scholarly journals EFEKTIVITAS METODE DARING BERBANTUAN VIDEO ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN HURUF KANJI

Paramasastra ◽  
2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 60
Author(s):  
Retno Dewi Ambarastuti ◽  
Laily Amalia Savitri

Bagi pembelajar bahasa Jepang di Indonesia, Kanji menjadi salah satu “momok” yang menakutkan karena jumlah hurufnya banyak, dan metode pembelajaran Kanji yang kurang menarik. Selama ini, belajar  Kanji dengan cara menghafal dan menulis Kanji secara berulang. Kesulitan belajar Kanji semakin bertambah karena sejak pemerintah menyatakan pandemi Covid-19, pembelajaran harus dilaksanakan secara daring. Salah satu strategi pembelajaran daring pada Kanji 2 adalah dengan menggunakan bantuan video animasi dengan gambar dan cerita. Penulis meneliti efektivitas penggunaan video berbantuan animasi dalam pembelajaran Kanji 2 pada Program Studi Sastra Jepang FIB UB.Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah pembelajaran daring dan blended learning, efektivitas pembelajaran, dan buku pembelajaran Kanji: Sutorii De Oboeru Kanji. Metode dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan yang berupa penelitian deskriptif komparatif dengan metode pre-experimental design dengan bentuk intact-group comparison. Objek penelitian ini adalah 97 orang mahasiswa yang mengambil mata kuliah Kanji 2.Hasil dari penelitian: 1) diketahui nilai rata-rata yang diperoleh mahasiswa dari Ujian Akhir Semester di kelas eksperimen (Kelas A dan B), yakni 87, lebih tinggi daripada kelas kontrol (Kelas C dan D); dan 2) metode pembelajaran daring berbantuan video animasi dengan gambar dan cerita Kanji dikatakan efektif atau berhasil. Kata Kunci: pembelajaran daring, blended learning, efektivitas pembelajaran, video animasi, intact-group comparison Abstract THE EFFECTIVENESS OF ONLINE LEARNING USED ANIMATION VIDEO ON SUBJECT KANJI 2ON EVEN SEMESTER AT ACADEMIC YEAR 2019/2020 For Japanese language learners in Indonesia, Kanji became a specter, because the number of letter is large. So far, the Kanji learning method is to write reapetedly. The difficulty in learning Kanji has increased since the goverment declared the Covid-19 pandemic, so that, learning must be carried out online. One of learning strategies in Kanji course is online learning, what use animation video with pictutes and stories. The authors examine the effectiveness of using animation-assisted videos in learning Kanji 2 at Study Program Japanese Literature FCS UB.The theory in this research are online learning and blended learning, learning effectiveness, and Kanji book Sutorii de Oboeru Kanji. The method are field research in form of comparative descriptive research with pre-experimental design method on intact-group comparison. The object are Program Japanese Literature students who took Kanji 2, totaling 97 people.          The result are 1) it is known that the average score obtained by students from the results of the Final Semester Examination in the experimental class (Class A and B), is higher than the control class (Class C and D), and 2) animation-assisted videos in learning Kanji what use animation video with pictutes and stories are affective and was successfull. Keyword : online learning, blended learning, learning effectiveness, animation video, intact-group comparison

2020 ◽  
Vol 34 (2) ◽  
pp. 93-100
Author(s):  
Siti Istiningsih ◽  
Fitri Puji Astria ◽  
Baiq Niswatul Khair ◽  
Linda Feni Haryati ◽  
Mohammad Archi Maulyda

