TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

61
(FIVE YEARS 61)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Pusat Pengembangan Pendidikan Dan Penelitian Indonesia

2775-7188, 2775-717x

2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 336-349
Author(s):  
JURAHMIN JURAHMIN

This study aims to determine: (1) Differences in physics learning outcomes between students who are given a website-based formative written test and students who are given a paper and pencil-based formative written test; (2) The effect of the interaction between a website-based formative written test and a written formative test based on a website, paper and pencil, and the level of initial knowledge of physics learning outcomes; (3) The difference in physics learning outcomes between students who were given a website-based formative written test and a paper and pencil-based formative written test in a group of students who had a high level of initial knowledge; and (4 ) Differences in physics learning outcomes between students who were given a website-based formative written test and a paper and pencil-based written formative test in a group of students who had a low level of initial knowledge. This research uses experimental method with treatment by level fixed model design. The population of the entire class VIII of MTsN Batam for the academic year 2010/2011 is 10 classes. The research sample was determined by multi-stage random sampling consisting of 4 classes. Two experimental classes 1 were given a website-based formative written test and two experimental classes 2 were given a paper and pencil-based written formative test. Each treatment consisted of 40 students. The technique of collecting initial knowledge data and learning outcomes data is done by testing. Test requirements analysis was carried out with normality test and homogeneity test. The research hypothesis was tested using two-way ANOVA and further tests were carried out with the Tukey test. Based on the results of data analysis, it can be concluded: (1) Overall, the learning outcomes of students who are given a written formative test based on a website are higher than students who are given a written formative test based on paper and pencil; (2) There is an interaction effect between written formative tests and the level of initial knowledge. on physics learning outcomes; (3) Overall, in the group of students who have a high level of initial knowledge, the learning outcomes of students who are given a website-based formative written test are higher than students who are given a paper and pencil-based written formative test; and (4) Generally Overall, in the group of students who have a low level of prior knowledge, the learning outcomes of students who are given a paper and pencil-based formative written test are higher than students who are given a website-based formative written test. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan hasil belajar fisika antara siswa yang diberikan tes formatif tertulis berbasis website dengan siswa yang diberikan tes formatif tertulis berbasis paper and pencil; (2) Pengaruh interaksi antara tes formatif tertulis berbasis website, tes formatif tertulis berbasis paper and pencil, dan tingkat pengetahuan awal terhadap hasil belajar fisika; (3) Perbedaan hasil belajar fisika antara siswa yang diberikan tes formatif tertulis berbasis website dan tes formatif tertulis berbasis paper and pencil  pada kelompok siswa yang memiliki tingkat pengetahuan awal tinggi; dan (4) Perbedaan hasil belajar fisika antara siswa yang diberikan tes formatif tertulis berbasis website dan tes formatif tertulis berbasis paper and pencil pada kelompok siswa yang memiliki tingkat pengetahuan awal rendah. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain treatment by level fixed model. Populasi seluruh kelas VIII MTsN Batam tahun pelajaran 2010/2011 sebanyak 10 kelas. Sampel penelitian ditentukan secara  multi stage random sampling terdiri 4 kelas. Dua kelas eksperimen 1 diberi perlakuan tes formatif tertulis berbasis website dan dua kelas eksperimen 2 diberikan perlakuan tes formatif tertulis berbasis paper and pencil. Masing masing perlakuan terdiri dari 40 siswa. Teknik pengumpulan data pengetahuan awal dan data hasil belajar dilakukan dengan tes. Uji persyaratan analisis dilakukan dengan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji hipotesis penelitian menggunakan anava dua jalan dan dilakukan uji lanjut dengan uji Tukey. Berdasarkan hasil analisa data disimpulkan: (1) Secara keseluruhan, hasil belajar siswa yang diberikan tes formatif tertulis berbasis website lebih tinggi dibanding siswa yang diberikan tes formatif tertulis berbasis paper and pencil; (2) Terdapat pengaruh interaksi antara tes formatif tertulis dan tingkat pengetahuan awal terhadap hasil belajar fisika; (3) Secara keseluruhan, pada kelompok siswa yang memiliki tingkat pengetahuan awal tinggi, hasil belajar siswa yang diberikan tes formatif tertulis berbasis website lebih tinggi dari siswa yang diberikan tes formatif tertulis berbasis paper and pencil; dan (4) Secara keseluruhan, pada kelompok siswa yang memiliki tingkat pengetahuan awal rendah, hasil belajar siswa yang diberikan tes formatif tertulis berbasis paper and pencil lebih tinggi dari siswa yang diberikan tes formatif tertulis berbasis website.


