adalah instrumen JBI (The Joanna Briggs Institute). Hasil penelitian literature review dari ke lima artikel menunjukan durasi penggunaan gadget sebagian besar >2 jam sebanyak 136 (60,0%), jarak penggunaan gadget sebagian besar <30cm sebanyak 176 (59,5%), dan posisi penggunaan gadget sebagian besar pada posisi tidur sebanyak 146 (64,3%). Gangguan refraksi miopia sebanyak 176 (31,3%). Dari kelima artikel terdapat tiga artikel yang ada hubungan antara jarak pandang penggunaan gadget dengan miopia dengan p-value <0,05. Dari kelima artikel terdapat tiga artikel yang tidak ada hubungan durasi dan dari ketiga artikel terdapat dua artikel yang tidak ada hubungan posisi penggunaan gadget dengan miopia dengan p-value >0,05. Dari kelima artikel terdapat tiga artikel yang ada hubungan antara jarak penggunaan gadget terhadap miopia dengan p-value <0,05.Kata kunci: Anak; gadget; miopia

2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 19-25
Author(s):  
Putri Devy Septya ◽  
Martanty Aditya ◽  
Hendra Godeliva Adriani

Abstrak Pil KB oral merupakan salah satu alat kontrasepsi paling banyak digunakan oleh para wanita untuk mencegah kehamilan. Namun pil KB juga memiliki efek samping yang dapat meningkatkan tekanan darah ?140 mmHg (sistolik) dan ?90 mmHg (diastolik) atau dikenal dengan hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan kontrasepsi pil KB oral dapat menimbulkan resiko terjadinya hipertensi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literture review dengan sumber data melalui pencarian secara menyeluruh dengan mesin pencari PubMed dan Google Scholar untuk menemukan artikel sesuai kriteria inklusi dan ekslusi dengan kata kunci tertentu dalam periode 2010-2020 kemudian dilakukan review. Hasil penelusuran yang didapatkan yaitu 3 artikel ilmiah secara observasional dengan menggunakan metode cohort dan cross sectional. Hasil dari literature review ini menunjukkan bahwa penggunaan kontrasepsi pil KB oral dapat menimbulkan risiko terjadinya hipertensi. Hal tersebut dibuktikan dari artikel ilmiah yang memiliki nilai p-value dibawah 0,05. Namun adapula yang membuktikan bahwa penggunaan kontrasepsi oral di usia muda tidak menyebabkan hipertensi pascamenopause serta terdapat artikel yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara penggunaan pil KB kombinasi yang didapatkan dari klinik AS dengan penggunaan pil KB kombinasi yang didapatkan tanpa resep dokter tapi penggunaan pil KB perlu lebih di pantau agar tidak terjadi resiko yang diinginkan. Kata Kunci : Hipertensi, literature review, pil KB Abstract Oral contraceptive pills are one of the most widely used contraceptives for women to prevent pregnancy. However, oral contraceptive pills also have side effects, one of which is increasing blood pressure to ? 140 mmHg (systolic) and ? 90 mmHg (diastolic) or known as hypertension. This study aimed to determine whether the use of oral contraceptive pills poses a risk of developing hypertension. The method used in this study was literature review whose data were sourced from thorough searches with the PubMed and Google Scholar to find articles according to the inclusion and exclusion criteria with certain keywords in the 20102020 and then reviewed. The results obtained were 7 scientific articles observed using a case control and cross sectional methods. The results of this literature review indicate that the use of oral contraceptive pills can increase the risk of developing hypertension. This is evidenced by scientific articles with a p-value below 0.05. However, there is also evidence that the use of oral contraceptives at a young age does not cause postmenopausal hypertension and there is an article stating that there is no significant link between the use of combination birth control pills obtained from U.S. clinics and the use of combination birth control pills obtained without a doctor's prescription but the use of birth control pills needs to be monitored more so that there is no desired risk. Keywords: Hypertension, literature review, oral contraceptive pills


2021 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 464-469
Author(s):  
Kiki Utari ◽  
R Ratnawati

