To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

72
(FIVE YEARS 66)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Andi Djemma

2622-6340, 2622-6332

2021 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 406
Author(s):  
Mardi Takwim ◽  
Mustafa Mustafa ◽  
Kartini Kartini ◽  
Andi Arif Pamessangi ◽  
Naidin Syamsuddin

AbstrakPenghulu adalah pegawai negeri sipil sebagai pegawai pencatat nikah yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh Menteri Agama atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk melakukan pengawasan nikah/rujuk menurut agama Islam dan kegiatan kepenghuluan. Masalah yang akan diselesaikan dalam kegiatan ini adalah (1) Bagaimana teknik penyajian pelatihan baca kitab kuning (2) Bagaimana materi yang sesuai dengan kebutuhan peserta pelatihan baca kitab kuning (3) Bagaimana tindak lanjut atau pendampingan pelatihan baca kitab kuning bagi penghulu kementerian agama di Kabupaten Luwu Utara. Tujuan dalam kegiatan pengabdian ini menjelaskan teknik penyajian pelatihan baca kitab kuning, menyampaikan materi yang sesuai dengan kebutuhan peserta pelatihan baca kitab kuning dan menindaklanjuti atau melakukan pendampingan pelatihan baca kitab kuning bagi penghulu kementerian agama di Kabupaten Luwu Utara. Metode yang dipergunakan dalam pengabdian ini terdiri atas pemaberian materi, praktik dan pendampingan. Hasil dari kegiatan ini yang sudah dilakukan terdapat peningkatan pemahaman peserta dalam pengenalan kata benda, kata kerja dan huruf yang ada dikitab kuning selain itu peserta sudah dapat memahami perubahan baris dan perubahan kata kerja, jumlah fi’liyah, jumlah ismiyah, unsur pelengkap dalam kalimat dan kaidah-kaidah maupun contoh kaidah dalam kitab kuning yang disajikan oleh tim pelaksana kegiatan. Selain terdapat tingkat kepuasan peserta dalam mengikuti kegiatan Pelatihan Membaca Kitab Kuning.Kata Kunci: Kitab Kuning, PenghuluAbstractPenghulu is a civil servant as a marriage registrar who is given full duties, responsibilities, authority, and rights by the Minister of Religion or an appointed official by applicable laws and regulations to carry out marriage supervision/reconciliation according to the Islamic religion and penghulu activities. The problems that will be solved in this activity are (1) How is the presentation technique of reading the yellow book training (2) How is the material according to the needs of the yellow book reading training participants (3) How is the follow-up or assistance for reading the yellow book training for the head of the ministry of religion in the Regency North Luwu. The purpose of this service activity is to explain the technique of presenting the yellow book reading training, deliver materials that are by the needs of the yellow book reading training participants and follow up or provide assistance to the yellow book reading training for the head of the ministry of religion in North Luwu Regency. The method used in this service consists of providing material, practice, and mentoring. The results of this activity that have been carried out have increased participants' understanding in the introduction of nouns, verbs, and letters in the yellow book, besides that participants can understand line changes and verb changes, the number of aliyah, the number of ismiyah, complementary elements in sentences and the rules and examples of rules in the yellow book presented by the activity implementation team. In addition, there is a level of satisfaction of participants in participating in the Yellow Book Reading Training activity.Keywords: Yellow Book, Penghulu.


2021 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 386
Author(s):  
Umi Hanik ◽  
Evy Afiyah Syagran ◽  
Budhi Setianto ◽  
Difran Nobel Bistara ◽  
Agus Aan Adriansyah ◽  
...  

