TARBAWI : Jurnal Pendidikan Agama Islam
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

58
(FIVE YEARS 6)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Publikasi Jurnal Ilmiah Akademik Universitas Muhammadiyah Makassar

2622-920x, 2527-4082

2019 ◽  
Vol 4 (01) ◽  
pp. 1-19
Author(s):  
Ferdinan Ferdinan ◽  
Nurhayati Nurhayati

  AbstrakPenelitian ini adalah penelitian evaluasi dengan menggunakan jenis penelitian kombinasi (mixed methods). Pendekatan penelitian, yaitu: pendekatan studi kasus. Sumber data penelitian ini terdiri atas Rektor, Wakil Rektor I, Ketua Lembaga Penjaminan Mutu, Ketua Unit Penjaminan Mutu Fakultas, dan Kasubdit SDM Universitas dan yang menjadi responden yaitu 32 Ketua Prodi dan 70 Ketua Tingkat. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, studi dokumentasi, dan lembar observasi. Penilaian untuk setiap aspek evaluasi dikategorikan menjadi tiga tingkatan: tinggi, sedang, dan rendah.  Pengambilan keputusan dikategorikan menjadi tiga tingkatan: tercapai, kurang tercapai, dan tidak tercapai. Penelitian evaluasi ini memberikan beberapa kesimpulan,  yaitu gambaran pelaksanaan pembelajaran di Unismuh Makassar pada tahapan proses (transactions) menunjukkan bahwa: 1) penguasaan dosen dalam menyusun dan menyiapkan administrasi perkuliahan dari 7 subaspek  yang dievaluasi  terdapat 6 subaspek  telah memenuhi kriteria objektif dan 1 subaspek yang kurang tercapai yaitu kemampuan dosen dalam menyusun buku ajar, 2)) penguasaan dosen dalam pelaksanaan perkuliahan menunjukkan bahwa dari 15 subaspek yang dievaluasi 13 subaspek sudah tercapai sesuai standar objektif dan 2 subaspek yang belum terpenuhi yaitu dosen tidak memberikan sanksi kepada mahasiswa yang terlambat 30 menit dalam mengikuti perkuliahan dan dosen belum menyampaikan materi kuliah dengan berbasis IT, 3) interaksi dosen dengan mahasiswa dalam perkuliahan, dari 4 subaspek yang dievaluasi semuanya telah memenuhi standar objektif, dan 4) kemampuan dosen dalam melakukan evaluasi hasil perkuliahan  menunjukkan bahwa dari 12 subaspek yang dievaluasi terdapat  10 subaspek sudah tercapai sesuai standar objektif dan 2 subaspek kurang terpenuhi. Kata Kunci: Evaluasi, Mutu Pembelajaran dan TransactionsAbstract                This study is an evaluation study using mixed methods. Research approach, namely: case study approach. The data sources of this study consisted of the Chancellor, Deputy Chancellor I, Chairperson of the Quality Assurance Agency, Chair of the Faculty Quality Assurance Unit, and the Head of Sub-directorate of Human Resources of the University and respondents, namely 32 Chairmen of Study Programs and 70 Chairmen. Data collection techniques are interviews, documentation studies, and observation sheets. Assessments for each aspect of evaluation are categorized into three levels: high, medium, and low. Decision making is categorized into three levels: achieved, less achieved, and not achieved. This evaluation study provides several conclusions, namely the description of the implementation of learning in Unismuh Makassar at the stages of transactions shows that: 1) the mastery of lecturers in preparing and preparing lecture administration from 7 sub-aspects evaluated, there are 6 sub-aspects that meet objective criteria and 1 sub-aspect is lacking achieved, namely the ability of lecturers in preparing textbooks, 2)) mastery of lecturers in lecturing shows that out of 15 sub-aspects evaluated 13 sub-aspects have been achieved according to objective standards and 2 sub-aspects that have not been fulfilled, namely lecturers do not sanction students who are 30 minutes late in attending lectures and lecturers have not delivered IT-based lecture material, 3) lecturer and student interaction in lectures, of the 4 sub-aspects evaluated all met objective standards, and 4) lecturers' ability to evaluate lecture results showed that from 12 sub the evaluated aspects have 10 sub-aspects that have been achieved according to objective standards and 2 sub-aspects have not been fulfilled.Keywords: Evaluation, Learning Quality and Transaction


