Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

74
(FIVE YEARS 74)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Center For Journal Management And Publication, Lambung Mangkurat University

2722-3043, 2722-2934

2021 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 457
Author(s):  
Rusmansyah Rusmansyah ◽  
Abdul Hamid ◽  
Misbah Misbah ◽  
Lili Rahmawati ◽  
Rima Sugianti ◽  
...  

Masih banyak guru yang belum memahami tentang pembuatan e-modul. Selain itu juga belum banyak yang mengetahui mengenai aplikasi yang dapat digunakan dalam pembuatan e-modul. Hal ini melatarbelakangi dilakukan pelatihan pembuatan e-modul menggunakan eXe-learning di lingkungan lahan basah. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para guru dalam membuat e-modul menggunakan eXe-learning di lingkungan lahan basah. Selain itu juga untuk mengetahui respon guru dalam mengikuti pelatihan. Peserta pelatihan ini ialah 23 orang guru kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Kimia di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU). Kegiatan pelatihan dilaksanakan melalui metode ceramah, diskusi dan praktik secara langsung dalam membuat e-modul dengan menggunakan eXe-learning. Berdasarkan hasil pelatihan diperoleh bahwa terjadi peningkatan pemahaman guru tentang pembuatan e-modul menggunakan eXe-learnig dan respon guru terhadap kegiatan pelatihan minimal memiiki kategori baik. Pelatihan ini dapat meningkatkan pemahaman guru tentang pembuatan e-modul menggunakan eXe-learning. Produk e-modul yang dihasilkan dapat digunakan dalam membantu proses pembelajaran.  There are still many teachers who do not understand about making e-modules. In addition, not many people know about applications that can be used in making e-modules. So that training on making e-modules using eXe-learning is carried out in a wetland environment. This training activity aims to improve teachers' understanding of making e-modules using eXe-learning in a wetland environment. In addition, to find out the teacher's response in participating in the training. The training participants were 23 teachers of the Chemistry Subject Teacher Consultation Group (MGMP) in Hulu Sungai Utara (HSU) District. Training activities are carried out through lectures, discussions and direct practice in e-modules using eXe-learning. Based on the training results, it was found that there was an increase in teachers' understanding of making e-modules using eXe-learning, and the teacher's response to training activities had at least a good category. This training can improve teachers' understanding of making e-modules using eXe-learning. The resulting e-module product can be used to assist the learning process. 


2021 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 437
Author(s):  
Nurdiansyah Nurdiansyah ◽  
Ramadhan Arifin

Permasalah pada tim sepakbola Desa Mandiangin Kabupaten Banjar adalah sering merasa cemas saat memulai untuk bertanding, hal ini lah yang menjadi dasar untuk melaksanakan pengabdian masyarakat ini. Tujuan pengabdian msyarakat ini adalah penguatan mental dalam bertanding serta faktor-faktor yang mempengaruhi psikologis dalam pertandingan serta membentuk mental. Metode yang digunakan pada pelaksanaan pengabdian ini yaitu metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. Alat ukur yang digunakan dalam pengabdian ini berupa wawancara. Sasaran pengabdian masyarakat ini ada pemain sepakbola Desa Mandiangin Kabupaten Banjar yang berjumlah 18 orang. Hasil yang diperoleh yaitu diperolehnya pengetahuan dan cara untuk meningkatkan kepercayaan diri saat bertanding. Melalui kegiatan ini diperolehnya penguatan mental dalam bertanding serta faktor-faktor yang mempengaruhi psikologis dalam pertandingan serta membentuk mental.  The problem with the Mandiangin Village football team, Banjar Regency, is that they often feel anxious when competing; this is the basis for carrying out this community service. The purpose of this community service is mental strengthening in competing and the factors that psychologically affect the match and form mentality. The method used in implementing this service is the lecture, discussion and question and answer method. The measuring instrument used in this service is in the form of interviews. This community service is 18 people from Mandiangin Village, Banjar Regency. The results obtained are acquiring knowledge and ways to increase self-confidence when competing. Through this activity, mental strengthening in competition is obtained and factors that psychologically affect the match and form mentality.


