SHARE SHaring - Action - REflection
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

78
(FIVE YEARS 53)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Petra Christian University

2338-7866

2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 78-85
Author(s):  
Yusuf Ariyanto ◽  
Wira Widjaya Lindarto ◽  
Dyah Kusuma Wardhani

The capacity of the isolation room at the hospital appointed by the Government to treat Covid-19 patients is no longer able to accommodate the positive Covid-19 patients. Positive Covid-19 patients with no symptoms or other signs of worsening physical conditions are advised to do self-quarantine and isolation independently. This self-quarantine/isolation becomes a problem especially in densely populated settlements, especially informal settlements. The case study on this community service activity is an informal settlement located along the Surabaya railroad. Together with the Surabaya ARKOM team as partners, this community service activity conducting field observations with the results that there are still many poor house conditions in this area, the conditions of the houses are tight and not fulfilled the standards of a healthy house, which causes a larger potential spread of Covid-19 virus and makes it impossible to carry out self-isolation in their each homes. The solution offered is to create a communal isolation room module as an emergency isolation room for informal village communities during a pandemic or can be used in other certain emergency conditions with a participatory design method that meets health standards for isolation rooms designed with the easy and fast module applications process. The purpose of this activity is to provide a set of modules for communal quarantine units as prototypes that can be made by the community with a simple system, easily available materials, fast and prioritizing community participation in its assembling.   Abstrak: Kapasitas ruang isolasi di Rumah Sakit yang ditunjuk Pemerintah untuk merawat pasien Covid-19 sudah tak mampu menampung membeludaknya pasien positif Covid-19. Pasien positif Covid-19 yang belum mengalami atau bahkan yang tidak menunjukkan gejala penurunan kondisi fisik, dianjurkan untuk melakukan karantina dan perawatan secara mandiri. Karantina secara mandiri ini menjadi tantangan tersendiri untuk permukiman padat penduduk, terutama permukiman informal. Menjadi studi kasus pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah permukiman informal yang berada di tepi kereta api. Bersama tim ARKOM Surabaya sebagai mitra melakukan observasi lapangan dengan hasil menunjukkan bahwa kondisi rumah yang memprihatinkan masih banyak terdapat di area ini, kondisi rumah berdempetan dan tidak sesuai standar rumah sehat inilah yang menyebabkan potensi besar penularan Covid-19 dan tidak memungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Solusi yang ditawarkan adalah membuat modul ruang karantina komunal sebagai ruang karantina darurat bagi masyarakat kampung informal pada masa pandemi atau kondisi darurat tertentu dengan metode desain partisipatif yang memenuhi standar kesehatan untuk sebuah ruang karantina yang didesain dengan proses aplikasi modul yang mudah, murah dan cepat. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan modul unit karantina komunal sebagai prototype yang dapat dibuat sendiri oleh masing-masing kampung padat penduduk dengan sistem yang sederhana (portable), material mudah didapat, cepat dan mengedepankan usaha partisipatif masyarakat dalam pembuatannya.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 105-112
Author(s):  
Latifahtur Rahmah ◽  
Angeline Listiyani Utomo ◽  
Go Fernando Wibisono

