Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

58
(FIVE YEARS 38)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Bina Sarana Informatika

2655-5433, 2087-0086

2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 151-158
Author(s):  
Alexander Fiandre Readi ◽  
Jessica Christina ◽  
Myrza Rahmanita ◽  
Fetty Asmaniati

Abstrak Pariwisata kreatif merupakan bentuk pariwisata alternatif yang prospektif untuk dikembangkan di Desa Sedari. Penelitian yang ada menunjukkan bahwa daya tarik utama kawasan hutan mangrove selama ini semata pemandangan yang cenderung tidak melibatkan partisipasi dan pengalaman wisatawan dalam kegiatan pariwisata. Hal ini mengindikasikan potensi yang ada belum sepenuhnya termanfaatkan optimal. Terlebih kegiatan pariwisata ditunda dan dihentikan sementara dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk mencegah meluasnya penyebaran pandemi COVID-19. Tujuan penelitian ini mengeksplorasi potensi pariwisata kreatif kawasan hutan mangrove di Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan eksploratif. Data primer dan sekunder diperoleh melalui wawancara serta studi pustaka. Penelitian ini menemukan bahwa (1) Hutan mangrove Desa Sedari memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata kreatif; (2) Pengembangan ke arah pariwisata kreatif baru dimulai pada tahun 2021 namun belum terlaksana optimal dimana belum ada pengelolaan, pengelola maupun program yang terencana baik. (3) Bentuk pariwisata kreatif yang dapat dikembangkan di kawasan hutan mangrove, diantaranya birdwatching, pengolahan produk berbasis mangrove, maupun kegiatan wisata yang melibatkan partisipasi aktif wisatawan, juga kerjasama wisatawan dengan masyarakat lokal dan pengelola kawasan hutan mangrove. Penelitian ini merekomendasikan dilakukannya renovasi dan revitalisasi sejumlah infrastruktur fisik kawasan hutan mangrove untuk pengembangan kegiatan pariwisata kreatif, peningkatan kompetensi dan kualifikasi sumber daya manusia pariwisata serta penguatan kemitraan kerja diantara para pemangku kepentingan terkait. Kata Kunci: pariwisata kreatif, partisipasi aktif, hutan mangrove, desa sedari, pandemi COVID-19 Explorative Study of the Creative Tourism Potential of the Mangrove Forest Area Sedari Village, Cibuaya District, Karawang Regency, West Java Abstract Creative tourism is an alternative tourism that is prospective to be developed in Sedari Village. Existing research shows that the main tourist attraction of mangrove forest area in Sedari Village so far is mere the scenery which tends not to involve the participation and experience of tourists within the tourism activities. This indicates that the existing potential has not yet fully utilized. Moreover, tourism activities were temporarily postponed and stopped during the Public Activity Restrictions (PPKM) that carried out to prevent the spread of the COVID-19 pandemic. The purpose of this study was to explore the creative tourism potential of mangrove forest area in Sedari Village, Cibuaya District, Karawang Regency, West Java Province, Indonesia. This study utilised descriptive research method with exploratory approach. Primary and secondary data were obtained through interviews and literature study. This study found that (1) The mangrove forest of Sedari Village has the potential for the development of creative tourism; (2) Development towards creative tourism has not yet optimally implemented. It was just started in 2021 that there are no well-planned programs, managers nor management. At present; (3) Types of creative tourism can be developed in Sedari mangrove forest areas, including birdwatching, processing mangrove based tourism products; tourism activities involving tourist active participation, as well as tourist cooperation with local communities and mangrove forest area managers. This study recommends for the renovation and revitalization of a number of physical infrastructures for the development of creative tourism activities; the enhancement of tourism human resources qualifications and competencies; as well as strengthening the working partnership amongst relevant stakeholders. Keywords: creative tourism, active participation, mangrove forest, sedari village, pandemic COVID-19


2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 159-165
Author(s):  
R. Jati Nurcahyo ◽  
Yulianto Yulianto