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 357-365
Author(s):  
YUSNIAR YUSNIAR

This Classroom Action Research aims to determine whether there is an effect on the success of student learning scores by using the Contextual Teaching Learning Learning Method at SMK Negeri 1 Tanjungpinang, precisely in Class XI BDP 2. This type of Class Action Research uses a descriptive method. That is, starting from collecting data, analyzing the data and then interpreting it. The data obtained were taken from students of SMK Negeri 1 Tanjungpinang Class XIBDP 2, in the Retail subject. Which was formed into 6 study groups, each group consisting of 6 students. This is done in Odd Semesters. This Classroom Action Research was carried out in two cycles, where each cycle started from the stages of planning, implementation, observation and finally reflection. The results of this study illustrate that by using the contextual learning model, the percentage of student learning mastery can increase well, even achieved in accordance with the KKM score. This can be proven in the first cycle seen 51.72% completeness level and 41.28% incomplete. Meanwhile, in the second cycle, 89.66% of students' learning mastery levels were achieved and 10.34% were incomplete. Therefore, it can be concluded that a change in the learning model will result in a change in the mindset and absorption of students, so as to obtain the expected results or better results. ABSTRAKPenelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh terhadap keberhasilan nilai belajar siswa dengan menggunakan Metode Pembelajaran Contextual Teaching Learning di SMK Negeri 1 Tanjungpinang tepatnya pada Kelas XI BDP 2. Jenis Penelitian Tindakan Kelas ini dengan menggunakan metode Deskriptif. Yaitu dimulai dari pengumpulan data, menganalisis data kemudian menginterpretasikannya. Data yang diperoleh diambil dari Siswa Siswi SMK Negeri 1 Tanjungpinang Kelas XIBDP 2, pada mata pelajaran Ritel. Yang dibentuk kedalam 6 kelompok belajar, masing-masing kelompok terdiri dari 6 orang siswa. Hal ini dilakukan pada Semester Ganjil. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan sebanyak dua siklus, dimana setiap siklus dimulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan terakhir adalah refleksi. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual, persentase ketuntasan belajar siswa dapat meningkat dengan baik, bahkan tercapai sesuai dengan Nilai KKM. Hal ini dapat dibuktikan pada siklus I terlihat 51,72% tingkat ketuntasan dan 41,28% yang tidak tuntas. Sementara pada siklus II tercapai 89,66% tingkat ketuntasan belajar siswa dan 10,34% yang tidak tuntas. Maka dari itu dapat dismpulkan bahwa dengan adanya perubahan model pembelajaran akan mengakibatkan suatu perubahan pola piker dan daya serap siswa, sehingga memperoleh hasil yang diharapkan atau hasil yang lebih baik.


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 350-356
Author(s):  
SARI ROSIANA

