Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Pencegahan Seks Pranikah
Komunikasi orang tua dan anak memegang peran penting untuk penanaman nilai-nilai moral dalam menghindari perilaku negatif, seperti perilaku seks bebas pranikah pada anak. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis sejauh mana edukasi dan penerapan aturan-aturan oleh orang tua untuk mencegah seks pranikah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif, dengan wawancara mendalam terhadap empat orang ibu dan empat orang anak. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling. Teori yang digunakan adalah rules theory dengan spesifikasi rule-governing yang dikemukakan oleh Shimanoff. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesadaran dari pentingnya edukasi tentang seks serta bahaya seks pranikah oleh ibu selaku orang tua masih sangat minim, karena dianggap masih terlalu tabu dan belum pantas diberikan dengan usia remaja. Akibatnya, banyak dari remaja yang memperoleh informasi terkait dengan seks dari sumber lain, seperti teman sebaya dan internet. Hal ini mengakibatkan para remaja salah memaknai informasi bahkan menggunakan informasi itu untuk melakukan hal-hal buruk seperti perilaku seks pranikah tanpa ada aturan dari orang tua yang bersifat mengikat. Communication between parents and their children plays an important role in instilling moral values in avoiding negative behaviours, such as premarital sexual behaviour. This study aims to determine the extent of education and application of the rules by parents to prevent premarital sex. This research employed a descriptive qualitative study through an in-depth interview with four mothers and four children. The selection of informants is done by purposive sampling. The theory used was the rules theory with the rule-governing specification, purposed by Shimanoff. The results showed that awareness of the importance of sex education and the dangers of premarital sex was relatively low because it was considered inappropriate to discuss it with their children. As a result, their children obtained sex-related information mostly from other sources, such as peers and the internet. This resulted in the misinterpretation of information which encouraged negative behaviours which have intensified without any binding rules from parents.