AbstractPregnant women are very susceptible to anemia due to lack of food reserves and before pregnancy they were already anemic. Pregnant women need more iron intake than before pregnancy. Problems in pregnant women are problems in pregnancy that can cause anemia. This literature review aims to determine the description of the incidence of anemia in pregnant women from various articles. This study uses a descriptive method with a literature review approach. Search articles through PubMed and Google Scholar according to keywords and then analyzed according to inclusion and exclusion criteria and found 5 articles and reviewed using the Joanna Instrument (JBI). The description of the incidence of anemia in pregnant women showed anemia as many as 258 respondents (35.3%) and those who experienced anemia were not as many as 472 respondents (64.7%). In this literature review, it was concluded that most pregnant women did not experience anemia.Keywords: Anemia, Pregnant Women AbstrakIbu hamil sangat rentan mengalami anemia karena cadangan makanan kurang dan pada saat sebelum hamil sudah mengalami anemia. Ibu hamil membutuhkan asupan zat besi yang lebih banyak dibandingkan saat sebelum hamil. Permasalahan pada ibu hamil adalah masalah – masalah dalam kehamilan yang dapat menimbulkan anemia. Literatur Review ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil dari berbagai artikel. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan literature review. Pencarian artikel melalui PubMed dan Google Scholar sesuai dengan kata kunci kemudian dianalisa sesuai dengan keriteria inklusi dan ekslusi dan ditemukan 5 artikel dan di review menggunakan Instrument Joanna (JBI). Gambaran kejadian Anemia pada ibu hamil didapatkan hasil anemia sebanyak 258 responden (35,3%) dan yang mengalami tidak anemia sebanyak 472 responden (64,7%). Dalam penelitian literature review ini disimpulkan bahwa sebagian besar ibu hamil tidak mengalami anemia.Kata kunci : Anemia, Ibu Hamil


2021 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
Author(s):  
Prima Dewi Novalia ◽  
Lina Handayani

At the end of 2019, the world was shocked by the new virus called the corona virus (COVID-19), this virus was first discovered in the Wuhan area, China. COVID-19 is an infectious disease that attacks the respiratory tract. Humans exposed to this virus usually experience mild to severe symptoms. The purpose of this literature study is to discuss how the 3M health protocols application . the method us the literature review. The literature consists of journals with a travel year from 2011 to 2021. Literature collection is done through google scholar using the keywords “3M health protocol”, “COVID-19 pandemic”, and “community”. The results of the literature search were 73 articles that were relevant to the keywords, as many as 60 articles were excluded because they were not relevant to the author’s criteria. Total 13 articles using inclusion and exclusion criteria were obtained 5 articles with good quality. Review results show that most people have not implemented 3M health protocols properly and correctly, this is one of the causes of the increase in COVID-19 cases.


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
Author(s):  
Frenky D. Awuy ◽  
Diana S. Purwanto ◽  
Yanti M. Mewo