2021 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 447
Author(s):  
Shelly Efwinda ◽  
Riskan Qadar ◽  
Nita Rananda ◽  
Fanzuruni Fauhatun Mabrurah ◽  
Rahman Setiyawan

Tujuan Pelatihan Pembelajaran STEAM bagi Guru IPA SMP di Kalimantan Timur adalah agar guru dapat memiliki keterampilan membuat proyek pembelajaran IPA jenjang SMP dan sederajat dengan mengintegrasikan bidang Science, Technology, Engineering, Art. dan Mathematics. Pelatihan diselenggarakan selama lima hari, mulai tanggal 22 hingga 26 Juni 2021 dan diikuti oleh 10 guru IPA SMP dan sederajat di Kalimantan Timur. Indikator keberhasilan kegiatan dirumuskan: 1) 80% peserta atau sebanyak 8 peserta hadir dalam pelatihan, 2) terlaksananya seluruh kegiatan pelatihan, 3) 70% peserta atau sebanyak 7 peserta mampu membuat proyek STEAM dan menyusun laporan; serta 4) respon positif dari peserta kegiatan. Instrumen yang digunakan antara lain soal pre-test dan post-test pemahaman pembelajaran berbasis STEAM serta angket respon peserta. Adapun tahapan pelaksanaan kegiatan pelatihan meliputi: 1) Tahap persiapan; 2) Tahap pelaksanaan; 3) Tahap monitoring, evaluasi dan pelaporan. Hasil evaluasi menunjukkan kegiatan pelatihan mencapai seluruh indikator keberhasilan kegiatan yaitu: 1) seluruh peserta yang diundang hadir dalam pelatihan yaitu sebanyak 10 orang, 2) seluruh kegiatan pelatihan dapat terlaksana sesuai jadwal, 3) 80% peserta mampu membuat proyek dan menyusun laporan yaitu sebanyak 8 orang, serta 4) diperoleh respon positif dari peserta kegiatan, hasil angket respon berada pada kategori sangat baik dengan persentase sebesar 95%. The purpose of the STEAM Learning Training for Junior High School Science Teachers in East Kalimantan is to have the skills to create science learning projects by integrating the fields of Science, Technology, Engineering, Art. and Mathematics. The training was held for five days, from 22 to 26 June 2021 and was attended by ten junior high school science teachers in East Kalimantan. The indicators for the success of the activities were formulated: 1) 80% of participants or as many as 8 participants attended the training, 2) the implementation of all training activities, 3) 70% of participants or as many as 7 participants were able to do STEAM projects and compile reports, and 4) positive response from activity participants. The instruments used include pre-test and post-test questions on understanding STEAM-based learning and participant response questionnaires. Implementing the training activities includes 1) Preparation stage; 2) Implementation stage; 3) Monitoring, evaluation and reporting stages. The results of the evaluation show that the training activities achieved all indicators of activity success, namely: 1) all participants invited to attend the training were 10 participants, 2) all training activities were carried out according to schedule, 3) 80% of participants were able to do projects and compile reports, which amounted to 8 participants, and 4) a positive response was obtained from the activity participants, the results of the response questionnaire were in the very good category with a percentage of 95%. 


2021 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 425
Author(s):  
Zainuddin Zainuddin ◽  
Mastuang Mastuang ◽  
Misbah Misbah ◽  
Sulastri Wulan Dari ◽  
Aulia Agustina ◽  
...  

