Limbah cair tahu dari berbagai industri sebagian besar dibuang ke sungai dan menimbulkan pencemaran. Penelitian ini membahas tentang pengolahan air limbah tahu dengan tujuan untuk menurunkan dan mengontrol kadar pH, BOD, COD, TSS, dan suhu agar tidak mencemari lingkungan saat dibuang ke sungai atau tempat lain yang sesuai dengan reaktor sederhana dalam beberapa hari. Proses pengolahan air menggunakan bakteri dari air limbah sebagai media tampaknya menjanjikan untuk dikembangkan karena memang membutuhkan stater mikroorganisme atau media lain seperti glukosa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penyemaian mikroorganisme, aklimatisasi, dan running dengan proses resirkulasi. Selama proses pertumbuhan mikroorganisme (penyemaian), puncak MLSS diperoleh pada hari ke-6 sebesar 1560 mg/L. Alasan lainnya adalah air limbah dari pengolahan air limbah mereka lebih cocok untuk budidaya mikroorganisme karena limbahnya mengandung nutrisi bermanfaat yang signifikan dan lebih sedikit senyawa beracun dan zat berbahaya yang berinteraksi dengan pertumbuhan mikroorganisme Dalam kondisi yang sama (pH dan Suhu) dalam proses Aklimatisasi dapat mencapai 77,45% setelah 7 hari pengobatan. Setelah waktu detensi (18 jam) hasil bilangan COD juga sangat menurun dengan resirkulasi 5 jam dengan debit udara 8 L/menit dan persentase parameter COD turun 86,51 %. Penelitian ini berjalan dalam skala laboratorium, yang membuat pilot plant ini harus dihitung ulang untuk digunakan dalam aplikasi skala besar. Namun, teknologi ini merupakan proses yang efektif, ekonomis, dan ramah lingkungan untuk pengolahan air limbah tahu.
Kata kunci: limbah cair tahu, pertumbuhan mikroorganisme tersuspensi, laju aliran udara