                                                                      Abstrak Wayang adalah salah satu jenis kebudayaan Indonesia yang sampai saat ini masih eksis karena didalamnya mengandung nilai-nilai positif dan memberikan tambahan wawasan pada setiap pertunjukan dari tokoh yang diperankannya, meskipun dalam rentang waktu dan perkembangan, Masih kurang minat masyarakat utamanya genarasi mudah mempelajari dan menghayati, mendalami seni wayang untuk dipertunjukan ke masyarakat, bahkan seni budaya pertunjukan tradisional wayang ini secara dinamis berkembang mengikuti kemajuan zaman dengan berbagai variasi pertunjukan . Tujuan penelitian untuk mengetahui nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam setiap cerita pertunjukkan tradisional wayang. Metode penelitian menggunakan analisis kualitatif dengan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, studi pustaka, pengamatan langsung dan dokumentasi berupa data informan atau nara sumber yaitu Ki Hadi Sutoyo. Hasil penelitian menemukan terdapat nilai-nilai budaya yang terkandung dalam pertunjukkan tradisional wayang yaitu Nilai Religius, Nilai Pendidikan, Nilai Kebangsaan dan Nilai Kepemimpinan. Kata Kunci : Nilai Budaya, Wayang, Pertunjukan Explore Cultural Values Contained In Wayang Traditional Show Abstract Puppet is one of the Indonesian culture which still exists up to present because it reflects positive values and gives additional knowledge from the characters in its stage performances. From time to time, puppet traditional stage art dynamically changes depending on the actual contexts follows within. There is still a lack of interest from the community, especially the generation that is easy to learn and appreciate, deepening the art of wayang to be show to the public, even this traditional cultural art of wayang performance is dynamically developing following the times with various variation of performances. The data collection techniques are by interviews, literature reviews, direct observation, and documentations data the main source Ki Hadi Sutoyo. Result of the research finds out that the cultural values in the puppet traditional arts are religious value, education value, national value, and leadership value. Keywords: Cultural Values, Puppet, Show                                                      


2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 131-141
Author(s):  
Yani Sri Mulyani

Abstrak E-commerce merupakan solusi bagi pelaku usaha mikro, kecil serta menengah dalam menjalankan bisnisnya di tengah pademi covid-19 karena UMKM merupakan sektor ekonomi kreatif yang terserang  dampaknya. Tujuan dari riset ini adalah untuk mengetahui bahwa peranan  E-commerce sangatlah mendukung bagi kelangsungan hidup bisnis pelaku UMKM dan dalam mengembangkan industri pariwisata di Tasikmalaya .Populasi atau sample yang diambil sebanyak 10 UMKM yang ada di Tasikmalaya yang tersebar di Kota dan Kabupaten  Tasikmalaya dengan beragam jenis usaha bisnisnya. Metode yang dipakai adalah kualitatif deskritif dimana peneliti  mewawancarai pemilik UMKM melalui media sosial dikarenakan maasih pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat  (PPKM) sehingga tidak memungkinkan untuk mewawancarai pemilik UMKM secara langsung. metode penelitian ini dihitung berapa presentase penjualan yang didapat pelaku UMKM. Hasil dari penelitian selama bulan Mei  sampai dengan bulan Oktober 2020 bahwa presentasi dapat dilihat meningkat dibulan Juni 11,3 % sd 21,2% ,rata-rata menurun  di bulan Juli sd Agustus 9,5 % s.d  15,6% dari bulan September ke Oktober  dan rata-rata naiknya diangka 15 % sd 42,5%.Hal ini menunjukan bahwa E-commerce  menjadi solusi bagi pelaku UMKM ditengah masa pademi covid-19 dan merupakan upaya untuk mengembangkan industri pariwisata  . Hal itu dapat  mengurangi budget pemasaran yang mana kemudahan dan kecanggihan tekhnologi  dalam menyampaikan informasi  tentang barang dan jasa yang langsung dialamatkan  ke tangan konsumen.Sehingga komsumen atau pembeli tinggal memesan dari rumah dan barang langsung diantar ke rumah sesuai pesanan. Kata kunci:  E-commerce, UMKM,  Pademi Covid 19, industri pariwisata Abstract E-commerce is a solution for micro, small and medium businesses in running their business in the midst of the COVID-19 pandemic because MSMEs are one of the creative economic sectors that have been affected. The purpose of this study is to find out that the role of E-commerce is very supportive for the survival of MSME business actors and in developing the tourism industry in Tasikmalaya. The population or sample taken is 10 MSMEs in Tasikmalaya which are spread in the City and District of Tasikmalaya with various types of businesses. his business. The method used is descriptive qualitative where researchers interview MSME owners through social media because there are still restrictions on community activities (PPKM) so it is not possible to interview MSME owners directly. This research method calculates the percentage of sales obtained by MSME actors. The results of the research during May to October 2020 that the presentation can be seen increasing in June 11.3% to 21.2%, the average decreased in July to August 9.5% to 15.6% from September to October and the average increase was 15% to 42.5%. This shows that E-commerce is a solution for MSME players in the midst of the COVID-19 pandemic and is an effort to develop the tourism industry. This can reduce the marketing budget where the ease and sophistication of technology in conveying information about goods and services are directly addressed to consumers. Keywords: E-commerce,UMKM, Covid 19 pandemic, tourism industry. 