AbstrakKesehatan gigi pada lansia sangat penting untuk diperhatikan, masalah kesehatan gigi akan berdampak buruk bagi gizi lansia. Beberapa penelitian menujukkan pentingnya menjaga kesehatan gigi pada lansia sehingga tidak memberikan dampak yang buruk bagi lansia. Pengabdian masyaakat ini (1) Membuat leaflet terkait perawatan gigi anak sebagai bahan edukasi kepada masyarakat, (2) Menyelenggarakan kuliah Whatsup Grup (WAG) tentang perawatan gigi anak, (3) Membuat video edukasi terkait perawatan gigi anak sebagai bahan edukasi kepada masyarakat, (4) Melakukan edukasi melalui Youtube Chanel tentang perawatan gigi lansia. Dari pelaksanaan dapat disimpulkan pembuatan Leaflet yang sudah dibuat sangat memberikan manfaat kepada semua pengunjung poli gigi RS Islam Surabaya meningkatkan pengetahuan para ibu untuk pentingnya menjaga kesehatan gigi lansia. Kuliah WAG yang diadakan mampu meningkatkan pengetahuan peserta dengan kenaikan pengetahuan sebesar 19,2 %. Bagi lansia yang belum berkesempatan mengikuti kuliah WAG bisa berkesempatan untuk melihat youtube chanel RS Islam Surabaya dengan tema tingkat pemahaman ibu terhadap pemahaman perawatan kesehatan gigi pada lansiaKata Kunci: Kesehatan gigi lansia, perawatan gigi, kesehatan gigi, Youtube ChanelAbstractDental health in the elderly is very important to note, dental health nutritional problems will have a bad impact on the elderly. Several studies have shown the importance of maintaining dental health in the elderly so that it does not have a bad impact on the elderly. This community service (1) makes leaflets related to children's dental care as educational materials for the community, (2) organizes Whatsup Group (WAG) lectures on children's dental care, (3) makes educational videos related to children's dental care as educational materials for the community, ( 4) provide education through the Youtube Chanel about elderly dental care. Visitors can ensure that the leaflets that have been made are very useful for all dental clinics at the Surabaya Islamic Hospital to increase the importance of maintaining the dental health of the elderly. The WAG lectures that were held were able to increase participants' knowledge with an increase in knowledge of 19.2%. For the elderly who have not had the opportunity to attend WAG lectures, they can have the opportunity to see the YouTube channel of the Surabaya Islamic Hospital with the theme of the level of mother's understanding of the understanding of dental health care in the elderly.Keywords: Elderly dental health, dental care, dental health, Youtube Chanel


2021 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 395
Author(s):  
Akmal Abdullah ◽  
Mauli Kasmi ◽  
Karma Karma ◽  
Ilyas Ilyas

Abstrak Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada mitra UKM dan kelompok nelayan agar terjadi peningkatan dalam pendapatan mitra. Kegiatan ini dilaksanakan di Pulau Barrang Lompo Kota Makassar. Adapun metode dan tahapan pengabdian yang digunakan adalah Tahap desk study, tahap memberikan sosialilasi atau pelatihan terkait manajemen bisnis ikan karang hias dan tahap penerapan teknologi ikan hias dan karang hias dan pendampingan kepada mitra selama pemiliharaan karang hias serta tahap Evaluasi. Hasil dari kegiatan pengabdian ini bisa dilihat dari meningkatnya pengetahuan dan keterampilan mitra dalam penerapan manajemen bisnis yang baik jika serta tata kelola usaha. meningkatnya pengetahuan tentang teknik pemasaran ikan hias karang yang lebih modern, tertibnya pengadministrasi keuangan usaha mitra, sehingga pembukuan usaha mitra sudah tercatat dengan baik dan benar dan pengetahuan tentang regulasi pemerintah tentang perdagangan  bisnis ikan hias karang.Kata Kunci :  Manajemen Bisnis, Ikan Hias Karang, UKM.Abstract This training activity aims to provide understanding and skills to SME partners and fishing groups so that there is an increase in partner income. This activity was carried out on Barrang Lompo Island, Makassar City. The methods and stages of service used are the desk study stage, the stage of providing socialization or training related to ornamental reef fish business management and the stage of applying ornamental fish and ornamental coral technology and assistance to partners during the selection of ornamental corals and the Evaluation stage. The results of this service activity can be seen from the increased knowledge and skills of partners in implementing good business management as well as business governance. increased knowledge of more modern coral ornamental fish marketing techniques, orderly financial administration of partner businesses, so that the partner's business books have been recorded properly and correctly and knowledge of government regulations regarding trade of coral ornamental fish business.Key Words :  Business Management, Coral Ornamental Fish, SmeS.


2021 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 377
Author(s):  
Syamsia Syamsia ◽  
Abubakar Idhan ◽  
Juliani Ibrahim ◽  
Muh.Yunus Ali ◽  
Abd Rahkim Nanda ◽  
...  

