scholarly journals HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN LOYALITAS MEMANFAATKAN KEMBALI JASA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SAWAH LEBAR KOTA BENGKULU

2017 ◽  
Vol 24 (2) ◽  
pp. 61-68
Author(s):  
Septi Andrianti

The Relationship  between  Patient  Satisfaction  with  Loyalty  in  Using Health  Services  in  Sawah  Lebar  Public  Health  Center  BengkuluABSTRAKPuskesmas merupakan salah satu dari sekian banyak sarana kesehatan yang dimanfaatkan masyarakat. Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat dan berperan dalam menjalankan pelayanan dasar. Masalah dalam penelitian ini adalah menurunnya jumlah kunjungan pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah hubungan antara kepuasan pasien dan loyalitas penggunaan kembali layanan kesehatan Jenis penelitian ini bersifat cross sectional. Populasi berjumlah 12.234 orang. Teknik sampling menggunakan simple random sampling dan didapatkan jumlah sampel sebesar 100 responden. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik chi-square pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil penelitian ini adalah mayoritas responden (62,0%) yang tidak puas, mayoritas responden (59,0%) bersikap loyal, dan ada yang hubungan yang signifikan antara kepuasan pasien dan loyalitas penggunaan kembali layanan. Penelitian ini bisa menjadi acuan untuk memperbaiki perawatan kesehatan yang lebih baik dan pelayanan kesehatan yang prima. Kata Kunci : jasa pelayanan kesehatan, kepuasan pasien, loyalitas. ABSTRACTPublic health center (PHC) is one of the many health facilities utilized by people. PHC is a health-care facility closest to the community and to have a role in running basic services. The problem in this research was the decline in the number of patient visits. The purpose of the study was the relationship of patient satisfaction and loyalty reuse of healthcare service This type of research was cross sectional. A population total was 12.234 people. Teknik sampling was simple random sampling and sampel total was 100 respondents. Data used in the study was primary data. Analysis of the data in this study used univariate and bivariate analysises. Data analysed with chi square statistic test at signifsticance level of 0.05. The results of this study were the majority of respondents (62.0%) who were not satisfied, majority of respondents (59.0%) were loyal, and that there was a significant relationship between patient satisfaction and loyalty reuse of services. This research can be a reference to improve health care better and excellent health care. Keywords : health services, loyalty,  patient satisfaction

2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Sabela Fitria Febriana ◽  
Vivi Leona Amelia

Objective: To find out the relationship between sanitation and feeding behavior of diarrhea occurrences in toddlers in the health center of Kedung Banteng.Method:This study was a quantitative analytic study with cross sectional approach. Proportional random sampling and simple random sampling were used as the sampling method. There were 87 toddlers as the respondents in the health center of Kedung Banteng, especially in Beji Village. Chi square formula was used to test the relationship between sanitation and feeding behavior of diarrhea occurrences in toddlers.Results: There was the relationship between the sanitation of the availability of clean water (P = 0.008), sanitation of healthy latrines (P = 0,000) and feeding behavior (P = 0.013).Conclusion: Poor sanitation and feeding behavior are able to increase the diarrhea occurrences. 


2016 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 99
Author(s):  
Habibur Rochman ◽  
Edi Sampurno Ridwan ◽  
Effatul Afifah

<p>Nursing service is the key of health care service in hospitals. Therefore, it is necessary to restuctre the health service quality related to the adequacy of nurse-patient ratio. The improvement of health services quality is a form of strategy to enhance patient safety. The performance of a nurse is the key of health care service and is very important to address in order to maintain and improve the quality of health services. The award system is one of motivation methods used to increase nurse performance. The purpose of this study was to know the relationship between awards system and nurse-patients ratio with nurse performance at RSUD Panembahan Senopati Bantul. The study design was observational analytic with cross sectional approach. Samples were selected by stratified random sampling, then simple random sampling resulting on 65 nurses. Data analysis was done by using chi-square test. The results showed that there was relationship between award system and the nurse performance with p-value 0.02 (p&gt;0.05). Conversely there was no relationship between award system and nurse patients ratio and the nurse performance with p-value 1.000 (p&gt;0.05). In conclusion, there was a significant relationship between award system and nurse performance, and there was no relationship between the nurse patients ratio and nurse performance.</p>