The basic components of science and technology cannot be separated from arithmetic or mathematics. Mathematics is one of the basic sciences that supports science and technology and is a strategic field of study that teaches numeracy skills in problem solving. In fact, many students are less skilled in learning mathematics. One of the reasons is because some students still consider mathematics as a difficult subject when compared to other subjects. As in physics lessons related to mathematics. In the matter of physics calculation of temperature, most students have difficulty in calculating the temperature. Actually, the calculation method for changing the temperature is related to the mathematical calculation of comparative material. However, the lack of students' ability to understand the concept of comparison causes students to find it difficult to solve the problem of calculating temperature using the concept of comparison. Based on the variables studied, the problems formulated and the hypotheses proposed, this research uses a survey method with a correlation study approach which is part of the type of quantitative descriptive research. The data analysis technique used in this research is quantitative analysis. The test instrument used is the level of difficulty, discriminatory power, validity test, reliability test, prerequisite test. The analysis used in this study is the normality test, linearity test, and hypothesis testing. In the hypothesis test used Product Moment Correlation Test. After conducting a series of studies so that the correlation number is obtained through hypothesis testing using the Product Moment Correlation of 0.837. Then continued with a simple correlation significance test, obtained tcount of 7.86 whose value is greater than ttable of 1.70. So the results of this study can prove that there is a positive relationship between understanding the concept of comparison of worth and turning value in mathematics with temperature calculations in physics, especially in SMP PGRI 01 Ciawi, Bogor Regency. ABSTRAKKomponen dasar ilmu pengetahuan dan teknologi tidak terlepas dengan ilmu berhitung atau matematika. Pelajaran matematika merupakan salah satu ilmu dasar (basic science) pendukung ilmu pengetahuan dan teknologi serta merupakan bidang studi strategis yang mengajarkan kemampuan berhitung di dalam pemecahan masalah. Kenyataannya banyak siswa-siswi yang kurang terampil dalam belajar matematika. Salah satu penyebabnya karena sebagian siswa masih menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang sulit bila dibandingkan dengan pelajaran yang lain. Seperti pada pelajaran fisika yang berkaitan dengan matematika. Pada materi fisika perhitungan suhu, kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam melakukan perhitungan suhu. Sebenarnya cara perhitungan mengubah suhu berkaitan dengan cara perhitungan matematika materi perbandingan. Akan tetapi, kurangnya kemampuan siswa dalam memahami konsep perbandingan menyebabkan siswa kesulitan dalam memecahkan masaalah perhitungan suhu yang menggunakan konsep perbandingan. Berdasarkan variabel yang diteliti,masalah yang dirumuskan dan hipotesis yang diajukan maka penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan studi korelasi yang merupakan bagian dari jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah yaitu analisis kuantitatif. Uji Instrumen yang digunakan adalah Taraf Kesukaran, Daya Pembeda, Uji Validiats, Uji Reliabilitas, Uji Prasyarat Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Normalitas, Uji Linieritas, dan Uji Hipotesis. Pada Uji hipotesis digunakan Uji Korelasi Product Moment. Setelah dilakukan serangkaian penelitian sehingga didapatkan angka korelasi melalui pengujian hipotesis menggunakan Korelasi product Moment sebesar 0,837. Kemudian dilanjutkan dengan uji signifikansi korelasi sederhana didapat thitung sebesar 7,86 yang nilainya lebih besar dari ttabel sebesar 1,70. Sehingga hasil penelitian ini dapat membuktikan bahwa terdapat hubungan yang positif antara pemahaman konsep perbandingan senilai dan berbalik nilai pada matematika dengan perhitungan suhu pada fisika khususnya di SMP PGRI 01 Ciawi Kabupaten Bogor


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 330-335
Author(s):  
ELSA WIDJAJANTI NURWIJANI

The impression of science subjects as difficult and boring lessons has an impact on the lack of motivation in doing math problems. This results in the low achievement of student learning mastery. This activity focuses on the implementation of the C3T method and peer tutoring in an effort to improve students' science learning mastery, in class VIII MTsN 14 Jombang. The results of the activity showed an increase in the learning mastery of class VIII MTsN 14 Jombang students from 6 students to 28 students. The C3T method as a method that emphasizes students to play an active, fast and intelligent role in learning is proven to be able to increase the motivation of all students so that complete learning can be achieved. The peer tutoring method fosters the self-confidence of students who become peer tutors and a sense of togetherness for students who have not yet completed. ABSTRAKKesan mata pelajaran IPA sebagai pelajaran yang sulit dan membosankan membawa dampak pada kurangnya motivasi dalam mengerjakan soal IPA hitungan. Hal tersebut berakibat pada rendahnya pencapaian ketuntasan belajar siswa. Kegiatan ini berfokus pada implementasi metode C3T dan tutor sebaya dalam upaya meningkatkan ketuntasan belajar IPA siswa, di kelas VIII MTsN 14 Jombang. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa kelas VIII MTsN 14 Jombang dari 6 siswa menjadi 28 siswa. Metode C3T sebagai metode yang menekankan peserta didik untuk berperan aktif, cepat dan cerdas dalam pembelajaran terbukti mampu menambah motivasi seluruh siswa sehingga ketuntasan belajar bisa tercapai. Metode tutor sebaya menumbuhkan rasa percaya diri siswa yang menjadi tutor sebaya dan rasa kebersamaan bagi siswa yang belum tuntas.