AbstrakStunting merupakan kondisi pertumbuhan anak yang tidak sesuai umurnya karena tidak mendapatkan asupan gizi dalam jumlah tepat dalam waktu yang lama. Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu daerah dengan prevalensi stunting yang tinggi. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat yang melibatkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Muhammadiyah Aisyiah (KKN MAS) di Kabupaten Lombok Barat ini bertujuan untuk:1) meningkatkan keterampilan mahasiswa sebagai sasaran antara yang strategis dalam meningkatkan partispasi masyarakat melalui sosialisasi dan edukasi pola hidup sehat; 2) melibatkan mahasiswa dalam peningkatan partisipasi masyarakat dalam penanggulangan stunting di Kabupaten Lombok Barat; 3) mengembangakan pola pemberdayaan kolaboratif melalui pendampingan dalam transfer ipteks secara luas; 4) meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penanggulangan stunting. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sosialisasi dan edukasi pola hidup sehat. Hasil dari kegiatan ini adalah mahasiswa terlibat secara langsung dalam kegiatan sosialisasi dan edukasi pola hidup sehta yang dilakukan secara dor to dor kepada ibu-ibu, dan sosialisasi dan penyuluhan parameter gizi seimbang kepada kader posyandu, serta “sex education” pada siswa. Kegiatan KKN MAS di Lombok Barat terlaksana sesuai dengan yang diharapakan berkat kerjasama peserta KKN MAS, masyarakat, dan pemerintah. Kata Kunci: gizi, pernikahan dini, sex education. AbstractStunting is a growth condition of children that is not appropriate for their age because they do not get the right amount of nutrition for a long time. West Lombok Regency is one of the areas with a high prevalence of stunting. The purpose of community service activities involving Kuliah Kerja Nyata (KKN) Muhammadiyah Aisyiyah (KKN MAS) in West Lombok Regency aims to: 1) improve student skills as strategic intermediate targets in increasing community participation through socialization and education on healthy lifestyles; 2) involving students in increasing community participation in stunting prevention in West Lombok Regency; 3) developing collaborative empowerment patterns through assistance in broad science and technology transfer; 4) increase community participation in stunting prevention. The method used in this activity is socialization and education on healthy lifestyles. The result of this activity is that students are directly involved in socialization and education activities for healthy lifestyles which are carried out door-to-door to mothers, and socialization and counseling of balanced nutrition parameters to posyandu cadres, as well as "sex education" to students. KKN MAS activities in West Lombok were carried out as expected thanks to the collaboration of KKN MAS participants, the community, and the governmentKey Word: nutrition, early marriage, sex education


2021 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 363
Author(s):  
Adinda Alifia Putri ◽  
Aura Iman Aisyah ◽  
Danniel Adhis Putra Pratama ◽  
Elgiva Nariswari Maritza ◽  
Gangsar Priambodo ◽  
...  

AbstrakCOVID19 memberikan banyak dampak yang negatif terhadap dunia tak terkecuali Indonesia. Sebagai penanggulangan COVID19, pemerintah memberlakukan peraturan baru bernama PPKM. Salah satu dampak negatif dari PPKM adalah menurunnya perekonomian nasional secara signifikan. Pelaku Pedagang Kaki Lima (PKL) menjadi salah satu sosok yang terdampak sistem PPKM karena mengalami penurunan omset diakibatkan oleh menurunnya jumlah pembeli dan diberlakukannya jam malam yang membuat mereka tidak bisa berjualan hingga jam yang telah ditentukan. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah pendidikan masyarakat dengan tujuan memberikan pemahaman dan kesadaran mengenai kemajuan iptek yang telah meningkat sehingga pelaku UMKM dapat memanfaatkan sistem penjualan online. Evaluasi kegiatan ini menggunakan metode survei, yang dilaksanakan secara dua kali, yaitu pada sebelum pemberian materi (pretest) dan setelah pemberian materi (posttest) Hasil yang terlihat adalah adanya peningkatan pemahaman (kognitif) para pedagang mengenai sistem penjualan online. Kata Kunci: COVID19, PKL, PPKM, online, omset.AbstractCOVID19 has had many negative impacts on the world, conquered by Indonesia, as a response to COVID-19, the government issued a new regulation called PPKM. One of the negative impacts of PPKM is a significant decline in the national economy. Pedagang Kaki Lima (PKL) are one of the figures who created the PPKM system because they experienced a decline in turnover caused by a decrease in buyers and the imposition of a curfew that prevented them from selling until the appointed hour. The method used in this training is public education to provide understanding and awareness about the progress of technology that has increased so that UMKM can take advantage of the online sales system. The evaluation of this activity uses survey method, which is carried out twice, namely before giving the material (pretest) and after giving the material (posttest). The visible result is an increase in the understanding (cognitive) of businessmen regarding the online sales system. Keyword: COVID19, PKL, PPKM, online, omset.