Abstract: Cigarettes can cause oxidative stress that may cause various health problems such as the decrease of spermatozoa quality. The disturbed state of  spermatozoa results in a decrease quality of the spermatozoa which may effect fertility. Vitamin C is an antioxidant which is believed to affect improving the quality of spermatozoa. This study aimed to determine the effect of vitamin C on the quality of spermatoza exposed to cigarette smoke. This research was conducted by literature review using three databases, namely Google Scholar, Pubmed, and ClinicalKey. After being selected based on inclusion and exclusion criteria, there were 10 articles research for assessment. The results show that the decrease in spermatozoa concentration is due to the nicotine contained in cigarette smoke. By giving vitamin C, it can reduce oxidative stress which can cause lipid peroxidation, and then reduce the decrease in spermatozoa concentration. There is also an improvement in spermatozoa motility and morphology after vitamin C administration. Vitamin C as an antioxidant plays a role in fighting free radicals, so that the spermatozoa cell membrane remains protected. In conclusion, consumption of vitamin C shows an effect to improve the quality of spermatozoa exposed to cigarette smoke, including increasing/improving the concentration, morphology, and motility of spermatozoa.Keywords: vitamin C, spermatozoa, smoker  Abstrak: Rokok menyebabkan terjadinya stres oksidatif yang dapat mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan seperti penurunan kualitas spermatozoa. Keadaan spermatozoa yang terganggu mengakibatkan penurunan kualitas spermatozoa sehingga akan memengaruhi kesuburan. Vitamin C merupakan antioksidan yang dipercaya dapat memengaruhi peningkatan kualitas spermatozoa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian vitamin C terhadap kualitas spermatoza yang terpapar asap rokok. Penelitian ini berbentuk literature review dengan pencarian data menggunakan tiga database yaitu Google Scholar, Pubmed, dan ClinicalKey. Setelah diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, didapatkan 10 artikel untuk dilakukan penilaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan konsentrasi spermatozoa disebabkan oleh kandungan nikotin dalam asap rokok. Pemberian vitamin C dapat menurunkan stres oksidatif yang dapat menyebabkan terjadinya peroksidasi lipid, kemudian menekan penurunan konsentrasi spermatozoa. Terdapat juga perbaikan motilitas dan morfologi spermatozoa setelah pemberian vitamin C. Vitamin C sebagai antioksidan berfungsi untuk menanggulangi radikal bebas, sehingga membran sel spermatozoa akan tetap terlindungi. Sebagai simpulan, pemberian vitamin C menunjukkan adanya pengaruh untuk meningkatkan kualitas spermatozoa yang terpapar asap rokok, meliputi peningkatan/perbaikan konsentrasi, morfologi, dan motilitas spermatozoa.Kata kunci: vitamin C, spermatozoa, asap rokok


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Julian Juanito ◽  
Wenny P. Supit ◽  
Laya M. Rares

Abstract: High intraocular pressure (IOP) is one of the risk factors of glaucoma or worsening of its prognosis. There are a lot of external factors that can affect IOP inter alia exercise, as well as some food and drinks. One of the drinks that could affect IOP is coffee that contains caffeine. This study was aimed to evaluate whether caffeine had an effect on IOP. This was a literature review study using 4 data bases, as follows: Clinical Key, Pub-med, Google Scholar, and Science Direct. The keywords were Caffeine OR Coffee OR Tea AND IOP OR Intraocular Pressure. Based on inclusion and exclusion criteria, 10 literatures were selected. The results showed that some literatures reported an increase in IOP after caffeine consumption, the others reported a decrease in IOP, meanwhile some others did not find any change of IOP. In conclusion, the effect of caffeine on IOP was acute. People who had high intensity of caffeine consumption had a more significant increase in IOP after consuming caffeine.Keywords: caffeine, intraocular pressure (IOP)  Abstrak: Peningkatan tekanan intraokular (TIO) merupakan salah satu faktor risiko untuk terjadinya glaukoma atau memperburuk prognosis glaukoma. Terdapat banyak faktor eksternal yang dapat memengaruhi TIO, antara lain olahraga, minuman, dan makanan. Salah satu minuman yang dapat memengaruhi TIO ialah kopi yang mengandung kafein. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh kafein pada tekanan intraokular. Jenis penelitian ialah literature review. Pencarian data menggunakan empat database yaitu Clinical key, PubMed, Google scholar, dan Science direct. Kata kunci yang digunakan yaitu Caffeine OR Coffee OR Tea AND IOP OR Intraocular Pressure. Seleksi data berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi mendapatkan 10 literatur. Hasil kajian mendapatkan bahwa beberapa penelitian melaporkan adanya peningkatan TIO setelah konsumsi kafein, penelitian lain melaporkan penurunan TIO, dan terdapat pula penelitian yang tidak menemukan perubahan apapun. Simpulan penelitian ini ialah pengaruh kafein pada TIO hanya berlangsung akut. Individu yang memiliki intensitas konsumsi kafein lebih tinggi menunjukkan peningkatan TIO yang lebih nyata setelah mengonsumsi kafein.Kata kunci: kafein, tekanan intraokular (TIO) 


