Prosiding Hukum Ekonomi Syariah
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

26
(FIVE YEARS 26)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Islam Bandung (Unisba)

2460-2159

Author(s):  
Budi Setiadi ◽  
Neneng Nurhasanah ◽  
Siska Lis Sulistiani

Abstract. The development of information technology, especially in the field of financial technology helps waqf institutions in the development of waqf findrising strategies, one of which is the existence of online waqf. Therefore it is necessary to optimize the collection of waqf funds based online, one of them with efficiency. The purpose of this study was to determine the level of effectiveness of the collection of waqf-based online waqf funds in Global Waqf and Dompet Dhuafa. The research method used is qualitative with the DEA method. The object of study is the waqf institutions in Global Waqf and Dompet Dhuafa in the form of financial statements of 2 institutions in the period 2016 - 2017, interviews and documentation. Research results based on the above discussion are as follows: (1), Global Waqf and Dompet Dhuafa have fulfilled the elements in raising funds. Both institutions have their respective strategies in collecting funds based on online (2). The level of effectiveness of collecting waqf funds online at Global Waqf and Dompet Dhuafa using the DEA method for the 2016-2017 period, in the 2016 Dompet Dhuafa and Global Waqf levels, the efficiency level has been reaching 100% or equal to 1. This shows that Dompet Dhuafa and Global waqf had maximum efficiency in that year. Figures at 0.0% to gain indicate the efficiency target is in accordance with the actual conditions and obtained achieved 100%. In 2017 Dompet Dhuafa has an efficiency level of 100% or equal to 1. While Global Waqf has decreased efficiency to 50% due to its value of less than 100%. The optimization of online waqf collection in 2017 at Global Waqf institutions experienced low efficiency in order to achieve perfect efficiency operational costs should be reduced by around 80%, while online waqf receipts must be increased to 49% of the actual total.Keywords: Financial Technology, Effectiveness, Efficiency, Findrising Strategies, Data Envelopment Analysis. Abstrak. Adanya perkembangan teknologi informasi khususnya di bidang financial technology membantu lembaga wakaf dalam perkembangan strategi findrising wakaf, salah satunya yaitu dengan adanya wakaf online. Oleh karena itu dibutuhkan optimalisasi penghimpunan dana wakaf berbasis online, salah satunya dengan efisiensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas penghimpunan dana wakaf berbasis wakaf online di Global Wakaf dan Dompet Dhuafa. Metode Penelitian yang digunakan adalah kualitatif  dengan metode DEA. Objek yang diteliti adalah lembaga wakaf di Global Wakaf dan Dompet Dhuafa berupa laporan keuangan 2 lembaga pada periode 2016 – 2017, wawancara dan dokumentasi. Hasil Penelitian berdasarkan pembahasan di atas sebagai berikut : (1), Global Wakaf dan Dompet Dhuafa sudah memenuhi unsur-unsur dalam penghimpunan dana. Kedua lembaga tersebut mempunyai strategi masing-masing dalam menghimpun dana yang berbasis online (2), Tingkat efektivitas penghimpunan dana wakaf online di Global Wakaf dan Dompet Dhuafa dengan metode DEA  periode 2016-2017, di periode 2016 Dompet Dhuafa dan Global Wakaf tingkat efisiensi nya sudah mencapai 100% atau senilai dengan 1. Hal ini menunjukan Dompet Dhuafa dan Global wakaf sudah efisiensi secara maksimal di tahun tersebut. Angka pada pada to gain 0.0 % menunjukan target efisiensi sudah sesuai dengan kondisi aktual dan memperoleh achieved 100 %. Di tahun 2017 Dompet Dhuafa tingkat efisiensinya sudah mencapai 100% atau senilai dengan 1. Sedangkan Global Wakaf mengalami penurunan efisiensi menjadi 50 % dikarenakan nilainya yang kurang dari 100%. Optimalisasi penghimpunan wakaf online pada tahun 2017 pada lembaga Global wakaf mengalami efisiensi rendah agar mencapai efisiensi sempurna biaya operasional harus dikurangi sekitar 80 %, sedangkan penerimaan wakaf online harus dinaikan menjadi 49 % dari total actualnya.Kata Kunci : Financial Technology, Efektivitas, Efisiensi, Strategi Findrising,  Data Envelopment Analysis. 