Food industry personnel, including coffee shops, do not have the opportunity to work from home and are required to continue working at work as usual. By holding outreach on food safety keeping all workers in food production and supply chains healthy and safe is critical to surviving the current pandemic. Maintaining the movement of food along the food chain is an important function that needs to be contributed by all stakeholders along the food chain. The purpose of this community service is to increase knowledge or information about food safety for food or beverage handlers so that coffee shops are better prepared to deal with COVID-19 conditions. To facilitate the communication of counseling using poster, and divided the discussion of food safety into 4, namely: 1) food safety of producers; 2) food safety distributors; 3) food safety of consumers 4) Food safety of food production. After being given counseling, an evaluation was carried out by measuring employee knowledge using a comparison of pre-test and post-test questionnaires given through the google form. The results of the evaluation stated that all employees in the eight coffee shops had increased knowledge about food safety. Most of the employees felt that community service activities with counseling were useful for maintaining security in coffee shops so that they could make employees and customers feel safe and comfortable.   Abstrak: Insan industri makanan, termasuk kedai kopi, tidak memiliki kesempatan untuk bekerja dari rumah dan diharuskan untuk tetap bekerja di tempat kerja seperti biasa. Dengan mengadakan sosialisasi tentang keamanan pangan, menjaga semua pekerja dalam produksi pangan dan rantai pasokan tetap sehat dan aman sangat penting untuk bertahan dari pandemi saat ini. Menjaga pergerakan makanan di sepanjang rantai makanan merupakan fungsi penting yang perlu disumbangkan oleh semua pemangku kepentingan di sepanjang rantai makanan. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menambah pengetahuan atau informasi tentang keamanan pangan bagi penjamah makanan atau minuman sehingga warung kopi lebih siap menghadapi kondisi COVID-19. Untuk memudahkan komunikasi, penyuluhan menggunakan poster dan membagi pembahasan keamanan pangan menjadi 4, yaitu: 1) keamanan pangan produsen; 2) distributor keamanan pangan; 3) keamanan pangan konsumen 4) Keamanan pangan produksi pangan. Setelah diberikan penyuluhan, dilakukan evaluasi dengan mengukur pengetahuan karyawan menggunakan perbandingan kuesioner pre-test dan post-test yang diberikan melalui google form. Hasil evaluasi menyatakan bahwa seluruh karyawan di delapan kedai kopi tersebut mengalami peningkatan pengetahuan tentang keamanan pangan. Sebagian besar karyawan merasa kegiatan pengabdian masyarakat dengan penyuluhan bermanfaat untuk menjaga keamanan di warung kopi sehingga dapat membuat karyawan dan pelanggan merasa aman dan nyaman.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 136-143
Author(s):  
Raymond Wahyudi ◽  
Nanik Linawati

Nowadays, the shifting of technology and the internet that has an effect on changing consumption patterns, impacted social lifestyle, is a hedonic and leisure prioritize lifestyle. The lifestyle gives a negative impact to the behaviour of millennial generation especially to their consumption behaviour.  Parents and teachers have an important role to teach them early about financial education so they have prevention to the consumptive lifestyle. The Financial Mana­gement Programme of Petra Christian University has cooperated with some Early Childhood School and Kindergarten to teach the children about financial education using Education games. Financial education could easily be learned through education games so the children could understand about saving behaviour and spending wisely. The children responded positively to the lesson through education games. The parents and teacher could teach the children easily and efficiently about saving attitude and spending wisely using the education games.   Abstrak: Perubahan pola konsumsi yang disebabkan oleh kemajuan internet dan teknologi yang begitu pesat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya berdampak pada gaya hidup masyarakat yaitu gaya hidup yang mengutamakan kemewahan dan kesenangan semata. Gaya hidup tersebut memberikan dampak negatif terutama pada perilaku konsumsi generasi milenial saat ini. Orang tua dan tenaga pendidik memiliki peran penting untuk memberikan edukasi keuangan sejak dini supaya perilaku konsumtif tersebut dapat dihindarkan. Program Manajemen Keuangan Universitas Kristen Petra mengadakan kegiatan pengabdian masya­rakat kepada PAUD dan TK yang telah bekerja sama untuk memberikan edukasi keuangan kepada anak-anak TK melalui penggunaan Alat Permainan Edukasi (APE) Keuangan yang dapat membantu anak-anak belajar mengenai tema menabung dan hidup hemat. Anak-anak TK memberikan respon yang baik terhadap pembelajaran melalui alat permainan tersebut. Para orang tua dan pendidik dapat menggunakan APE Keuangan untuk mengajar­­kan anak-anak mengenai kebiasaan menabung dan hidup hemat dengan mudah dan efisien.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 99-104
Author(s):  
Rudi Santoso Yohanes ◽  
Ana Easti Rahayu Maya Sari

