VEKTOR: Jurnal Pendidikan IPA
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

14
(FIVE YEARS 14)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By IAIN Jember

2723-0724, 2723-066x

2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 49-55
Author(s):  
Retno Bulan Amalatus ◽  
Risma Nur Alifha ◽  
Ifatus Sulviah Ningsih ◽  
Andi Hartono ◽  
Mohammad Ikbal

SMPN 2 Tempurejo merupakan salah satu sekolah dengan daerah terpencil yang memiliki fasilitas penuh terhadap mata pelajaran IPA. IPA adalah salah satu mata pelajaran yang mempelajari tentang fenomena alam dengan berbagai bidang kajian di dalamnya. IPA sangat erat kaitannya dengan praktikum dan laboratorium. Tidak etis rasanya mempelajari IPA tanpa melakukan praktikum di laboratorium. Dengan adanya sebuah permasalahan mengenai ruangan laboratorium yang multifungsi, maka peneliti bertujuan untuk melakukan studi kelayakan laboratorium IPA di SMPN 2 Tempurejo. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif analisis dengan instrumen wawancara kepada guru IPA di SMPN 2 Tempurejo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan ruangan yang multifungsi dapat menjalankan segala kegiatan laboratorium dengan semestinya, aman, dan tertib terhadap prosedur yang ada, serta dapat dikatakan layak dalam penggunaan laboratoriumnya. Kata Kunci: IPA, kelengkapan, laboratorium, praktikum, studi kelayakan    SMPN 2 Tempurejo is one of the schools in remote areas that has full facilities for science subjects. Science is a subject that studies natural phenomena with various fields of study in it. Science is closely related to practicum and laboratory. It is unethical to learn science without doing lab work. With a problem regarding a multifunctional laboratory room, the researchers aimed to conduct a feasibility study for the science laboratory at SMPN 2 Tempurejo. The method used is descriptive analysis method with interview instruments to science teachers at SMPN 2 Tempurejo. The results showed that a multifunctional room could carry out all laboratory activities properly, safely and in an orderly manner towards existing procedures, and it could be said that it was feasible to use the laboratory. Keywords: equipment, feasibility study, laboratory, natural science, practicum  


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 41-48
Author(s):  
Neny Ismiyanti ◽  
Riva Windasari ◽  
Andika M. S ◽  
Vivin H.M ◽  
Abdul Aziz

Laboratorium sekolah yang baik harus memenuhi kelengkapan peralatan dan memperhatikan fasilitas penunjang sebagaimana yang ditetapkan oleh Permendiknas No. 24 Tahun 2007 tentang standarisasi laboratorium. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kelayakan dan optimalisasi laboratorium IPA yang terdapat di salah satu MTs yang ada di Kabupaten Jember. Penelitiaan ini berjenis  peneltian deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan berasal dari hasil wawancara. Sumber data primer adalah salah satu guru yang ada di MTs X dan sumber data sekunder berasal dari berbagai artikel jurnal nasional. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara bebas terpimpin. Hasil wawancara menginformasikan bahwa kegiatan praktikum yang dilaksanakan di salah satu sekolah MTs Jember masih belum terlaksana dengan baik. Peralatan yang terdapat di laboratorium MTs X bisa dikatakan lengkap, termasuk ketersediaan KIT fisika. Dari hasil data yang diperolah dapat disimpulkan bahwa laboratorium yang terdapat disekolah tersebut kurang dioptimalkan dengan baik karena beberapa hal seperti guru yang mengajar di salah satu MTs X bukan berasal dari background bidang studi IPA, kemudian sulitnya mendapatkan perizinan dari pihak yayasan untuk menggunakan laboratorium karena takut alat-alat laboratorium menjadi rusak. Kata Kunci : laboratorium, pembelajaran IPA, praktikum A good school laboratory must meet the completeness of equipment and pay attention to supporting facilities as stipulated by Permendiknas No. 24 of 2007 concerning laboratory standardization. The purpose of this study was to identify the feasibility and optimization of the science laboratory in one of the MTs in Jember Regency. This research is a qualitative descriptive research. The source of the data used comes from the results of interviews. The primary data source is one of the teachers in MTs X and the secondary data sources are from various national journal articles. Data collection techniques using guided free interview techniques. The results of the interview informed that the practicum activities carried out in one of the MTs Jember schools were still not carried out properly. The equipment in the MTs X laboratory can be said to be complete, including the availability of a physics KIT. From the results of the data obtained, it can be concluded that the laboratory in the school is not optimized properly because several things, such as the teacher who teaches at one MTs X is not from a science background, then it is difficult to get permission from the foundation to use the laboratory for fear of tools. -Laboratory equipment is damaged. Keywords: science learning, laboratory, practicum.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 16-30
Author(s):  
Endro Tri Susdarwono