Author(s):  
Ali Mustofa ◽  
Eva Fauziah ◽  
Yayat Rahmat Hidayah

Abstaract. This thesis is the result of a library research entitled "Review of Islamic Law Against Displaying Google Adsense Ads in Blogs". This study aims to answer the question of how the process of cooperation agreements and mechanisms for displaying advertisements on blogs, how the implementation of cooperation agreements on displaying advertisements on blogs and how the provisions of Islamic law on cooperation agreements displaying advertisements on blogs. This study aims to determine the mechanism of Google Adsense ads on blogs, the implementation of the contract in the display of Google Adsense ads on blogs, and a review of Islamic law on the Google Adsense ad display contracts on blogs. This type of research uses data collection techniques. The data collected in this research is data that has been obtained during the study by studying books related to problems and interviews with publishers and Google Adsense. The results of the study were then examined using descriptive verification techniques with an inductive mindset, this mindset is used to analyze specific data based on the facts of the research results then general conclusions are drawn. Which reveals the reality of the results of research. The results of this study explain that the collaboration agreement between Publisher and Google Adsense for displaying advertisements on blogs is not valid according to the review of Islamic law, because it does not fulfill several conditions of the syirkah contract, which is association in terms of allowing forbidden things to be prevented, and in terms of the contract object is not it can be seen that the advertisement that will be aired will be in conflict with or not with Islamic law, and this clearly contains the element of gharar (speculative), which will lead to the injury of the principle of 'an taradhin (mutual pleasure / like-like) between the seller and the buyer.Keywords: Advertisement, Google Adsense, Publisher, SyirkahAbstrak. Skripsi ini adalah hasil penelitian kepustakaan yang berjudul “Tinjuan Hukum Islam Terhadap Penayangan Iklan Google Adsense dalam Blog”. Penelitian ini bertujuan menjawab pertanyaan tentang bagaimana proses akad kerjasama dan mekanisme penayangan iklan di blog, bagaimana implementasi akad kerjasama terhadap penayangan iklan di blog dan bagaimana Ketentuan hukum Islam terhadap akad kerjasama penayangan iklan di blog. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme iklan Google Adsense dalam Blog, implementasi akad dalam penayangan iklan Google Adsense dalam Blog, dan tinjauan hukum Islam terhadap akad penayangan iklan Google Adsense dalam Blog. Jenis penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang telah diperoleh selama penelitian dengan cara mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan dan wawancara dengan publisher dan google adsense. Hasil penelitian itu kemudian ditelaah dengan menggunakan teknik deskriptif verifikatif dengan pola pikir induktif, pola pikir ini dipakai untuk menganalisis data khusus berdasarkan kenyataan-kenyataan dari hasil riset kemudian diambil kesimpulan yang bersifat umum. Yang mengungkapkan kenyataan kenyataan dari hasil penelitian. Hasil penelitian ini menerangkan bahwa Akad kerjasama antara Publisher dan Google Adsense atas penayangan iklan dalam blog tidak sah menurut tinjuan hukum Islam, karena tidak memenuhi beberapa syarat akad syirkah yaitu berserikat dalam hal yang memungkinkan tidak terhindarnya hal yang diharamkan, dan dari sisi objek akadnya pun tidak dapat diketahui bahwa iklan yang akan ditayangkan nantinya bertentangan atau tidak dengan hukum Islam, dan hal ini jelas mengandung unsur gharar (spekulatif), yang akan mengakibatkan cederanya prinsip ‘an taradhin (saling ridho/suka sama suka) antara penjual dan pembeli.Kata Kunci: Iklan, Google Adsense, Publisher, Syirkah


