scholarly journals Pengaruh Olahraga di Ruang Terbuka dan Ruang Terbuka Hijau Terhadap Inflamasi Paru

MEDIKORA ◽  
2021 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 172-182
Author(s):  
Cecep Muhammad Alawi ◽  
Hamidie Ronald Daniel Ray ◽  
Agus Rusdiana

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh olahraga di ruang terbuka dengan paparan polusi dan olahraga di ruang terbuka hijau terhadap inflamasi paru. Metode true eksperiment dan desain The Randomized Posttest-Only Control Group Design digunakan dalam penelitian ini. 24 ekor tikus putih galur wistar jantan dewasa dengan berat 200-250 gram berusia 8-9 minggu dibagi secara acak menjadi empat kelompok, NE (Non Exercise) sebagai kontrol, NE+Pol (Non Exercise + polusi Particulate Matter 2.5  >75 ppm dan Carbon Monoxide Meter <100 ppm), Ex (Exercise 5 kali/minggu selama 4 minggu), Ex+Pol (Exercise + polusi). Penanda inflamasi Tumor Necrosis Factor-αlpha (TNF-α) dianalisis menggunakan Western Blotting. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antar kelompok, analisis ANOVA satu jalur dan uji Post Hoc digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok eksperimen olahraga dengan paparan polusi memiliki kadar TNF-α yang signifikan lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol (Ex+Pol: 1,63 AU; NE: 0,54 AU; p=0,000). Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen olahraga di ruang terbuka hijau dengan kelompok kontrol (Ex: 0,80 AU; NE: 0,54 AU; p=0,357). Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh olahraga di ruang terbuka dengan paparan polusi terhadap inflamasi paru. Dan hasil lain menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh olahraga di ruang terbuka hijau terhadap inflamasi paru.The effect of exercise in open spaces and green open spaces on lung inflammationAbstractThe purpose of this study was to analyze the effect of exercise in open spaces with exposure to pollution and exercise in green open spaces on lung inflammation. True eksperiment and The Randomized Posttest-Only Control Group Design was used in this study. 24 adult male wistar white rats weighing 200-250 grams aged 8-9 weeks were randomly divided into four group, NE (Non Exercise) as control, NE+Pol (Non Exercise + exposure pollution Particulate Matter 2.5 <75 ppm and Carbon Monoxide Meter <100 ppm), Ex (Exercise 5 times/week for 4 weeks), and Ex+Pol (Exercise + exposure pollution). The inflammatory marker Tumor Necrosis Factor-αlpha (TNF-α) was analyzed using Western Blotting. To find out the significant differences between groups, one-way ANOVA and Post Hoc test were used. The results showed that the exercise + exposure to pollution had significantly higher levels of TNF-α than the control group (Ex+Pol: 1,63 AU; NE: 0,54 AU; p=0,000). There was no significant difference between the exercise in green open space and the control group (Ex: 0,80 AU; NE: 0,54 AU; p=0,357). It can be concluded that there is an effect of exercise in an open space with exposure to pollution on lung inflammation. And other results show  there is no effect of exercise in green open spaces on lung inflammation.

2016 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 77 ◽  
Author(s):  
Denny P.N.H. Margono ◽  
Eko Suhartono ◽  
Heny Arwati