2019 ◽  
Vol 4 (01) ◽  
pp. 38-55
Author(s):  
Muhammad Warif

Abstrak Guru merupakan seseorang yang tugasnya mengajar, membimbing dan mengarahkan anak untuk belajar. Guru adalah merupakan suatu jabatan khusus dalam dunia pendidikan, dia termasuk salah satu sumber belajar yang utama karena dari sanalah siswa/peserta didik memperoleh bimbingan, pengajaran dan pelatihan. Profesionalisme seorang guru di peroleh lewat pendidikan khusus keguruan atau latihan dan pengalaman. Kemudian menurut  Undang-Undang  Sistem  Pendidikan  Nasional  Guru adalah  tenaga  kependidikan  yang  berkualifikasi  sebagai  guru,  dosen,  konselor,  pamong praja, widyaiswara, tutor, instruktur, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Sejalan dengan itu guru menurut Undang-Undang tentang guru ditegaskan bahwa :Guru adalah pendidik prefesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.(Undang-Undang RI,  2003;2).Profil guru ideal adalah sosok yang mengabdikan diri berdasarkan panggilan jiwa, panggilan hati nurani, bukan karena tuntutan uang belaka tidak membatasi tugas dan tanggung jawabnya tidak sebatas dinding sekolah.Masyarakat juga jangan hanya menuntut pengabdian guru, tetapi kesejahteraan guru pun perlu diperhatikan. Guru dengan kemuliaannya dalam menjalankan tugas tidak mengenal lelah, hujan dan panas bukan rintangan bagi guru yang penuh dedikasi dan loyalitas untuk turun ke sekolah agar dapat bersatu jiwa dalam perpisahan raga dengan siswa. Raga guru dan siswa boleh berpisah, tapi jiwa keduanya tidak dapat dipisahkan (dwitunggal). Oleh karena itu dalam benak guru hanya ada satu kiat bagaimana mendidik siswa agar menjadi manusia dewasa susila yang cakap dan berguna bagi agama, nusa dan bangsa di masa yang akan datang.(Djam’an dkk, 2007).Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan tingkah laku pribadi guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpantul dalam perilaku sehari-hari. Kata Kunci: Strategi, Guru, Peserta Didik, Malas, Belajar   Abstract                The teacher is someone whose job is teaching, guiding and directing children to learn. The teacher is a special position in the world of education, he is one of the main learning resources because from there students / students receive guidance, teaching and training. The professionalism of a teacher is obtained through special teacher training or training and experience. Then according to the National Education System Law Teachers are qualified teaching staff as teachers, lecturers, counselors, civil service, widyaiswara, tutors, instructors, and participate in organizing education. In line with that the teacher according to the Law on Teachers emphasized that: The teacher is a professional educator with the main task of educating, teaching, guiding, directing, training, evaluating, and evaluating students in early childhood education, formal education, basic education, and secondary education. (Republic of Indonesia Law, 2003; 2). The ideal teacher profile is a person who devotes himself based on the calling of the soul, the call of conscience, not because the demands of money alone do not limit his duties and responsibilities are not limited to the walls of the school. teacher, but the welfare of the teacher also needs attention. Teachers with their glory in carrying out tasks that are tireless, rainy and hot are not a hindrance for teachers who are full of dedication and loyalty to go to school to be able to unite their souls in physical separation with students. The body of the teacher and students may separate, but the souls of the two cannot be separated (duvies). Therefore, in the minds of teachers there is only one tip on how to educate students to become capable adult human beings who are capable and useful for religion, religion and nation in the future (Djam'an et al., 2007). Personality competency is a competency related to the teacher's own personal behavior which later must have noble values so that reflected in everyday behavior. Keywords: Strategy, Teacher, Students, Lazy, Learning


2019 ◽  
Vol 4 (01) ◽  
pp. 72-85
Author(s):  
Abdul Azis Muslimin ◽  
Mutakallim Mutakallim

AbstrakAdapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kreativitas dalam pembelajaran yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa di program studi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar. Adapun metodologi penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitiannya field research dengan metode analisis deskriptif yang bertujuan menggambarkan secara tepat inovasi dosen yang dapat merangsang kreativitas belajar mahasiswa PAI, khususnya kelas VI.A tahun akademik 2014/2015 yang menjadi sasaran penelitian. Metode pengumpulan data dilakukan dengan indepth interview atau wawancara mendalam. Adapun hasil penelitian yaitu kreativitas dalam pembelajaran menumbuhkan semangat mahasiswa dengan menerapkan sistem pembelajaran berbasis penggunaan teknologi seperti lap top dan auto fokus dalam presentasi, dosen menekankan bahwa mahasiswa harus bisa dan terampil pembuatan power. Adapun kendala-kendala dalam pembelajaran terkait media yaitu kurangnya auto fokus sebagai media yang sangat  penting dan masalah teknis lainnya selama proses pembelajaran. Kata Kunci: Kreativitas dan Pembelajaran Abstract The purpose of this study is to find out the creativity in learning carried out by lecturers and students in Islamic Education Department at Muhammadiyah University of Makassar. The research methodology used is the type of research in field research with descriptive analysis methods that aim to accurately describe the innovations of lecturers who can stimulate the learning creativity of PAI students, especially VI.A class 2014/2015 academic year is the target of research. The method of data collection is done by in-depth interviews or in-depth interviews. The results of the study are creativity in learning fosters student enthusiasm by applying technology-based learning systems such as lap top and auto focus in presentations, lecturers emphasizing that students must be able and skilled in making power point. The obstacles in learning related to media are lack of auto focus as a very important medium and other technical problems during the learning process. Keywords: Creativity and Learning


2019 ◽  
Vol 4 (01) ◽  
pp. 20-37
Author(s):  
Wahyuni Wahyuni

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwa yang terjadi dilapangan mengenai pengaplikasian serta efektivitas model pembelajaran Kooperatif Tipe Round Club (Keliling Kelompok) khususnya pada mata pelajan pendidikan Agama  yang di laksanakan di SMP Negeri 20 Antang Makassar. Jenis penelitian ini adalan PTK deskriptif ( Penelitian Tindakan Kelas) yang terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting) yang dilakukan dengan tiga siklus. Data-data yang diperlukan dikumpulkan dengan menggunakan tekhnik observasi, wawancara dan dokumentati. Hasil `penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data yaitu dengan cara mengumpulkan data, mereduksi data, dan menarik kesimpulan.Dari hasil penelitian diperoleh Pada pra siklus, evaluasi hasil awal yang dicapai oleh siswa masih rendah yaitu 6,6% dengan rata-rata 50,95. Kemudian pada siklus I pencapaian ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 36,6% dengan rata-rata 65,33, sedangkan pada siklus II pencapaian ketuntasan belajar sebesar 50% dengan rata-rata 70,33. dan pada akhir siklus III pencapaian ketuntasan belajar sebesar 77% dengan rata-rata 78, Dengan demikian dapat disimpulkan  bahwa penerapan model pembelajaran tipe round club (keliling kelompok)   dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar PAI sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII A  di SMP Negeri 20 Antang Makassar, ternyata mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII A  di SMP Negeri 20 Antang Makassar. Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif Round Club, Motivasi, dan Hasil BelajarAbstrackThis thesis examines the implementation of cooperative learning model round club to increased motivation and learning outcomes of students in class VIII A of subject PAI in SMP Negri 20 Antang Makassar. In this thesis discussed about how the teacher becomes a facilitator in exercising their round type of learning model cooperative on the subjects  of religious education.The purpose of this research is describe the events that occurred in the field of the application as well as the efectivity of learning models cooperative round –type club, especially on the subjects of religious education in SMP Negri 20 Antang Makassar.The method of research is using descriptive PTK method (penelitian tindakan kelas) , consisted of planning, acting, observing, and reflecting performed with three cycles. The data collected by using the techniques of observation, interviews and documentation. The results of research using data analysis techniques by collecting data, reducing the data and take conclusions. The results obtained by pre-cycle evaluation of the results achieved by students is still low at 6.6% with average score 50.9, then in the first cycle students achievement in classical learning completeness of 36.6% with an average score 65.33, in the second cycle their mastery learning achievement of 50% with an average score 70.33, and at the end of or the third cycle their mastery learning achievement of 77% with an average score 78, these can be concluded that the application of learning round-type club in the implementation of teaching and learning activities PAI as part of an effort to improve motivation and learning in SMP Negri 20 Antang be able to improve their result of learning specially PAI Keywords: Round Club Cooperative Learning Model, Motivation, and Learning Outcomes