2021 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 341
Author(s):  
Linda Aulia Rahmah ◽  
Asep Amaludin

AbstrakModerasi Agama di Indonesia menjadi salah satu indikator yang penting dan dijadikan sebagai cara pandang (perspektif) dalam seluruh praktik kehidupan beragama sebab Indonesia memiliki berbagai macam keragaman, yaitu keragaman budaya, keragaman  keyakinan (agama), keragaman suku, ras dan budaya. Dalam kehidupan bermasyarakat, interaksi sosial sangat diperlukan untuk mewujudkan kerukunan antar umat beragama dengan saling bergotong royong. Dengan cara inilah masing-masing umat beragama dapat saling menghormati, menerima perbedaan, serta hidup berdampingan dengan aman dan tentram. Dalam konteks toleransi antar umat beragama, Islam memiliki konsep yang sangat jelas yaitu “Tidak ada paksaan dalam agama, bagiku agamaku dan bagimu agamamu”. Hal ini merupakan contoh populer toleransi dalam agama Islam. Untuk mewujudkan toleransi tersebut dapat diwujudkan dengan membina tiga kerukunan hidup beragama, yaitu kerukunan intern umat beragama, kerukunan antar umat beragama, dan kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan karena kurangnya pemahaman yang mengarah pada masyarakat umum, yang  relatif  rendahnya pengetahuan mengenai keagamaan di dalam masyarakat. Maka sikap moderasi beragama dengan menerapkan sikap toleransi perlu dibangun kepada masyarakat sebagai suatu pengakuan atas keberadaan pihak lain sebagai  sikap menghormati adanya berbagai macam perbedaan. Perbedaan agama didalam masyarakat  inilah yang menjadikan alasan untuk tidak saling menyakiti dan menghakimi justru saling mempersatukan. Metode ini menggunakan tahap wawancara yang dapat digunakan dalam bentuk wawancara secara langsung dengan beberapa  narasumber. Dokumentasi yang dimaksud merupakan suatu usaha dari berbagai pengumpulan data yang di dapat dengan cara mengumpulkan hasil dari dokumen-dokumen yang bersangkutan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Dalam metode dokumentasi ini telah dilakukan untuk memperoleh data mengenai keadaan tempat lokasi yang diteliti baik dari segi geografis, keagamaan, tradisi, dan keadaan penduduk yang terdapat di Desa Gentasari.Hasil dari kegiatan yaitu, terlaksananya pengajin sesuai dengan tema Kuliah Kerja Nyata di Desa Gentasari, serta mengetahui toleransi dan interaksi yang ada di Desa Gentasari. Kata Kunci: Moderasi Agama, Interaksi Sosial, ToleransiAbstractModeration of religion in Indonesia is an important indicator and is used as a perspective (perspective) in all practices of religious life because Indonesia has various kinds of diversity, namely cultural diversity, diversity of beliefs (religion), ethnic diversity, race and culture. In social life, social interaction is needed to create inter-religious harmony by working together. In this way, each religious community can respect each other, accept differences, and live side by side in a safe and peaceful way. In the context of inter-religious tolerance, Islam has a very clear concept, namely "There is no compulsion in religion, for me it is my religion and for you your religion". This is a popular example of tolerance in Islam. To realize this tolerance, it can be realized by fostering three religious harmony, namely internal harmony between religious communities, inter-religious harmony, and inter-religious harmony with the government. Community service activities are carried out due to a lack of understanding that leads to the general public, which is relatively low in knowledge about religion in society. So the attitude of religious moderation by applying an attitude of tolerance needs to be built to the community as an acknowledgment of the existence of other parties as an attitude of respect for various kinds of differences. Religious differences in society are what make the reasons not to hurt each other and judge each other to unite each other. This method uses the interview stage which can be used in the form of direct interviews with several sources. The documentation in question is an effort from various data collections that can be obtained by collecting the results of the documents concerned with the research conducted by the author. In this documentation method, it has been carried out to obtain data regarding the condition of the locations studied both in terms of geography, religion, tradition, and the condition of the population in Gentasari Village, and knowing the tolerance and interaction in Gentasari Village.Key Word: Religious Moderation, Social Interaction, Tolerance