2022 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 131-139
Author(s):  
Sofiyati Sofiyati

ABSTRACT: THE RELATIONSHIP OF MOTHER'S KNOWLEDGE ABOUT THE PATTERN OF COMPLEMENTARY FEEDING OF BREASTFEEDING (MPASI) WITH NUTRITIONAL STATUS OF INFANTS AGED 6-24 MONTHS IN THE AREA OF KEDAWUNG PUSKESMAS, KADAWUNG REGENCY, CIREBON REGENCY Introduction: Malnutrition is one of the problems in infants and children that can lead to impaired growth and development. Infants aged 6-24 months are not enough just to give breast milk alone, but the presence of complementary foods (MPASI).Objective: To determine the relationship between a mother's knowledge about how to give food can cause babies to be malnourished.Research Methods: The subjects in this study were infants aged 6-24 months at the Kedawung Health Center, Kedawung District, Cirebon Regency. Respondents are mothers who have babies aged 6-24 months as many as 27 people. This type of research is observational with a cross-sectional approach, the method is through interviews using questionnaires with data collection techniques using simple random sampling and weight measurement using digital scales. The data analysis technique used the Chi-Square test with a significant level of 0.05 on SPSS 16.0 for windows.Results: The results showed that most of the mothers had knowledge about complementary feeding patterns as many as 12 people (44%), good category 7 people (26%). However, there are still 8 (30%) mothers who have less knowledge and there is a significant relationship between mothers' knowledge about the pattern of giving complementary foods to breast milk and the nutritional status of infants aged 6-24 months. This is indicated by the value of p = 0.062 < 0.05.Conclusion: Suggestions in this study are the need to increase mother's knowledge, especially about nutrition related to complementary feeding of breast milk in her baby, immediately take care as soon as possible in infants with poor nutritional status, and the role of health services in handling it. . Malnutrition is very necessary for the continuity of infant growth and development, including through counseling, discussions and other activities by nutrition officers and posyandu cadres in the Kedawung Health Center area, so that good eating patterns and complementary breastfeeding can be implemented in an effort to improve nutritional status. Keywords: mother's knowledge, nutritional status INTISARI: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG POLA PEMBERIAN MAKANAN   PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH PUSKESMAS KEDAWUNG KECAMATAN KEDAWUNG KABUPATEN CIREBON Pendahuluan: Kekurangan gizi merupakan salah satu masalah pada bayi dan anak, yang dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangannya. Bayi usia 6-24 bulan tidak cukup hanya dengan pemberian ASI saja melainkan adanya makanan pendamping ASI (MPASI).Tujuan: untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang cara pemberian makanan dapat menyebabkan bayi tidak terpenuhi gizinya.Metode Penilitan: Subjek pada penelitian ini adalah bayi dengan usia 6-24 bulan di wilayah Puskesmas Kedawung Kecamatan kedawung Kabupaten Cirebon. Adapun respondennya adalah ibu yang memiliki bayi usia 6-24 bulan sebanyak 27 orang. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan cross sectional, Metode melalui wawancara menggunakan kuesioner dengan teknik pengambilan datanya menggunakan simple random sampling serta pengukuran berat badan menggunakan timbangan digital. Teknik analisis data menggunakan uji Chi Square dengan taraf signifikan 0,05 pada SPSS 16.0 for windows.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu memiliki pengetahuan tentang pola pemberian makanan pendamping ASI dengan kategori cukup sebanyak 12 orang (44%), kategori baik sebanyak 7 orang (26%). Namun masih ada 8 orang (30%) ibu yang memiliki pengetahuan kurang serta terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang pola pemberian makanan pendamping ASI dengan status gizi bayi usia 6-24 bulan. Hal ini di tunjukkan dengan nilai p= 0,062 < 0,05.Kesimpulan: Saran dalam penelitan ini perlunya peningkatan pengetahuan ibu terutama tentang gizi yang bekaitan dengan pemberian MPASI bagi bayinya, segera dilakukan penanganan sesegera mungkin untuk bayi dengan status gizi buruk serta peran pelayanan kesehatan dalam menangani kasus gizi buruk sangat diperlukan untuk kelangsungan tumbuh kembang dari bayi, antara lain melalui penyuluhan, diskusi serta kegiatan lainnya oleh petugas gizi dan para kader posyandu di wilayah Puskesmas Kedawung, agar dapat diimplementasikannya pola makan dan pemberian MPASI yang baik bagi bayinya dalam upaya peningkatan status gizi. Kata kunci: pengetahuan ibu, status gizi