2019 ◽  
Vol 4 (01) ◽  
pp. 56-71
Author(s):  
Ahmad Abdullah

Abstrak  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif  merupakan penelitian yang bertujuan menggambarkan kedudukan akal dalam islam. Sedangkan sumbernya diambil dari beberapa buku-buku ilmiah yang diterbitkan dengan maksud dijadikan sumber referensi Adapun Tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini ialah Studi Kepustakaan, Wawancara dan Observasi.Salah satu aspek paling penting dari perkembangan emosi anak adalah pembentukan konsep diri, atau identitasnya, yaitu perasaannya tentang siapa dirinya dan apa hubungannya dengan orang lain. Kecenderungan paling mencolok pada anak-anak, kesadaran diri yang berkembang adalah pergeseran dari atribut fisik konkret ke karakteristik yang lebih abstrak. Pergeseran ini jelas dalam karakteristik yang ditekankan anak-anak ketika diminta untuk menggambarkan diri mereka sendiri Kata Kunci: Sosio-emosional dan Anak Abstract The method used in this study is a qualitative descriptive method. Descriptive research is a study that aims to describe the position of reason in Islam. While the source is taken from several scientific books published with the intention of being used as a source of reference. The data collection techniques in this study are Literature Studies, Interviews and Observations. One of the most important aspects of the child,s emotional development is the formation of his self-conscet, or identity-namely, his senseof who he is and what his relation to other people is. The most conspicuous trend in children,s growing self-awareness is a shift from concrete physical attributes to more abstract characteristic. This shift is apparent in those characteristics children emphasize when asked to describe themselves Keywords: Sosio-emosional and Child


2019 ◽  
Vol 4 (01) ◽  
pp. 86-99
Author(s):  
Rusli Malli

AbstrakMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif  merupakan penelitian yang bertujuan menggambarkan kedudukan akal dalam islam. Sedangkan sumbernya diambil dari beberapa buku-buku ilmiah yang diterbitkan dengan maksud dijadikan sumber referensi Adapun Tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini ialah Studi Kepustakaan, Wawancara dan Observasi. Pembahasan di dalam ontologi di mulai tanpa asumsi dasar, melainkan mengandalkan kreativitas akal yaitu inspirasi, intuisi, dan ilham. Metode abstraksi digunakan ontologi untuk mencari kejelasaan tentang dunia fakta seluruhnya sampai pada pengertian fundamental. Pengetahuan fundamental yang dihasilkan oleh ontologi dapat dijadikan dasar untuk membahas kembali asumsi dasar yang oleh ilmu pengetahuan telah dianggap mapan kebenarannya.Kata Kunci: Ontologi dan Ilmu PengetahuanAbstract               The method used in this study is a qualitative descriptive method. Descriptive research is a study that aims to describe the position of reason in Islam. While the source is taken from several scientific books published with the intention of being used as a source of reference. The data collection techniques in this study are Literature Studies, Interviews and Observations. The discussion in ontology starts without basic assumptions, but relies on resourceful creativity, namely inspiration, intuition, and inspiration. Abstraction methods are used ontologies to find clarity about the world of facts all arrive at a fundamental understanding. Fundamental knowledge produced by ontology can be used as a basis for revisiting the basic assumptions that science has assumed are established. Keywords: Ontology and Science