The rapid development of science and technology ushers people into the era of global competition in various fields of science, one of which is mathematics. The national mathematics competition at sd/mi level that has been pioneered in 2003 is one of the strategic containers to realize the educational paradigm. But even so, not all teachers are able to follow the wishes of science and technology. The current condition also requires teachers to be able to follow the development of science and technology in training and accompanying students in self-learning from their own homes. Before this condition teachers have also been subjected to demands to be able to train students to compete in academic fields such as mathematics. However, not all teachers are able to provide proper training to students as a form of preparation for them when they want to enter the competition. Math Competition Problem Solving Training activity is one form of activity that is expected to be a solution to the condition The training activity which was attended by 15 people consisting of 9 teachers, 1 lecturer, 1 civil servant, 1 housewife and 3 students received a positive response through questions and problem solving that had been given during the training, so it will be a consideration for the plan of implementation of similar activities next.   Abstrak: Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengantarkan manusia ke era kompetisi global di berbagai bidang ilmu salah satunya adalah matematika. Kompetisi matematika nasional tingkat SD/MI yang telah dirintis tahun 2003 merupakan salah satu wadah yang strategis untuk merealisasi paradigma pendidikan. Namun meskipun demikian belum semua guru mampu untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Kondisi sekarang ini pun menuntut guru untuk bisa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam melatih dan mendampingi siswa dalam belajar mandiri dari rumah mereka masing-masing. Sebelum kondisi ini guru pun juga sudah mendapatkan tuntutan untuk dapat melatih siswa agar dapat berkompetisi dibidang akademik seperti matematika. Meskipun demikian belum semua guru mampu untuk memberikan latihan yang tepat kepada siswa sebagai bentuk persiapan bagi mereka ketika hendak mengikuti kompetisi. Kegiatan Pelatihan Pemecahan Masalah Kompetisi Matematika merupakan salah satu bentuk kegiatan yang diharapkan mampu menjadi solusi terhadap kondisi tersebut. Kegiatan Pelatihan yang diikuti oleh 15 orang ini yang terdiri atas 9 orang guru, 1 dosen, 1 pegawai negeri sipil, 1 ibu rumah tangga dan 3 mahasiswa ini mendapatkan respon yang positif melalui pertanyaan dan penyelesaian soal yang telah diberikan selama pelatihan sehingga akan menjadi pertimbangan untuk rencana pelaksanaan kegiatan serupa berikutnya.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 91-98
Author(s):  
Rahmalia Syahputri ◽  
Nurfiana Nurfiana ◽  
Jaka Darmawan ◽  
Ari Widiantoko

Budi Mulya 2 (BM2) orphanage is a social institution located in Bandar Lampung. To meet the operational needs of development, the day-to-day operations of the orphanage, as well as their development, BM 2 rely on donations provided by permanent and non-permanent donors, thus the cost of developing the homes and foster children is unpredictable, very small, and insufficient. For an institution to have sufficient funds for both physical and non-physical development to allow foster children can be maximized for their guidance process, it is necessary to plan and develop a focused and sustainable business. As one of the efforts is conducting a long-term three-year program to empower the economy independently through aquaculture and plantations in buckets.  By doing this action, it is hoped we can build a community service and education institution that is dynamic and capable of accommodating and fostering many neglected children through an independent economic enterprise improvement program. This paper describes the results of the service during the first  year of service activities; which are the construction and cultivation training, the first harvest, and several activities during the COVID-19 pandemic had been held. In addition, the skills of the caregiver and foster children improve in cultivating fish and plants in buckets.   Abstrak: Panti asuhan Budi Mulya 2 (BM 2) adalah satu satu lembaga sosial yang berlokasi di Bandar Lampung. Dalam memenuhi kebutuhan operasional pembangunan, operasional sehari-hari panti dan anak asuh, serta pengembangannya, BM 2 mengandalkan donasi yang diberikan oleh Donatur tetap dan tidak tetap, sehingga biaya pengembangan panti dan anak asuh tidak stabil, sangat kecil, dan tidak mencukupi. Agar lembaga dapat memiliki dana yang cukup untuk pengembangan baik fisik dan non fisik, sehingga anak asuh dapat termaksimalkan proses pem­binaan­nya, maka Perlu direncanakan dan dikembangkannya usaha yang terarah dan berkesi­nam­­bungan. Sebagai salah satu upaya, untuk itu, telah dicanangkan program jangka panjang tiga tahun pemberdayaan ekonomi mandiri melalui budidaya perikanan dan perkebun­an dalam ember. Melalui kegiatan ini diharapkan terbentuknya sebuah lembaga pengabdian dan pendidikan masyarakat yang dinamis dan mampu menampung dan membina banyak anak-anak terlantar melalui program peningkatan usaha ekonomi mandiri. Tulisan ini memaparkan hasil pengabdian selama tahun pertama kegiatan pengabdian; antara lain telah diselenggarakannya pembangunan dan pelatihan budidaya, panen pertama, dan beberapa kegiatan pada masa pandemic COVID-19. Selain itu, bertambahnya keterampilan Pengasuh dan Anak asuh dalam membudidayakan ikan dan tanaman dalam ember.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 113-119
Author(s):  
Yunanto Tri Laksono ◽  
Ardian Jaya Prasetya ◽  
Siswo Martono Martono