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 323-329
Author(s):  
MIFTAHUL HIDAYAH

The COVID-19 pandemic has forced the world of education to change its system and use a new paradigm to deal with emerging problems. The government made a policy that ratified the independence of learning in the new era. All levels of society must prepare themselves to do face-to-face learning through online activities by utilizing technology within the framework of learning from home. Learning held using online media provides opportunities for students to develop themselves independently, guided by teachers in distance learning (PJJ) through online classes. Many new problems arise, not only faced by students but also by parents and teachers. This is due to not being familiar with PJJ. The problem faced by teachers is that it is difficult to control students let alone make them study seriously and effectively. The problem faced by parents is that not only do they not have the financial ability to provide information technology tools to carry out learning activities but also they do not have sufficient cognitive abilities to assist their sons and daughters in solving problems in lessons, so interesting methods are needed to solve this problem. . English as a foreign language is a big problem for students and parents to carry out learning without direct teacher assistance. Moreover, narrative text is a difficult material for students of SMP Negeri 2 Kepanjen to master. The researcher found that the learning by doing method initiated by Dewey would help students to better understand narrative texts. The researcher tried to apply this method to students in grade 9 ASMP N 2 Kepanjen for the 2020-2021 school year. After applying the method initiated by Dewey, there was a significant improvement in the ability to understand narrative texts. This can be seen from the value they get. The increase in value reached 31.4%. ABSTRAKMasa pandemi covid 19 telah membuat dunia pendidikan harus mengubah sistemnya dan menggunakan paradigma baru untuk menghadapi masalah yang mulai muncul. Pemerintah membuat kebijakan yang mengesahkan kemerdekaan dalam belajar di era baru. Semua lapisan masyarakat harus menyiapkan diri untuk melakukan pembelajaran tanpa tatap muka melalui kegiatan online dengan memanfaatkan teknologi dalam kerangka belajar dari rumah. Pembelajaran di selenggarakan dengan menggunakan media online memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan diri secara mandiri dengan dipandu oleh guru dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) melalui kelas online. Banyak masalah baru yang muncul, bukan hanya dihadapi siswa tapi juga oleh orang tua siswa dan guru. Hal ini disebabkan oleh belum terbiasa dengan PJJ. Masalah yang dihadapi guru adalah sulitnya mengontrol siswa apalagi membuat mereka belajar dengan serius dan efektif. Masalah yang dihadapi orang tua siswa adalah bukan hanya mereka tidak mempunyai kemampuan secara finansial untuk menyediakan perangkat teknologi informasi untuk melakukan kegiatan belajar tapi juga mereka tidak memiliki kemampuan kognitif yang cukup untuk mendampingi putra putrinya menyelesaikan masalah dalam pelajaran, Sehingga metode menarik diperlukan untuk menyelesaikan masalah ini. Bahasa Inggris sebagai bahasa asing adalah masalah besar bagi siswa dan orang tua untuk melakukan pembelajaran tanpa pendampingan guru secara langsung. Apalagi teks naratif adalah materi sulit untuk siswa SMP Negeri 2 Kepanjen kuasai. Peneliti menemukan bahwa metode learning by doing yang digagas oleh Dewey akan membantu peserta didik untuk lebih memahami teks naratif.Peneliti mencoba menerapkan metode ini kepada siswa kelas 9ASMP N 2 kepanjen tahun pelajaran 2020-2021. Setelah menerapkan metode yang digagas oleh Dewey ini ada peningkatan yang cukup signifikan dalam kemampuan memahami teks naratif. Ini bisa di lihat dari nilai yang mereka dapatkan. Kenaikan nilai mencapai 31,4%.