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan perkuliahan pengajaran mikro di sebuah program studi PGSD di Nusa Tenggara. Penelitian ini adalah penelitian evaluasi program berdasarkan model Robert E. Stake terhadap tiga kelas pengajaran mikro yang dianalisis secara kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengajaran mikro di program studi PGSD yang menjadi subyek penelitian adalah a) pada komponen antecedent; persiapan pembelajaran sudah dilaksanakan dengan cukup baik yaitu dosen menyusun silabus dan instrumen penilaian tetapi belum menyusun RPP/RPS, sarana prasarana pembelajaran tersedia cukup lengkap tetapi laboratorium pembelajaran belum sesuai standar ketersediaan laboratorium micro teaching yang benar; b) pada komponen transactions pelaksanaan pembelajaran belum dilengkapi modul, namun pembelajaran dilaksanakan cukup baik dengan strategi pembelajaran teori dan praktik, menggunakan metode ceramah, diskusi, penugasan dan pembelajaran daring; c) pada komponen outcomes, hasil belajar dari rata-rata nilai adalah 77,18 dan sudah memenuhi KKM.This study aims to evaluate the implementation of micro teaching lectures in a PGSD study program in Nusa Tenggara. This research is a program evaluation study based on the Robert E. Stake model of three micro teaching classes which were analyzed qualitatively. The data collection techniques used were observation, documentation, and interviews. The results of this study indicate that the micro teaching in the PGSD study program which is the subject of research is a) on the antecedent component; learning preparation has been carried out quite well, namely lecturers compile syllabus and assessment instruments but have not compiled RPP/RPS, learning infrastructure is quite complete, but learning laboratories are not in accordance with the standards of the correct availability of micro teaching laboratories; b) in the transactions component, the implementation of learning is not equipped with modules, but learning is carried out quite well with theoretical and practical learning strategies, using lectures, discussions, assignments and online learning methods; c) in the outcomes component, the learning result from the average score is 77.18 and has met the KKM.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 10-26
Author(s):  
Ahmad Ridho Rojabi ◽  

Online learning that is integrated into face-to-face learning called blended learning is believed to be more useful than online learning or face-to-face learning. Schoology is one of the online learning platforms exploited in blended learning that can help teachers to manage classroom information. Schoology allows students and teachers to share information and provides access to content or administrative features of specific courses. This study aims to investigate students' perceptions of blended learning via Schoology in reading class. This is a descriptive study, the participants of this study consisted of 28- second-semester students at the English Language Study Program, Faculty of Tarbiyah, and teacher training IAIN Jember, East Java Indonesia. The Data were collected through questionnaires and interviews. The findings of this study revealed that there were positive perceptions of blended learning via Schoology in the reading comprehension class as well as the positive learners’ attitude. Furthermore, the students agreed that Schoology in blended learning in the reading comprehension class is useful, helpful, and effective. Moreover, from the results of the interviews, there were positive aspects of blended learning via Schoology in reading comprehension which gave more benefits to engage and motivate students’ learning activities, students’ performances, learners’ autonomy, as well as students’ learning outcomes.


2019 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Ayu Tri Indrianti Ni Komang . ◽  
Dr. I G. A. Agung Sri Asri, M.Pd. . ◽  
Drs. I Ketut Ardana,M.Pd. .

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian positive reinforcement terhadap rasa percaya diri anak kelompok B TK Dharma Widya Kumara Denpasar Tahun Ajaran 2018/2019. Rasa percaya diri adalah perasaan yakin dan mampu akan kemampuan diri sendiri yang merupakan modal setiap manusia menuju suatu kesuksesan, mudah bergaul, beinteraksi, dan lebih mudah menyerap informasi. Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperiment dengan rancangan yang digunakan adalah Intact Group comparison. Populasi dari penelitian ini adalah 4 kelas yang berjumlah 85 anak. sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 42 anak. Penentuan sampel yaitu dengan menggunakan teknik random sampling. Pada kelompok eksperimen diberikan positive reinforcement sedangkan pada kelompok kontrol dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji-t. Hasil analisis diperoleh thitung = 7,84 pada taraf signifikansi 5% dengan dk (21+21-2=40) diperoleh ttabel = 2,021 sehingga thitung 7,84 > ttabel 2,021. Berdasarkan kriteria pengujian, maka H0 ditolak. Adapun nilai rata-rata rasa percaya diri pada kelompok anak yang diberikan positive reinforcement adalah 81,34 sedangkan pada kelompok anak yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional adalah 64,79. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemberian positive reinforcement dapat berpengaruh terhadap rasa percaya diri anak kelompok B TK Dharma Widya Kumara Denpasar Tahun Ajaran 2018/2019. Berdasarkan simpulan tersebut, maka disarankan kepada guru agar menciptakan suasana belajar yang efektif dan menyenangkan dengan menerapkan strategi pembelajaran yang inovatif untuk membentuk rasa percaya diri anakKata Kunci : positive reinforcement, rasa percaya diri This study aims to determine the effect of giving positive reinforcement on the confidence of children in the B group Dharma Widya Kumara Kindergarten Denpasar Academic Year 2018/2019. Self-confidence is feeling confident and capable of one's own abilities which is the capital of every human being towards a success, easy to interact, interact with, and more easily absorb information. This research is a pre-experiment research with the design used is Intact Group comparison. The population of this study were 4 classes totaling 85 children. the sample used in this study amounted to 42 children. Determination of the sample is by using random sampling technique. In the experimental group given positive reinforcement while in the control group learned by conventional learning. Data collection is done using the observation method. The data obtained were analyzed using the t-test. The results of the analysis obtained thitung = 7.84 at the significance level of 5% with dk (21 + 21-2 = 40) obtained t table = 2.021 so that tcount 7.84> t table 2.021. Based on the testing criteria, H0 is rejected. The average value of self-confidence in the group of children given positive reinforcement is 81.34 while in the group of children taught by conventional learning is 64.79. Thus, it can be concluded that giving positive reinforcement can affect the confidence of children in the B group Dharma Widya Kumara Kindergarten Denpasar Academic Year 2018/2019. Based on these conclusions, it is suggested to the teacher to create an effective and enjoyable learning atmosphere by applying innovative learning strategies to shape children's self-confidencekeyword : positive reinforcement,self-confidence