Tujuan penelitian ini membahas mengenai reaksi fisi dan fusi pada bom atom dan senjata termonuklir. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, jenis penelitiannya menggunakan studi analitik komprehensif. Bagian paling vital dari ledakan fisi yang terjadi dalam bom atom tak lain adalah material yang berfisi itu sendiri. Ada dua unsur radioaktif yang biasa dipakai, yakni uranium dan plutonium, masing-masing dengan aneka isotopnya. Mulai dari U-232, U-234, U-235, dan U-238 untuk uranium, hingga Pu-238, Pu-239, dan Pu240 untuk plutonium. Elemen pemicu ledak yang dipakai dalam ledakan termonuklir ialah deuterium (D) alias hydrogen berat atau yang juga popular dengan sebutan ‘air berat’ (heavy water). Dari setiap 5000 atom hydrogen, bisa dipastikan satu isotop di antaranya dalam bentuk deuterium. Inti deuterium (deutron) terdiri dari satu proton (p) dan satu neutron (n). saat berpasangan, dua deutron membentuk inti atom helium (He-4) yang relatif stabil. Dalam semua jenis reaksi ini, inti atom berat terbentuk melalui proses fusi. Kata Kunci: bom atom, reaksi fisi, reaksi fusi, senjata termonuklir The purpose of this research is to discuss fission and fusion reactions in atomic bombs and thermonuclear weapons. This research is a qualitative research. This type of research uses a comprehensive analytical study. The most vital part of the fission explosion that occurs in an atomic bomb is none other than the fission material itself. There are two radioactive elements in common use, uranium and plutonium, each with its different isotopes. They range from U-232, U-234, U-235, and U-238 for uranium, to Pu-238, Pu-239, and Pu240 for plutonium. The explosive trigger element used in thermonuclear explosions is deuterium (D) heavy hydrogen or also popularly known as "heavy water" (heavy water). For every 5000 hydrogen atoms, one can be sure of one of them in the form of deuterium. The nucleus of heuterium (deutron) consists of one proton (p) and one neutron (n). When paired, the two deutrons form a relatively stable nucleus of helium (He-4). In all of these types of reactions, heavy atomic nuclei are formed by fusion. Keywords: atomic bombs, fission reactions, fusion reactions, thermonuclear weapons


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-15
Author(s):  
Dewi Rahmawati Rahmawati ◽  
Desi Wulandari

Dalam pembelajaran IPA untuk memenuhi ketentuan dalam kurikulum 2013 bahwasanya pembelajaran dilakukan dengan mengajarkan materi pada peserta didik untuk mengembangkan kompetensi yaitu kompetensi sikap spiritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan. Untuk melaksanakan pembelajaran tersebut pembelajaran yang diterapkan yaitu mengajarkan materi tekanan hidrostatis. Pembelajaran IPA pada materi Tekanan dengan submateri Tekanan Hidrostatis serta dalam penerapan sehari-harinya dilakukan dengan model Problem Base Learning. Model tersebut disajikan sebuah demonstrasi produk dari guru untuk mengamati percobaan yang didemonstrasikan. Submateri yang disampaikan juga terkait materi Hukum Torricelli dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran dengan materi tersebut diintegrasikan dalam ranah afektif yaitu spiritual dan sosial serta keterpaduan antara cabang ilmu lainnya. Kajian spiritual yang diberikan disajika dalam mengaitkan atau mengitegrasikan dengan firman Allah SWT. QS. QS. Al-Ma’arij (70): 19-35 dan (QS. Asy-Syarh (94): 5-6). Dalam kajian sosial yaitu dapat dipadukan dengan kegiatan pemeliharaan kelestarian dan peduli lingkungan dalam firman Allah SWT. (QS An Nahl 16:10). Dalam memenuhi kompetensi dalam kurikulum 2013 pembelajaran, pemebelajaran dalam ranah pengetahuan yang bersifat keterpaduan IPA yaitu kajian fisika dengan biologi tentang siklus hidurologi dapat dikaji dan dilakukan pembelajaran dengan menjelaskan kandungan ayat dalam firman Allah SWT. QS. An Nur : 43. Dengan menyertakan firman Allah SWT. agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan sosial bermsyarakat. Kata kunci: Afektif, Hukum Torriceli, Kurikulum 2013, PBL (Problem Based Learning), Tekanan In science learning to meet the provisions in the 2013 curriculum, learning is carried out by teaching material to students to develop competencies, namely the competence of spiritual, social, knowledge and skills attitudes. To carry out this learning, the thing applied is to teach hydrostatic pressure material. Science learning on Pressure material with submaterial Hydrostatic Pressure and in its daily application is carried out with the Problem Base Learning model. The model presented a product demonstration of the teacher to observe the experiment being demonstrated. The sub-material presented is also related to Torricelli's Law material and its application in everyday life. Learning with this material is integrated in the affective realm, namely spiritual and social as well as integration between other branches of science. The spiritual studies given are presented in linking or integrating with the word of Allah SWT. QS. QS. Al-Ma'arij (70): 19-35 and (Surah Asy-Syarh (94): 5-6). In social studies, it can be combined with activities to maintain sustainability and care for the environment in the word of Allah SWT. (Surah An Nahl 16:10). In fulfilling the competencies in the 2013 learning curriculum, learning in the realm of knowledge that is integrated in science, namely the study of physics with biology about the hidurology cycle, can be studied and carried out by explaining the content of the verse in the word of Allah SWT. QS. An Nur: 43. By including the word of Allah SWT. so that it can be applied in everyday life, both in the family environment and in the social environment. Keywords: Affectiv, Curriculum 2013, Torriceli Law,  PBL (Problem Based Learning), Pressure


