Abstract: The results of observations made by researchers in group A kindergarten Plus wahidiyah Sukun. there are 12 children who get the BB and MB criteria, 3 children get BSH criteria, and 2 children get BSB criteria. Sewing activities are only done once so that the results obtained are not optimal. This research is a class action research, aims to determine the application and improvement of fine motor skills through sewing activities. The scope of this research is fine motor children aged 4-5 years, patterns in sewing are limited to the types of clothing patterns made from duplex paper, the indicators used in this study are: 1) eye and hand coordination for complex movements and 2) controlling hand movements using smooth muscles. Analysis of the data used are: Quantitative is used to look at classical and qualitative child development achievements to describe data from observations, interviews, and documentation. The research was conducted in 3 stages: pre-action, cycle I, and cycle II. The results of mastery learning in pre-action is 17.6 percent. These results are still very low so there is a need for further stimulus. Researchers prepare RPPH, assessments, and make media. The implementation of sewing activities consists of initial, core and closing activities. Observations were made during sewing activities. After the activity, a reflection is carried out. The results of mastery learning in the first cycle of the first meeting were 23.5 percent. The second meeting is 70.5 percent. Cycle II of the first meeting was 82.3 percent. The second meeting was 88.2 percent. The results of the second cycle of the second meeting had exceeded the specified criteria greater than or equal to 85 percent. Based on these data sewing activities of the types of clothing patterns can improve fine motor children in group A TK Plus Wahidiyah Sukun. Suggestions in this study the teacher can implement sewing activities to improve fine motor group A, especially when the sub-theme of clothing.
Abstrak: Hasil observasi yang dilakukan peneliti pada kelompok A TK Plus wahidiyah Sukun terdapat 12 anak yang mendapatkan kriteria BB dan MB, 3 anak mendapatkan kriteria BSH dan 2 anak mendapatkan kriteria BSB. Kegiatan menjahit hanya dilakukan 1 kali sehingga hasil yang diperoleh belum maksimal. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, bertujuan untuk mengetahui penerapan dan peningkatan motorik halus melalui kegiatan menjahit. Ruang lingkup penelitian ini yaitu motorik halus anak usia 4-5 tahun, pola dalam kegiatan menjahit dibatasi pada jenis-jenis pola baju yang terbuat dari kertas duplex, indikator yang digunakan pada penelitian ini yaitu: 1) koordinasi mata dan tangan untuk melakukan gerakan yang rumit dan 2) mengontrol Gerakan tangan yang menggunakan otot halus. Analisis data yang digunakan yaitu: kuantitatif digunakan untuk melihat capaian perkembangan anak secara klasikal dan kualitatif untuk mendeskripsikan data hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian dilakukan dalam 3 tahap: pra tindakan, siklus I, dan siklus II. Hasil ketuntasan belajar pada pra tindakan yaitu 17,6 persen. Hasil tersebut masih sangat rendah sehingga perlu adanya stimulus lebih lanjut. Peneliti menyusun RPPH, penilaian, dan pembuatan media. Pelaksanaan kegiatan menjahit terdapat kegiatan awal, inti dan penutup. Observasi dilakukan saat kegiatan menjahit. Selesai kegiatan maka dilakukan refleksi. Hasil ketuntasan belajar pada siklus I pertemuan pertama yaitu 23.5 persen. Pertemuan kedua 70.5 persen. Siklus II pertemuan pertama mendapatkan hasil 82.3 persen. Pertemuan kedua 88.2 persen. hasil pada siklus II pertemuan kedua sudah melebihi kriteria yang ditentukan sama dengan lebih dari 85 persen. Berdasarkan data tersebut kegiatan menjahit jenis-jenis pola baju dapat meningkatkan motorik halus anak kelompok A TK Plus Wahidiyah Sukun. Saran pada penelitian ini guru dapat menerapkan kegiatan menjahit untuk meningkatkan motorik halus kelompok A, terutama pada saat sub tema pakaian.