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 1-12
Author(s):  
Alberta Parinters Makur ◽  
Emilianus Jehadus ◽  
Sebastianus Fedi ◽  
Silfanus Jelatu ◽  
Viviana Murni ◽  
...  

AbstrakPenelitian ini dilakukan untuk melihat kemandirian belajar mahasiswa pada mata kuliah Matematika Dasar dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh khususnya pembelajaran dalam jaringan selama masa Pandemi Covid-19. Merupakan penelitian kuantitatif-deskriptif dengan 85 orang mahasiswa tahun pertama Prodi Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng dengan fokus untuk mempelajari kemandirian belajar mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dalam jaringan karena situasi Pandemi Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan 18.82% mahasiswa yang memiliki kemandirian belajar rendah, sedangkan 81.18% mahasiswa memiliki kemandirian belajar yang tinggi. Selanjutnya, dalam wawancara semi terstruktur ditemukan bahwa mahasiswa pada awalnya mengalami kesulitan dalam beradaptasi perubahan kebiasaan belajar, keterbatasan sumber daya belajar dalam jaringan, dan kurangnya interaksi baik sesama mahasiswa maupun dengan dosen. Keterbatasan ini mendorong mahasiswa semakin mandiri dalam belajar yang terlihat dari lebih dari 70% mahasiswa sudah menetapkan tujuan belajar, strategi belajar, mampu mengatur waktu belajar, dan melakukan evaluasi diri terhadap proses pembelajaran yang telah diikuti. Lebih dari 80% mahasiswa menentukan lingkungan belajar yang mendukung suasana belajar dan mencari bantuan dari rekan sekelas apabila mengalami kesulitan dalam belajar.  Kata Kunci: kemandirian belajar, pandemic Covid-19, pembelajaran jarak jauh. AbstractThis research was conducted to see the independence of student learning in the Basic Mathematics course in participating in distance learning, especially online learning during the Covid-19 Pandemic. This is a quantitative-descriptive study with 85 first-year students of the Agricultural Socio-Economic Study Program of the Indonesian Catholic University, Santu Paulus Ruteng, with a focus on studying the learning independence of students who take online learning due to the Covid-19 Pandemic situation. The results showed 18.82% of students had low learning independence, while 81.18% of students had high learning independence. Furthermore, in semi-structured interviews, it was found that students initially experienced difficulties in adapting to changes in learning habits, limited learning resources in the network, and a lack of interaction between students and lecturers. This limitation encourages students to be more independent in learning, which can be seen from more than 70% of students who have set learning goals, learning strategies, being able to manage study time, and conduct self-evaluation of the learning process that has been followed. More than 80% of students determine a learning environment that supports a learning atmosphere and seek help from classmates.Keywords: independent learning, Covid-19 pandemic, distance learning.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 109-118
Author(s):  
Achmad Padi