2021 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 351
Author(s):  
Tahlily Zakiyah ◽  
Asep Amaludin

AbstrakTanaman cabai merupakan tanaman yang banyak dijumpai di Indonesia. Petani melakukan budidaya tanaman cabai karena minat dari masyarakat akan cabai sangat tinggi. Namun petani selalu dihadapkan dengan permasalahan hama yang sering menyerang tanaman cabainya. Kebanyakan petani menggunakan pestisida kimia untuk memberantas hama pada tanamannya. Memang cepat dalam memberantas hamanya, namun kurang baik dalam segi lingkungan dan kesehatan manusia. Untuk itu, penulis akan memberikan alternatif untuk memberantas hama yang ada ditanaman tanpa adanya efek samping baik tanaman itu sendiri maupun ekosistem disekitarnya. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu observasi dan wawancara. Pembuatan pestisida alami ini menjadi salah satu alternatif karena ramah lingkungan dan aman untuk kesehatan manusia. Pestisida alami ini terbuat dari kotoran kambing, dan rempah-rempah yang sering digunakan ibu dalam memasak. Pestisida ini disosialisasikan kepada masyarakat khususnya yang bergerak di bidang pertanian. Untuk mengetahui efektif tidaknya penggunaan pestisida alami dalam memberantas hama dilakukan dengan pengamatan setelah penyemprotan pestisida alami secara rutin untuk tanaman cabai yang terserang hama.  Sehingga dari pengamatan ini didapati penggunaan pestisida dari kegiatan pembuatan pestisida alami, penyemprotan pestisidanya ke tanaman yang terdapat hama, penyemprotan dilakukan sehingga didapati dari hasil pengamatannya pestisida ini cukup efektif dalam memberantas hama yang terdapat di tanaman cabai. Dari hasil pengamatan didapati penyemprotan pestisida alami secara rutin dapat meminimalisir penyebaran hama  ditanaman. Kata Kunci: Pestisida Alami, Hama, Tanaman Cabai. AbstractChili plants are plants that are often found in Indonesia. Farmers cultivate chili plants because the public’s interest in chili is very high. However, farmers are always faced with the problem of pests that often attack their chili plants. Most farmers use chemical pesticides to eradicate pests on their crops. It is fast in eradicating the pests, but it is not good in terms of the environment and human health. For this reason, the author will provide an alternative to eradicate pests that exist in plants without any side effects, both the plant itself and the surrounding ecosystem. The method used in this community service activity is observation and interviews. Making natural pesticides is an alternative because it is environmentally friendly and safe for human health. This natural pesticide is made from goat dung, and spices that mothers often use in cooking. These pesticides are socialized to the public, especially those engaged in agriculture. To find out whether the use of natural pesticides is effective in eradicating pests is carried out by observing after spraying natural pesticides on a regular basis for chili plants that are attacked by pests. So from this observation it was found that the use of pesticides from the activities of making natural pesticides, spraying was carried out so that it was found from the observations that these pesticides were quite effective in eradicating pests found in chili plants. From the observations, it was found that regular natural pesticide spraying can minimize the spread of pests on plants.Key Word: Natural pesticides, pests, chili plants.


2021 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 331
Author(s):  
Abu Rahman ◽  
Melati Melati ◽  
Milawati Saranani