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru MGMP IPA Kabupaten Batola dalam hal pembuatan media pembelajaran melalui Articulate Storyline di lingkungan lahan basah. Pelatihan dilaksanakan secara daring yang diikuti 24 orang peserta, yakni guru-guru anggota MGMP IPA Kabupaten Batola. Metode kegiatan pengabdian ini  meliputi: perencanaan, tindakan, observasi, evaluasi, dan refleksi. Pelaksanaan pelatihan secara luring dilaksanakan sebanyak dua pertemuan, yang terdiri dari konseptual dan praktik pembuatan media menggunakan Articulate Storyline. Angket digunakan untuk mengukur respon peserta terhadap pelaksanaan kegiatan. Adapun hasil kegiatan pengabdian ini adalah: 1) dihasilkannya media pembelajaran melalui Articulate Storyline di  lingkungan lahan basah, dan 2) kegiatan ini mendapatkan respon yang sangat baik pada bagian keahlian dan kesiapan 94,00%, pada kegunaan materi yang disampaikan mendapatkan respon sangat baik 91,33%, dan kesesuaian pelaksanaan pelatihan mendapatkan respon baik 89,50%,materi yang disampaikan 90,00%, dan fasilitas yang diberikan 92,00%mendapatkan respon yang sangat baik.This service activity aims to improve the pedagogic competence of the IPA MGMP teachers in Batola Regency to make learning media through Articulate Storyline in a wetland environment. The training was conducted online by 24 participants, namely teachers from the IPA MGMP in Batola Regency. The method of this service activity includes planning, action, observation, evaluation, and reflection. The offline training was carried out in two meetings, consisting of conceptual and practical media creation using Articulate Storyline. Questionnaires are used to measure participants' responses to the implementation of activities.The results of this service activity are: 1) the production of learning media through Articulate Storyline in a wetland environment, and 2) this activity gets a very good response in the expertise and readiness section of 94.00%, on the usefulness of the material presented gets a very good response 91 .33%, and the suitability of the training implementation got a good response 89.50%, the material delivered 90.00%, and the facilities provided 92.00% got a very good response. 


2021 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 432
Author(s):  
Akhmad Amirudin ◽  
Sarmidi Sarmidi ◽  
M.Rafi'i M.Rafi'i

NPC (National Paralimpic Committe) kalimantan selatan merupakan salah satu kontingen yang akan berlaga pada Pekan Paralympian Nasional XVI (PEPARNAS) XVI Papua. Atlet yang sering latihan di lapangan masih banyak yang tidak sesuai dengan teknik yang benar dalam melakukan teknik gerakan seperti berlari, melompat dan melempar, sehingga pelaksana pengabdian masyarakat bermaksud membimbing dan memperbaiki teknik dasar gerakan menjadi benar. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan atlet dalam melakukan gerakan teknik berlari, melompat dan melempar. Metode yang digunakan berupa bimbingan dan latihan teknik dasar gerakan nomor atletik. Peserta kegiatan adalah atlet cabang olahraga Atletik NPC (National Paralimpic Committe) atau Paralympian Pelatprov Kalimantan Selatan berjumlah 29 orang. Instrumen yang digunakan sebelum memberikan bimbingan teknis yaitu melalui tes.  Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini memberikan dampak positif terhadap para atlet yaitu meningkatnya keterampilan dalam melakukan gerakan nomor atletik, Atlet berlari, melompat dan melempar sudah sesuai dengan teknik yang diharapkan, sehingga gerakan yang dilakukan lebih efektif dan efisien. The South Kalimantan NPC (National Paralympic Committee) is one of the contingents that will compete in the XVI National Paralympian Week (PEPARNAS) XVI Papua. Athletes who often practice in the field are still not following the correct technique in performing movement techniques such as running, jumping and throwing, so that community service implementers intend to guide and improve the basic techniques of movement to be correct. This activity aims to improve the athlete's skills in running, jumping, and throwing techniques. The method used is in the form of guidance and training in basic techniques of athletic number movement. Participants in the activity were athletes from the NPC Athletic (National Paralympic Committee) or Paralympian Pelatprov South Kalimantan, totalling 29 people. The instrument used before providing technical guidance is through a test. The results of this community service activity positively impact athletes, namely increasing skills in performing athletic number movements, athletes running, jumping, and throwing according to the standard technique so that the movements carried out are more effective and efficient. 


2021 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 441
Author(s):  
Sahrul Saehana ◽  
Muhammad Ali ◽  
Darsikin Darsikin ◽  
Nurgan Nurgan ◽  
Delthawati Is Ratnaningtyas