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 298-304
Author(s):  
UMUL MURSYADAH

This research was aimed to determine the readability of Biology School Electronic Book (BSE) for 10th grade. The research was conducted in MAN 13 Jakarta. The method of this research was descriptive. Population of this research were all biology BSE of 10th  SMA/MA and all student of 10th MA in South Jakarta. Sampling was done by purposive sampling. Book sample found only one title of biology BSE class X SMA/MA which is used in MA of South Jakarta. The researched texts were texts which had been studied in 1st to 5th chapter. One chapter was represented by one text, so it was gotten five texts. Student samples were taken by MA which used biology BSE that was MAN 13 Jakarta. The measurements of readability used cloze test propositions and formula of fry graph. The results of analysis showed that readability biology BSE based cloze test proposition were all of the texts included to high level. And the results of readability based on the fry graph showed that one text was appropriate for class 10th SMA/MA, the two texts were too easy and two texts were too difficult for class 10th SMA/MA. This research showed the quality of textbooks in terms of readability, in order to be consideration for teachers and students in selecting high quality textbooks. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterbacaan Buku Sekolah Elektronik (BSE) pelajaran Biologi Kelas X. Penelitian ini dilakukan di MAN 13 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh BSE Biologi kelas X SMA/MA serta seluruh siswa kelas X MA di Jakarta Selatan. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Sampel buku hanya ditemukan satu BSE Biologi kelas X SMA/MA yang digunakan di MA Jakarta Selatan. Teks yang diteliti adalah teks yang telah dipelajari pada materi bab 1 sampai bab 5. Satu bab diwakili oleh satu teks, sehingga didapat lima teks yang diteliti. Sampel siswa diambil berdasarkan MA yang menggunakan BSE Biologi yaitu MAN 13 Jakarta. Pengukuran keterbacaan dilakukan menggunakan tes rumpang proposisi dan grafik fry. Hasil analisis menunjukkan bahwa keterbacaan BSE Biologi berdasarkan tes rumpang proposisi adalah seluruh  teks termasuk kategori tinggi. Serta hasil keterbacaan berdasarkan grafik fry adalah satu teks termasuk cocok untuk kelas X SMA/MA, dua teks terlalu mudah dan dua teks terlalu sulit untuk kelas X SMA/MA. Penelitian ini menunjukkan kualitas buku teks dari segi keterbacaan, agar menjadi pertimbangan bagi guru dan siswa dalam memilih buku teks pelajaran yang berkualitas baik.


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 314-322
Author(s):  
BAGAS ARDIANTO

Education is a conscious and planned effort to create a learning atmosphere and learning process so that students actively develop their potential to have spiritual, religious, self-control, personality, intelligence, noble character, and skills needed by themselves, society, nation and state. Good learning is learning that opens insight and independent thinking patterns to students. Learning is a complex process that happens to everyone and lasts a lifetime, from infancy to the grave, and one of the signs that a person has learned is a change in behavior in himself, both concerning changes that are knowledge (cognitive) and skills (psychomotor) as well as those concerning values ??and attitudes (affective). Using image media, students can see pictures of places where various living things cannot be reached. Science lessons in elementary schools cannot be separated by learning media, because many science learning materials are difficult to explain with books and difficult to reach places where animals live directly. Preliminary observations of the authors also get several problems, namely: (1) the facilities and infrastructure owned by the school are still not complete, in supporting learning activities (2) the availability and use of learning media, in this case the image media is not optimal by the teacher in the process of learning activities that are carried out. Finally, students also have a passive tendency in participating in the learning process (3) The low understanding of students in mastering the material presented and (4) The low learning achievement of students in science subjects, as measured by the Minimum Completeness Criteria (KKM) in Science subjects, namely 70 , and of the 13 fourth grade students who scored 70 in the daily test only 9 children. ABSTRAKPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang membuka wawasan dan pola berpikir mandiri kepada siswa. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi hingga ke liang lahat, dan salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya baik yang menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan ketrampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). Penggunaan media gambar, siswa dapat melihat gambar tempat hidup berbagai makhluk hidup yang tidak bisa dijangkau. Pelajaran IPA di SD tidak dapat terpisahkan oleh media pembelajaran, karena banyak materi pembelajaran IPA yang sulit dijelaskan dengan buku saja dan sulit menjangkau tempat-tempat hidup hewan secara langsung. Observasi pendahuluan penulis juga mendapatkan beberapa permasalahan yaitu : (1) sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah masih belum lengkap, dalam menunjang kegiatan pembelajaran (2) ketersediaan dan pemanfaatan media pembelajaran, dalam hal ini media gambar yang belum optimal oleh guru dalam proses kegiatan belajar yang akhirnya siswa juga mempunyai kecenderungan pasif dalam mengikuti proses pembelajaran (3) Rendahnya pemahaman anak didik dalam penguasaan suatu materi yang disajikan dan (4) Rendahnya prestasi belajar siswa dalam mata   pelajaran IPA,yang diukur dari Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) Mata pelajaran IPA yaitu 70, dan dari 13 siswa kelas IV yang mendapat nilai ? 70 dalam tes ulangan harian hanya 9 anak.