Abstract: Malaria remains a major public health problem in most tropical and subtropical countries, including Indonesia. Severe malaria has a high mortality rate despite treatment with effective antimalarial drug. Pro-inflammatory cytokines such as Tumor Necrosis Factor-alfa (TNF-α) is raised in severe malaria.  In South Kalimantan, the kelakai (Stenochlaena palustris (Burm.f) Bedd) has few uses for treat fever and infectious diseases.  It contains bioactive substances, such as flavonoids, steroids, and alkaloids which have been reported to exert multiple biological effects, including anti-inflammatory action.   The aim of this study is to find out the potential of kelakai extract (KE) againts TNF-α level in BALB/c mice infected P. berghei ANKA. The research is true experimental study, Posttest-only with Control Group Design. Teatment groups were devided into 4 groups treated with 10 mg/kg BW, 100 mg/kg BW of KE, and 36,4 mg/kg BW artesunate orally (positive control), 3 hours post infection and when parasitemia reached 15-20%. Negative controls were without KE treatment and P. berghei infection. Treatment were given for four days. Blood was collected 24 hours after the last treatment. Plasma TNF-α level were measured by sandwich ELISA. Data was analyzed by using Kruskal-Wallis Test, confidence rate at 95%.  There was a significant different between treatment groups, where p = 0,000 (p < 0,05). KE potential to inhibit TNF-α production in Pb3K100A- group (p = 0,047).Keywords : Malaria,  TNF-α, Stenochlaena palustris Abstrak:  Malaria masih menjadi masalah kesehatan utama pada sebagian besar negara tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.  Malaria berat menyebabkan angka kematian yang tinggi meskipun telah mendapat obat anti malaria yang efektif.  Sitokin pro-inflamasi seperti TNF-α meningkat pada malaria berat.  Di Kalimantan Selatan, tanaman kelakai digunakan untuk mengobati demam dan penyakit infeksi.  Kelakai mengandung senyawa-senyawa bioaktif  antara lain flavonoid, steroid, dan alkaloid yang dilaporkan banyak memiliki efek biologis, termasuk aktivitas anti-inflamasi.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi ekstrak kelakai terhadap kadar TNF-α pada mencit BALB/c yang diinfeksi P. berghei ANKA.  Penelitian ini merupakan studi eksperimental murni dengan Posttest-only with Control Group Design.  Kelompok perlakuan dibagi menjadi 4 yaitu kelompok yang mendapat ekstrak kelakai per oral 10 mg/kg BB, 100 mg/kg BB, artesunat 36,4 mg/kg BB (kontrol positif) 3 jam setelah infeksi dan pada saat parasitemia mencapai 15-20%.  Kontrol negatif  tidak mendapat ekstrak kelakai, artesunat, dan infeksi parasit.  Perlakuan diberikan selama 4 hari.  Sampel darah diambil 24 jam setelah perlakuan terakhir.  Kadar TNF-α diukur dengan ELISA metode sandwich.  Data dianalisa dengan Uji Kruskal-Wallis, dengan tingkat kepercayaan 95%.  Terdapat perbedaan bermakna antar kelompok perlakuan, nilai p = 0,000 (p<0,05).  Ekstrak kelakai berpotensi menghambat produksi TNF-α pada kelompok Pb3K100A- (p = 0,047). Kata-kata kunci : Malaria, TNF-α, Stenochlaena palustris


2016 ◽  
Vol 78 (5) ◽  
Author(s):  
Nurul Mahmudati ◽  
Poncojari Wahyono ◽  
Hikmanita Lisan Nashukha

Cardiovascular disease still one of the highest death factor in Indonesia. Ginger as an anti-atherosclerosis could be one of the alternatives that is being developed to decrease the cardiovascular disease. The general aims of this research were determining the mechanism of ginger as anti-atherosclerosis to decrease the risk of cardiovascular disease. Research design used was “The Randomized Posttest only Control Group Design”. In this research, the experimental unit was Rattus norvegicus, male; in the age of 3 months and total number were thirty. Independent variable of this research was  steeping of ginger, the dose various of steeping ginger (control, 1g, 3g, 3g + bay leaf, and 5g), and dependent variable was Tumor Necrotic Factor (TNF)α of tissue lipid. TNF α expression was measured by using ELISA method. The data was analyzed by using ANOVA. Based on the analysis, it showed that steeping of ginger was decreased the expression of TNF-α in fat tissue (1g = 551 pg/mL, 3g = 511 pg/mL, 3g + bay leaf = 493 pg /mL) compare to control (986.8 pg/mL) but on the 5 g dose there is contradictory effect that is there is increasing TNF α (1103.5 pg/mL). Conclusion, steeping of ginger potentially decrease the risk of atherosclerosis by attenuate of TNF α expression.