The formation of the Blended learning concept is due to an understanding of combining the power of face-to-face learning with online learning. This opens the possibility for a redesign that goes beyond enhancing the traditional classroom lecture. Blended learning represents a new approach and a combination of face-to-face learning with online learning activities that are consistent with specific program objectives. The problems that can be summarized by the author based on a survey in July 2020 to 45 students who are in the second semester class include; a total of 28% of students have not mastered the google classroom platform implemented by the STIT Raden Wijaya campus, 85.6% have difficulty understanding the learning materials delivered by the lecturers, 71.6% of students stated that there were many assignments and were burdened with deadlines for submitting assignments, and 82.7 % of students want face-to-face learning. Based on the focus of the study, this study aims to determine the increase in the effectiveness of classroom-based online learning through the implementation of blended learning for Teaching Professional Courses in Semester II at STIT Raden Wijaya Mojokerto for the 2019/2020 Academic Year. This research uses quantitative methods. This type of research is an experimental research. The subjects of this study were students of the even semester of the 2019/2020 academic year in the Islamic Education Study Program of STIT Raden Wijaya Mojokerto. The population of this study were second semester students (class 2019), with saturated sampling totaling 46 students consisting of 2 classes. Namely the experimental class 23 and the control class 23. The results of the study that have been discussed, it can be concluded that learning using blended learning is better than students who only use online learning. These results are proven by the results of the Independent Sample t-test, it is known that the average learning rate with blended learning is 56.00 greater than online learning which is 51.96. The analysis must go through two stages, namely the F test and the t test. It is known that F is 3,668 with a probability of 0.62, because 0.62> 0.05, it can be concluded that the two variants are the same or identical. t test post test results with Equal variances assumed (assuming the two variants are the same) is -3,748 with a probability of 0.001, because 0.001 <0.05; It can be concluded that on average, blended learning is different from online learning


2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 55
Author(s):  
Pinkan Amita Tri Prasasti

Abstract: The purpose of this study is to determine the effectiveness of the use of visual media-based office mix  media on science students in the third-semesterf PGSD study Program in Universitas PGRI Madiun in the academic year 2016/2017. This research was a quantitative research with experimental research method. The research design used in this research was Pre Experimental Design with Intact-Group Comparison. In this research, there were two groups selected, that were experimental group and control group. The research subjects were the third semester students consisting of 2 classes, consisting of 37 and 36 student. The data collection technique was done through test, observation and interview. The determination of control class and experiment class was done by simple random sampling technique. In analyzing the data, it was used tatistical methods with t-test (t-test). From the hypothesis test analysis by using t-test with 5% significance level, it was obtained the value of t obs = 19.18 while t table = 1.685. BecauseTobs>t table Ha is accepted. So it can be concluded that the use of visual-based media slide power point (office mix) is effective on learning Science. Keywords: Learning Media Ofice Mix, PGSD, Universitas PGRI Madiun Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan media pembelajaran berbasis visual office mix pada pembelajaran sains mahasiswa semester 3 prodi PGSD Universitas PGRI Madiun Tahun Akademik 2016/2017. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre experimental Design dan jenis penelitian yang digunakan Intact-Group Comparison. Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok yang dipilih yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Subjek penelitiannya adalah mahasiswa semester 3 yang terdiri dari 2 kelas, yang berjumlah 37 dan 36. Teknik pemngumpulan data dilakukan melalui tes, observasi dan wawancara. Penentuan kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan dengan teknik simple random sampling. Dalam menganalisis data, digunakan metode statistik dengan t-test (uji-t). Dari analisis uji hipotesis soal tes menggunakan uji-t dengan taraf signifikansi 5%, diperoleh nilai = 19,18 sedangkan = 1,685 Karena > maka diterima. Jadi dapat disimpulkan penggunaan media berbasis visual slide power point (office mix) efektif pada pembelajaran Sains mahasiswa PGSD Universitas PGRI Madiun Tahun Akademik pelajaran 2016/2017. Kata Kunci: Media Pembelajaran Ofice Mix, PGSD, Universitas PGRI Madiun


2018 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Ni Made Wulan Sri Tarini . ◽  
Drs. I Ketut Adnyana Putra,M.Pd . ◽  
Luh Ayu Tirtayani, S.Psi.,M.Psi. .