AbstrakKelompok usaha POC Rajawali Desa Wunduwatu merupak kelompok usaha yang mengolah urin manusia dari warga sekitar sejak tahun 2017. Pengumpulan urin dilakukan dengan cara mengharapkan warga sekitar datang menukarkan urinnya dilokasi usaha ini. Kelompok Rajawali masih menggunakan cara-cara yang konvensional sederhana sehingga tahapan proses produksi belum optimal, demikian pula metode pemasaran masih dari mulut ke mulut warga. Tujuan pendampingan ini guna meningkatkan produktifitas POC dan meningkatkan keuntungan usaha melalui strategi pemasaran yang efektif. Metode pendampingan dilaksanakan melalui pelatihan selama 2 (dua) hari) pada aspek peningkatan produksi dengan metode pembuatan mikroba khusus campuran urin manusia, melalui dan pembuatan 200 buah wadah penyimpanan urin kapasitas 1 liter dan mengurangi waktu penghancuran sabuk kelapa (80%). Pada kegiatan pelatihan teknologi produksi yakni mengurangi waktu produksi melalui penghancuran sabuk kelapa menggunakan mesin parut sabut kelapa. Selanjutnya dilakukan pendampingan modal produksi yakni inisiasi kerjasama donatur keuangan pengembangan modal kerjasama dengan Bank Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara  Cabang  Unaaha. Sedangkan pada aspek pemasaran dilakukan pelatihan pendampingan promosi produk, menjajakan langsung produk didistributor/Toko pertanian, pasar tradisional walaupun penjualan dilakukan tidak resmi oleh karena produk ini belum mengantongi ijin edar. Hasil kegiatan pendampingan menunjukkan peningkatan produksi stok urin naik 200 liter/hari) atau naik 40%, kemudian peningkatan produksi POC 600 liter/6 hari atau naik 25% serta hasil kegiatan pendampingan pemasaran keuntungan usaha awalnya omset ini 4-5 juta/bulan setelah kegiatan pendampingan omset meningkat 9 juta/bulan. Hasil kegiatan pendampingan ini mampu pula mengurangi jumlah pengangguran disekitar lokasi mampu menyerap pekerja baru khususnya dari kalangan ibu rumah tangga..  Kata Kunci : Pendampingan, Pelatihan Produksi, Pemasaran, POC. AbstractThe POC Rajawali business group in Wunduwatu Village is a business group that has been processing human urine from local residents since 2017. Urine collection is done by expecting local residents to exchange their urine at this business location. The Rajawali group still uses conventional methods so that the stages of the production process are not optimal, as well as marketing methods are still word of mouth. The purpose of this assistance is to increase POC productivity and increase profits through effective marketing strategies. The mentoring method is carried out through training for 2 (two) days on the aspect of increasing production with the method of making special microbes mixed with human urine, through and making 200 urine storage units with a capacity of 1 liter and reducing coconut belt time (80%). In production technology activities, namely reducing production time through a coconut belt using a coconut grater machine. Furthermore, production capital assistance was carried out, namely the initiation of cooperation with donors for the development of cooperative capital with Bank Bahteramas, Southeast Sulawesi Province, Unaaha Branch. Meanwhile, in the marketing aspect, training on product promotion assistance is carried out, direct selling of products to agricultural distributors/shops, traditional markets even though sales are not official because this product has not yet obtained a distribution permit. The results of the activity show an increase in urine stock production (200 liters/day) or up 40%, then an increase in POC production of 600 liters/6 days or an increase of 25% and the results of this initial marketing assistance activity turn out 4-5 million/month after the mentoring activity increased turnover. 9 million/month. The results of this mentoring activity were able to reduce the number of movements around the location and were able to absorb new workers, especially from housewives.Keywords: Assistance, Production Training, Marketing, POC.


2021 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 316
Author(s):  
Anindita Imam Basri ◽  
Siti Nur Utaminingsih ◽  
Valsa Ayunda Tisya