The SME Business Partners Sangkar in Sepanjang Village, Taman Subdistrict, Sidoarjo City has greater potential in the creation and development of cage shapes. But the form and character of the design are always manual and still using conventional systems, so in an effort to increase sales, they have not been able to compete globally.  The partners in this community service are cage workers in the village of Sepanjang, Taman Subdistrict, Sidoarjo City, the process for carrying out activities is divided into three forms: preparation, implemen­tation and evaluation. The role of optimization is carried out in the form of a field survey to find out the conditions related to the process and work system carried out by cage craftsmen in Sepanjang Village, Taman Subdistrict, Sidoarjo City. The community services program focuses on community development to ensure independence and economic stability. Thanks to the Community Service Program, it is hoped that it will be able to make a good contribution to the development of businesses owned by partners so that in the future they can provide continued efforts in the same field.   Abstrak: Kelompok UKM Mitra Usaha Sangkar Kelurahan Sepanjang Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo memiliki potensi unggul dalam menciptakan dan mengembangkan bentuk sangkar. Namun bentuk dan karakter desain masih bersifat manual dan masih menggunakan cara konvensional, sehingga sebagai upaya peningkatan penjualan belum mampu bersaing dan berkompetisi secara global. Mitra pada pengabdian masyarakat ini merupakan pengrajin sangkar di Kelurahan Sepanjang Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo, proses pelaksanaan kegiatan terbagi dalam 3 bentuk, yaitu: persiapan, pelaksanaan, dan juga evaluasi. Peran opti­ma­­lisasi dilakukan dengan bentuk survei lapangan untuk mengetahui kondisi terkait dengan proses dan sistem kerja yang dilakukan oleh pengrajin sangkar di Kelurahan Sepanjang Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo. Program pengabdian masyarakat ini memiliki tujuan sebagai pengembangan masyakarat agar memiliki kemandirian dan kemapanan secara ekonomi. Melalui karya seni dalam bentuk desain produk diharapkan mampu memberikan implementasi dalam bentuk Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yaitu desain produk industri. Melalui program kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan mampu memberikan kontri­busi yang baik dengan perkembangan usaha yang dimiliki oleh mitra sehingga dikemudian hari dapat memberikan continued effort pada bidang yang sama.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 67-72
Author(s):  
Fadjarini Sulistyowati ◽  
Fransiska K. Agustina

Internet users in Indonesia has been on the rise over the years. Unfortunately, this increase has not been accompanied with the increase of society’s knowledge in selecting and utilizing information. Therefore, digital literacy is deemed necessary especially for village inhabitants. Digital literacy in order to boost KKPA’s entrepreneurship is important to increase productive activities. Online entrepreneurship has a lot of benefits especially because it doesn’t need a lot of venture capital. This mentoring is done with two steps, first step is socialization. In the first step there are socialization and discussion about the housewives’ interests in doing entrepreneurship. Knowledge-sharing about businesses via online media is also being done. In the second step, there is introduction to various methods of online entrepreneurship and promotion. The results of this activity is that housewives acquire knowledge and creativity to utilize digital media for entrepreneurship.   Abstrak: Pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan tiap tahunnya. Di sisi yang lain peningkatan pengguna internet tidak diikuti dengan peningkatan kemampuan masyarakat dalam memilih informasi dan memanfaatkannya. Untuk itu, kegiatan literasi digital perlu di­laku­­kan terutama bagi masyarakat pedesaan. Pendampingan literasi digital dalam meningkat­kan kemampuan wirausaha online bagi ibu-ibu KKPA penting dilakukan karena para ibu di pedesaan perlu untuk meningkatkan kemampuannya dalam usaha produktif. Wirausaha online memiliki banyak manfaat bagi mereka karena kegiatan ini tidak memerlukan modal besar dan dapat dilakukan dari rumah. Metode pendampingan dilakukan dengan dua tahap, tahap pertama melakukan sosialisasi Pada tahap pertama dilakukan dengan sosialisasi dan diskusi tentang minat para ibu dalam melakukan wirausaha serta penyampaian pengetahuan berbisnis melalui media online. Tahap kedua pada tahap kedua mengenalkan berbagai metode wirausha online serta teknik promosi melalui media digital.  Hasil dari kegiatan ini, para ibu men­dapatkan pengetahuan dan ketrampilan untuk memanfaatkan media digital dalam berwirausaha.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 120-128
Author(s):  
Elisabeth Desiana Mayasari ◽  
Silverio R. L. Aji Sampurno ◽  
Natanael Kristiyono Wibowo ◽  
Maria Mellinia Tri Hastuti ◽  
Tasyia Juliana Sunardi