2018 ◽  
Vol 3 (02) ◽  
pp. 145-164
Author(s):  
Sumiati Sumiati

AbstrakGuru memiliki tugas yang beragam yang berimplementasi dalam bentuk pengabdian. Tugas tersebut meliputi bidang profesi, bidang kemanusiaan dan bidang kemasyarakatan. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup dan kehidupan. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa. Syarat yang berhubungan dengan pelajaran adalah guru hendaknya mengajarkan pelajaran yang sesuai dengan keahlian, guru hendaknya memiliki amanah ilmiah, guru hendaknya bersikap bijak dalam proses pembelajaran, guru hendaknya berpakaian bersih dan rapi. Syarat yang berkenaan dengan peserta didik maksudnya adalah guru hendaknya bersikap adil terhadap peserta didik, guru sebaiknya motivator bagi peserta didiknya dalam mencari ilmu pengetahuan, guru hendaknya memperhatikan tingkat perkembangan peserta didiknya, guru hendaknya melakukan evaluasi tehadap peserta didiknya. Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah Bab I, pasal I, Ayat 4 dinyatakan bahwa : “Peserta didik adalah Anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran  yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.( UU RI, No.20 Tahun 2003 , 2003; 3). Untuk itu peserta didik harus dipandang secara filosofis menerima keadaan dan keberadaannya. Inilah prinsif dasar pendidikan untuk peserta didik sehingga proses pendidikan dapat berjalan dengan baik. Ada empat sifat anak didik yang harus dimiliki antara lain : 1)Seorang anak didik harus membersihkan hatinya dari kotoran dan penyakit jiwa sebelum menuntut ilmu, 2)Seorang anak didik harus mempunyai tujuan menuntut ilmu, 3) Seorang anak didik harus tabah dalam menimbah ilmu pengetahuan, 4)Seorang anak didik harus menghormati guru. Oleh sebab itu tugas seorang guru tidaklah mudah, mereka yg berprofesi guru harus mampu melaksanakan segala peranannya dalam memberikan motivasi kepada peserta didik agar meningkat dan berkembang. Kata Kunci :  Peranan, guru, Motivasi, Belajar, SiswaAbstractTeachers have a variety of tasks that implement in a dedication. The task covers the fields of profession, humanity and social affairs. Teacher’s task as a profession includes educating, teaching and training. Educating means continuing and developing the values of living and life. Teaching means continuing and developing science and technology, while training means developing in student skills. The terms related to the lesson are that the teacher should teach lessons that are appropriate to the expertise, the teacher should have a scientific mandate, the teacher should be wise in the learning process, the teacher should dress clean and neat. The terms relating to students mean that teachers should be fair to students, the teacher should be a motivator for students in seeking knowledge, teachers should pay attention to the level of development of their students, and teachers should evaluate their students.According to law number 20 of 2003 on National Education System Chapter I, Article 1, Subsection 4, stated that: "Students are community members who try to develop their potential through the learning process that is available on certain pathways, levels and types of certain education (RI Law, No. 20 of 2003, 2003; 3)” That is why students must be seen philosophically to accept the situation and existence. This is the basic principle of education for students so that the educational process can run well. There are four characteristics of students that must be possessed, among others: 1) a student need to cleanse their scurrilous psyche and mental illness before studying, 2) a student must have a goal for studying, 3) a student must be resilient in seeking knowledge, and 4) a student must respect the teacher. Therefore the task of a teacher is not easy, those who are teachers must be able to carry out all their roles in providing motivation to students to increase and develop. Keywords : Roles, Teachers, Motivation, Studying, Students


2018 ◽  
Vol 3 (02) ◽  
pp. 175-186
Author(s):  
Rusdi Rusdi ◽  
Ahmad Nashir

Abstrak Penelitian ini bertujuan: 1) untuk mengetahui perencanaan pembelajaran team teaching. 2) Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran team teaching. 3) untuk mengetahui Perstasi Belajar Siswa Di SDIT AL-Fityan School Gowa. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi  sebagai metode mengumpulkan data. Kemudian aktivitas dalam analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Implementasi pembelajaran team teaching berpedoman pada RPP dan Silabus, guru bidang studi berkolaborasi dengan guru bidang studi Pendidikan Agama Islam yang sama-sama mengajar dalam satu level atau kelas lain dalam menyusun RPP menentukan metode serta media yang akan digunakan yang disesuaikan dengan materi yang  akan diajarkan. 2) Pelaksanaan pembelajaran team teaching menggunakan jenis semi team teaching sejumlah guru mengajar mata pelajaran yang sama di kelas yang berbeda, perencanaan materi dan metode yang digunakan juga disepakati bersama oleh guru team teaching. 3) Prestasi belajar siswa merupakan hasil evaluasi yang digunakan delam mengukur hasil belajar siswa dengan menggunakan berbagai jenis evaluasi untuk melihat peningkatan hasil belajar dari setiap evaluasi yang diberikan. Kata Kunci: Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), Team Teaching (Tim Mengajar), prestasi belajarAbstract This study aims: 1) to determine team teaching lesson plans. 2) to find out the implementation of team teaching learning. 3) to find out student achievement at SDIT Al-Fityan School Gowa. This study is a qualitative by using an observation, interviews and documentation as a method of collecting data. Then, the activity in analyzing data is data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results of this study indicate: 1) Implementation of team teaching learning is guided by Lesson Plans and Syllabus, subject matter teachers collaborate with Islamic Education subject teachers who both teach in one level or another class in preparing lesson plans to determine methods and media to be used that are tailored to the material that will taught. 2) The implementation of team teaching learning using a semi-team teaching type a number of teachers taught the same subjects in different classes, the material planning and methods used were also agreed upon by the team teaching teacher. 3) Student learning achievement is the result of evaluations used in measuring student learning outcomes by using various types of evaluations to see the improvement in learning outcomes from each evaluation given.      Keywords: Implementation of Islamic Education Learning (PAI), Team Teaching, Learning Achievement.