2017 ◽  
Vol 24 (2) ◽  
pp. 33-39
Author(s):  
Mika Oktarina ◽  
Waytherlis Apriani ◽  
Monalieca Harnita

The  Relationship between Education  and  Knowledge  with Decision of  Family Head  in  Delivery  Help to Mother of Birth   in  Working Area Kota  Padang  Public  Health CenterABSTRAKPertolongan persalinan yang tepat akan meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayi yang dilahirkan sehingga penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan pendidikan dan pengetahuan dengan pengambilan keputusan kepala keluarga dalam pertolongan persalinan pada ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas Kota Padang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif korelational dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh kepala  keluarga  ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas Kota Padang tahun 2016 sebanyak 97 orang dengan menggunakan teknik pengambilan sampel Simple Random Sampling sehingga diperoleh 78 sampel. Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan data primer dan sekunder. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistic Chi-Square dan Contingency Coefficient. Hasil penelitian didapatkan : dari 78 kepala keluarga, terdapat  37 kepala keluarga  (47,4%) berpendidikan menengah, 35 kepala keluarga (44,9%) berpengetahuan cukup, 47 kepala keluarga (60,3%) menyatakan bahwa persalinan ditolong tenaga kesehatan, ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan pengambilan keputusan pertolongan persalinan di wilayah kerja Puskesmas Kota Padang dengan kategori hubungan lemah, dan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pengambilan keputusan pertolongan persalinan di wilayah kerja Puskesmas Kota Padang dengan kategori hubungan sedang. Diharapkan kepada pihak Puskesmas untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat khususnya pada kepala keluarga tentang pentingnya melakukan pertolongan persalinan ke pelayanan kesehatan melalui penyuluhan dan penyebaran selebaran (leaflet) di wilayah kerja Puskesmas Kota Padang sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu dan balita. Kata Kunci : pendidikan, pengambilan keputusan, pengetahuan, persalinanABSTRACTThe appropriate delivery assistance will improve the maternal and baby health so that  this study aimed to study the relationship between knowledge and education with the decision of the head of the family in the delivery aid to the maternal mother in the working area of Kota Padang Public Health Center. This study  used correlational descriptive approach with cross sectional design. Population in this study was all head of maternal family in working area of   Kota Padang Public Head Center 2016 counted 97 mother of  birth  by using  Simple Random Sampling technique so that obtained 78 samples. Data collection in this study  used primary and secondary data. Data analysis was done by univariate and bivariate analysis using Chi-Square and Contingency Coefficient statistic test. The results of the study were : from 78 heads of maternal family, there were 37 heads of maternal family (47.4%) had medium education, 35 heads  of maternal family (44.9%) had enough knowledge, 47 heads of maternal family (60.3%) said delivery was assisted by health personnel, a significant relationship between education and decision making of delivery aid in working area of Kota Padang Public Health Center with weak relation category, and there was a significant relationship between knowledge and decision of delivery aid in working area of Kota Padang Public Health Center with medium relation category. It was expected that Public Health Center would be able to increase the knowledge and insight of the community especially on the head of the family about the importance of delivering help to the health service through counseling and leaflet distribution in the working area of Kota Padang Public Health Center so that it could reduce maternal and infant mortality rate. Keywords : childbirth, decision making, education, knowledge