AbstrakPembalut merupakan kebutuhan primer bagi setiap perempuan yang telah mengalami masa pubertas. Namun, banyak kalangan wanita yang tidak terlalu memperdulikan personal hygiene pada saat penggunaan pembalut sekali pakai, sehingga berisiko terhadap kesehatan organ reproduksi. Berdasarkan hasil observasi di Dusun Sentolo Lor, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. masih banyak remaja dan ibu-ibu yang utamanya belum mengetahui dan memahami bahaya pemakaian pembalut sekali pakai. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran bahaya pembalut sekali pakai, cara menjaga personal hygiene, dan mengajak mitra untuk beralih ke pembalut ramah lingkungan. Metode pelaksanaan yang digunakan yaitu penyuluhan (ceramah), diskusi, tanya jawab, serta evaluasi program. Hasil evaluasi program menunjukkan adanya peningkatan signifikan dari setiap indikator setelah edukasi dilaksanakan. Dengan demikian, kegiatan pengabdian ini telah berhasil meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Dusun Sentolo Lor. Kata Kunci: Pemberdayaan, Posyandu, Pembalut, Personal Hygiene. AbstractSanitary napkins are a primary need for every woman who has experienced puberty. However, many women do not really care about personal hygiene when using disposable sanitary napkins, so it poses a risk to the health of the reproductive organs. Based on the results of observations in Sentolo Lor Hamlet, Sentolo District, Kulon Progo Regency, Yogyakarta Special Region Province. there are still many teenagers and mothers who mainly do not know and understand the dangers of using disposable sanitary napkins. This activity aims to raise awareness of the dangers of single-use sanitary napkins, how to maintain personal hygiene, and invite partners to switch to environmentally friendly sanitary napkins. The implementation method used is counseling (lecture), discussion, question and answer, and program evaluation. The results of the program evaluation showed a significant increase in each indicator after the education was implemented. Thus, this service activity has succeeded in improving the quality of human resources in Dusun Sentolo Lor.Key Word: Empowerment, Posyandu, Sanitary Napkins, Personal Hygiene.


2021 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 304
Author(s):  
Robert Rizki Yono ◽  
Atikah Mumpuni ◽  
Agyztia Permana ◽  
Ubaedillah Ubaedillah

AbstrakSiswa SMP Negeri 1 Songgom tergolong aktif. Tetapi, keaktifan siswa belum terakomodir dengan baik. Meskipun terdapat beberapa ekstrakulikuler, belum sepenuhnya menampung minat siswa. Khususya ekstrakulikuler drama tidak ada. Faktor tidak adanya teater/drama karena minimnya tenaga pengajar bahasa Indonesia. Lanjut, terkait dengan keaktifan anak, khususnya di kelas VII perlu didalami terlebih dahulu. Didalami dalam arti diselidiki, keaktifan tersebut mengarah pada bakat kemampuan berakting untuk mendukung kegiatan drama, atau mengarah pada kegiatan lain. Selain itu, belum pernah dilaksanakan pelatihan drama. Oleh karena itu, perlu dilakukannyakegiatan sosialisasi dan pelatihan drama bagi siswa SMP N 1 Songgom. Sasaran dan luarannya adalah tersalurnya minat dan bakat siswa serta memiliki kemampuan dasar berdrama. Tahapan kegiatan meliputi sosialisasi, pelatihan, dan evaluasi. Metodenya berupa ceramah, diskusi, dan demonstrasi. Tahap implementasi meliputi pemberian materi terkaitkonsep dasar,unsur-unsur dan latihan dasar berdrama serta praktik.Secara umum, peserta menunjukan hasil yang cukup baik. Hal inimembantu siswa meningkatkan pemahaman tentang drama dan mengetahuipotensi/bakatnya. Hasil Kesimpulan dari kegiatan ini kongkrit bermanfaat bagi para siswa dalam memahami konsep dasar dramadan dapat mempengaruhi minat siswa dalam melaksanakan kegiatan drama. Disarankan kegiatan ini dilanjutkan untuk berlatih menulis naskah.Kata Kunci: Pelatihan, Drama, Siswa SMPAbstractState Junior High School Student 1 Songgom is classified as active. However, the activeness of students has not been well accommodated. Although there are some extracurriculars, it has not fully accommodated the interests of students. Especially extracurricular dramas do not exist. The factor of the absence of theater / drama due to the lack of Indonesian language teaching staff. Furthermore, related to the activeness of children, especially in class VII need to be explored first. In the sense of being investigated, such liveliness leads to the talent of acting ability to support drama activities, or leads to other activities. In addition, there has never been drama training. Therefore, it is necessary to conduct socialization and drama training for junior high school students N 1 Songgom. The target and externality is the channeling of students' interests and talents and having basic ability to preach. The stages of activities include socialization, training, and evaluation. The methods are lectures, discussions, and demonstrations. The implementation phase includes the provision of material on basic concepts, elements and basic practice of rhythm and practice. In general, participants showed quite good results. This helps students improve their understanding of drama and know their potential/ talents. The conclusion of this activity is concretely beneficial for the students in understanding the basic concepts of drama and can affect the interest of students in carrying out drama activities. It is recommended that this activity be continued to practice writing the script.Key Word:Training, Drama, Junior High School Student


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document