2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 142-150
Author(s):  
Wisnu Hadi ◽  
Atun Yulianto

Abstrak - Dalam dunia pariwisata banyak sekali jenis-jenis wisata salah satunya Sport Tourism atau wisata olah raga. Kabupaten Sleman salah satu contoh mempunyai potensi wisata alam yang dapat dipetakan untuk wisata olah raga atau sport tourism. Pada masa pandemi covid-19 dan pembatasan sosial terdapat kecenderungan masyarakat memanfaatkan waktu untuk berolahraga dengan tujuan meningkatkan imun, seperti jalan sehat, lari ataupun bersepeda ke spot-spot wisata yang tersebar diwilayah Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali potensi wisata di Kabupaten Sleman sudah menyediakan fasilitas Sport Tourism. Dalam penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif ini, peneliti mengangkat potensi wisata alam di Kabupaten Sleman yang memiliki wahana sport tourism. Hasilnya didapatkan data bahwa disisi utara terdapat lereng gunung Merapi tepatnya di bukit Klangon yang telah dikembangkan wisata olahraga berupa Mountain Bike untuk ajang kejuaraan lokal maupun tingkat nasional. Destinasi dikawasan wisata candi prambanan juga banyak digunakan untuk event nasional dan internasioanal sebagai wisata olah raga seperti marathon, road bike, jalan sehat, sepeda santai dan yoga. Disisi barat pada aliran sungai Progo yang mengalir di wilayah Kabupaten Sleman sudah dimanfaatkan juga untuk sport tourism olah raga arung jeram dan pada aliran sungai Opak di obyek wisata Lava Bantal Berbah Sleman juga digunakan untuk wisata river tubing dan sepeda santai. Kawasan lain yang tidak kalah menarik dalam mengembangkan sport tourism adalah perbukitan yang ada kecamatan Prambanan Sleman. Kawasan ini berada disisi timur Yogyakarta yang memiliki banyak destinasi wisata baik alam maupun sejarah seperti Candi Boko, Tebing Breksi dan Spot Riyadi.  Kawasan wisata ini masih dapat dikembangkan lagi untuk kegiatan wisata olahraga yang menarik wisatawan baik nasional maupun internsional, seperti sport lari lintas alam, marathon, mountain bike, sepeda santai dan jalan santai dengan menjelajahi rute perbukitan yang melewati obyek wisata tersebut. Kata Kunci : Potensi, Wisata Alam, Sport Tourism Abstract – In the world of tourism, there are many types of tourism, one of which is sport tourism. One example of Sleman Regency has the potential for natural tourism that can be mapped for sports tourism or sport tourism. During the COVID-19 pandemic and social restrictions, there is a tendency for people to use their time to exercise with the aim of increasing their immunity, such as healthy walks, running or cycling to tourist spots spread across the Yogyakarta area. The purpose of this research is to explore the tourism potential in Sleman Regency which has provided Sport Tourism facilities. In this qualitative descriptive study, the researcher raised the potential of natural tourism in Sleman Regency which has a sport tourism vehicle. The results obtained data that on the north side there is a slope of Mount Merapi, precisely on the Klangon hill, which has developed sports tourism in the form of Mountain Bikes for local and national championship events. Destinations in the Prambanan temple area are also widely used for national and international events as sports tourism such as marathons, road bikes, healthy walks, relaxing bicycles and yoga. On the west side, the Progo river that flows in the Sleman Regency area has also been used for sport tourism, white water rafting and the Opak river at the Lava Pillow Berbah tourism object, Sleman is also used for river tubing and relaxing bicycles. Another area that is no less interesting in developing sport tourism is the hills in the Prambanan sub-district of Sleman. This area is located on the east side of Yogyakarta which has many natural and historical tourist destinations such as Boko Temple, Breksi Cliff and Riyadi Spot. This tourist area can still be developed again for sports tourism activities that attract both national and international tourists, such as cross-country running sports, marathons, mountain bikes, leisurely bicycles and leisurely walks by exploring hilly routes that pass through these attractions.Keyword : Potential, Nature Tourism, Sport Tourism