2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 89-102
Author(s):  
Aulia Nur Rasyid ◽  
Syarifatul Amaliyah ◽  
Amaliya Islami Nurlaili

Pembelajaran daring merupakan cara yang dapat dilakukan oleh instansi pendidikan pada masa pandemi COVID-19. Pembelajaran daring telah mengubah wajah pendidikan di Indonesia yang semula pembelajaran secara offline atau pembelajaran tatap muka langsung menjadi online. Banyak aplikasi yang dapat digunakan untuk memudahkan pembelajaran, seperti aplikasi teleconference zoom yang marak dipakai oleh para dosen dan mahasiswa. Teleconference Zoom merupakan Platfrom Cloud yang menawarkan visual secara video dan audio conferencing, chat, dan webinar. Penulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan reaksi mahasiswa dalam menanggapi pembelajaran jarak jauh (PJJ) melalui Aplikasi Zoom. Metode yang digunakan dalam penulisan ini menggunakan pendekatan fenomenologis. Kepenulisan artikel ini merujuk pada Hasil observasi yang menggambarkan fenomena pembelajaran aktif dengan menggunakan Zoom dalam perspektif mahasiswa selama masa tanggap COVID-19. Oleh karena itu, aplikasi teleconference zoom sangat disarankan bagi pengajar untuk memaksimalkan pembelajaran jarak jauh. Kata Kunci: Analisis kritis, Teleconference, Zoom Cloud Online learning is the only way that educational institutions can do during the Covid-19 pandemic. Online learning has changed the face of education in Indonesia, which was originally offline learning or face-to-face learning directly online. Many applications can be used to facilitate learning, such as the zoom teleconference application which is widely used by lecturers and students. Teleconference Zoom is a Cloud Platform that offers visual video and audio conferencing, chat and webinars. This writing aims to describe how the use of the Zoom Application among students and how students respond to learning through the Zoom Application. The method used in this paper is through an online questionnaire collection survey. Survey results show that learning using teleconferences is very effective and helpful during social distancing. Keywords: Critical Analysis, Online Learning, Zoom Teleconference.


2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 73-88
Author(s):  
Nukhbatul Bidayati Haka ◽  
Rizka Yohana ◽  
Laila Puspita

Guru merupakan figur sentral dalam penyelenggaraan pendidikan. Dalam proses pembelajaran guru tidak hanya melakukan transfer ilmu tetapi harus memiliki kuaifikasi akademik yang sesuai bidang, kompetensi teknologi, pedagogik, personal, dan persyaratan profesionalitas yang mumpuni. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) mahasiswa calon guru Pendidikan Biologi UIN Raden Intan Lampung dalam menyusun perangkat evaluasi pembelajaran. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode analisis korelasi. Penentuan partisipan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu mahasiswa pendidikan biologi angkatan 2016 semester 8 yang sudah menyelesaikan materi pedagogik. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, lembar obseravasi, wawancara dan dokumentasi. Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji korelasi Product Moment. Hasil analisis korelasi memperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,585 yang mneunjukan hubungan antara dua vriabel tersebut cukup kuat dan arah hubungan menunjukan arah positif, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat hubungan yang positif antara kemampuan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) dengan kemampuan membuat perangkat Evaluasi Pembelajaran pada mahasiswa. Kata Kunci: calon guru, kemampuan technological pedagogical content knowledge, perangkat evaluasi pembelajaran   The teacher is a central figure in the administration of education. In the learning process the teacher does not only transfer knowledge but must have academic qualifications in accordance with the fields, technological competence, pedagogic, personal, and qualified professional requirements. This study aims to determine the ability of Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) for prospective teachers of Biology Education at UIN Raden Intan Lampung in developing learning evaluation tools. This type of research is quantitative with correlation analysis method. Determination of participants in this study was conducted with a purposive sampling technique, namely biology education students for semester 8 2016 who had completed pedagogic material. Data collection techniques using questionnaires, observation sheets, interviews and documentation. Hypothesis testing in this study uses the Product Moment correlation test. Correlation analysis results obtained a correlation coefficient of 0.585 which shows the relationship between the two variables is quite strong and the direction of the relationship shows a positive direction, then Ho is rejected and Ha is accepted, meaning there is a positive relationship between the ability of Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) with the ability to make evaluation tools Student learning. Keywords: knowledge skills in technology pedagogical content, learning evaluation devices,  teacher candidates