2020 ◽  
Vol 19 (03) ◽  
pp. 126-133
Author(s):  
Siska Toloan Toloan ◽  
Harimat Hendarwan

Masa nifas adalah hal sangat penting untuk diperhatikan guna untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Pengaruh Senam Nifas Terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri Dan Lochea Pada Ibu Pasca Bersalin Yang Mendapatkan Inisiasi Menyusu Dini Dan Mobilisasi Dini Di Praktek Bidan Mandiri Kota Depok Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain penelitian Quasy Exsperimental dengan pendekatan post test only control group design. Populasi yang diambil yaitu 65 ibu pasca bersalin. Sampel diambil dengan metode consecutive sampling besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Federer setiap variabel bebas terdiri atas 3 kelompok dan setiap kelompok sebanyak 9 sampel sehingga jumlah total sampel 27 ibu pasca bersalin. Pengumpulan data berupa data primer dan uji yang digunakan yaitu uji One Way Anova. Dapat dilihat dari nilai signifikan uji One Way Anova pada penurunan tinggi fundus uteri hari pertama sampai hari kesepuluh dengan nilai signifikan yaitu p-value < 0,05 yang artinya H0 ditolak atau ada perbedaan secara signifikan dan dilihat. Hasil post hoc test tidak terdapat perbedaan signifikan pada kelompok inisiasi menyusu dini, inisiasi menyusu dini dan mobilisasi dini dan kelompok inisiasi menyusu dini, mobilisasi dini dan senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri.


e-GIGI ◽  
2014 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Juvensius R. Andries ◽  
Paulina N. Gunawan ◽  
Aurelia Supit

Abstrak: Minyak cengkeh berguna sebagai antibakteri alami. Minyak esensial dari cengkeh mempunyai fungsi anestetik dan antimikrobial. Zat yang terkandung dalam cengkeh yang bernama eugenol dapat membunuh bakteri termasuk bakteri yang resisten terhadap antibiotika, salah satunya adalah bakteri Streptococcus mutans. Bakteri ini merupakan mikroorganisme penyebab utama terjadinya karies. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui efek antibakteri ekstrak cengkeh terhadap bakteri Streptococcus mutans secara in vitro. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan post test only control group design. Penelitian ini menggunakan bahan coba ekstrak cengkeh dengan konsentrasi 40%, 60%, dan 80%, Ciprofloxacin, aquades dengan pengulangan sebanyak lima kali. Data dikumpulkan dan dianalisis dengan one-way ANOVA dan post-hoc uji LSD ( = 0,05). Berdasarkan hasil uji statistik penelitian uji efek antibakteri ekstrak cengkeh terhadap bakteri streptococcus mutans secara in vitro, dapat disimpulkaan bahwa ekstrak cengkeh memiliki efek antibakteri dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans secara in vitro. Hasil uji lanjut post-hoc uji LSD menunjukan daya hambat ekstrak cengkeh 40%, 60%, 80%, lebih kecil (p<0,05) dalam menghambat Streptococcus mutans secara in vitro dibandingkan Ciprofloxacin. Kata Kunci: Ekstrak cengkeh, Streptococcus mutans.   Abstract: Clove oil is useful as a natural antibacterial agent, essential oil of clove has anesthetic and antimicrobial effect. Substances contained in clove called eugenol can kill bacteria including antibiotic resistant bacteria, one of which is the bacteria Streptococcus mutans. This bacteria is a major cause for caries. The purpose of this study was to mengetahui clove extrack antibacterial effects againts Streptococcus mutans bacteria in vitro. This study is an experimental study using a post test only control group design. This research try using clove extract with a concentration of 40%, 60%, and 80%, Ciprofloxacin, aquades repetition five times. Data collected and analyzed by one-way ANOVA and post-hoc LSD test (α = 0.05). Based on the results of the statistical test to test the effects of anti-bacterial research clove extracts against Streptococcus mutans bacteria in vitro, can disimpulkaan that clove extracts have antibacterial effects in inhibiting the growth of Streptococcus mutans bacteria in vitro.further test result post-hoc LSD test shoved its inhibitory clove extract 40%, 60%, 80% smaller (p<0,05)in hibiting Streptococcus mutans in vitro compared Ciprofloxacin. Keywords: clove extract, Streptococcus mutans