2021 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 608-615
Author(s):  
Nur Khasanah ◽  
Tri Sakti Wirotomo ◽  
Siti Rofiqoh

AbstractFractures cause physiological disturbances, one of which is pain. Pain in fracture patients is caused by muscle spasms. Cold compression is the easiest method to reduce pain. This study identifies cold compresses’ effect in reducing closed fracture patients by finding research articles from Google Scholar. Keywords for the search include “closed fracture”, “pain intensity”, and “cold compress”, published in 2011-2020. Three articles were analyzed. The results showed that 57 total respondents were male (68.09%) and female (31.91%). Before the intervention was 6.72, pain intensity dropped to 3.50 after the intervention with a p-value <0.01. This Literature Review concludes that cold compress therapy is effective in reducing pain among closed fracture patients. Nurses are expected to apply cold compress therapy as an intervention to reduce pain in fracture patients.Keywords: cold compress; pain intensity; closed fracture; AbstrakFraktur merupakan ancaman potensial maupun aktual terhadap integritas seseorang, sehingga akan mengalami gangguan fisiologis salah satunya respon berupa nyeri. Nyeri pada pasien fraktur disebabkan karena spasme otot. Upaya menurunkan nyeri pada pasien fraktur tertutup dengan cara memberikan terapi kompres dingin. Tujuan dari penulisan ini untuk menggambarkan pengaruh pemberian kompres dingin terhadap nyeri pasien fraktur tertutup. Desain karya tulis ini berupa Literature Review dengan jumlah tiga artikel yang diambil dari laman google scholar dengan kata kunci “fraktur tertutup”, “intensitas nyeri”, dan “kompres dingin”, terbit tahun 2011-2020. Hasil analisa karakteristik responden dari ketiga artikel menunjukkan jumlah responden 57 pasien, sebagian besar laki-laki (68,09%) sedangkan perempuan (31,91%). Nilai rata-rata nyeri sebelum intervensi 6,72 setelah intervensi 3,50 dengan p-value 0,000. Simpulan dari Literature Review ini adalah terapi kompres dingin efektif dalam menurunkan tingkat nyeri pasien fraktur tertutup. Saran bagi perawat diharapkan dapat menerapkan terapi kompres dingin sebagai salah satu intervensi untuk menurunkan nyeri pasien fraktur.Kata kunci:kompres dingin; intensitas nyeri; fraktur tertutup;


e-CliniC ◽  
2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 299
Author(s):  
Deshinta Dumgair ◽  
Herry EJ Pandeleke ◽  
Marlyn G Kapantow

Abstract: Acne vulgaris is a chronic pilosebaceous follicle inflammation andi its highest prevalence is on 16-17-year-olds. Factors influencing or triggering acne vulgaris are sebum, genetics, hormones, diet, stress, and cosmetics. Inadequate and unqualified sleep may disrupt physiological and psychological balances, and is estimated to increase androgen hormone activities. This study was aimed to obtain the effect of sleep quality on acne vulgaris incidence. This was a literature review using three databases, as follows: PubMed, ClinicalKey, and Google Scholar. Keywords used were “Kualitas Tidur” DAN “Akne Vulgaris” (Indonesian), and “Sleep quality” AND “Acne Vulgaris” (English). The results obtained 10 literature matching the inclusion and exclusion criteria. The number of samples suffered from acne vulgaris with poor sleep quality was higher than of samples with good sleep quality. There were more male samples than female samples in all literatures in the study. In conclusion, poor sleep quality could trigger and contribute in the development of acne vulgaris.Keywords: sleep quality, acne vulgaris, severity degree  Abstrak: Akne vulgaris merupakan peradangan kronis folikel polisebasea dengan prevalensi tertinggi pada usia 16-17 tahun. Faktor yang memengaruhi atau mencetuskan akne vulgaris yaitu sebum, genetik, hormon, diet, stres, dan kosmetik. Tidur yang tidak adekuat dan berkualitas dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan fisiologis, dan psikologis, serta diperkirakan dapat menyebabkan aktivitas hormon androgen meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas tidur terhadap kejadian akne vulgaris. Jenis penelitian ialah literature review dengan pencarian data menggunakan tiga database yaitu PubMed, ClinicalKey dan Google Scholar. Kata kunci yang digunakan yaitu “Kualitas Tidur” DAN “Akne Vulgaris” (Bahasa Indonesia), serta “Sleep quality” AND “Acne Vulgaris” (Bahasa Inggris). Hasil penelitian mendapatkan 10 literatur yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Sampel yang memiliki kualitas tidur buruk dan menderita akne vulgaris lebih banyak daripada sampel yang memiliki kualitas tidur baik dan menderita akne vulgaris. Derajat keparahan akne vulgaris paling banyak derajat sedang. Total sampel laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan perempuan pada semua literatur yang digunakan dalam penelitian. Simpulan penelitian ini ialah kualitas tidur yang buruk dapat mengakibatkan timbulnya akne vulgaris dan juga menjadi salah satu faktor yang berkontribusi dalam perkembangan akne vulgaris.Kata kunci: kualitas tidur, akne vulgaris, tingkat keparahan