Author(s):  
Sri Apriliyani ◽  
Zaini Abdul Malik ◽  
Maman Surahman

Abstarct. The role of zakat is very important, for that the amil zakat institution is a mandate of responsibility in managing zakat. The purpose of this study was to determine, Firstly the Role of Zakat in Increasing Empowerment, Secondly the Role of the Amil Zakat Institution, Infaq and Sadaqah Muhammadiyah Banjarnegara in enhancing empowerment in carrying out its programs relating to the economic empowerment of the people, especially the poor.       The type of data analysis used in this study is a qualitative descriptive analysis, with field research specifications. The results of this study indicate that the role of the Amil zakat, infaq and shadaqah institutions in improving the economy of the poor is to use productive zakat funds as a program in the form of venture capital distributed by the LAZISMU Banjarnegara. And there is a change in economic improvement mustahiq after getting productive zakat funds with the qharhul hasan contract (benevolent loans).        Keywords: Productive Zakat, LAZ Role, Economy, Economic EmpowermentAbstraks. Peran zakat sangat penting, untuk itu lembaga amil zakat merupakan amanah tanggung jawab dalam pengelolaan zakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, Pertama Peran Zakat dalam peningkatan pemberdayaan, Kedua Peran Lembaga Amil Zakat, infaq dan Shadaqah Muhammadiyah Banjarnegara dalam peningkatan pemberdayaan melaksanakan programnya yang berkaitan dengan pemberdayaan ekonomi umat khususnya kaum dhuafa.        Jenis analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, dengan spesifikasi penelitian field research (penelitian lapangan). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peran dari Lembaga Amil zakat, infaq dan shadaqah dalam meningkatkan perekonomian kaum dhuafa yaitu dengan memanfaatkan dana zakat produktif salah satu program dalam bentuk modal usaha yang disalurkan oleh pihak LAZISMU Banjarnegara. Dan adanya perubahan peningkatan ekonomi mustahiq setelah mendapatkan dana zakat produktif dengan akad qharhul hasan (pinjaman kebajikan).        Kata kunci : Zakat produktif, Peran LAZ, Perekonomian, Pemberdayaan Ekonomi


Author(s):  
Ramdaniar Eka Syirfana ◽  
Neneng Nurhasanah ◽  
Mohamad Andri Ibrahim

Abstract. The difference of opinion regarding interest whether including usury or not is very diverse and very sharp, there are those who think it is can and some who think it is can not. The difference is related to understanding illat. Placement on the chronology of the decline of usury verses is one of the points that determine a ulama's final opinion on bank interest. Similarly, Dawam Rahardjo whose opinion is different from most scholars.Based on these problems, the formulation of the problem and the purpose of this study is to Know How the Law of Islamic Law about Interest. M. Dawam Rahardjo's view of interest. And a review or criticism of Muamalah's Jurisprudence towards the opinion of M. Dawam Rahardjo regarding interest. The method of this research is qualitative, and data collection uses the documentation method by finding and studying books or other sources such as previous research or other sources relating to interest. The results of this study note that (1) Interest is in addition to the principal loan. Contrary to QS. Ar-Rum: 39 & QS. Al-Baqarah: 279. (2) The element of volunteerism as a reason for allowing interest is contrary to the QS. An-Nisa: 161 (3) Inflation as a reason for allowing interest is contrary to. QS. Ar-Rum: 39 (4) Ad'afan muda'afan in interest is contrary to the QS. Al-Baqarah: 278.Keywords: Dawam Rahardjo, Interest, Muamalah Fiqh, UsuryPerbedaan pendapat mengenai bunga bank apakah termasuk riba atau bukan sangat beragam dan sangat tajam, ada yang berpendapat boleh dan ada yang berpendapat tidak boleh. Perbedaan tersebut berkaitan dengan pemahaman illat hukum. Penempatan terhadap kronologis turunnya ayat riba merupakan satu diantara poin yang menentukan suatu pendapat akhir ulama tentang bunga bank. Sama halnya dengan Dawam Rahardjo yang pendapatnya berbeda dengan ulama kebanyakan.Berdasarkan permasalahan tersebut maka rumusan masalah dan tujuan dari penelitian ini adalah Untuk Mengetahui Bagaimana Hukum Fikih Muamalah tentang Bunga Bank. Pandangan M. Dawam Rahardjo mengenai Bunga Bank. Dan Tinjauan atau Kritik Fikih Muamalah terhadap Pendapat M. Dawam Rahardjo mengenai Bunga Bank. Metode penelitian ini adalah kualitatif, dan pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dengan mencari dan mempelajari buku-buku ataupun sumber lain seperti penelitian terdahulu ataupun sumber lainnya yang berkaitan dengan bunga bank. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa Bunga Bank menurut Hukum Fikih Muamalah haram karena memiliki persamaan ilat hukum dengan riba. Bunga Bank menurut M. Dawam Rahardjo boleh karena beliau lebih melihat dari sisi moralitas, ayat pelarangan riba beliau lebih menekankan pada pelarangan berlipat ganda. Tinjauan atau Kritik Hukum Fikih Muamalah terhadap Pendapat M. Dawam Rahardjo mengenai Bunga Bank, yaitu beliau tidak mengemukakan bagaimana persamaan bunga bank dan interest menurut beliau.Kata Kunci: Dawam Rahardjo, Bunga Bank, Fikih Muamalah, Riba