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 27-31
Author(s):  
Aulia Aulia ◽  
Dian Ika Puspitasari ◽  
Nailiy Huzaimah ◽  
Yulia Wardita ◽  
Aldi Prawira Sandi

Stunting and Maternal Factors. Stunting is still one of the unresolved priority issues. Maternal factors greatly influence the incidence of stunting in children. This study explains the relationship between stunting and maternal factors, namely education, knowledge of nutrition, parenting patterns, and mother's motivation. This qualitative research is a type of correlational analytic research with the cross-sectional method. The subjects of this study were stunting mothers and toddlers at Dungkek Health Center (n=40), obtained using simple random sampling. Data collection using questionnaires and met lines. Data were analyzed using a contingency correlation test. The results showed a relationship between stunting in children with education, nutritional knowledge, and self-efficacy (p= 0.001; p= 0.033; p= 0.01). Edit was not related to parenting (p = 0.866). Health workers need to pay attention to maternal factors as the target of promotive and preventive activities in stunting cases because maternal factors make an important contribution in the first 1000 days of life, preventing stunting.


1970 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Dian Palupi Kusuma ◽  
Sheizi Prista Sari ◽  
Ikeu Nurhidayah

Posyandu merupakan pusat pemantauan tumbuh kembang balita berbasis masyarakat, namun masih banyak ibu yang tidak membawa anak berkunjung teratur ke posyandu. Di Kabupaten Bandung, Posyandu Desa Cimekar memiliki angka kunjungan balita yang terendah yaitu 70,3% pada Bulan Oktober– Desember 2013. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara persepsi ibu dengan perilaku membawa balita ke posyandu dengan pendekatan teori Health Belief Model. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 94 ibu balita yang diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling di 10 Posyandu Desa Cimekar. Analisis menggunakan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 52,12% memiliki persepsi positif tentang posyandu dan 59,57% responden memiliki perilaku rutin membawa balita ke posyandu. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan antara persepsi dengan perilaku ibu membawa balita ke posyandu (nilai p=0,000; α=0,05). Simpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi ibu tentang posyandu belum merata dengan baik. Hasil penelitian ini merekomendasikan agar puskesmas memberikan pembinaan terhadap para ibu balita bukan hanya penyuluhan, namun diberikan pengarahan dan bimbingan tentang pentingnya membawa balita ke posyandu. Kata kunci: Balita, Health Belief Model, perilaku, persepsi, posyandu The Relationship between Mother’s Perception and Behavior on Attending Posyandu Abstract Community health post as well known as posyandu provide as center to monitor growth in children under five years old. Data showed that the number of mother’s attendance behavior to Posyandu in Cimekar’s Village was very low, only 70.5% from October to December 2013. The aimed of this study was to identify the relationship between mother’s perception and parents behavior on taking their children to posyandu based on Health Belief Model Theory. The method of this study was descriptive with cross sectional study. Simple random sampling was used as sampling technique with 97 mothers who has child under five years old among 10 Posyandu in Cimekar was taken in this study. Data was analyzed by chi-square. The result of this study showed that there was significant relationship between mother’s perception and mother’s behavior to attend Posyandu (p=0.000; α=0.05). Data showed that 52.25% respondents had a positive perception about posyandu and 59.5% respondents had positive behavior to take their child to posyandu. The recommendation for Puskesmas is to give further information and motivation to mother to attend posyandu frequently.Key words: Behavior, child under five years old, Health Belief Model, perception, posyandu.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 538-547
Author(s):  
Fitri Zulfa Hayati ◽  
Nurhapipa Nurhapipa ◽  
Nila Puspita Sari