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 91-101
Author(s):  
Yesi Nurmalasari ◽  
Rakhmi Rafie ◽  
Efrida Warganegara ◽  
Lingga Desta Wahyuni

Hemoglobin merupakan suatu protein tetrametrik eritrosit yang tersusun dari protein globin dan heme. Radikal bebas dapat menyebabkan lisisnya membran eritrosit. Proses tersebut dapat dicegah dengan pemberian antioksidan. Daun kelor termasuk dalam antioksidan alami yang memiliki sifat neurofektif melalui mekanisme antioksidatif. Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) Terhadap kadar hemoglobin pada tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar jantan. Jenis penelitian eksperimental murni (true-experiment) menggunakan pre and post with control group design. Sampel adalah tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar jantan berusia 1-4 minggu dengan  berat  100-150  gram sejumlah 28 ekor. Sampel dibagi empat kelompok meliputi Kelompok murni (KM) kelompok yang tidak diberikan ekstrak daun kelor, Kelompok Perlakuan 1 (KP1) kelompok yang diberi ekstrak daun kelor dosis 150 mg/kgBB, Kelompok Perlakuan 2 (KP2) kelompok yang diberi ekstrak daun kelor dosis 450 mg/kgBB,dan Kelompok Positif (KP) kelompok yang diberikan suplemen vitamin dosis 5,4 ml/kgBB. Uji Paired T-test menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna (p>0,05) pada Kelompok Murni (KM) p=0,155, Kelompok Perlakuan 1(KP1) p=0,329, Kelompok Perlakuan 2(KP2) p=0,014 dan Kelompok Positif (KP) p=0,012. Uji Kruskal-Wallis didapatkan p=0,027 (p>0,05)berarti tidak terdapat perbedaan bermakna antar kelompok, uji Post Hoc dengan menggunakan Mann-whitney menunjukkan adanya perbedaan bermakna secara statistik(p<0,05) pada Kelompok Perlakuan 2 (KP2) dengan nilai p=0,002, dan Kelompok Positif (KP) dengan nilai p=0,002. Terdapat pengaruh pemberian ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) terhadap kadar hemoglobin tikus putih (Rattus norvegicus) Galur wistar jantan pada  kelompok perlakuan 2 (KP2) dosis 450 mg/kgBB dan Kelompok Positif (KP) dosis 5,4 ml/kgBB.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Muhammad Dzul Fikri ◽  
Oce Wiriawan ◽  
Achmad Widodo

Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penurunan prestasi atlet futsal SMA Antartika Sidoarjo. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh latihan Ladder Drill dengan metode latihan ascending dan metode latihan descending terhadap peningkatan kecepatan dan kelincahan pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA Antartika Sidoarjo. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode quasi-experiment. Desain yang digunakan dalam penelitian adalah Pretest-Posttest Control Group Design yang dilaksanakan dalam 24 kali pertemuan dalam 8 minggu. Instrumen tes kecepatan menggunakan lari 40 meter, sedangkan instrumen kelincahan menggunakan shuttle run test. Analisis data yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian menggunakan uji-t, MANOVA, dan Post Hoc dengan uji Scheffe. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kecepatan dan kelincahan yang signifikan dari metode ascending dan descending. Sedangkan analisis post hoc uji Scheffe tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok ascending dan kelompok descending terhadap kecepatan dan kelincahan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kedua metode ascending dan descending, dapat meningkatkan kecepatan dan kelincahan sama baiknya terhadap atlet futsal SMA Antartika Sidoarjo. Abstract This research was motivated by a decrease in the achievement of futsal athletes at SMA Antartika Sidoarjo. This study aims to examine the effect of ladder drill training with ascending training methods and descending training methods on increasing speed and agility in futsal extracurricular students at SMA Antartika Sidoarjo. The type of research in this research is quantitative with a quasi-experimental method. The design used in the study was the Pretest-Posttest Control Group Design which was carried out in 24 meetings in 8 weeks. The speed test instrument uses 40 meters running, while the agility instrument uses the shuttle run test. Analysis of the data used to process the research results using the t-test, MANOVA, and Post Hoc with the Scheffe test. The results showed a significant increase in speed and agility from the ascending and descending methods. While the post hoc analysis of the Scheffe test, there was no significant difference between the ascending and descending groups in terms of speed and agility. The results of this study concluded that both ascending and descending methods can improve speed and agility as well as futsal athletes at SMA Antartika Sidoarjo.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 135
Author(s):  
Giyawati Yulilania Okinarum ◽  
Lestariningsih Lestariningsih ◽  
Devillya Puspita Dewi

