NILAI BUDAYA DAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM CERITA RAKYAT SUMATERA UTARA: SUATU KAJIAN MODEL SKEMA AKTAN DAN SKEMA FUNGSI GREIMAS
This study aims to obtain an objective description of cultural values. Folklore as one of the oral literature of hereditary and contain a mandate to educate the next generation of folklore is an imaginary and fantasy stories that happened did not really happen. The events are recounted in folklore as lessons tend behavior. Folklore always tuck advice and moral element to the listener. Folklore is told primarily for entertainment, illustrate moral truths, and contains valuable lessons, or even satire against injustice. Theory is used as the basis for the development of the instrument is the theory of oral literature and fairy tale Aarne and Stith Thompson, James Danandjaja, and theories about cultural values Kluckhohn. In addition, the structural theory is also used to look at the structure of folklore. The data of this study is the folklore of North Sumatra which consists of four folklore. The approach used in this study is a qualitative approach and a sociological approach, with descriptive methods, and techniques of content analysis. The results showed that there were twelve cultural values in the folklore of North Sumatra.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi secara objektif tentang nilai budaya. Cerita rakyat sebagai salah satu sastra lisan yang turun-temurun dan mengandung amanat yang mendidik untuk generasi berikutnya cerita rakyat merupakan suatu cerita khayal dan fantasi yang kejadiannya tidak benar-benar terjadi. Kejadian-kejadian yang diceritakan dalam cerita rakyat cenderung sebagai pelajaran tingkah laku. Cerita rakyat selalu menyelipkan unsur nasihat dan moral bagi pendengarnya. Cerita rakyat diceritakan terutama untuk hiburan, melukiskan kebenaran moral, dan berisikan pelajaran berharga, atau bahkan sindiran terhadap ketidakadilan. Teori yang digunakan sebagai dasar pengembangan instrumen adalah teori sastra lisan dan dongeng Aarne dan Stith Thomson, James Danandjaja, dan teori tentang nilai budaya Kluckhohn. Di samping itu teori struktural juga dipakai untuk melihat struktur cerita rakyat. Data penelitian ini adalah cerita rakyat Sumatera Utara yang terdiri atas empat cerita rakyat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan pendekatan sosiologis, dengan metode deskriptif, dan teknik analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua belas nilai budaya dalam cerita rakyat Sumatera Utara.