2021 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 1224-1232
Author(s):  
Ade Dian Oktavia ◽  
Emi Nurlaela

AbstractThe Number of Maternal Mortality in Indonesia was highest in 2019 due to bleeding in 1.280 cases. Bleeding can occur due to anemia in pregnancy. Anemia in pregnancy can be said to be a conditions where hemoglobin (Hb) levels are below 11 gr % in the I and III trimesters, while in the II trimester hemoglobin levels are below 10,5 gr %. One of the causes of anemia in pregnancy is a lack of nutrients or malnutritions. To find out the relationship of nutritional status with the incidence of anemia in pregnant women through literature review. This study used literature review method with 6 articles sourced from online database with electronic search on Google Scholar and Garuda Portal published in 2011-2021. Critical study instrument used is using JBI (Joanna Briggs Institute). The result of this study showed that there is a link between nutritional status and the incidences of anemia in pregnant women with the result of p value <0,05. Nutritional status is one of the factors thet can lead to anemia in pregnant women.Keywords: Anemia; nutritional status; pregnant women. AbstrakAngka Kematian Ibu di Indonesia paling tinggi tahun 2019 disebabkan oleh perdarahan sebanyak 1.280 kasus. Perdarahan dapat terjadi karena anemia dalam kehamilan. Anemia dalam kehamilan dapat dikatakan suatu kondisi dimana kadar hemoglobin (Hb) dibawah 11 gr % pada trimester I dan III, sedangkan pada trimester II kadar hemoglobin dibawah 10,5 gr %. Salah satu penyebab anemia dalam kehamilan adalah kurangnya zat gizi atau malnutrisi. Untuk mengetahui hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil melalui literature review. Penelitian ini menggunakan metode literature review 6 artikel yang bersumber dari database online dengan penelusuran elektronik pada Google Scholar dan Portal Garuda yang dipublish pada tahun 2011-2021. Instrument telaah kritis yang digunakan yaitu dengan menggunakan JBI (Joanna Briggs Institute). Hasil penelitian literature review dari 6 artikel menunjukkan ada hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil dengan hasil p value <0,05. Status gizi merupakan salah satu faktor yang dapat mengakibatkan anemia pada ibu hamil.Kata kunci: Anemia; ibu hamil; status gizi.


2021 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 1053-1058
Author(s):  
Dian Arum Puspitarini ◽  
Tri Sakti Wirotomo