2018 ◽  
Vol 3 (02) ◽  
pp. 93-110
Author(s):  
Amirah Mawardi ◽  
Syarifuddin Ondeng ◽  
Muh. Sain Hanafy ◽  
Muhammad Yaumi

AbstrakJenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan metodologis bercorak positivistic dan pendekatan ilmiah yang meliputi pendekatan pedagogis, psikologis, dan sosiologis. Responden dalam penelitian ini adalah dosen unismuh Makassar yang berjumlah 83 orang dengan teknik pengambilan sampel secara purposive(Purposive Sampling) Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi dan koesioner. Teknik pengolahan data dilakukan melalui analisis deskriptik dan analisis linear berganda. Hasil penelitian  yang diperoleh  adalah : 1) Tingkat Kualifikasi akademik Dosen di Unismuh  Makassar berkategori baik dengan indicator jenjang pendidikan (74,7%), penguasaan materi (79,55), metode (73,1%), media dan sumber belajar (92,8%), dan kemampuan interaksi edukasi dalam proses belajar mengajar (98,8%)  2) Tingkat Prestasi Akademik Dosen di Unismuh Makassar berdasarkan indikator. kemampuan lisan, kemampuan tulisan, keterampilan , dan kemampuan pemecahan masalah berada pada kategori  sedang. 3) Mutu Pembelajaran di Unismuh Makassar berdasarkan indicator input, proses, out put dan outcome berada pada kategori tinggi. 4) Tidak terdapat pengaruh yang signifikan kualifikasi akademik terhadap mutu pembelajaran di unismuh Makassar terbukti dari nilai signifikansi 0, 502 1,66 yang artinya H1 ditolak dan H0 diterimah. 5) terdapat pengaruh yang signifikan prestasi akademik dosen terhadap mutu pembelajaran dengan nilai  0,003 0,05 yang berarti H0 ditolak dan H1 diterimah.dengan demikian terdapat pengaruh antara 2 (dua) variable. 6) Terdapat pengaruh antara kualifikasi Akademik dan Prestasi akademik Dosen secara bersama sama terhada mutu pembelajaran di Unismuh Makassar . hal ini terlihat dari  F hitung yang diperoleh sebesar 6, 130 sedang F tabel sebesar 3,11. Ini menyatakan bahwa F hitungF tabel,  berarti nilai signifikan lebih kecil dari nilai probabilitas (0,03 0, 05) yang berarti bahwa kualifikasi akademik dan perstasi akademik  Dosen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap mutu pembelajaran di Unismuh Makassar. Kata Kunci: Pengaruh kualifikasi, Prestasi Akademik, Mutu PembelajaranAbstractThe type of this study is quantitative research with a positivistic methodological and scientific approach that includes pedagogical, psycological, and sociological approaches. The respondents of this study consisted of 83 Unismuh Makassar Lecturers. The sample was taken by purposive sampling technique. The data collection methods used were observation, documentation and questionnaires. The data was analyzed by using descriptive and multiple linear analysis.            The result of the study showed: 1) the academic qualification level of lecturers in UNISMUH Makassar in good category with education level indicators (74.7%), mastery of material (79.55), teaching method (73.1%), media and learning resources (92.8%), and educational interaction skills in the teaching and learning process (98.8%). 2) The Academic Achievement of lecturers in Unismuh Makassar based on indicators; oral and writing ability, skills, and problem solving abilities are in the medium category. 3) The Learning Quality in Unismuh Makassar based on input, process, output and outcome are in high category. 4) There is no significant effect of academic qualification on the learning quality in Unismuh Makassar as evidenced by the significance value of 0,502 1,66 which means H1 is rejected and H0 is accepted. 5) There is a significant effect of lecturers’ academic achievement on the learning quality with a value of  0,003 0,05, which means that H0 is rejected and H1 is accepted. Therefore, there are the influences between two variables. 6) There is an effect between Academic qualifications and Academic Achievement of lecturers are jointly affected by the quality of learning in Unismuh Makassar. This can be seen from the F count obtained for 6.130 while F table is 3.11. This reveals that F count F table which means that the lecturers’ academic qualifications and achievement have a significant effect on the quality of learning in Unismuh Makassar. Keywords: Effect of qualitifications, Academic Achievement, Learning Quality