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode bercerita menggunakan cerita rakyat terhadap perilaku empati anak kelompok B. Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimen dengan desain intact-group comparison. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak kelompok B TK Negeri Pembina Kecamatan Abiansemal berjumlah 103 anak. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik random sampling, sehingga diperoleh kelompok B3 sebanyak 30 anak sebagai kelompok eksperimen dan kelompok B2 sebanyak 28 anak sebagai kelompok kontrol. Data perilaku empati dikumpulkan menggunakan teknik non-tes berupa observasi, kemudian dianalisis dengan uji-t. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai rata-rata kelompok eksperimen (70,43) lebih tinggi daripada nilai rata-rata kelompok kontrol (53,32). Berdasarkan hasil analisis uji-t dengan dk = 56 dan α = 5%, diperoleh thitung > ttabel (6,155 > 2,003) maka Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan metode bercerita menggunakan cerita rakyat berpengaruh terhadap perilaku empati anak kelompok B TK Negeri Pembina Kecamatan Abiansemal Tahun Ajaran 2017/2018. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disarankan kepada guru agar menggunakan metode bercerita jenis cerita rakyat sebagai metode pembelajaran dalam membentuk perilaku empati anak.Kata Kunci : metode bercerita, cerita rakyat, perilaku empati, anak usia dini This research aimed to determine the effect of story telling method use a folklore to an empathy behavior of children in group B. This research was a Pre-Experiment with Intact-Group Comparison design. The population was all children of group B in TK Negeri Pembina Abiansemal amount 103 children. The sample in this research was determine by using random sampling technique, with the result that B3 group of 30 children as experiment group and B2 group of 28 children as control group. Empathy behavior data collected by using non-test techniques, that was observation method, then analyzed by t-test. The results of this research indicate that the average score of the experimental group (70,43) is higher than the average score of the control group (53.32). Based on the result of t-test analysis with df = 56 and α = 5% obtained tcount > ttable (6,155 > 2,003) then Ho is rejected. Thus it could be conclude that there is story telling method using folklore influential to the empathy behavior of children group B in TK Negeri Pembina Abiansemal Academic Year 2017/2018. Based on the results, it can be suggest to teacher to use the story telling method of folklore as a method of learning in shaping empathy behavior of children.keyword : story telling method, folklore, empathy behavior, early childhood


2020 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 45-53
Author(s):  
Agariadne Dwinggo Samala ◽  
Bayu Ramadhani Fajri ◽  
Fadhli Ranuharja ◽  
Resmi Darni

Model pembelajaran blended learning mengkombinasikan pembelajaran f2f (face-to-face) atau tatap muka dengan online learning class (kelas online) yang kolaboratif. Pembelajaran blended learning yang dikembangkan menggunakan google classroom yang memiliki banyak fitur yang sangat mendukung proses belajar mengajar berbasis digital. Selain memberikan kemudahan bagi mahasiswa dalam belajar, juga memberikan kemudahan bagi dosen dalam mengajar. Dosen dan mahasiswa dapat melakukan proses belajar mengajar di dalam kelas maupun di luar kelas, berdiskusi dan berkomunikasi selama terhubung dalam jaringan internet. Dosen dapat memberikan materi pembelajaran praktikum baik berupa e-book, e-jobsheet, video tutorial, maupun soal latihan melalui penyimpangan awan (cloud storage) yang dikemas dalam bentuk konten digital yang bisa diakses, dipelajari, dan dibagikan melalui internet kapan saja dan dimana saja kepada mahasiswa. Pembelajaran blended learning ini diterapkan pada mata kuliah Praktikum Algoritma Pemrograman. Jenis penelitian adalah R&D, dengan metode pengembangan dengan pendekatan ADDIE, kemudian untuk uji keefektifan menggunakan pendekatan true experimental design (posttest only control design). Hasil penelitian ini adalah implementasi pembelajaran blended learning terbukti efektif dan efisien untuk digunakan dalam proses belajar mengajar khususnya bagi generasi Z di perguruan tinggi. Hasil validasi media dan materi dinyatakan valid dan layak untuk digunakan dengan tingkat persentase 81% ≥ v ≤100% dengan kriteria valid, kemudian keefektifan dari pembelajaran blended learning ini dapat dilihat dari hasil mid test dan hasil final test dari kelompok eksperimen (Experiment Group) yang lebih baik daripada kelompok kontrol (Control Group).