2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 106-114
Author(s):  
Nurul Sukma Lestari ◽  
Jessica Glory Aprillia

Abstrak Makanan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan Pariwisata di suatu daerah.  Banyak wisatawan yang datang ke suatu daerah karena ingin mencoba makanan khas dari daerah tersebut.  Indonesia kaya akan makanan khas dari tiap daerah, salah satunya adalah Tauco. Tauco merupakan ikonik dari Kota Cianjur. Tauco adalah makanan berfermentasi yang berfungsi sebagai bumbu dalam masakan.  Dengan seiring jaman, bangsa Cina yang tinggal dan menetap mulai memperkenalkan Tauco kepada masyarakat setempat.  Tetapi karena rasa asli Tauco kurang digemari oleh masyarakat setempat, maka rasa Tauco mulai mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan rasa yang dikenal oleh masyarakat setempat.  Perlu untuk mengetahui jejak sejarah dari tiap makanan tradisional agar kita dapat menjaga dan melestarikan serta memperkenalkan ke dunia luar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejarah dari Tauco, cara pembuatan tauco dan bagaimana eksistesinya saat ini.  Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan melakukan pengumpulan data dengan cara wawancara, kuisioner dan studi literatur.  Nara sumber adalah pemilik pabrik tauco yang merupakan keturunan keempat dari generasinya dan pemilik rumah makan yang sudah berkecimpung di dunia restoran selama 68 tahun. Sedangkan untuk responden kuisioner didapatkan 100 orang yang berasal dari berbagai kota.  Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa Tauco dibawa pertama kali ke kota Cianjur oleh bangsa Tiongkok (China) pada masa penjajahan Belanda yang kemudian berasimilasi dengan rasa lokal sehingga dapat diterima dan disenangi oleh masyarakat. Cara pembuatan masih menggunakan cara tradisional, terutama proses pengeringan yang masih menggunakan sinar matahari, menggunakan kendi tanah liat yang sudah berumur ratusan tahun dan cara pemasakan yang manggunakan kayu bakar.  Sedangkan eksistensi tauco sampai saat ini masih banyak berada di generasi tua.  Karenanya disarankan untuk lebih memperkenalkan masakan tradisional seperti tauco kepada generasi muda, bisa melalui seminar atau pengetahuan tambahan yang diberikan di sekolah.  Agar generasi muda dapat mengenal, menyukai dan ikut menjaga masakan khas daerahnya. Keyword : Tauco, Makanan Khas, Asimilasi  Abstract Food is one way to increase tourism. Because sometimes tourists come to specific area because they want to try special foods from that area. Indonesia is rich in specialties from each region, one of which is Tauco. Tauco is an iconic of Cianjur. Tauco is a fermented food that serves as a spice in cooking. Derived from soybeans through a long process because it still uses the traditional method so that it becomes a cooking spice that can be used to cook various kinds of food ingredients such as fish, vegetables, chicken, and many more. The purpose of this research is to know the history of Tauco, how to make tauco and how it exists today. The research method used is qualitative and performs data collection by interviews, questionnaires and literature studies. The resource person is a tauco factory owner who is the fourth descendant of his generation and a restaurant owner who has been in the restaurant world for 68 years. Meanwhile, for the questionnaire respondents, it was found that 100 people came from various cities. The results of this study found that Tauco was first brought to the city of Cianjur by the Chinese during the Dutch colonial period which then assimilated it with a local taste so that it could be accepted and liked by the community. The manufacturing method still uses traditional methods, especially the drying process which still uses sunlight, using a clay jug that is hundreds of years old and the cooking method using firewood. Meanwhile, the existence of tauco is still in the older generation. Therefore, it is advisable to introduce more traditional dishes such as tauco to the younger generation, through seminars or additional knowledge given at school. So that the younger generation can get to know, like and take part in preserving their regional specialties. Keyword:  Tauco, Specialty Food, Assimilation


2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 89-96
Author(s):  
Teguh Iman Pribadi ◽  
Dadang Suganda ◽  
Kurniawan Saefullah