Latar Belakang: Nutrisi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produksi air susu ibu (ASI).Volume ASI yang kurang menjadi salah satu faktor penyebab kegagalan ASI eksklusif. Biji kelabat (Trigonella foenum graecum) dan jantung pisang batu (Musa balbisiana L.A.Colla) merupakan tanaman lokal Indonesia yang mengandung galactagogue dan berpotensi meningkatkan volume ASI. Sediaan cookies dengan penambahan tepung biji kelabat dan jantung pisang batu dapat menjadi salah satu alternatif camilan bernilai gizi tinggi untuk ibu menyusui. Tujuan: Mengetahui potensi cookies biji kelabat dan jantung pisang batu terhadap peningkatan volume ASI. Metode: Sebanyak 45 responden dalam penelitian ini adalah ibu postpartum di Klinik dan Praktik Mandiri Bidan (PMB) wilayah Sleman. Sampel diambil secara acak dengan blok permutasi. Desain penelitian menggunakan double-blind randomized control trial posttest only control group design. Kelompok perlakuan mendapatkan cookies dengan penambahan tepung biji kelabat dan jantung pisang batu, sebanyak 80 gram per hari. Kelompok kontrol diberi cookies tanpa substitusi kedua tepung tersebut. Perlakuan diberikan selama tujuh hari. Volume ASI diukur pada hari ke-3, ke-5, dan ke-8 setelah mengonsumsi cookies. Data dianalisis dengan uji Friedman dengan post-hoc Wilcoxon dan uji Mann Whitney. Hasil: Terdapat perbedaan volume ASI yang bermakna antara kelompok intervensi yang diberi cookies biji kelabat dan jantung pisang batu dengan kelompok kontrol (p<0,05). Perbedaan volume ASI setelah pemberian cookies biji kelabat dan jantung pisang batu ditemukan antar setiap pengukuran. Kesimpulan: Cookies substitusi biji kelabat dan jantung pisang batu dapat menjadi alternatif cemilan untuk ibu menyusui karena peranannya dalam meningkatkan volume ASI.


EMBRIO ◽  
2018 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 1-12
Author(s):  
Rr. Catur Leny Wulandari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian genistein terhadap penurunan kadar TNF-α studi pada (Mus musculus) model endometriosis. Penelitian dibagi menjadi 8 kelompok, yaitu : kontrol negatif, kontrol positif dengan perlakuan pemberian genistein dosis 50 mg/hari, 100 mg/hari, 200 mg/hari, 300 mg/hari, 400 mg/hari, 500 mg/hari. Pengukuran kadar TNF-α menggunakan ELISA kit. Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji Kruskal Wallis dan uji Perbandingan berganda |Ri-Rj| 5%.Menggunakan mencit model endometriosis.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni (true experimental) dengan menggunakan rancangan percobaan dengan metode randomized post-test control group design., dilakukan di Laboratorium Fisiologi Reproduksi Embriologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya dan Laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.  Ada pengaruh pemberian genistein terhadap kadar TNF-α dalam cairan peritoneal mencit model endometriosis (p<0,05). Genistein mampu menurunkan kadar TNF-α terendah pada dosis 100 mg/hari (148.25±7.89 pg/ml) bila dibandingkan dengan perlakuan dosis yang lain.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Syaema Maulida ◽  
Yanuarita Tursinawati ◽  
Ardhea Jaludamascena