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan program nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas output pendidikan dengan melakukan sejumlah aktivitas seperti asistensi mengajar di satuan pendidikan oleh mahasiswa. Learning management system (LMS) sangat dibutuhkan untuk melaksanakan program asistensi mengajar khususnya dalam melakukan evaluasi. Tujuan program ini adalah untuk melatih guru di sekolah mitra dalam menggunakan LMS sehingga dapat mendampingi mahasiswa dalam program asistensi mengajar.  Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk pelatihan dimana guru dilatih menggunakan LMS. Mitra kegiatan ini adalah SMP dan SMA di Propinsi Sulawesi Tengah. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan wawancara. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa guru dapat memanfaatkan dengan baik aplikasi evaluasi berbasis LMS yang dirancang oleh tim pengabdi. Hasil wawancara memperkuat hal ini, dimana guru tidak mengalami kesulitan dalam menggunakan aplikasi penilaian bagi mahasiswa program asistensi mengajar karena dilengkapi petunjuk yang jelas. The Independent Learning Campus Independent Program is a national program that improves scholarly output quality by carrying out activities such as teaching assistants in academic units by students. A learning management system (LMS) is needed to carry out teaching assistance programs, especially evaluations. This program aims to train teachers at partner schools in using the LMS so that they can assist students in teaching assistance programs. This activity is carried out in training where teachers are trained to use LMS. Partners of this activity are junior and senior high schools in Central Sulawesi Province. The instruments used are observation sheets and interviews. From the observations, it is known that teachers can make good use of the LMS-based evaluation application designed by the service team. The results of the interviews reinforce this, where the teacher does not experience difficulties in using the assessment application for students in the teaching assistant program because it is equipped with clear instructions.


2021 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 398
Author(s):  
Muhammad Najamudin ◽  
Benny Mahendra

Tujuan kegiatan pengabdian kepada mayarakat ini yaitu:  untuk memberikan pemahaman mengenai kewirausahaan pengrajin alat tradisional musik panting (P.I.X) musik Kota Banjarmasin tentang wawasan kewirausahaan, cara mempromosikan dimasa pandemi covid 19, yang dimana penurunan omset pengrajin menurun sejak bulan Februari sampai Juni 2020. Hal ini dikarenakan menurunya produktivitas pertunjukan musik. Kegiatan dilakukan melalui pendampingan wirausaha pengrajin musik panting P.I.X musik di Kota Banjarmasin dari produksi, pemasaran hingga pengurusan hak merek dagang Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Metode program pengabdian kepada masyarakat berbasis kemitraan. Bentuk kegiatan pendampingan meliputi tahapan-tahan sebagai berikut; memberikan materi konsep wirausaha, melakukan pendampingan pemanfaatan media promosi dalam pemasaran produk, dan terdaftar di Hak Kekayaan Intelektul (HKI) sebagai merek dagang dengan merek P.I.X musik. Simpulan dalam pengabdian kepada masyarakat ialah proses pendampingan kewirausahaan pengrajin musik panting P.I.X musik berjalan dengan lancar dan meningkat omset penjualannya hingga mendapatkan HKI (Hak Kekayaan Intelektual) merek dagang.The purpose of this community service assistance activity is to understand the entrepreneurship of the PIX music craftsmen in Banjarmasin regarding entrepreneurial insight, how to promote during the Covid 19 pandemic, in which the decline in artisans turnover decreased from February to June 2020. This is due to decreased productivity—music show. The activity's objective is to provide entrepreneurship assistance for P.I.X music artisans in Banjarmasin from production, marketing and IPR. Partnership-based community service program methods. Mentoring activities include the following stages; providing material on entrepreneurial concepts, assisting in promotional media in product marketing, and intellectual property rights (IPR). The conclusion in community service is the process of entrepreneurship assistance for P.I.X music artisans to run smoothly, and their sales turnover increases until they get IPR (Intellectual Property Rights). 


2021 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 415
Author(s):  
Agus Hadi Utama ◽  
Hamsi Mansur ◽  
Sulistyo Rini ◽  
Adrie Satrio