Abstrak Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan budaya dan kearifan lokal. Dengan keanekaragaman yang dimiliki, maka sangat memungkinkan untuk dikembangakan sebuah konsep pariwisata, yaitu pariwisata budaya. Salah satu destinasi pariwisata di Indonesia yang masih mempertahankan budaya dan kearifan lokal adalah Kampung Sasak Ende, Lombok Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi nilai-nilai kearifan lokal yang masih dijunjung tinggi oleh masyarakat suku Sasak di Kampung Sasak Ende dan menganalisis bagaimana nilai-nilai kearifan lokal tersebut dapat diinkorporasikan dalam pengembangan pariwisata budaya di kawasan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang dianalisis merupakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi wilayah dan wawancara mendalam kepada masyarakat lokal, ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), dan pengelola destinasi pariwisata di Kampung Sasak Ende. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui literatur ilmiah yang sudah tersedia di internet. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat di Kampung Sasak Ende sampai saat ini masih memegang teguh nilai-nilai kearifan lokal yang diajarkan oleh para leluhur mereka. Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, nilai-nilai kearifan lokal yang masih dijunjung tinggi yaitu Saling Ajinang, Tertip-terpi, Teguq, Solah Perateq, Soloh, Tetes, Saling Saduq, Besemeton, Ra’i, dan Bedadayan. Nilai-nilai kearifan lokal tersebut tidak hanya mendukung pencapaian tujuan pembangunan di masyarakat dari sisi ekonomi saja, namun juga dapat menjamin terpeliharanya keharmonisan sosial dan lingkungan. Kata Kunci: Kearifan Lokal, Pariwisata Budaya, Masyarakat Suku Sasak, Kampung Sasak Ende, Lombok Tengah Incorporation of Local Wisdom in the Development of Cultural Tourism in Sasak Ende Village, Central Lombok AbstractIndonesia is an archipelago that is rich in cultural potential and local wisdom. With its cultural diversity, Indonesia must be able to take advantage of these opportunities to develop a tourism concept, namely cultural tourism. One of the tourism destinations in Indonesia that still maintains local culture and wisdom is Sasak Ende Village, Central Lombok. This study aims to identify the values of local wisdom of Sasak tribe community in Sasak Ende Village and analyze how they can be incorporated in the development of cultural tourism in that area. This research uses a qualitative approach. The data analyzed were primary data and secondary data. Primary data were obtained through field observations and in-depth interviews with local communities, the head of Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), and tourism destination managers of Sasak Ende Village. Meanwhile, secondary data is obtained through scientific articles that are available on the internet. The results of this study indicate that the people of Sasak Ende Village still adhere to the values of local wisdom taught by their ancestors. In social life, the values of local wisdom that are still upheld are Saling Ajinang, Tertip-terpi, Teguq, Solah Perateq, Soloh, Tetes, Saling Saduq, Besemeton, Ra'i, and Bedadayan. The values of local wisdom not only support the achievement of community development goals from an economic perspective but also ensure the maintenance of social and environmental harmony. Keywords: Local Wisdom, Cultural Tourism, Sasak Community, Sasak Ende Village, Central Lombok 


2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 97-105
Author(s):  
Juliana Juliana ◽  
Amelda Pramezwary ◽  
Alicia Alicia ◽  
Daria Daria ◽  
Fenny Fenny ◽  
...  