Author(s):  
Ghina Safira Nurfikri ◽  
Sandy Rizki Febriadi ◽  
Popon Sri Susilawati

Abstract. In Indonesia, industrial growth and development should be balanced also with knowledge of basic ethics in doing business according to Islam. So that the establishment of a complete and whole-hearted Islamic economic system can be carried out and God willing will lead to a new economic era for Muslims who are currently in a helpless and backward state. Lack of information circulating in the community can cause perversions and misperceptions in its implementation. The purpose of this study is to determine the level of understanding of clothing traders towards Islamic marketing ethics in the Sayati Village, Bandung Regency. This type of research is a quantitative-descriptive study in which the data collected in the form of words in the form of documents and interviews aimed at describing the ethics of sharia marketing among clothing traders in Sayati Village, Bandung Regency. The results showed that, clothing traders in Sayati Village, Bandung Regency were able to explain the Ethics of Islamic Marketing. Keywords: Sharia Marketing Ethics, Level of Understanding, Muslim Clothing Traders Abstrak, Di Indonesia, tumbuh kembang industri seharusnya diimbangi juga dengan pengetahuan tentang etika dasar dalam berbisnis menurut Islam. Sehingga penegakan sistem ekonomi Islam yang lengkap dan sepenuh hati dapat terlaksana dan insya Allah akan mengantar ke suatu era ekonomi baru bagi umat Islam yang saat ini dalam keadaan tak berdaya dan terbelakang. Kurangnya informasi yang beredar di masyarakat dapat menimbulkan penyimpangan dan kesalahaan persepsi dalam pelaksanaannya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman pedagang pakaian terhadap etika pemasaran Islam di Desa Sayati Kabupaten Bandung. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif dimana data yang dikumpulkan berupa kata-kata dalam bentuk dokumen dan wawancara yang bertujuan untuk mendeksripsikan etika pemasaran syariah di kalangan pedagang pakaian di Desa Sayati Kabupaten Bandung. Hasil penelitian menunjukan bahwa, pedagang pakaian di Desa Sayati Kabupaten Bandung sudah dapat menjelaskan Etika Pemasaran Islam. Kata Kunci: Etika Pemasaran Syariah, Tingkat Pemahaman, Pedagang Pakaian Muslim 