Berdasarkan hasil inisiasi pengamatan lembaga mitra yang dilakukan oleh tim Pengabdian Masyarakat Prodi Teknologi Pendidikan FKIP ULM, terungkap bahwa banyak guru yang masih minim dalam melaksanakan pembelajaran daring/jarak-jauh atau E-learning di masa pandemi COVID-19. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan keterampilan guru untuk mengembangkan dan mengoptimalkan konten dan fitur-fitur E-learning platform Google classroom. Kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk: 1) untuk mengetahui kondisi faktual pelaksanaan pembelajaran daring/pembelajaran jarak jauh (PJJ) berbasis Google classroom di lembaga mitra. 2) melaksanakan program pelatihan mengembangkan konten dan optimalisasi penggunaan fitur-fitur Google classroom pada lembaga mitra. 3) untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam pengembangan konten dan optimalisasi penggunaan fitur-fitur Google classroom melalui desiminasi E-book praktis bagi lembaga mitra. Metode pelaksanaan kegiatan pelatihan mengadopsi pola pelaksanaan penelitian tindakan meliputi tiga tahapan, yaitu: perencanaan program, pelaksanaan program, observasi dan evaluasi program/refleksi. Hasil penelitian menunujukkan kondisi faktual pembelajaran daring/ PJJ atau penggunaan E-learning Google classroom di SDN Kec. Banjarmasin Utara adalah sebagai berikut: 1) kondisi faktual pelaksanaan pembelajaran daring/PJJ menggunakan E-learning terungkap bahwa guru-guru SDN Kec. Banjarmasin Utara sudah terbiasa mengembangkan konten pembelajaran Google classroom, seperti: Power point, Youtube, dan Portable document format, sehingga program pelatihan difokuskan kepada optimalisasi penggunaan fitur-fitur Google classroom dan desiminasi produk E-book praktis penggunaan Google classroom bagi lembaga mitra. Pelatihan pengembangkan konten dan optimalisasi fitur-fitur Google classroom dibagi kedalam lima sesi, yaitu: 1) pengantar Google classroom, 2) mengakses Google classroom dan membuat kelas, 3) Video streaming, 4) Classwork material: Assignment, Quiz, Question, 5) People: Grade & Grading.     Based on the results observations of partner institutions conducted by the researcher team of the education technology study program, Universitas Lambung Mangkurat, it was revealed that teachers are still lacking in carrying out online/distance learning during the COVID-19 pandemic because the teacher's lack of knowledge and skills to develop and optimize the content and features by using google classroom. This research activity aims 1) to know the actual condition of implementing online/distance learning using google classroom. 2) implement a training program to develop content and optimize the use of google classroom features. 3) to improve teachers' knowledge and skills in content development and optimization the use of google classroom features using e-books usage guides for partner institutions. Implementing the training program uses three stages: 1) program planning, 2) program implementation and 3) program evaluating/reflections. The results of the study showed the factual condition of online/distance learning using google classroom at elementary school North Banjarmasin district is as follows: 1) the implementation of online/distance learning revealed that teachers at elementary school North Banjarmasin district is accustomed to developing google classroom learning content, such as PowerPoint, YouTube, and portable document formats so that the training program is focused on optimizing the use of google classroom features using e-books usage guides for partner institutions. The content development training and optimization of google classroom features are divided into five sessions: 1) introduction to google classroom, 2) access google classroom and create classes, 3) video streaming, 4) classwork material: assignment, quiz, question, 5) people: grade & grading. 


2021 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 391
Author(s):  
Rina Listia ◽  
Noor Eka Chandra ◽  
Elsa Rosalina ◽  
Eka Puteri Elyani