AbstractCancer is a malignant disease caused by the growth of abnormal body cells and causes tissue damage that can cause pain. One therapy that can be used to cut pain is classical music therapy. The purpose of this scientific paper is to describe the application of classical music therapy in reducing pain in cancer patients. The writing method uses a literature review of three articles obtained from Google Scholar with the keywords “cancer”, “pain”, and “classical music therapy”, in the form of full text articles published in 2014-2020. The results of the literature review from the three articles showed that the average pain before being given classical music therapy was 5.23 and after being given classical music therapy the average pain was 3.82 with a p value < 0.05. Therefore, it can be concluded that classical music therapy can reduce pain of cancer patients. This result can be used as a consideration for the nurses to apply classical music therapy to cancer patients who experience pain.Keywords:Cancer; Pain; Classical Music Therapy. AbstrakKanker adalah penyakit ganas yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel tubuh yang abnormal serta menyebabkan kerusakan jaringan sehingga dapat menimbulkan nyeri. Salah satu terapi yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri adalah terapi musik klasik. Tujuan dari karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui gambaran penerapan terapi musik klasik dalam menurunkan nyeri pada pasien kanker. Metode penulisan menggunakan literature review dari tiga artikel yang didapatkan dari google scholar dengan kata kunci “kanker”, “nyeri”, dan “terapi musik klasik”, berupa artikel fulltex terbit tahun 2014-2020. Hasil literature review dari ketiga artikel menunjukkan rata-rata nyeri sebelum diberikan terapi musik klasik 5,23 dan setelah diberikan terapi musik klasik rata-rata nyeri menjadi 3,82 dengan p value < 0,05. Simpulan dari literature review ini menunjukkan bahwa terapi musik klasik dapat menurunkan nyeri pada pasien kanker. Saran bagi profesi keperawatan dapat menerapkan terapi musik klasik pada pasien kanker yang mengalami nyeri.Kata kunci: Kanker; Nyeri; Terapi Musik Klasik


e-CliniC ◽  
2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
Author(s):  
Andreas V. Pusung ◽  
Pieter L. Suling ◽  
Nurdjannah J. Niode

Abstract: Pityriasis versicolor is a chronic mild superficial fungal infection of the skin due to lipophilic fungi Malassezia. It commonly affects the face, neck, abdomen, proximal extremities, axilla, groin, and genitalia. The occurrence of this disease is not influenced by sex, albeit, age influences its incidence since it is more common in adolescents and young adults.Therefore, an effective, safe, and affordable treatment should be considered. The first-line therapy for pity-riasis versicolor is topical treatment, classified into specific and non-specific antifungal agents. This study was aimed to determine the efficacy of topical treatment in pityriasis versicolor. This was a literature review study using three databases, namely PubMed, ClinicalKey, and Google Scholar and the keywords of "topical treatment AND pityriasis versicolor". The results obtained 10 literatures that fulfilled the inclusion and exclusion criteria. Theseliteratures discussed about the efficacy of topical treatment in patients with pityriasis versicolor based on clinical and mycological cure rate and the highest percentage was more than 80% in each study. In conclusion, topical treatment was effective for pityriasis versicolor.Keywords: topical treatment, pityriasis versicolor Abstrak: Pitiriasis versikolor adalah penyakit jamur superfisial ringan akibat infeksi kulit kronis oleh jamur lipofilik genus Malassezia. Infeksi ini biasanya ditemukan pada wajah, leher, perut, ektremitas proksimal, aksila, lipat paha, dan genitalia. Kejadian penyakit ini tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin, tetapi dapat dipengaruhi oleh usia, yaitu lebih banyak terjadi pada remaja dan dewasa muda. Pengobatan topikal merupakan terapi lini pertama untuk pitiriasis versikolor dan dibagi menjadi agen antijamur nonspesifik dan agen antijamur spesifik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pengobatan topikal pada pitiriasis versikolor. Jenis penelitian ialah literature review dengan pencarian data menggunakan tiga database yaitu PubMed, ClinicalKey, dan Google Scholar. Kata kunci yang digunakan yaitu “topical treatment AND pityriasis versicolor”.Hasil seleksi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi mendapatkan 10 literatur. Kasjian literatur penelitian menunjukkan efektivitas penggunaan pengobatan topikal pada pitiriasis versikolor berdasarkan penyembuhan klinis maupun penyembuhan mikologis dengan persentase tertinggi mencapai angka >80% pada masing-masing literatur. Simpulan penelitian ini ialah pengobatan topikal pada pitiriasis versikolor terbukti efektif.Kata kunci: pengobatan topikal, pitiriasis versikolor


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document