Tuberkulosis Paru merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Kejadian penyakit Tuberkulosis Paru di Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru merupakan kasus tertinggi di kota pekanbaru sebanyak 798 kasus. Tujuan penelitian ini secara umum untuk mengetahui hubungan kondisi fisik rumah dan status gizi dengan insiden penyakit tuberkulosis paru. Penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan pendekatan Case Control. Populasi kasus dalam penelitian ini yaitu seluruh penderita Tuberkulosis Paru. Sampel penelitian yaitu 18 responden kelompok kasus dan 72 responden kelompok kontrol dengan menggunakan teknik Simple random sampling. Lokasi penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru pada bulan Juli – Agustus 2020. Alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner, roll meter, lux meter, dan timbangan berat badan. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil uji statistik hubungan dari setiap variabel semuanya berhubungan dengan insiden penyakit tuberkulosis paru, yaitu variabel luas ventilasi (p = 0,002, OR = 7,857), kepadatan hunian (p = 0,003, OR = 5,500), pencahayaan (p = < 0,05, OR = 8,500), dan status gizi (p = 0,001, OR = 10,818). Diharapkan kepada tim pencegah dan pengendalian penyakit tuberkulosis paru Puskesmas Rejosari meningkatkan penyuluhan atau pemahaman langsung kepada masyarakat penderita TB paru serta membentuk dan melatih kader – kader untuk penanggulangan Tuberkulosis Paru. Diharapkan masyarakat selalu membuka jendela agar udara dan cahaya dapat masuk ke dalam rumah serta menjaga pola makan yang seimbang dan sehat. Pulmonary Tuberculosis is an infectious disease caused by the bacteria Mycobacterium tuberculosis. The incidence of pulmonary tuberculosis in Rejosari Primary Health Center Pekanbaru City is the highest case in Pekanbaru city with 798 cases. The purpose of this study in general was to determine the relationship between the physical condition of the house and nutritional status with the incidence of pulmonary tuberculosis. This research is a quantitative analytic with a Case Control approach. The populations of cases were all patients with pulmonary tuberculosis. The research sample was 18 respondents in the case group and 72 respondents in the control group using the simple random sampling technique. The research location was carried out in the Rejosari Public Health Center, Pekanbaru City in July - August 2020. The measuring instruments used were questionnaires, roll meters, lux meters, and weight scales. Data analysis was performed univariate and bivariate using the Chi Square test. The statistical test results of the relationship between each variable were all related to the incidence of pulmonary tuberculosis, namely the variable area of ventilation (p = 0.002, OR = 7.857), occupancy density (p = 0.003, OR = 5,500), lighting (p =0.05, OR 8.5)and nutritional status (p = 0.001, OR = 10.818). It is hoped that the team for preventing and controlling pulmonary tuberculosis at the Rejosari Community Health Center will increase direct education or understanding to people with pulmonary tuberculosis and form and train cadres to control pulmonary tuberculosis. It is hoped that people will always open windows so that air and light can enter the house and maintain a balanced and healthy diet.