Author(s):  
Nur'aeni Nasifah ◽  
Siska Lis Sulistiani ◽  
Yayat Rahmat Hidayat

Abstract. Sale and purchase is transaction that often done by individual or group because there is a transfer of ownership between goods and assets. In practice, sale and purchase is not only done by face to face but also can be done online, as in the case of the sale and purchase of suppliers data at Agen Fashion. This study aims to find out how the transaction practice is and how Islamic law and ITE Law point of view are, whether it is accordance to the laws or not. This research uses qualitative method with normative juridical approach and literature study. The main sources in this study are secondary data that support this research, such as Alquran, Hadith, and the ITE Law. The interviews as data collection techniques are conducted as supplementary data. The analytical method used is descriptive analysis. The results of this study are the transaction is not  accordance with the terms of sale and purchase in Islamic law because there is a lack of clarity (gharar) on the quality of the object and is not accordance as well as the clause no. 9 of the ITE Law because the seller did not explain the object completely.Keywords: Sale and Purchase, Islamic Law, ITE Law, GhararAbstrak. Jual beli merupakan bentuk transaksi yang sering dilakukan oleh tiap individu atau kelompok karena dalam jual beli terdapat perpindahan kepemilikan antara barang dan harta untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pada praktiknya, jual beli tidak hanya dilakukan secara bertatap muka melainkan dapat dilakukan secara online, seperti halnya pada jual beli data supplier di Agen Fashion. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana praktik jual beli data supplier di Agen Fashion serta bagaimana hukum Islam dan Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik memandang praktik jual beli data supplier tersebut, apakah telah sesuai dengan hukum yang menjadi pisau analisis dalam penelitian ini atau belum. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan yuridis normatif dan studi kepustakaan. Sumber utama dalam penelitian ini adalah data sekunder yang mendukung penelitian ini, yaitu Alquran, Hadis, dan UU ITE. Sedangkan teknik pengumpulan data berupa wawancara dilakukan sebagai data pelengkap. Metode analisis yang digunakan yaitu descriptive analysis. Hasil dari penelitian ini adalah transaksi yang terjadi di Agen Fashion tidak sesuai dengan syarat jual beli dalam hukum Islam karena terdapat ketidakjelasan (gharar) pada kualitas objek transaksi, dan tidak sesuai dengan Pasal 9 dalam UU ITE karena pelaku usaha tidak menjelaskan secara lengkap terkait objek yang ditawarkan.Kata Kunci: Jual Beli, Hukum Islam, UU ITE, Gharar


Author(s):  
Yohan Sah ◽  
Eva Fauziah ◽  
Panji Adam Agus Putra

Abstaract. Arisan with lottery number system is a type of arisan that uses the draw method to determine the winner of the arisan and agrees on the basis of the lottery that comes out by mutual agreement. However, the fulfillment of needs that must be met immediately makes some people try to get funding sources quickly, and of course in ways that are easier to go. The practice of exchanging arisan lottery numbers by PKK Kelurahan Cikawao Village is one way to be able to meet their needs. This study aims to determine the practice of exchanging arisan lottery numbers in Cikawao Village and to know the muamalah fiqh review of arisan lottery exchange numbers. This type of research is field research (field reseach) which is a type of research by collecting data at the place of the research problem. In this study using the method of observation, interviews, and literature study. After it is collected, processed and analyzed so that a conclusion can be drawn. From the results of research the practice of exchanging the social gathering numbers in terms of the contract is not justified based on the review of muamalah fiqh, because in the practice of exchanging, there is an agreement on overpayment at the time of the contract and this is called the practice of usury, so the practice of swapping lottery numbers This social gathering is forbidden / canceled.Keywords: Arisan, qard, Buy and SaleAbstrak. Arisan dengan sistem nomor undian adalah suatu jenis arisan yang menggunakan metode pengundian untuk menetapkan pemenang arisan dan menyepakatinya berdasarkan undian yang keluar atas kesepakatan bersama. Akan  tetapi, adanya  pemenuhan  kebutuhan yang  harus  segera dipenuhi membuat sebagian orang berusahan untuk mendapatkan sumber dana dengan cepat, dan tentu saja dengan cara yang lebih mudah untuk ditempuh. Praktik tukar menukar nomor undian arisan oleh ibu-ibu PKK Kelurahan Cikawao inilah yang menjadi salah satu cara untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui praktik tukar menukar nomor undian arisan di Kelurahan Cikawao dan untuk mengetahui tinjauan fikih muamalah terhadap tukar menukar nomor undian arisan. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reseach) yaitu jenis penelitian dengan cara mengumpulkan data di tempat terjadinya permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi pustaka. Setelah itu dikumpulkan, diolah dan dianalisis sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan. Dari hasil penelitian Praktik tukar-menukar nomor arisan tersebut dari segi akadnya tidak dibenarkan berdasarkan tinjauan fikih muamalah, karena dalam praktik tukar-menukar tersebut, terdapat kesepakatan kelebihan pembayaran pada saat akad dan hal ini dinamakan dengan praktik riba, sehingga praktik tukar-menukar nomor undian arisan ini hukumnya haram/batal.Kata Kunci: Arisan, qard, jual beli