Abstrak Pada masa pandemi covid 19 ini kehadiran social media juga membangun pengaruh iklan dan konten di dalamnya untuk mempengaruhi konsumen restoran favorit di negara Indonesia dalam melakukan pembelian produk maupun jasa dan akan membangun consumer engagement. Sehingga, dalam pemasaran yang dilakukan oleh restoran tersebut pada saat ini juga memiliki dampak yang besar bagi keberlangsungan restoran untuk menarik konsumen yang ada demi menciptakan kestabilan pada restoran serta adanya waktu jangka panjang bagi restoran dalam melakukan ekspansi atau promosi terhadap perkembangannya tersebut. Kehadiran konsumen, merek, produk, serta layanan yang diberikan juga sangat penting bagi perkembangan restoran saat ini terutama yang mempengaruhi konsumen adalah dengan adanya informasi yang disebarkan di dalam content social media ataupun pengunaan iklan yang terdapat dalam restoran tersebut.  Tujuan penelitian untuk mengembangkan model konseptual consumer engagement melalui konten media sosial dan iklan. Teknik pengambilan sampel menggunakan kuesioner secara daring dengan teknik non probability sampling. Sampel dalam penelitian yang valid sebanyak 120 responden. Metode analisis data menggunakan PLS-SEM. Hasil penelitian membuktikan bahwa semakin tinggi penggunaan iklan dalam promosi maka semakin tinggi tingkat consumer engagement, begitu juga semakin tinggi penggunaan konten media sosial maka semakin tinggi tingkat consumer engagement yang dapat disimpulkan seluruh hipotesis didukung. Penelitian ini memberikan wawasan kepada manajer pemasar restoran mengenai cara memanfaatkan konten media sosial dan iklan media sosial dalam meningkatkan consumer engagement. Keyword : Content Social Media, Iklan, Consumer Engagement Consequences Consumer Engagement : Advertisement and Content Social Media Focusing on Restaurant Indonesia Consumers A Perspective Uses and Gratification Theory Abstract During the COVID-19 pandemic, social media also builds the influence of advertisements and content to influence consumers of favourite restaurants in Indonesia in purchasing products and services and will build consumer engagement. Thus, the marketing carried out by the restaurant at this time also has a major impact on the sustainability of the restaurant to attract existing consumers to create stability in the restaurant, and there is a long-term period for the restaurant to expand or promote its development. The presence of consumers, brands, products, and services provided is also significant for the development of restaurants today, especially those that affect consumers are the information disseminated in social media content or the use of advertisements contained in the restaurant. The research objective is to develop a conceptual model of consumer engagement through social media content and publicity—the sampling technique used online questionnaires with non-probability sampling techniques. The sample in the valid study was 120 respondents—data analysis method using PLS-SEM. The study results prove that the higher the use of advertising in promotions, the higher the level of consumer engagement, as well as the higher the use of social media content, the higher the level of consumer engagement, which can be concluded that all hypotheses are supported. This research provides insight to restaurant marketers on utilizing social media content and social media advertising to increase consumer engagement. Keywords: Social Media Content, Advertising, Consumer Engagement


2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 115-122
Author(s):  
Suhartapa Suhartapa ◽  
Agung Sulistyo

AbstrakMinat kunjung ulang wisatawan adalah bagian dari perilaku wisatawan yang merupakan dorongan wisatawan untuk melakukan kunjungan lagi di destinasi wisata yang sama. Faktor yang bisa mempengaruhi minat kunjung ulang diantaranya adalah persepsi wisatawan terhadap daya tarik objek wisata dan motivasi wisatawan untuk melakukan kunjung ulang. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh persepsi dan motivasi wisatawan terhadap daya tarik wisata terhadap minat kunjung ulang di Pantai Baru Bantul Yogyakarta. Rumusan masalah penelitian adalah: 1). Apakah persepsi wisatawan tentang daya tarik  objek wisata dan motivasi wisatawan secara bersama-sama mempengaruhi minat kunjung ulang wisatawan; 2). Apakah persepsi wisatawan tentang daya tarik suatu objek wisata mempunyai pengaruh terhadap minat kunjung ulang wisatawan; dan 3). Apakah motivasi wisatawan mempunyai pengaruh terhadap minat kunjung ulang wisatawan. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) persepsi wisatawan pada daya tarik objek wisata dan motivasi wisatawan secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap minat kunjung ulang wisatawan; 2) persepsi wisatawan tentang daya tarik suatu objek wisata mempunyai pengaruh positif terhadap minat kunjung ulang wisatawan; dan 3) motivasi wisatawan mempunyai pengaruh positif terhadap minat wisatawan untuk melakukan kunjung ulang. Kata Kunci: Persepsi, Motivasi, dan Minat Kunjung Ulang The Influence of Tourist’s  Perceptions and Motivations  on The  Interest of Repeat Visits at Pantai Baru Yogyakarta Abstract The interest of returning tourist is part of tourist behavior which is an incentive for tourist to make another visit to the same tourist destination. Factors that can affect the interest in repeat visits include tourists perceptions of the attractiveness of tourist objects and the motivation of tourists to make repeat visits. This research was conducted to determine the effect of perceptions and motivation of tuorists on tourist attractiveness towards revisiting interest in Pantai Baru Bantul Yogyakarta. The formulations of the research problems are: 1). Do tourists perceptions of the attractiveness of a tourist attraction and tourist motivation together influence the interest in visiting tourists’ re-visits 2). Does the perception of tourists about the attractiveness of a tourist object have an influence on the interest in visiting tourist again; and 3). Does tourist motivation have an influence on the interest in visiting tourists again? The sampling method used was nonprobability sampling with a sample size of 100 respondents. The analytical tool used in this research is multiple regression analysis. The results of this study indicate: 1) the perception of tourists on the attractiveness of tourist objects and the motivation of tourists together have an influence on the interest in visiting tourists again; 2) the perception of tourists about the attractiveness of a tourist abject has a positive influence on the interest in returning tourists; and 3) tourist motivation has a positive influence on tourist interest in revisiting. Keywords: Perception, Motivation, and Revisiting Interest