Author(s):  
Rosnah . ◽  
Kristiani . ◽  
Endang Pamungkasiwi Pamungkasiwi

ABSTRACT<br /><br />Background: The problem of growth among underfi ves in Indonesia is related to the number of infants that are given<br />complementary  feeding since the age of one month. It infl uenced the prevalence of undernourishment 3.25% and<br />malnutritionat District of Kadia become higher. Those nutrition problem can be affected by inability to provide foods as<br />needed by members of the family, knowledge and behavior of the family in food selection, cook and distribute the food<br />in the family. Another problem is lack of mothers' attention to monitor the child growth and development<br />Objective: To study the factors associated with mothers' behavior in the supply of complementary breastfeeding to<br />infants of 6–24 months at Perumnas Health Center Subdistrict of Kadia Kendari Municipality.<br />Method: This analytical study used a cross sectional design and quantitative and qualitative method. Subject were mothers'<br />of underfi ves who fulfi lled inclusion criteria at the working area of Perumnas Health Center District of Kadia Kendari<br />Municipality. Samples were taken using simple random sampling technique. Research instruments were questionnaire<br />and indepth interview guide. Data analysis used chi square and double logistic regression test. Qualitative data were<br />analyzed manually and presented in narration.<br />Result: Predisposition factors signifi cantly associated with mothers' behavior in the supply of complementary breastfeeding<br />were mothers' education (p=0.025; OR=3.27), family income (p=0.007; OR=4.65), knowledge of mothers (p=0.05;<br />OR=2.75), and mothers' attitude (p=0.027; OR=2.92). Another supporting factor, i.e. participation of mothers in the<br />integrated service post (posyandu) was signifi cantly associated with behavior in the supply of complementary breastfeeding<br />(p=0.008; OR=3.65). Encouraging factors associated with the behavior of mother in the supply of complementary<br />breastfeeding were support of the health staff (p=0.005; OR=4.21) and the family (p=0.041; OR=4.22).<br />Conclusion: The result of multivariate analysis showed that the factor most dominantly associated with the behavior in<br />the supply of complementary breastfeeding was education of mothers (p=0.012; OR=5,40).<br />KEYWORDS: behavior, complementary breastfeeding, infants of 6 – 24 months<br /><br />ABSTRAK<br />Latar Belakang: Masalah gangguan pertumbuhan balita di Indonesia berkaitan dengan banyaknya bayi yang sudah<br />diberi makanan pendamping ASI (MPASI) sejak usia kurang dari atau 1 bulan. Hal ini mengakibatkan prevalensi gizi<br />kurang dan buruk di Kecamatan Kadia cukup tinggi. Masalah gizi ini dipengaruhi oleh tingkat kemampuan menyediakan<br />pangan sesuai dengan kebutuhan anggota keluarga, pengetahuan dan perilaku keluarga dalam memilih, mengolah,<br />dan membagi makanan di tingkat rumah tangga. Permasalahan lain kurangnya perhatian ibu untuk memantau tumbuh<br />kembang balitanya.<br />Tujuan:  Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam pemberian MPASI pada anak usia<br />6-24 bulan di Puskesmas Perumnas Kecamatan Kadia, Kota Kendari.<br />Metode: Jenis penelitian ini adalah analitik dengan rancangan cross sectional, menggunakan metode kuantitatif dan <br />kualitatif. Subjek adalah ibu balita yang memenuhi kriteria inklusi di wilayah kerja Puskesmas Perumnas Kecamatan<br />Kadia, Kota Kendari. Jumlah sampel sebanyak 97 subjek. Pengambilan sampel secara simple random sampling. Data<br />dikumpulkan dengan panduan wawancara mendalam dan dianalisis dengan Chi-Square dan uji regresi logistik berganda.<br />Data kualitatif dianalisis secara manual dan disajikan dalam bentuk narasi.<br />Hasil: Dari faktor-faktor predisposisi, yang mempunyai hubungan bermakna dengan perilaku ibu dalam pemberian MPASI<br />adalah pendidikan ibu (p=0,025; RP = 3,27), pendapatan per kapita keluarga (p=0,007; RP = 4,65), pengetahuan ibu<br />(p= 0,05; RP= 2,75), dan sikap ibu (p = 0,027; RP=2,92) dengan perilaku pemberian MPASI. Dari faktor pendukung,<br />partisipasi ibu ke posyandu mempunyai hubungan bermakna dengan perilaku pemberian MPASI (p=0,008; RP=3,65),<br />sedangkan dari faktor pendorong yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam pemberian MPASI adalah dukungan<br />petugas kesehatan (p=0,005; RP=4,21) dan dukungan keluarga (p=0,041; RP=4,22). Kesimpulan: Dari hasil analisis multivariat diperoleh hasil bahwa faktor paling dominan yang berhubungan dengan<br />perilaku pemberian MPASI adalah pendidikan ibu (p=0,015; RP= 5,40).<br />KATA KUNCI: perilaku, pemberian MPASI, anak usia 6-24 bulan.