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 305-313
Author(s):  
AINI AINI

The purpose of this study is that the self-confidence of grade IX-A SMPN 1 Lenek students can increase through individual counseling services during the COVID-19 period of the 2021/2022 school year. This type of research is classroom action research (CAR). The stages in this research are: (1) plan; (2) actions; (3) observation; and (4) reflection. Research subjects were determined by using a proportional sampling technique. The research subject is class IX-A SMPN 1 Lenek. Data collection techniques used in this study are non-test and observation techniques. The instrument used to measure the level of student confidence is a student self-confidence questionnaire. The instrument used to measure the implementation of individual counseling services is the individual counseling service implementation sheet. Data analysis used quantitative descriptive analysis. The results showed that the self-confidence of class IX-A students of SMPN 1 Lenek could increase through individual counseling services for the COVID-19 2021/2022 period with the level of implementation of individual counseling services in Cycle I and Cycle II, which was 90%. ABSTRAKTujuan Penelitian ini yaitu kepercayaan diri siswa kelas IX-A SMPN 1 Lenek dapat meningkat melalui layanan konseling individual masa covid-19 tahun pelajaran 2021/2022. Jenis penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas (PTK). Tahap-tahapan dalam penelitian ini yaitu: (1)  rancangan tindakan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi; dan (4) refleksi. Subjek penelitian ditentukan dengan teknik porposive sampling. Subjek penelitian yaitu kelas IX-A SMPN 1 Lenek. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik non-tes. Instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat kepercayaan diri siswa berupa angket keprecayaan diri siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengukur keterlaksanaan layanan konseling individual yaitu lembar keterlaksanaan layanan konseling individu. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa kepercayaan diri siswa  kelas IX-A SMPN 1 Lenek dapat meningkat melalui layanan konseling individual masa covid-19 2021/2022 dengan tingkat keterlaksanaan layanan konseling individual pada sikus I maupun siklus II yaitu sebesar 90%.


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 288-297
Author(s):  
PARTO PARTO

This study aims to determine whether students' mathematics learning outcomes increase after teaching and learning activities are carried out using the Brain Gym approach model (brain exercise). This study used a qualitative approach model and was conducted at SD Negeri Kebalen 05, Babelan District, Bekasi Regency with three cycles. In the first cycle, some students were not familiar with learning conditions using the Brain Gym approach model (brain gymnastics) so that action was taken by explaining the principles of learning with the Brain Gym approach model. On the other hand, the teacher as a collaborator in this research has not been maximal in implementing the Brain Gym approach model. In the second cycle, students and teachers (collaborators) have begun to understand the implementation of the Brain Gym approach model learning and show quite satisfactory results as well as in the third cycle. This can be seen from the results of observations of students and teachers that lead to the Brain Gym approach model. From the results of observations, student activity increased from 52% in the first cycle, 72% in the second cycle, and to 82% in the third cycle. Meanwhile the results of daily tests showed an increase, namely: in the first cycle with KKM 55.00 completed with an average of 63, cycle II KKM 65.00 an average of 71.4 and in the third cycle KKM 65.00 an average of 80.6 . From the results of the research in cycles I, II, and III, it was concluded that the implementation of the Brain Gym approach model could improve student learning outcomes and activities in learning mathematics in class IV.1 SD Negeri Kebalen 05, Babelan District, Bekasi Regency. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa meningkat setelah dilaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pendekatan Brain Gym (senam otak). Penelitian ini menggunakan model pendekatan kualitatif dan dilakukan di SD Negeri Kebalen 05 Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi dengan tiga siklus. Pada siklus pertama sebagian siswa belum terbiasa dengan kondisi belajar menggunakan model pendekatan Brain Gym (senam otak) sehingga dilakukan tindakan dengan memberi penjelasan tentang prinsip-prinsip pembelajaran dengan model pendekatan Brain Gym. Di sisi lain guru sebagai kolaborator dalam penelitian ini juga belum maksimal dalam mengimplementasikan model pendekatan Brain Gym. Dalam siklus kedua siswa dan guru (kolaborator) sudah mulai memahami implementasi pembelajaran model pendekatan Brain Gym dan menunjukkan hasil yang cukup memuaskan begitu juga pada siklus ketiga. Hal ini dilihat dari hasil observasi terhadap siswa dan guru yang mengarah kepada model pendekatan Brain Gym. Dari hasil observasi, aktivitas siswa meningkat dari 52% pada siklus I, 72% pada siklus II, dan menjadi 82% pada siklus III. Sementara itu hasil ulangan harian menunjukkan peningkatan yaitu: pada siklus I dengan KKM 55,00 tuntas dengan rata-rata 63, siklus II KKM 65,00 rata-rata 71,4 dan pada siklus III KKM 65,00 rata-rata 80,6. Dari hasil pelaksanaan penelitian siklus I, II, dan III disimpulkan bahwa implementasi model pendekatan Brain Gym (senam otak) dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika pada kelas IV.1 SD Negeri Kebalen 05 Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi.