2018 ◽  
Vol 3 (02) ◽  
pp. 111-127
Author(s):  
Munirah Munirah

AbstrakDalam proses pembelajaran di sekolah baik guru maupun siswa, pasti mengharapkan agar mencapai hasil yang sebaik-baiknya. Guru mengharapkan agar siswa berhasil dalam belajarnya, dan siswa mengharapkan guru dapat mengajar dengan baik, sehingga mereka memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Dalam kenyataan, harapan  itu tidak selalu terwujud, masih banyak siswa yang tidak memperoleh hasil yang memuaskan. Kesulitan dalam belajar siswa merupakan suatu gejala yang selalu dihadapi oleh guru, karena guru bertanggung jawab untuk mengatasinya, kesulitan belajar ialah suatu keadaan dimana siswa kurang mampu menghadapi tuntutan-tuntutan yang harus dilakukan dalam proses pembelajaran sehingga proses dan hasilnya kurang memuaskan. Ini terjadi karena kemampuan siswa untuk melakukan tugas yang tidak seimbang dengan tuntunan pembelajaran. Ada siswa yang mendapatkan nilai tinggi dan rendah, bahkan ada pula siswa yang gagal dalam mencapai tujuan pembelajaran. Kenyataan ini, menunjukkan bahwa masih banyak guru yang menghadapi sejumlah hambatan dalam proses pembelajaran di kelas. Kesulitan dalam belajar merupakan suatu bentuk gangguan faktor fisik dan psikis yang mendasar yang meliputi pemahaman atau gangguan bahasa, lisan atau tulisan yang dengan sendirinya muncul berbagai kemampuan tidak sempurna untuk mendengarkan, berpikir, berbicara, membaca, menulis atau membuat perhitungan matematika. Termasuk juga kelemahan motorik ringan, gangguan emosional akibat keadaan ekonomi, budaya atau lingkungan yang tidak menguntungkan. Selanjutnya untuk mengetahui kesulitan belajar yang dialami oleh siswa madrasah ibtidaiyah negeri (MIN) maka digunakan metode wawancara dengan guru yang terkait dengan permasalahan yang ada. Adapun kesulitan belajar yang dialami siswa MIN Turikale Kabupaten Maros yang merupakan hasil pengamantan dan hasil wawancara dengan beberapa guru yang ada di sekolah tersebut adalah kesulitan dalam mata pelajaran matematika yaitu berhitung, kemudian kesulitan memahami soal yang diberikan baik itu soal tertulis maupun soal pertanyaan yang ditanyakan langsung oleh guru dan kesulitan yang lainnya adalah terkadang siswa masih sangat sulit untuk mengeluarkan pendapatnya sendiri.Kata Kunci: Peranan, Guru, Mengatasi ,Kesulitan, Belajar AbstractIn the learning process at schools both teachears and students , surely expect to achieve the best results. The teacher expects that the students succeed in their learning, and students expect the teacher to be able to teach well, in order to they obtain satisfying learning outcame. In reality, the hope is not always realized. There are still many students who don’t get satisfactory result. The difficulties in student learning is a symptom that is always faced by the teacher because the teacher is responsible for dealing with it. The learning difficulties are a situation where students are less able to face the demands that must be made in the learning process, in order that the process and results are less satisfying. This happens because the students’ ability to perform tasks that are not balanced with the guidance of learning. There are students who get high and low scores, some students even fail to achieve learning goals. This fact shows that there are still many teachers who face a number of abstacles in the learning process in the classroom. The difficulties in learning are a form of interference with basic physical and psychological factors which include language or verbal comprehension and impairment which naturally arises various imperfect abilities for listening, thinking, speaking, reading, writing or making mathematical calculations. Also includes mild motor weakness, emotional disturbaces due to unfavorable economic, Colorado or environmental conditions. Furthermore, to find out the learning difficulties experienced by public Madrasah Ibtidaiyah (MIN) students, the method of teachers is used which is related to existing problems. The learning difficulties experienced by students of MIN Turikale, Maros Regency, which were the result of observation and the results of interviews with several teachers in the school were difficulties in math subject, namely counting, then difficulty understanding the questions given both written questions and the question asked directly by the teacher and the other difficulties are sometimes students are still very difficult to express their own opinions.  Keywords: Role, Teacher, Overcoming, Difficulty, Learning


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document