Penggunaan parasetamol dosis tinggi menjadi pemicu kerusakan hepar yang ditandai dengan peningkatan SGPT. Daun kenikir mengandung flavonoid, saponin, dan tanin yang berfungsi sebagai hepatokuratif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun kenikir terhadap kadar SGPT darah tikus galur wistar yang diinduksi parasetamol. Penelitian ini merupakan studi eksperimen laboratorium dengan rancangan post test only control group design. Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar yang dibagi dalam 5 kelompok secara random. Perlakuan dilakukan selama 15 hari, kelompok K- hanya diberi pakan standar selama masa perlakuan, kelompok KT diinduksi parasetamol dosis tunggal 270mg/200grBB tanpa diberikan intervensi, kelompok  K+, PI, dan PII diinduksi parasetamol, K+ diberi N-asetilsistein 2,52mg/kgBB, PI diberi ekstrak daun kenikir 62,5mg/kgBB, PII ekstrak daun kenikir 125mg/kgBB sampai hari ke-14 dan  hari ke-15 diperiksa kadar SGPT. Analisa data dengan uji one-way ANOVA dan dilanjutkan Post-hoc. Rerata kadar SGPT yaitu K- 47,0±0,82 IU/L, KT 78,0±0,97 IU/L, K+ 40,2±2,27 IU/L, PI 55,3±1,74 IU/L, dan PII 69,3±1,48 IU/L. Terdapat perbedaan signifikan rerata SGPT antar seluruh kelompok (p=0,000).Perbedaan signifikan juga ditemukan antar kelompok K- dengan KT (p=0,000), K- dengan K+ (p=0,023), K- dengan P1 (p=0,001), K- dengan P2 (p=0,000), KT dengan K+ (p=0,000), KT dengan P1 (p=0,000), KT dengan P2 (p=0,000), K+ dengan P1 (p=0,000), K+ dengan P2 (p=0,000), dan P1 dengan P2 (p=0,000). Ekstrak daun kenikir (Cosmos caudatus) dapat mempengaruhi kadar SGPT darah tikus galur wistar yang diinduksi parasetamol


Sains Medika ◽  
2017 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 34
Author(s):  
Lintang Laila Rizqy ◽  
Nor Anisatun Nida ◽  
Dwi Ayu Noviana ◽  
Taufiqurrachman Nasihun ◽  
Eni Widayati

Pendahuluan: Ipomoea batatas L (IPL) mengandung antioksidan betakaroten, vitamin C, dan vitamin E. Rokok mengandung ROS yang terbukti menurunkan kualitas spermatozoa. Tujuan: untuk membuktikan bahwa pemberian IPL dapat memperbaiki jumlah, motilitas, dan viabilitas spermatozoa yang dipapar asap rokok. Metode: Penelitian eksperimental dengan post test only control group design, sebanyak 30 ekor mencit jantan, dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok normal (Nor-G), tidak ada interfensi; Kelompok kontrol negative (Neg-G), hanya dipapar asap rokok; Kelompok kontrol positif (Pos-G), hanya mendapat ekstrak IPL 16 mg/ml; Kelompok IPL-15, IPL-16, dan IPL-17, masing-masing dipapar asap rokok dan mendapat ekstrak IPL 15 mg/ml, 16 mg/ml dan 17 mg/ml.  Hasil: hasil uji Post Hoc LSD menunjukkan bahwa jumlah sperma pada IPL-15, IPL-16, dan IPL-17, lebih tinggi bermakna dibanding Neg-G, p < 0.05 dan lebih rendah dibanding Nor-G dan Pos-G, p < 0.05. Demikian pula dengan persentase viabilitas sperma. Hasil uji Mann Whitney menunjukkan bahwa persentase motilitas sperma pada IPL-15, IPL-16, dan IPL-17, lebih tinggi bermakna dibanding Neg-G, p < 0.05. Sedangkan dibanding Nor-G dan Pos-G persentase motilitas sperma pada IPL-15, IPL-16, dan IPL-17, tidak berbeda bermakna, p > 0.05. Kesimpulan:  pemberian ekstrak ubi jalar jingga dapat meningkatkan jumlah, motilitas, dan viabilitas spermatozoa mencit jantan yang dipapar asap rokok.                       


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document