2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 66-72
Author(s):  
Miftahul Jannah ◽  
Aminatul Husna ◽  
Siti Nurhalimah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembuatan aplikasi android menggunakan iSpring sebagai alternatif desain dalam pembuatan media pembelajaran daring. Metode penelitian ini menggunakan metode Library Research atau Kajian Kepustakaan. Ispring Presenter merupakan salah satu tool yang mengubah file presentasi yang kompatibel dengan Power Point untuk menjadikan bentuk Flash. Pembelajaran e-learning mengguakan iSpring membantu peserta didik dalam memanfaatkan teknologi dengan cerdas. Proses pembelajaran menggunakan iSpring, akan membantu peserta didik belajar sesuai dengan gaya belajar setiap peserta didik serta mendapatkan kebebasan saat belajar tampa keterbatasan waktu dan lokasi. Proses belajar mengajar lebih menarik, sehingga dapat memotivasi dan materi yang disampaikan dalam desain aplikasi iSpring lebih dapat dipahami. Kata kunci: ispring, media pembelajaran, teknologi This study aims to determine the making of android applications using iSpring as an alternative design in making online learning media. This research method uses the Library Research method or literature review. Ispring Presenter is a tool that converts PowerPoint compatible presentation files to Flash format. E-learning learning using iSpring helps students to use technology smartly. The learning process using iSpring, will help students learn in accordance with the learning style of each student and get freedom when learning without the limitations of time and location. The teaching and learning process is more interesting, so that it can motivate and the material presented in the iSpring application design is more understandable. Keywords: ispring, learning media, technology


2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 59-65
Author(s):  
Firdiawan Ekaputra

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan motivasi belajar peserta didik yang signifikan sebelum dan sesudah diberi perlakuan penerapan Poseidon Meeting Classroom berbasis pendekatan ilmiah, ada tidaknya perbedaan prestasi belajar peserta didik yang signifikan sebelum dan sesudah diberi perlakuan penerapan Poseidon Meeting Classroom berbasis pendekatan ilmiah. Penelitian didesain sebagai penelitian eksperimen dengan rancangan satu faktor dan dua variabel. Satu faktor berupa media pembelajaran, dua variabel yaitu motivasi belajar dan prestasi belajar. Sampel penelitian ini merupakan peserta didik kelas X MIPA 7 SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta yang diberi perlakuan penerapan Poseidon Meeting Classroom. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi dan angket. Data mengenai motivasi dan prestasi belajar dianalisis menggunakan uji-t sama subjek. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan motivasi belajar peserta didik yang signifikan sebelum dan sesudah diberi perlakuan penerapan Poseidon Meeting Classroom berbasis pendekatan ilmiah, adanya perbedaan prestasi belajar peserta didik yang signifikan sebelum dan sesudah diberi perlakuan penerapan Poseidon Meeting Classroom berbasis pendekatan ilmiah. Kata Kunci: motivasi belajar, Poseidon Meeting Classroom berbasis pendekatan ilmiah, prestasi belajar, stoikiometri The aims of this research are to find out whether there were significant difference of learning motivation between students before and after taught using scientific approach based Poseidon Meeting Classroom, whether there were significant difference of learning achievement between students before and after taught using scientific approach based Poseidon Meeting Classroom. This research was designed as an experimental research with one factor and two variables. The factor is learning media and the variables are learning motivation and achievement learning. The samples of this research are students in X MIPA 7 of SMA Muhammadiyah 1 the was a treatment of the application of scientific approach based Poseidon Meeting Classroom. The data collection technique was done with documentation and questionnaire techniques. The data about motivation and learning achievement were analyzed by using paired sample t-test. The result of this research showed that there was significant difference of learning motivation before and after taught using scientific approach based Poseidon Meeting Classroom, there was significant difference of learning achievement before and after taught using scientific approach based Poseidon Meeting Classroom. Keywords: learning achievement, learning motivation, scientific approach based Poseidon Meeting Classroom, stoikiometri