Pendidikan tak bisa lepas dari proses belajar mengajar karena sejatinya pendidikan adalah wadah resmi untuk mendapat ilmu. Revolusi Industri 4.0 dan tren pengajaran Abad 21 membuat semua guru dan para pendidik harus memperbaharui cara mengajar mereka. Proses pengajaran yang erat kaitannya dengan subjek pengajaran membuat para pendidik harus senantiasa belajar lebih dalam tentang teknologi dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran dalam jaringan (online) datang sebagai solusi, dan teknologi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari tren pembelajaran baru ini. Pembelajaran dalam jaringan (online) ini menjadi sangat dibutukan dalam beberapa waktu terakhir dikarenakan adanya wabah COVID-19. Pendidikan terdampak dengan adanya peraturan LFH (learning from home) dan WFH (work from home). Dampaknya, keadaan ini memaksa para guru melakukan pengajaran jarak jauh/online yang tentu saja tidak bisa lepas dari penggunaan teknologi. Pembelajaran dalam jaringan (online) memerlukan bahan ajar yang cocok serta bahan ajar yang dapat dibuat melalui bantuan teknologi. Guru-guru Bahasa Inggris yang mengajar di SMK Banjarbaru masih kekurangan informasi mengenai penyusunan bahan ajar Bahasa Inggris berbasiskan keterampilan (skill-based) yang menggunakan teknologi sehingga kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan langkah untuk melakukan pendampingan pada para guru untuk dapat mendesain bahan ajar yang sesuai dengan subjek pelajaran pada siswa SMK yang berbasis keterampilan dengan bantuan teknologi. Metode yang digunakan pada kegiatan ini yaitu berupa penyampaian tentang materi bahan ajar, kemudian praktik pembuatan bahan ajar dan evaluasi dari bahan ajar yang dihasilkan para peserta selama pelatihan oleh narasumber. Sasaran dari kegiatan ini yaitu para guru Bahasa Inggris yang mengajar di SMK se-kota Banjarbaru yang berjumlah 35 peserta. Hasil dari kegiatan pengabdian ini berupa bahan ajar bahasa Inggris yang mengintegrasikan teknologi didalamnya yang dibuat oleh para peserta. Education cannot be separated from the teaching and learning process because education is an official place to gain knowledge. The Industrial Revolution 4.0 and the 21st Century teaching trends make all teachers and educators have to update their teaching methods. The teaching process which is closely related to the teaching subject makes teachers and educators constantly learn more about technology in the teaching and learning process. Online learning is coming as a solution, and technology is an integral part of this new learning trend. Online learning has become very necessary in recent times due to the COVID-19 outbreak. Education is impacted by the existence of LFH (learning from home) and WFH (work from home) regulations. As a result, this situation forces teachers to conduct distance/online teaching which of course cannot be separated from the use of technology. Online learning requires suitable teaching materials and teaching materials that can be made through technology assistance. English teachers who teach at SMK Banjarbaru still lack information about the preparation of skill-based English teaching materials that use technology so that the existence of this community service activity is a step to provide assistance to teachers to be able to design appropriate teaching materials with the subject of skills-based vocational school students with the help of technology. The methods used for this training are first explaining about teaching material, second, practice to make teaching material which integrated with technology, and last, evaluation from the speaker to fix the teaching materials which is made by the participants. The participants for this community service are 35 English vocational high school teachers in Banjarbaru. The result of this community service was teaching materials which integrated with technology designed by the participants.


2021 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 367
Author(s):  
Dwimei Ayudewandari Pranatami ◽  
Hafidha Asni Akmalia ◽  
Ndzani Latifatur Rofiah

Kemunculan virus Corona yang diawali dari tahun 2020 lalu membuat semua segi kehidupan terdampak. Penerapan protokol kesehatan menjadi salah satu cara yang paling ampuh untuk menekan angka kasus covid-19 di Indonesia. Tujuan dilaksanakan edukasi pola hidup bersih dan sehat pada anak-anak adalah untuk membimbing agar anak-anak lebih sadar dan berhati-hati dalam melakukan kegiatan di tengah pandemi sebagai bentuk pencegahan terhadap virus Corona. Pada kegiatan ini dilakukan edukasi terhadap anak-anak dengan metode pemberian materi, games dan praktik mencuci tangan dengan benar. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa 90% anak dapat menjawab pertanyaan dan menyusun kata terkait pola hidup bersih dan sehat sehingga anak-anak mengetahui cara cuci tangan dengan baik, memilah sampah dan menjaga perilaku hidup sehat di rumah, di lingkungan serta di sekolah. Kegiatan ini juga diharapkan dapat mendorong kesadaran masyarakat secara umum untuk menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat demi meminimasilasi dan mencegah penularan virus Corona; membantu pemerintah dalam menggalakkan program pola hidup bersih dan sehat di masa pandemi; dan menginisiasi keberlanjutan program pola hidup bersih dan sehat di masyarakat. The emergence of the Coronavirus, which began in 2020, has affected all aspects of life. Implementing health protocols is one of the most effective ways to reduce the number of COVID-19 cases in Indonesia. The purpose of implementing clean and healthy lifestyle education for children is to guide them so that they are more aware and careful in carrying out activities during a pandemic as a form of prevention against the Coronavirus. In this activity, education was carried out for children to provide materials, games, and direct practice. After attending the education, the children become aware of washing their hands, sorting waste, and maintaining a healthy lifestyle at home, in the neighbourhood, and at school. This activity is also expected to encourage public awareness, in general, to implement a Clean and Healthy Lifestyle to minimize and prevent the transmission of the Coronavirus; assist the government in promoting the Clean and Healthy Lifestyle program during the pandemic, and initiate the sustainability of the Clean and Healthy Lifestyle program in the community. 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document