Author(s):  
Hawa Rumatiga ◽  
Panji Adam Agus Putra

Abstarct. As technology develops, there are various business opportunities that require online-based services, two of which are Gojek and Grab. Both of these applications are known to only be used to provide passenger shuttle services, food, and etc. But lately many drivers are using their idle accounts for resale, even though the account is not entirely theirs and there is an agreement that has been agreed by the online motorcycle taxi partners / drivers with Gojek and Grab companies. This causes the occurrence of uncertainty and can pose a risk to the buyer, or can be said to contain Gharar so that it causes non-fulfillment of conditions in the sale and purchase transaction.The purpose of this study was to determine the form of gharar according to Islamic law, the practice of buying and selling online ojek accounts, and a review of Islamic law on the buying and selling practices of Gojek and Grab online ojek accounts.This research is a qualitative research. Data obtained from field data sources and library research sources were analyzed and compiled by descriptive analysis.The results showed that, the requirements in buying and selling transactions are things that must be fulfilled in Islamic law, the sale and purchase of an online motorcycle taxi account should not be done because it will pose a risk to the seller and the buyer. Keywords: Islamic Law, Buying and Selling, Ojek Accounts Online. Abstrak. Seiring berkembangnya teknologi munculah berbagai peluang bisnis yang memerlukan layanan berbasis online, dua diantaranya yaitu Gojek dan Grab. Kedua aplikasi ini diketahui hanya digunakan untuk memberikan layanan jasa antar jemput penumpang, makanan, dan sejenisnya. Namun belakangan ini banyak driver yang memanfaatkan akun mereka yang menganggur untuk dijual kembali, padahal akun tersebut bukan sepenuhnya milik mereka dan adanya perjanjian yang telah disepakati oleh mitra/driver ojol ini dengan perusahaan Gojek maupun Grab. Hal ini menyebabkan terjadinya ketidak jelasan dan dapat memberikan resiko kepada pembeli, atau dapat dikatakan mengandung Gharar sehingga menyebabkan tidak terpenuhinya syarat dalam transaksi jual beli. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk gharar menurut hukum Islam, praktek jual beli akun ojek online, dan tinjauan hukum Islam terhadap praktek jual beli akun ojek online Gojek dan Grab. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data yang diperoleh dari sumber data lapangan (field research) dan sumber data kepustakaan (Library research) dianalisis dan disusun secara deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukan bahwa,       syarat dalam transaksi jual beli  merupakan hal yang wajib dipenuhi dalam hukum Islam, jual beli akun ojek online sebaiknya tidak dilakukan karena akan menimbulkan risiko kepada pejual maupun pembeli. Kata Kunci: Hukum Islam, Jual Beli, Akun Ojek Online.


Author(s):  
Windy Agustiani Lestari ◽  
M. Roji Iskandar ◽  
Panji Adam Agus Putra

Abstract. Fatwa is a law to solve a problem. The Indonesian Council of Ulama made a fatwa that was Hospital Guidelines Based On The Principles Of Sharia Law. One of the Islamic hospitals in Bandung has also received a certificate of sharia was the Bandung Al Islam Hospital. If an islamic hospitals wants to get a certificate of sharia, then the hospital must do all provisions of Islamic Hospital Guidelines Based On The Principles of Sharia Law. But Bandung Al Islam Hospital Has a problem. The hospital is cooperating with BPJS or Indonesian National Health Care Insurance. Indonesian Ulama Council said that the BPJS had not sharia. The purpose of this thesis is to find out how to use the BPJS at the hospital certified sharia. This thesis use quantitative methods. Data collection techniques include observation, interviews, and documentaries. And the research approach use Normatve Yuridis research. The results of research on Bandung Al Islam Hospital is the hospital has a difference with The Hospital Guidelines Based On The Principles Of Sharia Law because the BPJS has not doing assharia principles. The BPJS has riba and gharar.Keywords:     The Hospital Guidelines Based On The Principles Of Sharia Law, Islamic Hospital, BPJS. Abstrak. Fatwa merupakan sebuah upaya ulama untuk merespon masalah yang dihadapi masyarakat yang memerlukan keputusan hukum. MUI mengeluarkan sebuah Fatwa tentang Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Berdasarkan Prinsip Syariah. Salah satu rumah sakit islam di Bandung yang sudah mendapatkan sertifikasi syariah yaitu Rumah Sakit Al Islam Bandung. sebagaimana diharuskan apabila rumah sakit ingin mendapatkan sertifikasi syariah, maka rumah sakit tersebut harus memenuhi ketentuan yang ada dalam isi fatwa pedoman penyelenggaraan rumah sakit syariah. Akan tetapi ada satu hal yang tidak sesuai dengan isi fatwa tersebut yaitu rumah sakit bekerjasama dengan BPJS. Sedangkan menurut keputusan Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa MUI se-Indonesia ke-5, bahwa BPJS tidak sesuai dengan prinsip syariah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penggunaan BPJS terhadap rumah sakit bersertifikasi syariah. Jenis metode penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif. Sumber data menggunakan data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data adalah  observasi, wawancara, dokumentasi. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan penelitian Yuridis Normatif. Hasil penelitian  pada Rumah Sakit Al Islam Bandung terdapat ketidaksesuaian dengan isi fatwa Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Syariah. Karena BPJS masih belum menerapkan sesuai dengan prinsip syariah. Yaitu terdapat riba dan gharar.Kata Kunci:   Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Syariah, Rumah Sakit Syariah, BPJS.