2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 123-130
Author(s):  
Tutun Seliari

Abstrak Pada masa Covid-19 di Indonesia sektor yang mengalami dampak sangat besar yaitu sektor pariwisata, begitu juga yang dialami oleh Dusun Madigondo. Dusun Madigondo terletak di Desa Sidoharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, berada pada kawasan program Jalur Bedah Menoreh yang dikembangkan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Saat ini di Dusun Madigondo dikembangkan Wisata Tracking Terbit Menoreh (TTM) yang mengintegrasikan spot-spot potensi di Dusun Madigondo, antara lain pemandangan alam, kebun kopi, sejarah dan religi, kearifan lokal, kuliner, dan industri kreatifnya. Saat masa pandemic Covid-19, eksistensi Dusun Madigondo dimana sektor pariwisata menjadi andalan untuk peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat menjadi terancam. Perlu strategi yang baik agar kondisi pariwisata di Dusun Madigondo ini tetap bertahan. Dusun Madigondo dengan atraksi Tracking Terbit Menoreh dipilih sebagai suatu wilayah yang menawarkan sumber daya alam dan budaya, di mana kearifan lokal  masih aktif digunakan, tetapi jarang dianggap sebagai aset yang dapat dinilai untuk bertahan dari bencana dan pengembangan masa depan. Tujuan penelitian ini mengeksplorasi kearifan lokal masyarakat sehingga dapat mempertahankan eksistensinya pada masa pandemi Covid-19. Tulisan ini juga mendokumentasikan inisiatif dan praktek lokal dalam kehidupan masyarakat di Dusun Madigondo pada saat masa pandemi Covid-19. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan (action research), melalui pemetaan swadaya, focus group discussion (FGD) dan participatory design (workshop). Hasil penelitian ini adalah kearifan lokal di masyarakat Dusun Madigondo berupa tanaman rempah empon-empon dan pengetahuan masyarakat dalam mengolahnya, menjadi bagian dari tatanan lanskap dan identitas wisata Tracking Terbit Menoreh. Partisipasi komunitas dan masyarakat Dusun Madigondo dalam mengidentifikasi permasalahan dan merumuskan solusi bersama menjadi aspek yang sangat penting dalam mempertahankan eksistensinya sebagai desa wisata yang berbasis ekowisata.Selain menjadi bagian dari lanskap atraksi wisata tanaman herbal empon-empon ini juga sebagai bagian dari pengembangan industri kreatif di Dusun Madigondo sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.  Kata kunci : Wisata Tracking, Ekowisata, Tanaman Empon-Empon, Kearifan Lokal, Eksistensi Destinasi                                                     Maintaining The Existence of a Tourist Village With Local Wisdom(Case Study : Tracking Terbit Menoreh in Madigondo Hamlet, Samigaluh, Kulon Progo) Abstract During the Covid-19 period in Indonesia, the sector that experienced a very large impact was the tourism sector, as was experienced by Madigondo Hamlet. Madigondo Hamlet is located in Sidoharjo Village, Samigaluh District, Kulon Progo Regency, Special Region of Yogyakarta, located in the “Jalur Bedah Menoreh” program area developed by the Yogyakarta Special Region Government. Currently, in Madigondo Hamlet, the Tracking Terbit Menoreh (TTM) attraction is being developed which integrates potential spots in Madigondo Hamlet, including natural scenery, coffee plantations, history and religion, local wisdom, culinary, and creative industries. During the Covid-19 pandemic, the existence of Madigondo Hamlet where the tourism sector was the mainstay for increasing community economic activities was threatened. A good strategy is needed so that the tourism condition in Madigondo Hamlet can survive. Madigondo Hamlet with the Tracking Terbit Menoreh (TTM) attraction was chosen as an area that offers natural and cultural resources, where local wisdom is still actively used but is rarely considered an asset that can be valued to survive disasters and future development. The purpose of this study is to explore the local wisdom of the community so that it can maintain its existence during the Covid-19 pandemic. This paper also documents local initiatives and practices in people's lives in Madigondo Hamlet during the Covid-19 pandemic. The method used is action research, through self-help mapping, focus group discussions (FGD), and participatory design (workshops). The results of this study are local wisdom in the Madigondo Hamlet community in the form of ‘empon-empon’ spice plants and community knowledge in processing them, becoming part of the landscape arrangement and tourist identity of Tracking Terbit Menoreh. Community and community participation in Madigondo Hamlet in identifying problems and formulating solutions is a very important aspect in maintaining its existence as an ecotourism-based tourism village. In addition to being part of the tourist attraction landscape, these ‘empon-empon’ herbal plants are also part of the development of the creative industry in Madigondo Hamlet so that it can improve the community's economy. Keyword: Tracking Tourism, Ecotourism, 'Empon-Empon' Plants, Local Wisdom, The Existence of Destinations