The Covid-19 pandemic places learning from school to home, thus making the process of planting character education previously carried out by teachers experiencing obstacles. Children experienced similar problems in Temben Hamlet, Ngentakrejo Village, Lendah District, Kulon Progo Regency, who had to learn from home during the pandemic. In getting a holistic personality, it is necessary to have a character that is inherent in a person's personality. This community service activity aims to assist children by reading storybooks as a medium for character education for children in Temben Hamlet, Ngentakrejo Village, Lendah District, Kulon Progo Regency. The method of this service activity is that the servant uses observations and interviews about the characters who need assistance to the child, then analyzes and makes recommendations for the character to be formed with the child. After assisting, the servant conducts observations of the final interview.  Then proceed with a joint reflection on the character of the child that has been formed. The conclusion of this service activity is 1) Children can grow the character to dare to try new things, 2) Children can grow the character of love for living things, 3) Children can develop a family character to feel like helping and working together in a family environment, 4) Children can develop the character of being responsible for maintaining personal and environmental hygiene for joint health, 5) Children can develop independent characters and know themselves to be seen. Based on the participation of children following every activity to learn to be independent and understand what happens to themselves.   Abstrak: Pandemi Covid-19 menempatkan pembelajaran dari sekolah ke rumah, sehingga membuat proses penanaman pendidikan karakter yang sebelumnya dilakukan oleh guru mengalami kendala. Permasalahan serupa pun dialami oleh anak-anak di Dusun Temben, Desa Ngentakrejo, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo yang harus belajar dari rumah selama masa pandemi. Pada proses mendapatkan kepribadian yang holistik, diperlukan karakter yang melekat pada pribadi seseorang. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan mendampingi anak dengan membaca buku cerita sebagai media pendidikan karakter anak di Dusun Temben, Desa Ngentakrejo, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo. Metode kegiatan pengabdian ini adalah pengabdi menggunakan observasi dan wawancara mengenai karakter yang perlu mendapatkan pendampingan pada anak, kemudian melakukan analisis dan membuat rekomendasi karakter yang akan dibentuk bersama anak. Setelah melakukan pendampingan, pengabdi melakukan kegiatan observasi wawancara akhir. Kemudian dilanjutkan dengan refleksi bersama mengenai karakter anak yang telah terbentuk. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini adalah 1) Anak-anak dapat menumbuhkan karakter berani mencoba hal baru, 2) Anak-anak dapat menumbuhkan karakter cinta terhadap makhluk hidup, 3) Anak-anak dapat menumbuhkan karakter kekeluargaan sehingga muncul perasaan ingin membantu dan bekerja sama dalam lingkungan keluarga, 4) Anak-anak dapat menumbuhkan karakter bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan demi kesehatan bersama, 5) Anak-anak dapat menumbuhkan karakter mandiri dan mengenal diri sendiri terlihat dari partisipasi anak-anak mengikuti setiap kegiatan sehingga anak-anak dapat belajar menjadi mandiri dan memahami hal-hal yang terjadi pada diri mereka sendiri.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 129-135
Author(s):  
Kusuma Wardhani Mas’udah ◽  
Zainal Abidin Achmad ◽  
Ita Sabilah Putri Chayani ◽  
Nabila Alysia Multazam ◽  
Ricky Fajar Adi Putra

