Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 1) Dampak ekonomi dan sosial wisata alam berbasis masyarakat dalam konteks pemberdayaan masyarakat, 2) Pola pengembangan jejaring dalam penyelenggaraan wisata alam berbasis masyarakat dalam meningkatkan pelayanan wisata. Penelitian kualitatif dengan model studi kasus, dilakukan di kawasan wisata alam berbasis masyarakat yang ada di desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunung Kidul. Pengumpulan data, dilakukan melalui observasi, dokumentasi dan wawancara terhadap pengelola pokdawis Dewobejo, Wirawisata, Pancawisata dan perangkat desa serta tokoh masyarakat. Teknis analisis data menggunakan teknik analisis kualitatif model interaktif dari Milles dan Hubberman, Keabsahan data didukung dengan teknik triangulasi metode dan sumber, perpanjangan pengamatan dan diskusi terfokus. Hasil penelitian menunjukkan, pertama, keberadaan objek wisata Goa Pindul menyebabkan perubahan dalam a) perekonomian masyarakat, ditandai dengan adanya perubahan jenis pekerjaan yang dimiliki pelaku wisata dan masyarakat sekitar objek wisata, dan adanya peningkatan penghasilan walaupun belum pada semua level masyarakat; b) terjadi perubahan perilaku individu, namun nilai, tradisi dan adat kebiasaan serta peningkatan kebutuhan pendidikan relatif tidak berubah. Kedua, pola jejaring yang terbangun di antara para pelaku wisata Goa Pindul tidak mengindikasikan adanya perbedaan keragaman hubungan dengan pihak lain. Pencarian sumber daya lebih banyak dilakukan dengan pihak yang memiliki kesamaan kepentingan atau perhatian dalam pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Gunungkidul.This study aims to describe 1) The economic and social impact of community-based tourism in the context of community empowerment, 2) Pattern of network development in the implementation of community-based nature tourism in improving tourism services. Qualitative research with case study model, conducted in nature-based nature tourism area in the village of Bejiharjo, Karangmojo, Gunung Kidul. Data collection, conducted through observation, documentation and interviews of Dewobejo pokdawis, Wirawisata, Pancawisata and village officials as well as community leaders. Technical data analysis using qualitative analysis techniques of interactive models from Milles and Hubberman, The validity of data supported by triangulation techniques methods and sources, extension of observation and focused discussion. The result of the research shows, firstly, the existence of Goa Pindul tourist attraction caused a change in a) the society economy, marked by the change of work type owned by the tourism actors and the society around the tourism object, and the increase of income although not yet at all level of society; b) there is a change in individual behavior, but the values, traditions and customs and the increase in educational needs are relatively unchanged. Secondly, the networking pattern that was built among the actors of Goa Pindul tourism did not indicate any differences in the diversity of relationships with other parties. The search for more resources is carried out with parties with similar interests or concerns in tourism development in Gunungkidul Regency.