2021 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 72-80
Author(s):  
Devita Widyaningtyas Yogyanti ◽  
Emmita Devi Hari Putri ◽  
Citra Unik Mayasari ◽  
Atun Yulianto ◽  
M. Fathurrahman Nurul Hakim

Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif mengenai dampak negatif yang ditimbulkan program voluntourism dalam bidang pendidikan di Bunka Kenkyuukai, sebuah lembaga kursus Bahasa Jepang dan Indonesia di Yogyakarta, yang merupakan destinasi program voluntourism dari agen wisata Jepang. Beberapa efek negatif yang ditimbulkan seperti tidak terpenuhinya kebutuhan Bunka Kenkyuukai, terhambatnya proses belajar mengajar dan gagalnya proses pertukaran lintas budaya yang berguna bagi pendidikan siswa disebabkan karena Bunka Kenkyuukai sebagai local host community tidak memiliki control terhadap jalannya program. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan sejumlah observasi dan wawancara kepada direktur, staff, guru dan siswa di Bunka Kenkyuukai mengenai jalannya program voluntourism. Hasil dari penelitian ini berupa saran yang dapat dilakukan oleh Bunka Kenkyuukai untuk mengambil control terhadap jalannya program, agar program tersebut dapat memberikan manfaat sebagaimana mestinya. Saran yang diusulkan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan serangkaian manajemen internal mulai dari manajemen strategi, manajemen marketing, manajemen operational hingga manajemen finansial. Dengan melakukan perubahan dalam hal manajemen diharapkan program voluntourism di Bunka Kenkyuukai dapat memberikan manfaaat tidak hanya bagi perkembangan pendidikan siswa tetapi juga bagi kelangsungan bisnis Bunka Kenkyuukai. Kata Kunci : Budaya, Program, Voluntourism Taking the Host Community’s Control Back Towards Negatif Impact of Voluntourism. Case Study in Japanese Language Course Bunka Kenkyuukai, Yogyakarta Indonesia. Abstract This research is qualitative research about how to maximize benefit and reduce the negative impacts of voluntourism in Japanese Language Course Bunka Kenkyuukai in Yogyakarta. Some negative impacts that obstructed Bunka Kenkyuukai’s course activities happened because Bunka Kenkyuukai as a localhost community did not have any control in running of voluntourism program. This research was done by doing some observations and interviews with the director, staff, teachers, and students in Bunka Kenkyuukai. The result of this research is a piece of advice that can be done to take control of running the program, so the program can provide more benefits. The proposed suggestion in this research by doing some internal management start from strategy management with adjusting the voluntourism program to the Bunka Kenkyuukai’s purpose, marketing management by making the program as marketing material, operational marketing by redesign the running of voluntourism program, up to financial management by making projections of income and expenditure items related to the voluntourism program. By doing so, the voluntourism program is expected to provide more benefits to Bunka Kyenkyuukai not only in student’s progress but also business continuity of Bunka Kenkyuukai. Keywords : Culture. Programme, Voluntourism


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document