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 282-287
Author(s):  
TRI SUMARSIH

This study aims to find an alternative media to support Chemistry learning that is suitable for the material of Acids, Bases, and Salts for class VII SMP. The research was conducted from August to October 2021 at YWKA II Junior High School, East Jakarta. The research subjects were 36 students of class VII A and 36 students of class VII B. Sampling was done by using purposive sampling technique and cluster random sampling. The method used in this study is a quasi-experimental method, where the differences in student chemistry learning outcomes are seen between two supporting media, namely comics and learning CDs. The questions were tested first on students who had gotten the material on acids, bases, and salts before. The questions tested were 40 multiple choice questions and 31 valid questions were obtained. The research was conducted by giving lectures and supporting media to two classes. The indicators measured in this study were the pretest and posttest scores of the two class groups. Based on the results of the prerequisite test, the data obtained were normally distributed and homogeneous. After statistical testing using the T test at = 0.05, the value of tcount (1.54) is smaller than ttable (2.00). The calculation results show that the null hypothesis (H0) is accepted and the alternative hypothesis (Ha) is rejected, which means that there is no significant difference between students who use comics supporting media and Learning CDs. From the results of the research, it is known that the supporting media for comics and learning CDs can both be used to improve chemistry learning outcomes for junior high school students. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mencari alternatif media pendukung pembelajaran Kimia yang sesuai untuk materi Asam, Basa, dan Garam kelas VII SMP. Penelitian dilakukan sejak bulan Agustus sampai Oktober 2021 di SMP YWKA II Jakarta Timur. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII A sebanyak 36 siswa dan siswa kelas VII B sebanyak 36 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dan cluster random sampling. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen, dimana perbedaan hasil belajar kimia siswa dilihat antara dua media pendukung yaitu komik dan CD Pembelajaran. Soal diujicobakan terlebih dahulu kepada siswa yang telah mendapatkan materi asam, basa, dan garam sebelumnya. Soal yang diujicobkan sebanyak 40 soal pilihan ganda dan didapat soal yang valid sebanyak 31 soal. Penelitian dilakukan dengan memberikan ceramah dan media pendukung kepada dua kelas. Indikator yang diukur pada penelitian ini adalah nilai pretest dan posttest dari dua kelompok kelas. Berdasarkan hasil pengujian prasyarat, data yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen. Setelah dilakukan pengujian secara statistik menggunakan uji T pada ? = 0.05, diperoleh harga thitung (1.54) lebih kecil dari ttabel (2.00). Hasil perhitungan menunjukkan bahwa hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak, yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang menggunakan media pendukung komik dengan CD Pembelajaran. Dari hasil penelitian diketahui bahwa media pendukung komik dan CD pembelajaran sama-sama dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa SMP.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document