Author(s):  
Muhammad Shaleh Avif ◽  
Amrullah Hayatudin ◽  
Panji Adam

Abstract. Exchange of money in muamalah fiqh is called Al-Sharf which is a sale and purchase agreement. This is as happened in Jalan Merdeka, Bandung City, a business that exchanges money that is rife before Idul Fitri. The Indonesian Ulema Council regulates the sale and purchase of currencies (Al-Sharf) in Fatwa Number 28 / DSN-MUI / III / 2002 concerning Currency Trading (Al-Sharf). In this case the authors formulate a problem with the aim of knowing the practice of money exchange services on Jalan Merdeka Bandung and also to find out the Fatwa Analysis of the National Sharia Council of the Indonesian Ulema Council No 28 / DSN-MUI / III / 2002 Concerning Currency Trading (Al-Sharf) Against Money Exchange Services on Jalan Merdeka Bandung.The method in this study is a qualitative method with a descriptive analysis approach. The object of this study is the primary data source in the form of interviews and secondary data sources in the form of books, journals and other literature. Data collection techniques in the form of observation and interviews.The National Sharia Council has kicked the need to establish a fatwa on Al-sharf to be used as a guideline in currency trading transactions. In practice, the exchange of Rp 100,000 can be exchanged with Rp. 2,000 denominations. Currency trading activities carried out on Jalan Merdeka Bandung are in conflict with the DSN-MUI Fatwa on point three, that is, if the value is different then the law is usury  Abstrak.Tukar-menukar uang dalam fiqih muamalah dinamakan Al-Sharf yang merupakan akad jual beli uang. Hal ini sebagaimana terjadi di Jalan Merdeka Kota Bandung, bisnis penukaran uang yang marak terjadi menjelang Idul Fitri. Majelis Ulama Indonesia mengatur jual beli mata uang (Al-Sharf) dalam Fatwa Nomor 28/DSN-MUI/III/2002 Tentang Jual Beli Mata Uang (Al-Sharf). Dalam hal ini penulis merumuskan masalah dengan tujuan Untuk mengetahui Praktik Jasa Penukaran Uang di Jalan Merdeka Bandung dan juga untuk mengetahui Analisis Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No 28/DSN-MUI/III/2002 Tentang Jual Beli Mata Uang (Al-Sharf) Terhadap Jasa Penukaran Uang di Jalan Merdeka Bandung.Metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Objek penelitian ini adalah sumber data primer berupa wawancara dan sumber data sekunder berupa buku, jurnal dan literatur lainnya. Teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara.Dewan Syariah Nasional memendang perlu menetapkan fatwa tentang Al-sharf untuk dijadikan pedoman dalam transaksi jual beli mata uang. Pada praktinya penukaran uang Rp 100.000 dapat ditukar dengan pecahan Rp 2.000 sebanyak 45 lembar. Kegiatan jual beli mata uang yang dilakukan di Jalan Merdeka Bandung bertentangan dengan Fatwa  DSN-MUI pada point tiga, yaitu jika nilainya berbeda maka hukumnya riba.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document