Background: Stunting is one of the nutritional problems experienced by todders in the world today. According to RISKESDAS data in 2018, the incidence of stunting in indonesia wasa 29,9%. in west java 29,9%, in Sumedang regency 41,08%, and in the Jatinangor Puskesmas working area in 2019 there were 381 stunting children.Purpose: The purpose of this study is to analyze the relationship between maternal risk factors and the incidence of stunting in the working area of the Jatinangor Comunity Health Center. Methods: This research is a quantitative study with an analytical research design with a case control approach. The cases in this study werw children with stunting and control, namely children who were not stunting. Sampling was carried out by proportional stratified random sampling for stunting infants and for non-stunting samples according to stunting infants ( 1:1) with a samples size of 154 respondents. Data was collected by measuring the height of children under five, filling in the questionnare and looking at the history of anemia during pregnancy in the chi-square test. Results: The results showed that maternal factors such as: mother's age, mother's education, how many children, history of exclusive breastfeeding, history of anemia during pregnancy obtained p value> 0.05 which indicates there is no relationship and there is no significant risk and maternal factors such as work. obtained p value <0.05 which indicates there is a relationship and there is a large risk, namely 2.6 times compared to mothers who do not work.Conclusion: There is no significant relationship and risk between maternal age, mother’s education, how many children, history of exclusive breastfeeding, history of anemia in pregnant women, the incidence pf p>0,05 for each variable, and there is a relationship between maternal work and the incidence of stunting with p<0,05 (p=0,009<0,005) and there is a risk of stunting in working mothers with 2,6 times compared to mothers who do not work.Suggestion: Future researchers are expected to be able to further examine what types of mother's work can affect stunting and examine more deeply about who the child's parenting pattern is assigned to and the last education of the caregiver of the child, not only the last education of the mother. Keywords: risk factors, stunting, toddlers ABSTRAK Latar Belakang: Kejadian balita pendek atau sering disebut sebagai stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia saat ini. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 angka kejadian stunting di Indonesia terdapat 29,9%.1 Di Jawa Barat 29,9%, di Kabupaten Sumedang angkanya masih cukup tinggi yaitu sebesar 41,08%, dan berdasarkan data yang didapatkan di Kecamatan Jatinangor wilayah kerja Puskesmas pada tahun 2019 terdapat 381 balita stunting.Tujuan: Menganalisis hubungan antara faktor risiko ibu dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Jatinangor Kabupaten Sumedang.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian analitik dengan pendekatan kasus kontrol. Kasus dalam penelitian ini yaitu balita stunting dan kontrol yaitu balita non stunting. Sebanyak total 154 sampel yaitu 77 balita stunting dan 77 balita non stunting. Pengambilan sampel dilakukan dengan proportional stratified random sampling untuk balita stunting dan untuk sampel non stunting menyesuaikan dari balita stunting (1:1). Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengukuran tinggi badan balita, mengisi lembar pertanyaan serta melihat riwayat anemia ibu saat hamil dibuku KIA. Analisis data bivariat menggunakan uji chi-square.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor ibu seperti: usia ibu, pendidikan ibu, anak keberapa, riwayat ASI ekslusif, riwayat anemia pada ibu saat hamil memperoleh nilai p > 0,05 yang menunjukkan tidak terdapat hubungan dan tidak terdapat risiko yang signifikan dan faktor ibu seperti pekerjaan didapatkan nilai p < 0,05 yang menunjukkan terdapat hubungan dan terdapat besar risiko yaitu 2,6 kali dibanding ibu yag tidak bekerja.Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan dan risiko yang signifikan antara usia ibu, pendidikan ibu, anak keberapa, riwayat ASI eksklusif, riwayat anemia pada ibu hamil terhadap kejadian dengan diperoleh nilai p > 0,05 dari masing-masing varibel, dan terdapat hubungan antara pekerjaan ibu terhadap kejadian stunting dengan nilai p < 0,05 (p=0,009<0,05) serta terdapat risiko kejadian stunting pada ibu bekerja 2,6 kali dibanding ibu yang tidak bekerja.Saran: Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti lebih lanjut mengenai jenis pekerjaan ibu seperti apa yang dapat mempengaruhi stunting dan mengkaji lebih mendalam mengenai pola asuh anak diserahkan kepada siapa dan pendidikan terakhir pengasuh dari anak tersebut, bukan hanya pendidikan terakhir dari ibunya. Kata Kunci : faktor risiko, stunting, balita