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 225
Author(s):  
Maimunah Maimunah ◽  
Mita Septiani ◽  
Mohammad Muhyidin Nurzaelani ◽  
Ika Suartika

<p class="15bIsiAbstractBInggris"><em>This study aims to develop a blended learning strategy in the Socio-Cultural and Technology Environmental Education (PLSBT) course in the Education Technology Study Program of Ibn Khaldun University, Bogor. Development in this study includes learning objectives, outcome evaluation tools. learning, learning strategies and teaching materials. The research method used was a research and development research model of Dick, Carey &amp; Carey which was conducted for one year. The stages in the research that will be carried out include: (1) identifying learning objectives, (2) analyzing learning, (3) analyzing student characteristics and learning context, (4) formulating specific instructional goals; (5) developing assessment instruments, (6) developing learning strategies, (7) developing and selecting teaching materials, and (8) designing and conducting formative evaluations, and (9) revising learning programs. Data collection techniques in this study include: interviews, observation, questionnaires and documentation. The results showed that the materials and learning strategies developed could be used to improve learning outcomes in the PLSBT course.</em></p><p class="15cKeywordsBInggris"> </p><p class="16aJudulAbstrak"><strong>Abstrak</strong></p><p class="16bIsiAbstrak">Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah strategi pembelajaran campuran <em>(blended learning)</em> pada mata kuliah Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi (PLSBT) di program studi (prodi) teknologi Pendidikan Universitas Ibn Khaldun Bogor.. Pengembangan dalam penelitian ini meliputi tujuan pembelajaran, alat evaluasi hasil belajar, strategi pembelajaran dan bahan ajar. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian <em>research and development</em> model Dick, Carey &amp; Carey yang dilaksanakan selama satu tahun. Tahapan dalam penelitian yang akan dilakukan meliputi: (1) identifikasi tujuan pembelajaran, (2) melakukan analisa pembelajaran, (3) menganalisis karakteristik siswa dan konteks pembelajaran, (4) merumuskan tujuan instruksional khusus (tik); (5) mengembangkan instrumen penilaian, (6) mengembangkan strategi pembelajaran, (7) mengembangkan dan memilih bahan ajar, dan (8) merancang dan melakukan evaluasi formatif, dan (9) melakukan revisi terhadap program pembelajaran. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi: wawancara, observasi, kuesioner dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan dan strategi pembelajaran yang dikembangkan dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar pada mata kuliah PLSBT.</p>


2021 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 28-37
Author(s):  
Rahayu Utami ◽  
Fadillah Fadillah ◽  
Eny Enawaty

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dengan menggunakan bahan ajar berbasis e-learning Edmodo pada materi kalor serta untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar sebelum dan sesudah menggunakan bahan ajar berbasis e-learning Edmodo. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan bentuk penelitian Pre-Experimental Design dan rancangan One Group Pretest-Posttest Design. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan pretest dan posttest berbentuk pilihan ganda terhadap 30 siswa kelas VIII yang dipilih secara intact group. Hasil analisis data menunjukkan terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar 47.34 dan terdapat perbedaan pada hasil belajar siswa pada materi sebelum dan sesudah menggunakan bahan ajar berbasis e-learning Edmodo. Hasil belajar aspek sikap dan keterampilan siswa setelah menggunakan bahan ajar berbasis e-learning Edmodo termasuk kategori sangat baik dengan rata-rata nilai masing-masing sebesar 3.66 pada aspek sikap dan 3.8 pada aspek keterampilan.Kata Kunci : E-learning; Edmodo; bahan ajar; kalorABSTRACTThe aims of this research is to determine increment of learning outcomes through usage of learning E-learning Edmodo-based teaching materials at Heat materials and to determine the significance difference of the learning outcomes before and after using the e-learning Edmodo-based teaching materials. Method used by this research is Pre-Experimental design with One Group Pretest-Posttest Design. Data collection held by giving pretest and posttest in the form of multiple choice questions to 30 student in grade VII which are chosen by intact group. Result of data analysis shows that there is increment of learning outcomes which is 47.34 and there is significance difference of learning outcomes before and after e-learning Edmodo is used by students. Affective and Skill Learning outcomes is categorized very good after the e-learning Edmodo-based teaching materials is used with average score of 3.66 on affective learning outcomes and 3.8 on skill learning outcomes.Keywords : E-learning; Edmodo; teaching materials; heat


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document