Packaging Design and Marketing Training for Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) to Increase Community Income in Dupak Village, Krembangan District, Surabaya City, East Java. Dupak Village is a village that has quite a lot of MSMEs, mainly driven by youth and mothers who want to improve their welfare. We identify problems that arise, including the lack of use of e-commerce which will have an impact on weak competitiveness; less effective and efficient marketing; and the lack of optimal use of smartphones. Therefore, we provide a solution in the form of training on the use of e-commerce for the development of MSMEs in Dupak District, Krembangan Regency. While this community service activity was carried out in Dupak Village, Krembangan District, Surabaya City from July to August 2021. To realize the work program in realizing the Tridharma of Higher Education, namely providing packaging design and marketing training using the Instagram, WhatsApp, and Facebook platforms on smartphones as a means of promotion, increased motivation, and income for MSMEs, especially among youth and women in Dupak Village, Krembangan District, Surabaya City, East Java.   Abstrak: Pelatihan Desain Pengemasan dan Pemasaran Kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Kelurahan Dupak Kecamatan Krembangan Kota Surabaya Jawa Timur. Kelurahan Dupak merupakan desa yang memiliki cukup banyak UMKM, terutama digerakkan oleh pemuda dan ibu-ibu yang ingin meningkatkan kesejahteraannya. Kami mengidentifikasi permasalahan yang muncul di antaranya kurangnya pemanfaatan e-commerce akan berdampak pada lemahnya daya saing; pemasaran yang kurang efektif dan efisien; serta kurangnya pemanfaatan ponsel cerdas secara maksimal. Maka dari itu kami memberikan solusi berupa pelatihan pemanfaatan e-commerce untuk pengembangan UMKM di Kecamatan Dupak Kabupaten Krembangan. Sedangkan kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Kelurahan Dupak Kecamatan Krem­bangan Kota Surabaya selama bulan Juli sampai Agustus 2021. Untuk mewujudkan program kerja dalam mewujudkan Tridharma Perguruan Tinggi yaitu memberikan pelatihan desain pengemasan dan pemasaran menggunakan platform Instagram, WhatsApp, dan Facebook dalam ponsel pintar sebagai sarana promosi, peningkatan motivasi, dan pendapatan bagi UMKM khususnya di kalangan pemuda dan ibu-ibu Kelurahan Dupak Kecamatan Krembang­an Kota Surabaya Jawa Timur.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 86-90
Author(s):  
Elysa Hartati

Culture is an ancestral heritage that contains many moral values to learn. However, the current young generation seems reluctant to learn about the culture in their environment or from the teaching point of view in schools it does not provide a platform to introduce culture to their students. Even though by integrating cultural values in learning, especially language learning, it can add to students' repertoire of loving their own culture because there are many values of local wisdom contained in it. By inserting examples of cultural heritage such as wayang orang, traditional houses, traditional events can be used as interesting learning materials for students because they remind them of the rich ancestral heritage in the texts they are studying. The use of the blended learning method is also a good alternative in optimizing local wisdom in teaching integrated language skills. By utilizing their own devices, they can have access to search for information from various sources such as YouTube, podcasts, and several websites to enrich their understanding of the culture in their environment. From these devices they can also help promote local culture in their environment. And on the other hand, teachers also have a role as cultural promoters through learning materials in the form of texts that they teach.   Abstrak: Masuknya budaya asing yang masif diduga akan membawa penurunan pengakuan budaya lokal oleh generasi muda khususnya anak-anak sekolah. Padahal, budaya lokal tersebut tetap dapat diajarkan secara terpadu dengan menyisipkan kearifan lokal melalui teks yang digunakan sebagai bahan dan media belajar mengajar khususnya pada mata pelajaran bahasa. Artikel ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana mengoptimalkan kearifan lokal dalam pengajaran keterampilan berbahasa terpadu melalui metode blended learning. Dengan meman­faat­­kan pendekatan POACE (Planning, Organizing, Actuating, Controlling, and Evaluating), program pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui platform daring berupa workshop. Program ini mendapat respon positif dari 50 peserta guru dan calon guru bahasa yang bergabung. Mereka juga menyadari pentingnya masalah ini untuk mencegah punahnya budaya lokal. Mengintegrasikannya dengan teknologi ke dalam pengajaran bahasa bisa menjadi alternatif yang bisa dilakukan. Para siswa juga dapat mengenali budaya lokal mereka sendiri dengan mendapatkan beberapa teks yang berisi warisan budaya sambil belajar bahasa. Sementara itu, guru juga dapat berperan sebagai promotor budaya melalui materi ajar yang dibawanya ke dalam kelas. Dengan demikian, konservasi budaya dapat dilakukan oleh kedua pihak, yaitu guru dan siswa sebagai generasi muda.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document