2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 50-58
Author(s):  
Neny Ismiyanti

Ilmu pengetahuan alam merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam yang faktual berupa fisik nyata serta hubungan sebab-akibatnya melalui serangkaian proses ilmiah. Permasalahan yang biasanya terjadi dalam pembelajaran IPA yakni siswa belum mampu untuk mengaitkan pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari utamanya konsep yang bersifat abstrak. Dengan demikian dibutuhkan peran seorang guru dalam membantu permasalahan belajar siswa. Hal ini bisa dipertimbangkan dengan pemilihan media yang sesuai sebagai sarana penunjang kegiatan siswa dalam memahami materi dengan mengaitkannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu pilihan media berbasis teknologi yang dapat digunakan seorang guru yakni software videoscribe. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengembangan media pembelajaran IPA menggunakan software videoscribe sebagai alternatif media pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian yakni dengan menggunakan metode kualitatif studi pustaka yang diambil dari beberapa referensi literatur berupa buku, jurnal, maupun artikel yang memiliki relevansi dengan topik. Hasil dari beberapa literatur yang didapat menunjukan bahwa bahan ajar menggunakan videoscribe mendapatkan hasil yang baik jika diterapkan dalam pembelajaran. Respon siswa terhadap media ini menunjukan hasil yang positif. Kata Kunci : media pembelajaran, perancangan pembelajaran IPA, videoscribe.   Natural science is the study of natural phenomena that are factual in the form of real physical and causal relations through a series of scientific processes. The problem that usually occurs in science learning is that students have not been able to associate learning in daily life, especially abstract concepts. Thus the role of a teacher is needed in helping students' learning problems. This can be considered by selecting appropriate media as a means of supporting student activities in understanding the material by linking it to everyday life. One choice of technology-based media that can be used by a teacher is videoscribe software. This study aims to describe the development of science learning media using videoscribe software as an alternative learning media used to improve student learning outcomes. The method used in the research is to use qualitative literature study methods taken from several literature references in the form of books, journals, and articles that have relevance to the topic. The results of some of the literature obtained show that teaching materials using videoscribe get good results when applied in learning. Student responses to this media showed positive results. Keywords : learning media, science learning design, videoscribe.


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 7-18
Author(s):  
Agustinus Tanggu Daga ◽  
Yoksiana

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan hasil belajar IPA siswa kelas VIII dengan menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement Divisions (STAD) dan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen. Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas VIII D dan VIII E SMP Santo Aloysius Bandung. Pengumpulan data menggunakan instrumen tes. Analisis data dilakukan untuk menentukan nilai rata-rata, persentase ketuntasan kelas, dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pre-test kelas eksperimen adalah 11 dan kelas kontrol adalah 10. Nilai rata-rata post-tes kelas kontrol adalah 81 dan kelas eksperimen adalah 87. Persentase ketuntasan kelas kontrol adalah 83% dan kelas eksperimen adalah 100%. Hasil uji statistik diperoleh harga t = 2.058, db= 47 dan sig. (2-tailed) atau p-value = 0.045/2 = 0.023 < 0.05, atau H0 ditolak. Hasil uji statistik tersebut menunjukan adanya perbedaan skor kedua kelas tersebut. Skor kelas yang diajar dengan model STAD lebih tinggi daripada skor di kelas yang diajar dengan model pembelajaran konvensional. Kata Kunci: pembelajaran kooperatif, hasil belajar, student team achievement division The purpose of this research was to determine the differences in learning outcomes of natural science students in class VIII using the Student Team Achievement Divisions (STAD) learning model and quasi-experimental method. This research is a quantitative study with a quasi-experimental method. The data source of this study were students of class VIII D and VIII E of St. Aloysius Junior High School in Bandung. Data collection using test instruments. Data analysis was performed to determine the average value, the percentage of class completeness, and hypothesis testing. The results showed that the average pre-test value of the experimental class was 11 and the control class was 10. The average post-test value of the control class was 81 and the experimental class was 87. The percentage of completeness of the class for the control class was 83% and the experimental class was 100% Statistical test results obtained a t value of 2.058, db = 47 and sig. (2-tailed) or p-value = 0.045 / 2 = 0.023 <0.05, or H0 is rejected. The results of the statistical tests show differences in the scores of the two classes. Class scores taught with the STAD model are higher than class scores taught with conventional learning models.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document