2017 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 45
Author(s):  
Aida - Andriani

<p><em>This research is a</em><em> type of research used in this study is an analytic survey with cross sectional approach. The population in this study were all patients who register at the registration booth at the health center </em><em>tigo baleh</em><em> 2014</em><em>, with a sample size of 65 responden.Teknik sampling conducted by accidental sampling. Data was collected through questionnaires. The statistical test used is the Chi-square test.Results were obtained from 65 respondents who have a high service quality, there are more than most of the 38 people with the percentage (58.5%) respondents who get satisfaction and lower service quality are getting less than half of the 24 people with the percentage (36.9%) get satisfaction. Based on the statistical test obtained p value = 0.035 so when compared with a = 0.10, the p value &lt;a (0.035 &lt;0.10) it can be concluded there is a correlation between the provision of quality primary health care with patient satisfaction tigo Baleh in 2014. Based on the analysis results, we can conclude that there is a relationship with the quality of health care in the patient room satisfaction Poly Public Health Center New York City, is expected to remain on health officials to improve service quality in order to achieve patient satisfaction when treatment visit.</em></p><p><em>Mutu pelayanan dalam kesehatan sangat mempengaruhi kepuasan pasien.</em><em>Penelitian ini merupakan penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang mendaftar pada loket pendaftaran di Puskesmas Tigo Baleh Bukittinggi tahun 2014, dengan jumlah sampel 65 responden.Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan Accidental Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-square.</em><em> </em><em>Hasil penelitian diperoleh dari 65 orang responden yang mendapatkan mutu pelayanan tinggi terdapat lebih dari sebagian yaitu 38 orang dengan persentase (58.5%) mendapatkan kepuasan dan responden yang mendapatkan mutu pelayanan rendah terdapat kurang dari separoh  yaitu  24 orang dengan presentase (36.9%) mendapatkan kepuasan.</em><em> </em><em>Berdasarkan uji statistik didapatkan   p value  = 0,067 sehingga bila dibandingkan dengan a = 0,10 maka  p value &lt; a ( 0,035 &lt; 0,10 ) maka dapat ditarik kesimpulan ada hubungan antara pemberian mutu pelayanan dengan kepuasan pasien dipuskesmas tigo baleh Bukittinggi tahun 2014.</em><em> </em><em>Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan</em><em> mutu pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien di ruangan Poli Umum Puskesmas Tigo Baleh Bukittinggi, diharapkan kepada petugas kesehatan agar tetap meningkatkan mutu pelayanan agar tercapainya kepuasan pasien ketika kunjungan berobat.</em></p>


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 75-80
Author(s):  
Sitti Nurul Hikma Saleh ◽  
Asmiati Asmiati ◽  
Hairil Akbar

Asfiksia neonatorum adalah keadaan bayi baru lahir mengalami kegagalan bernafas spontan dan teratur. Asfiksia neonatorum merupakan urutan pertama penyebab kematian di negara berkembang yaitu sebesar 21,1%, salah satu penyebabnya dari faktor ibu yaitu preeklampsia dan eklampsia. Berdasarkan data di RSUD Kota Kotamobagu diperoleh data tahun 2018 kasus asfiksia sebanyak 23 kasus. Tahun 2019 asfiksia sebanyak 81 kasus. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan hipertensi saat hamil dengan kejadian asfiksia neonatorum di RSUD Kota Kotamobagu. Jenis penelitian adalah observasional analitik dan rancangan penelitian cross sectional. Lokasi penelitian RSUD Kota Kotamobagu. Populasi yaitu seluruh bayi yang lahir di RSUD Kotamobagu tahun 2019-2020 sebanyak 987 bayi. Sampel penelitian sebanyak 100 bayi. Teknik pengambilan sampel simple random sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ada hubungan hipertensi saat hamil berhubungan dengan kejadian asfiksia neonatorum di RSUD Kota Kotamobagu (p-value=0,025). Saran bagi ibu hamil untuk rutin melaksanakan kunjungan ANC untuk mendeteksi sedini mungkin apabila adanya kelahiran prematur dan post matur.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document